Wawancara dilakukan dengan guru matematika SMP Budya Wacana Yogyakarta. Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 8 Mei 2015.
Sedangkan wawancara kedua dilakukan pada tanggal 16 Juni 2015. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, metode yang sering digunakan
dalam proses pembelajaran adalah metode ceramah sehingga siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Guru kurang memperhatikan metode
yang digunakan dalam pembelajaran, asalkan siswa senang, paham, dan perhatian pada saat guru mengajar. Selama proses pembelajaran, guru
juga memakai media power point. Guru lebih suka memberikan LKS dan membiarkan siswa untuk mengerjakan LKS sesuai dengan langkah-
langkah pengerjaan secara individual dan tidak menyontek, namun siswa tidak diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil tugas yang
sudah dikerjakan. Guru lebih senang bertanya langsung kepada siswa dan siswa bisa menjawab dengan baik pertanyaan dari guru. Guru
mengatakan bahwa dalam mengajar beliau santai dan akrab dengan siswa, sering mengajak bergurau. Guru sangat terbuka untuk menerima model
pembelajaran menggunakan tahap-tahap teori Bruner bahkan guru penasaran mendengarkan model pembelajaran yang mengakomodasi
teori Bruner karena belum pernah mendengar sebelumnya.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data diperoleh dari potensi dan masalah yang peneliti temukan. Data diperoleh dari hasil wawancara guru, observasi
pembelajaran di kelas, penyebaran angket, dokumentasi, dan soal ulangan.
Wawancara ini dilakukan terhadap guru. Wawancara dilakukan untuk analisis kebutuhan dari guru serta melihat pembelajaran yang telah
dilaksanakan dari segi guru. Wawancara dilaksanakan sebanyak 2 kali. Wawancara pertama dilakukan sesudah melaksanakan ulangan harian.
Berdasarkan hasil wawancara pertama tersebut, siswa yang mengalami kesulitan pada materi panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran serta
lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga terletak pada mengingat rumus materi lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga dan
perhitungan bentuk aritmatika. Siswa masih merasa kesulitan meskipun di kelas VII materi aljabar sudah diberikan dan diulang lagi di kelas VIII.
Tindakan yang dilakukan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan adalah dengan memberikan latihan soal, LKS, modul yang
disusun semudah mungkin dimengerti siswa, dan memberikan rangkuman. Guru juga terbiasa melaksanakan remedial. Pengajaran
remedial yang diberikan, guru lebih banyak memberikan materi daripada memberikan siswa latihan soal. Guru lebih banyak bertanya dan
memancing siswa supaya mengingat materi sebelumnya, jika dirasa sudah cukup dan siswa mengerti guru melaksanakan tes remedial.
Wawancara kedua dilaksanakan sesudah melaksanakan ulangan remedial. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, guru tidak pernah
menerapkan teori atau metode belajar selama pembelajaran. Guru hanya
menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat kepada guru. Guru juga belum pernah mendengar dan mengenal teori Bruner
sebelumnya. Peneliti melakukan observasi di kelas VIII B SMP Budya Wacana
Yogyakarta yang berjumlah 25 orang. Observasi dilakukan oleh peneliti dan 1 orang obsever saat pembelajaran memasuki materi panjang sabuk
lilitan minimal dua lingkaran. Observasi ini dilakukan untuk analisis kebutuhan serta melihat bagaimana cara mengajar guru dan
keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di kelas guru menerapkan metode ceramah selama pembelajaran. Ketika guru
menjelaskan, ada siswa yang memperhatikan dan aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan guru, beberapa siswa menjadi pendengar,
dan beberapa siswa tidak memperhatikan. Hampir semua siswa hanya memperhatikan guru dan tidak berusaha untuk mencatat apa yang
dijelaskan guru di buku mereka masing-masing. Guru juga tidak memberi kesempatan siswa maju ke depan untuk mencoba latihan soal
yang diberikan. Guru hanya bertanya dan siswa menjawab. Guru juga tidak berusaha bertanya apakah yang diajarkan dimengerti oleh siswanya.
Peneliti melakukan uji keterbacaan kepada siswa sebelum uji coba produk dengan penyebaran angket uji keterbacaan. Uji respon siswa
dilakukan setelah uji coba produk dengan penyebaran angket respon siswa. Dokumentasi dilakukan dengan menggunakan alat perekam
gambar dan suara untuk mendapatkan rekaman dan gambar saat uji coba produk.
Ulangan harian dilaksanakan di kelas VIII A dan VIII B materi panjang sabuk lilitan minimal dua lingkaran serta lingkaran dalam dan
lingkaran luar segitiga. Peneliti melihat seberapa banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM akan melaksanakan pembelajaran remedial. Setelah pengajaran remedial, siswa akan kembali di test untuk ulangan remedial.
3. Desain produk