25 -
Di samping mengotak-atik obyek dan mengeksplorasi sifat-sifatnya, siswa harus melakukan operasi mental dengan benda-benda itu, yaitu
mereka perlu mengubah obyek atau kejadian, mengorganisasikan hasilnya, dan memikirkan operasi-operasi sesuai dengan tahap
perkembangan kognitifnya.
a. Pengertian IPA
Powler dalam Samatowa, 2011: 3 mengatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan
yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimensistematis
teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan
sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh
seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
b. Hakikat IPA
Darmojo dalam Samatowa, 2011: 2 menjelaskan IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam dengan segala
isinya. Sains adalah Ilmu Pengetahuan yang mempunyai obyek dan menggunakan metode ilmiah.
Susanto 2013:165 167 berpendapat bahwa IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di
26 Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Hakikat pelajaran sains
yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia
disebut dengan
ilmu pengetahuan
alam, dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap.
Susanto 2013:168-169 mengemukakan hakikat IPA ada tiga yang pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk yaitu kumpulan hasil
penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan analitis. Bentuk IPA
sebagai produk, antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA.
Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. IPA merupakan
kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan.
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan
menyimpulkan. Ketiga, ilmu pengetahuan alam sebagai sikap. Sulistyorini dalam
Susanto, 2013:169 menyebutkan ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu: sikap
ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak
27 putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir
bebas, dan kedisplinan diri. Jadi, IPA adalah ilmu pengetahuan yang membahas mengenai alam
dan segala isinya, juga sebagai pengetahuan yang diajarkan dan dipelajari di bidang pendidikan, dan IPA selalu berkaitan dengan situasi
ilmiah.
c. IPA di Sekolah Dasar