pembelajaran diujicobakan untuk meyakinkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dilaksanakannya ujicoba produk. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budya Wacana Yogyakarta pada tahun
ajaran 20142015 semester genap. 4. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Juni 2015.
C. Rancangan Penelitian
Model pengembangan pengajaran remedial yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari Sugiyono 2010: 409-427 yang terdiri dari sepuluh
langkah. Langkah tersebut diantaranya 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 ujicoba produk,
7 revisi produk, 8 ujicoba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi masal.
Gambar 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan Sugiyono, 2010: 409 1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini diawali dari potensi dan masalah. Potensi merupakan segala hal yang dapat mempunyai nilai tambah apabila keberadaannya didayagunakan
atau diolah dengan baik. Masalah merupakan segala hal yang tidak sejalan dengan yang diharapkan dengan hal yang terjadi di lapangan. Potensi dapat
diperoleh berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dari perorangan, sedangkan masalah akan diidentifikasi oleh peneliti dengan melakukan
wawancara dan observasi. 2. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan langkah selanjutnya setelah potensi dan masalah diketahui yaitu pengumpulan data sebagai bahan perencanaan produktertentu yang
diharapkan mampu mengatasi masalah yang ditemukan. Revisi
Produk Uji coba
Produk Revisi Desain
Validasi Desain Potensi dan
masalah Pengumpulan
data Desain
Produk
Uji coba Pemakaian
Revisi Produk
Produksi Masal
3. Desain Produk Desain produk merupakan alat yang diharapkan mampu menangani masalah.
Desain produk dalam bidang pendidikan dapat berupa kurikulum, metode pembelajaran, buku ajar, media, perangkat pembelajaran, dan lain-lain.
4. Validasi Desain Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan
untuk mengetahui keefektifan produk tersebut. Produk yang sudah dibuat kemudian divalidasi oleh ahli. Tujuan dari validasi desain ini adalah untuk
memperbaiki kekurangan produk yang telah dibuat tersebut. 5. Revisi Desain
Setelah produk divalidasi akan diketahui kelemahan dan kelebihan produk tersebut. Kelemahan desain tersebut kemudian diperbaiki oleh peneliti agar
produk menjadi bermutu. 6. Ujicoba Produk
Ujicoba dilakukan untuk mendapatkan informasi keefektifan metode mengajar baru dengan metode mengajar yang lama. Pengujian ini dilakukan
pada sampel terbatas. 7. Revisi Produk
Revisi produk digunakan agar desain produk yang telah dibuat dapat teruji benar-benar baik untuk digunakan. Revisi akan terus dilakukan jika produk
masih terjadi kelemahan dan kekurangan.
8. Ujicoba Pemakaian Produk akan diterapkan dalam kondisi nyata di lapangan jika sudah direvisi.
Ujicoba pemakaian tahap ini masih perlu mengamati kelemahan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan produk.
9. Revisi Produk Revisi produk tahap ini dilakukan untuk menyempurnakan dan pembuatan
produk baru lagi. Jika masih ada kekurangan dan kelemahan pada desain produk, maka pada tahap ini adalah tahap yang terakhir untuk melakukan
revisi. 10. Produksi Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk baru dinyatakan layak dan efektif. Pembuatan produk masal dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran berikutnya. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
langkah-langkah pengembangan dari Sugiyono 2010: 409 kemudian dimodifikasi oleh peneliti sampai tahap revisi produk setelah implementasi.
Penelitian yang digunakan oleh peneliti hanya sampai pada revisi produk sebelum produksi masal dikarenakan RD merupakan penelitian multi year. Selain itu
materi panjang garis singgung lingkaran hanya dapat diajarkan di semester genap pada tahun berikutnya.
D. Prosedur Pengembangan