4. Validasi desain
Desain perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan perlu diujicobakan. Desain tersebut perlu divalidasi oleh ahliexpert terlebih
dahulu sebelum diujicobakan. Validasi dilakukan oleh 1 dosen ahli dan 1 guru matematika. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui perangkat
pengajaran remedial yang disusun menjadi valid dan layak untuk diimplementasikan
sesuai dengan
model pembelajaran
yang mengakomodasi teori Bruner. Hasil validasi oleh 1 dosen ahli dan 1 guru
mendapat skor rata-rata. Skor ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat sudah baik. Rincian skor masing-masing
perangkat pengajaran remedial dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Hasil validasi perangkat oleh para ahli
No Perangkat
Skor rata-rata Kategori
1 Silabus
3,5 Sangat baik
2 RPP
3,53 Sangat baik
3 LKS
3,75 Sangat baik
4 Soal Ulangan
3,75 Sangat baik
Total Skor
14,53
Rata-rata Skor 3,63
Sangat baik
Berdasarkan hasil validasi dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran untuk pengajaran remedial yang dibuat menunjukkan rata-
rata skor 3,63. Skor ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang didesain oleh peneliti menunjukkan kriteria yang sangat baik.Oleh
karena itu, perangkat pembelajaran yang dibuat layak untuk diimplementasikan. Peneliti masih merevisi perangkat pembelajaran
karena masih ada sedikit kekurangan untuk diperbaiki, meskipun hasil
skor perangkat pembelajaran untuk pengajaran remedial tersebut sangat baik.
5. Revisi desain
Peneliti memperbaiki perangkat pembelajaran sesuai dengan masukan-masukan yang diberikan oleh ahli. Hal ini bertujuan agar
Silabus, RPP, LKS, dan soal ulangan remedial menjadi lebih baik ketika dipakai. Berikut adalah perbaikan yang telah dilakukan peneliti terhadap
desain yang telah divalidasi. Tabel 4.2 Revisi desain setelah validasi
Perangkat Pembelajaran
Sebelum Sesudah
Silabus Memperbaiki
penulisan kata
yang salah
dan memperbaiki kalimat.
Peneliti memperbaiki
penulisan kata yang salah dan memperbaiki kalimat
menjadi lebih sederhana agar mudah dipahami.
RPP Untuk elaborasi lebih
diperjelas lagi mengenai kegiatan siswa di kelas.
Penilaian disesuaikan dengan indikator dalam
RPP. Peneliti memperbaiki
elaborasi pada RPP dengan memperjelas
kegiatan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti menyesuaikan penilaian
sesuai dengan indikator pada RPP.
LKS Lebih ditonjolkan lagi
ketiga tahap model pembelajaran yang
mengakomodasi teori Bruner
Peneliti menonjolkan ketiga tahap pada teori
Bruner di LKS dengan memberikan alat peraga
untuk tahap enaktif.
Soal Ulangan Harian
Memperbaiki penulisan kata yang salah,
memperbaiki kalimat, mengganti soal yang tidak
jelas, mengganti soal yang Peneliti memperbaiki
penulisan kata yang salah dan memperbaiki kalimat
menjadi lebih sederhana agar mudah dipahami.
mudah ditebak, mengubah beberapa soal karena
mirip dengan soal sebelumnya
Peneliti mengganti soal yang mudah ditebak
sesuai dengan saran dosen yang diberikan. Mencari
soal yang lebih relevan.
Perangkat pembelajaran yang telah direvisi, peneliti melakukan uji keterbacaan sebelum melakukan implementasi di kelas VIII A SMP
Kanisius Gayam dengan jumlah 29 siswa. Kelas VIII A mengerjakan soal ulangan harian materi panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran serta
lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga. SMP Kanisius Gayam dipilih karena memiliki kualitas yang sama dengan SMP Budya Wacana.
Hasil uji keterbacaan menunjukkan terdapat 5 soal yang valid. Soal yang tidak valid tersebut belum layak untuk diimplementasikan.
Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mengganti soal yang tidak valid menjadi valid. Peneliti mencari tingkat kesukaran dan
daya pembeda untuk seluruh soal. Soal yang valid berjumlah 5 dan memiliki tingkat kesukaran yang sukar. Peneliti tidak mengganti soal
tersebut karena soal tersebut sudah valid. Soal yang tidak valid memiliki tingkat kesukarannya sukar semua dan daya pembedanya jelek. Soal
yang tidak valid tersebut termasuk kategori jelek, dibuang, atau dirombak. Peneliti merombak semua soal yang tidak valid tersebut dan
menggantinya menjadi lebih mudah. Setelah peneliti merevisi semuanya, peneliti meminta pendapat ahli dan mengatakan sudah cukup baik dan
sudah layak diimplementasikan di SMP Budya Wacana Yogyakarta.
6. Uji coba produk pada sampel terbatas