Uji coba produk pada sampel terbatas

6. Uji coba produk pada sampel terbatas

Setelah dilakukan revisi, produk yang telah dikembangkan sudah siap untuk digunakan dalam uji coba produk. Ujicoba produk dilakukan di kelas VIII A dan kelas VIII B SMP Budya Wacana Yogyakarta. Dari 2 kelas terdapat 17 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melaksanakan pengajaran remedialdengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah disusun yaitu Silabus, RPP, LKS serta soal ulangan remedial dan dapat digunakan di sekolah. Uji coba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa produk yang dibuat telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pengajaran remedial. Siswa mengisi angket respon siswa pada uji coba produk. Hasil respon siswa tersebut menunjukkan skor 3,24 yang tergolong kategori sangat baik. Berikut merupakan paparan pelaksanaan uji coba produk yang telah dilaksanakan. Implementasi tahap-tahap dalam model pembelajaran mengakomodasi teori Bruner. 1. Tahap Enaktif Tahap enaktif dalam tahapan pembelajaran Bruner ditunjukkan dari kegiatan siswa yang secara langsung terlihat dalam memanipulasi mengotak-atik objek. a. Pertemuan 1: Panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran Guru membagikan LKS dan siswa mengerjakannya dalam waktu 20 menit. Untuk soal nomor 1, guru menggunakan benda- benda yang ada di kehidupan nyata berupa tabung. Pada hari itu guru menggunakan kaleng permen yang memiliki kemasan berbentuk tabung dan memiliki alas berbentuk lingkaran seperti pada gambar berikut. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bermain dengan alat pembelajaran agar dapat memahami bagaimana alat itu bekerja. Siswa menemukan, mempelajari, dan memahami konsep materi pelajaran dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan motorik seperti meraba, memegang, menyentuh alat pembelajaran tersebut. Peran guru hanya pendamping siswa. Tahap enaktif ini terlihat pada transkrip uji coba pembelajaran nomor 33-61 pada pertemuan 1 yang membahas mengenai menghitung panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran: 33. S: “Kak, yang nomor 1 maksudnya gimana?” 34. G: “Nah, di meja kalian ada apa?” 35. S: “Tiga kaleng permen, kak.” 36. S: “Sama lakban, kak.” 37. G: “Dari soal apa yang ditanya?” 38. S: “Cari panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran.” 39. G: “Tiga kaleng permen dan lakban kita sebut media pembelajaran. Kaleng permen ini bentuknya apa?” 40. S: “Tabung kak.” 41. G: “Tabung itu memiliki alas bentuknya apa?” 42. S: “Lingkaran.” 43. S: “Ohh, dicari panjang jari-jarinya, yaa kak?” 44. G: “Betul sekali Cathy. Dari media ini kalian bisa mencari panjang jari-jarinya.” 45. S: “Terus gimana cara mencari panjang sabuk lilitannya?” 46. G: “Media apa lagi yang ada di meja kalian?” 47. S: “Lakban kak.” 48. G: “Menurut kalian, lakban itu fungsinya untuk apa? Kalo di hadapan kalian ada 3 kaleng permen dan dari soal ditanya panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran?” 49. S: “Lakbannya dililitkan ke kaleng?” 50. S: “Kaleng permennya disusun, terus dililitkan pake lakban?” 51. G: “Betul sekali. Coba kalian praktekkan apa yang barusan kalian katakan.” [siswa mulai terlihat mengotak-otik media yang ada di hadapan mereka. Siswa menghitung panjang jari-jari kaleng persebut menggunakan penggaris.] 52. S: “Jari-jarinya 7 cm kak.” 53. G: “Oke. Selanjutnya apa?” [siswa mulai menyusun ketiga kaleng permen tersebut. Siswa menyusunnya menyerupai bentuk segitiga dan melilitkannya menggunakan lakban] 54. G: “Cara melilitnya juga harus benar.” 55. S: “Oh, iyaa, harus pas mengenai yaa, kak?” 56. G: “Yaa. Jangan kelebihan dan jangan kurang dari itu.” [siswa sudah selesai memanipulasi objek] 57. G: “Nah, setelah itu apa yang kalian lakukan?” 58. S: “Menghitung panjang lilitannya.” 59. S: “Caranya kak? Masa lakbannya dilepas lagi?” 60. S: “Yaaa harus dilepas donk.” 61. G: “Betul, harus dilepas lagi. Kalian ukur panjang lakbannya berapa. Kalo udah ketemu, itulah panjang sabuk lilitan minimal yang melilit ketiga kaleng permen tersebut.” Transkrip ujicoba pada pertemuan pertama mengindikasikan adanya kegiatan pada tahap enaktif, yaitu siswa meraba, menyentuh, memegang alat pembelajaran. Kemudian siswa terlihat mengotak-atik objek dan menghubungkannya dengan soal yang diberikan. Siswa menemukan, mempelajari, dan memahami konsep materi pelajaran dalam bahasanya sendiri. Peneliti membiarkan siswa mencari tahu sampai mereka puas. Peneliti juga memotivasi mereka sampai ketemu jawaban. b. Pertemuan kedua: lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga Tahap enaktif juga terlihat pada transkrip uji coba pembelajaran nomor 26-42 pada pertemuan 2 yang membahas mengenai lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga. 26. S: “Nomor 1 sama seperti soal yang kemarin?” 27. G: “Yaa, sama. Model matematika yang ada di meja kalian mirip dengan apa?” 28. S: “Mirip dengan lingkaran luar segitiga.” 29. G: “Iyaaa. Dari soal apa yang diketahui?” 30. S: “Diketahui a, b, c, kak. Tapi kita belom tau berapa panjangnya kak.” 31. G: “Nah, a, b, dan c itu apa?” 32. S: “Panjang sisi-sisi sebuah segitiga.” 33. G: “Kalo dari model matematika di meja kalian, yang termasuk panjang sisi-sisi segitiga yang mana?” 34. S: “Yang ini kak.” [sambil menunjuk sisi-sisi segitiga] 35. S: “Berarti sedotannya kita keluarkan kak? Terus diukur panjangnya?” 36. G: “Benar sekali Alvin.” [siswa mulai terlihat mengotak-atik media pembelajaran yang ada di hadapan mereka. Siswa mengeluarkan sedotan dan mulai mengukur panjangnya menggunakan penggaris] 37. S: “Panjang a = 7 cm, panjang b = 7 cm, panjang c = 7 cm, kak.” 38. G: “Selanjutnya apa yang ditanya?” 39. S: “Panjang jari-jari lingkaran luarnya kak.” 40. G: “Oke. Silahkan dicari, masukkin ke rumus dan hitung.” 41. S: “Setelah itu diukur lagi panjang jari-jarinya kak? Pada model ini?” 42. G: “Yaaa. Sama seperti kemarin, kalo sama hasilnya berarti kalian benar.” [siswa mulai menghitung panjang jari-jarinya. Setelah menemukan hasilnya, siswa mengukur panjang jari-jari pada model menggunakan penggaris] Pada pertemuan kedua ini siswa juga terlihat mengotak-atik objek. Siswa sudah mampu menemukan dan memecahkan masalah yang diberikan dengan bahasa mereka sendiri. 2. Tahap Ikonik Pembelajaran terjadi melalui penggunaan model-model dan gambar-gambar dan visualisasi verbal. Siswa tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa dalam tahap enaktif. a. Pertemuan pertama: panjang sabuk lilitan minimal Pada awalnya guru mengarahkan siswa untuk melakukan aktifitas. Kegiatan ini ditunjukkan pada saat siswa mengerjakan soal LKS nomor 2, siswa mencoba mengerjakan soal dan tidak lagi memerlukan manipulasi objek-objek pembelajaran secara langsung. Berikut ini merupakan ungkapan siswa dalam kegiatan tahap ikonik pada pertemuan pertama nomor 75-93. 75. G: “Kalian mengerjakan nomor berapa?” 76. S: “Nomor 2, kak.” 77. G: “Sudah selesai?” 78. S: “Kak, yang 14 cm ini jari-jari apa diameter” 79. S: “Diameter kan kak? 80. G: “Coba perhatikan gambar. Ini gambar apa?” 81. S: “Penampang tiga buah tong yang berbentuk lingkaran.” 82. G: “Dari gambar tersebut yang diameter mana?” 83. S: “Ini kak.” [sambil menunjuk gambar] 84. G: “Kalo jari-jari?” 85. S: “Yang ini.” [sambil menunjuk gambar] 86. G: “Jadi, diameter itu berapa kalinya jari-jari?” 87. S: “Dua kalinya kak.” 88. G: “Berarti 14 cm ini apa?” 89. S: “Diameteerrrr.” 90. S: “Nah, lhooo. Benar aku kan, Panji.” 91. G: “Berarti apa yang diketahui dari gambar?” 92. S: “Diameter kak.” 93. G: “Coba dikerjakan.” [siswa mengerjakan LKS] Pertemuan pertama pada tahap ikonik ini siswa masih bingung membedakan antara jari-jari dan diamter. Siswa sudah mampu untuk mengerjakan soal tanpa bantuan benda-benda riil. Guru memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menjadi pemecah masalah dan membiarkan siswa memahami soal tanpa menggunakan objek-objek pembelajaran. b. Pertemuan kedua: lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga Tahap ikonik juga terlihat pada transkrip uji coba pembelajaran no 47-63 pada pertemuan 2 yang membahas mengenai lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga. 47. S: “Kak Renata, nomor 2 ini setelah dilukis selanjutnya apa kak?” 48. G: “Oke, kalian udah benar menggambarnya menggunakan langkah-langkah melukis lingkaran luar suatu segitiga. Dari soal apa yang ditanya?” 49. S: “Menghitung panjang jari-jari lingkaran luar kak.” 50. G: “Sama seperti nomor 1, apa yang kalian ukur pertama kali?” 51. S: “Panjang sisi-sisi suatu segitiga?” 52. S: “Ooohh, panjang sisi-sisi suatu segitiga kita ukur panjangnya?” 53. G: “Yaaa. Coba diukur.” [siswa mengukur panjang sisi-sisi segitiga pada gambar] 54. S: “Udah ketemu kak. Panjang a = 5 cm, panjang b = 5 cm, panjang c = 4 cm, kak.” 55. S: “Terus dihitung panjang jari-jarinya menggunakan rumus?” 56. G: “Benar sekali.” [siswa mulai mencari dan menghitung panjang jari-jari lingkaran luar suatu segitiga] 57. S: “Nanti diukur lagi gak kak di gambarnya?” 58. S: “Bedanya apa kak sama yang nomor 1 tadi?” 59. S: “Yo, beda to.” 60. G: “Kalo nomor 1 tadi kan kalian mengotak-atik langsung medianya. Kalo nomor 2 ini kalian mencoba memahami soal dengan menggunakan gambar, dan tidak lagi memerlukan media. 61. S: “Ooohhhh.” 62. G: “Nah, kalian ukur panjang jari-jari pada gambar, nanti di cek sama gak hasilnya sama yang kalian cari.” 63. S: “Sama kak.” Siswa sudah mampu melukis lingkaran luar segitiga dan dari gambar tersebut siswa sudah mampu menemukan dan memecahkan masalah dari soal yang diberikan. Siswa yang masih mengalami kesulitan peran guru adalah membantu mereka sampai mengerti. Siswa sudah mengerti konsep tanpa memanipulasi objek pada tahap ikonik ini. 3. Tahap Simbolik Tahap simbolik ini siswa sudah mampu menggambarkan kapasitas berpikir dalam istilah-istilah yang abstrak. Siswa dalam memahami dunia sekitarnya, siswa belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan banyak sistem simbol. Huruf dan lambang bilangan merupakan contoh sistem simbol. Fase simbolik merupakan tahap final dalam pembelajaran. a. Pertemuan pertama: panjang sabuk lilitan minimal 100.G: “Oke, untuk yang nomor 3 salah satu kerjakan di papan tulis.” [salah satu siswa mengerjakan di papan tulis] 101.G: “Coba jelaskan ke teman-teman.” 102.S: “Dari soal diketahui panjang sabuk lilitan minimalnya 144 cm. Pertanyaannya adalah cara mencari jari-jarinya, maka rumusnya adalah: kemudian siswamemperlihatkan hasil pekerjaannya kepada teman-temannya:panjang lilitan = 2 + , = . 144 = + . 144 = . = 144: . = 144 × . = 28 . Panjang jari-jarinya adalah 14 cm Pada tahap ini guru meminta siswa mempresentasikan di depan kelas. Dalam pengerjaannya di papan tulis siswa sudah mampu menggunakan simbol-simbol matematika. b. Pertemuan kedua: lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga Tahap simbolik juga terlihat pada transkrip uji coba pembelajaran no 76-78 pada pertemuan 2 yang membahas mengenai lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga. 76. G: “Oke. Untuk yang nomor 3 kerjakan di papan yaa.” [siswa mengerjakan nomor 3. Siswa sudah mengerti dan menggunakan lambang-lambang matematika pada soal nomor 3] 77. G: “Gimana jawaban soal nomor 3?” 78. SS: “Samaaa kak.” Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal nomor 3 di papan. Siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Kelompok yang lain juga memperoleh jawaban yang sama sesuai dengan jawaban di papan tulis.

7. Revisi produk

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Geogebra pada Materi Garis Singgung Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi.

0 3 21

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Geogebra pada Materi Garis Singgung Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi.

0 7 18

PENDAHULUAN Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Geogebra pada Materi Garis Singgung Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi.

0 5 6

DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Geogebra pada Materi Garis Singgung Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi.

1 19 5

ANALISIS KESULITAN MELUKIS LINGKARAN DALAM DAN LINGKARAN LUAR SUATU SEGITIGA PADA MATERI GARIS SINGGUNG Analisis Kesulitan Melukis Lingkaran Dalam dan Lingkaran Luar Suatu Segitiga pada Materi Garis Singgung Lingkaran Siswa Kelas VIII Semester II MTs Neg

1 4 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR GARIS SINGGUNG LINGKARAN DENGAN PEMBELAJARAN PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR GARIS SINGGUNG LINGKARAN DENGAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT (PTK pada Siswa Kelas VIII SMP N 6 Rembang Tahun

0 0 15

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Jigsaw pada Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP Kelas VIII.

0 3 202

Lingkaran dan Garis Singgung Lingkaran

0 2 16

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN UNTUK SMP KELAS VIII

0 0 15

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANJANG GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN DI KELAS VIII B SMP NEGERI 14 PALU Muliyati

0 0 12