75
ketidak sabarannya buk akan tetapi yang dilihat
Maka berjalanlah kedu
Kata fa inthalaqâ
pelepasan ikatan. Dari s berjalan dan berangkat d
Dan janganlah engkau
M. Quraish Shihab m arhaqa yakni memberat
Penjelasan
Kata ta’wil teram
- -
yang pada mulanya be dalam arti makna dan
merupakan hakikatnya dan kedua dapat menj
disisni
Remaja
Kata “ghulam” bisa di selalu demikian ia bisa
pria. Atas dasar itu apa belum dewasa” . maka
dewasa dan belum di sehingga kesalahannya t
3. Latar Belakang Tu
75
bukan karena pengetahuan yang dimiliki Khidhr hat Nabi Musa as. ketika bersama beliau.
keduannya
halaqâ terambil dari kata al- ithalâq yakni
ri sisni kata inthalaqâ dipahami dalam arti
kat dengan penuh semangat.
gkau Bebani aku
b menjelaskan kata turhiqnî terambil dari kata ratkan.
ambil dari kata -
- âla- ya’ûlu- aulan
berarti kembali. Al- qur’an menggunakannya dan penjelasan,
atau subtansi sesuatu yang ya atau tibanya masa sesuatu. Makna pertama
enjadi makna yang benar untuk kata tersebut
dipahami dalam arti remaja, walaupun tidak bisa juga bisa sekedar menunjuk kepada seorang
u apabila kita memahami sebagai “remaja yang ka kata zakiyyayah berarti suci karena dia belum
dibebani satu tanggung jawab keagamaan, ya tidak dinilai tidak dosa.
g Turunnya Surat Al- Kahf Ayat 60- 82
75
dhr
kni ti
ta
- -
an a
g a
but
k g
g n,
76
Asbâb al- Nuzûl “asbâb” dan “nuzûl”. S
melatarbelakangi terjadin terjadinya sesuatu dapat
ungkapan asbâb al- nuzû melatarbelakangi turunny
digunakan bagi sebab- se Secara istilah as
adalah sebagai berikut:
Artinya: “Sesuatu yang yang mengandung
menerangkan hu
Pengetahuan tent keadaan, dimana perist
memberi bimbingan pad dimasalahkan untuk situa
Jadi asbâb al- nuz ini diprioritaskan dalam
115
Arti idhafah ia mengharuskan isim yang ked
h. 139.
116
Rosidah Anwar
117
Subhi sholih, dik
76
uzûl merupakan bentuk idhafah
115
dari rangkaian dua . Secara etimologi, asbâb al- nuzûl adalah sebab
dinya sesuatu. Meskipun segala sesuatu yang mel pat disebut asbâb al- nuzûl, akan tetapi, dalam pe
nuzûl khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab unnya al- Qur’an, seperti halnya asbâb al- wurud
- sebab terjadinya hadits.
116
asbâb al- nuzûl sebagaimana diungkapkan oleh kut:
ang dengan sebabnya turun sesuatu ayat atau b ngandung sebab itu, atau member jawaban terhadap s
an hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut” n tentang asbâb al- nuzûl membantu seseorang untuk
istiwa penting terjadi, yang menerangkan impl ada penjelasan tafsir dan aplikasinya menyangkut
ituasi yang lain.
al- nuzûl adalah sebab- sebab turunnya sesuatu, da m ayat atau surah yang terdapat dalam Al- Qur’an,
ialah nisbah taqyidiyah pertalian antara dua perkara edua berharakat jar. M. Anwar, Ilmu Nahwu Bandung: Si
ar, Op. Cit. h. 60. dikutip oleh Abu Anwar, Ulumul Qur’an Jakarta: Amzah,
76
n dua kata yaitu bab- sebab yang
elatarbelakangi pemakaiannya
bab- sebab yang urud yang khusus
h Subhi Sholih
au beberapa ayat hadap sebab itu, atau
but”.
117
untuk memahami plikasinya dan
ngkut ayat yang
u, dalam katagori ’an, yang artinya
a dua isim yang : Sinar Baru, 1987,
h, 2009, h. 29.
77
sebab- sebab diturunkan SAW. melalui Malaika
Muhammad SAW. untuk Berdasarkan lit
nuzûl dari surat al-Kahf menceritakan tentang kis
akan mengetahui hal ya kepada Khidir. Dalam se
.
Artinya:“Bahwasanya M Israil. Kemudian
yang paling alim” karena dia tidak
Allah SWT. me tempat pertemuan
118
Sayyid Qutub, Zhilalil Qur’an
, yaitu: meriwayatkan bahwa al-
Amru bin Dinar bahwa Abbas bahwa sesungguhn
menemani Khidhr bukanl
118
Imam Bukhori, Bumi Aksara, 1992, h. 48.
77
an ayat atau surah dari Allah SWT. kepada Nabi ikat Jibril as. yang kemudian disampaikan
. untuk menjadi pedoman hidup. literatur yang ada, tidak dijelaskan tentang adan
Kahfi ayat 60-82 ini, akan tetapi terdapat riwayat g kisah Nabi Musa as. dan Khidir, di mana pada ri
yang melatarbelakangi keinginan Nabi Musa as. sebuah hadis riwayat Bukhari:
.
a Musa as. pada suatu hari berkhutbah dih mudian ada orang bertanya kepada beliau “siapak
alim”. Beliau menjawab, “Aku.” Maka Allah SWT idak mengembalikan ilmu itu kepada Allah Ta’al
mewahyukan kepadanya, “aku mempunyai seorang muan dua laut yang lebih alim darimu.”Riwaya
b, memaparkan sebagian riwayat tersebut dala u: “Bukhari ketika membahas tentang kisah ini
al-Humaidi berkata: “Aku diberitahukan hadis ole hwa Said bin Jubair mengabarkannya, ‘Aku berkata
gguhnya Nauf al- Bakkali menyangka bahwa bukanlah Musa Nabi Bani Israel.
ri, Shahih Bukhori, dieterjemahkan oleh Zainuddin Hamid .
77
Nabi Muhammad n kepada Nabi
danya asbâb al- yat shahih yang
riwayat ini kita s. untuk belajar
.
dihadapan Bani apakah manusia
WT. menegurnya a’ala. Kemudian
orang hamba di wayat al- Bukhari
dalam Tafsir Fi ini di al-Qur’an
oleh Sufyan dari kata kepada Ibnu
hwa Musa yang
midy dkk Jakarta: