Memiliki kesunggu ANALISIS DATA

130 menceritakann laut dengan c Gambaran di a pastilah terdapat hal berada dihadapanpun demikian, Nabi Mus segera kembali men segera menemukan h Dari keterangan memanglah syarat y menuntut ilmu. Tida akan tetapi dalam mengerjakannya. Ka mendapat apa yang di Artinya: “Barang si apa yang di Selain itu, penunt untuk putus asa denga asa karena kegagala dirinya bahwa kegag 226 Mansur, Kamus 130 takannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambi ngan cara yang aneh sekali. Qs. al- Kahf 18: 63 di atas menunjukan bahwa dalam perjalanan m halangan dan rintangan bahkan terkadang sesuat npun menjadi lepas begitu saja kerena ketidak ta Musa as. tidak langsung putus asa, ia dan asist engikuti langkah- langkah sebelumnya dengan n hamba Allah SWT. yang saleh itu. gan di atas dapat disimpulkan bahwa berungg t yang begitu penting dimiliki oleh setiap peserta Tidak hanya dalam menuntut ilmu yang diperlukan m setiap amalan kebaikan diperlukan kesungg . Karena, dengan bersungguh- sungguhlah ses g diinginkannya. Seperti dalam mahfudhat dikataka ang siapa yang bersungguh- sungguh maka dia akan ang diinginkan”. 226 nuntut ilmu juga harus memiliki sikap optimis, j dengan halangan dan rintangan yang dihadapi. Jang alan yang dihadapi, bahkan seharusnya ia menana gagalan merupakan langkah awal untuk menuai ke us Percakapan Bahasa arab Kediri: al- Fatih press, 2015 130 ngambil jalannya ke 63. menuntut ilmu uatu yang sudah k tahuan. Namun sistennya itupun n harapan akan gguh- sungguh erta didik dalam ukan kesungguhan, ungguhan dalam seseorang akan takan bahwa: an mendapatkan s, jangan mudah Jangan berputus anamkan dalam kesuksesan. 5, h. 184. 131

c. Jujur dan bertan

Sikap jujur dan peserta didik terhada ayat:                       Artinya:“Muridnya berlindung tentang ik menceritakann laut dengan c Dalam al- Qur’ secara jujur bahwa ke batu tempat bertemun gelepar, lalu masuk halaman 78 . Hamka menafsi engkau perhatikan Ketika itu kita ber mengatakan kepada mengingatnya selain telah menyebabkan berarti mau bertangg 131 tanggung jawab dan bertanggung jawab ditunjukan oleh sikap Yus hadap Nabi Musa as. dipihak pendidik, hal ini dit                       dnya menjawab: Tahukah kamu tatkala kita m ndung di batu tadi, Maka Sesungguhnya Aku lupa ikan itu dan tidak adalah yang melupakan takannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambi ngan cara yang aneh sekali. Qs. al- Kahf 18: 63 Qur’an dan Tafsirnya dijelaskan pada ayat ini Yus wa ketika mereka beristirahat dan beristirahat dan munya dua laut, ikan itu telah hidup kembali dan uk ke laut dengan cara yang sangat mengherankan. fsirkan Yusya’ bin Nun menjawab permintaan Mus an takkala kita berhenti di batu besar tadi” ujung berhenti berlepas lelah. “Maka aku lupa ikan i da tuan apa yang terjadi. “Dan tidak ada yang me lain syaitan jua” aku telah khilaf, aku telah lupa, an daku lupa. Kata- kata seperti ini menurut sus ggung jawab lihat bab III halaman 77. 131 p Yusa’ sebagai ditunjukan pada                       a mecari tempat upa menceritakan upakan Aku untuk ngambil jalannya ke 63 Yusa’ menjawab dan berlindung di dan menggelepar- an. lihat bab III Musa: “tidaklah ujung ayat 63. an itu” lupa aku melupakan daku upa, syaitan telah susunan bahasa 132 Dari keterangan haruslah memiliki bertanggung jawab peserta didik yang te

d. Memperlihatkan

Ketika Nabi M beliau sebagai calon bentuk pernyataan. Ha merendahkan hati. B diperkenankan men Hal ini sesuai denga             Artinya: Musa Ber kamu mengaj Telah diajar Dalam Al- Qur menggambarkan sec calon gurunya denga nabi Musa as. san menempatkan dirin mengikutinya, supa diajarkan kepadany 132 gan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang ki sifat jujur dan bertanggung jawab. Bersika wab merupakan salah satu prilaku yang harus di g tertera dalam Kompetensi Inti KI- 2 yaitu aspek a kan keseriusan dengan ungkapan sopan dan taw Musa as. berguru terhadap hamba Allah yang sa lon murid kepada calon gurunya mengajukan perm n. Hal ini berarti, Nabi Musa as. sangat menjaga k i. Beliau menempatkan dirinya sebagai orang bodoh engikutinya, supaya Khidir sudi mengajarkan se gan ayat:             Berkata kepada Khidhr: Bolehkah Aku mengikut ngajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara il ajarkan kepadamu?. Qs. al- Kahf 18: 66 Qur’an dan Tafsirnya ditafsirkan dalam ayat ini, secara jelas sikap Nabi Musa as. sebagai calon m ngan mengajukan permintaan berbentuk pernyataa sangat menjaga kesopanan dan merendahkan dirinya sebagai orang bodoh dan mohon di upaya Khidhr sudi mengajarkan sebagian ilmu nya .Menurut al- Qadi, sikap demikian meman 132 g peserta didik ikap jujur dan diamalkan oleh pek afektif. tawadhu’ saleh Khidhr, permintaan dalam ga kesopanan dan bodoh dan mohon n sebagian ilmu.             ngikutimu supaya a ilmu-ilmu yang ini, Allah SWT. on murid kepada taan. Itu berarti, hkan hati. Beliau diperkenankan lmu yang telah ang seharusnya 133 dimiliki oleh setiap Bab III halaman 85 Sikap tawadu’ menuntut ilmu. hal peserta didik harus meninggalkan kepent Dari keterangan didik haruslah bers Walaupun Nabi Mus dan rendah hati te adalah lihatlah apa Sesuai dengan sebua Artinya:“Perhatikanl memperhat

e. Memposisikan d

Selain dari ke kesungguhan dalam upa sebagai seseorang ya 227 Lihat halaman 4 228 M. Muslikhin, K 133 ap pelajar dalam mengajukan pertanyaan kepada g n 85. adu’ memanglah sangat diperlukan oleh peserta hal ini sesuai dengan penjelasan pada bab II 227 ba us memeliki sikap yaitu tawadhu’ rendah hati pentingan pribadi untuk kepentingan pendidikanny gan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa se bersikap sopan dan tawadu’ rendah hati pada usa as. adalah seorang Nabi tapi beliau bersikap terhadap Khidr. Hal ini membuktikan bahwa da pa yang dikatan dan janganlah melihat siapa y buah mahfudhât yaitu: kanlah apa- apa yang dikatakan diucapkan dan hatikan siapa yang mengatakan”. 228 an diri sebagai seseorang yang membutuhkan ilm keterangan di atas, ayat 66 juga mengandun m upaya Nabi Musa as. mengikuti hamba Allah ya yang membutuhkan ilmu. Hal ini sesuai dengan ay n 43 , Kamus Fi’il Kata Kerja Kediri: Trimus Press, 2016, h. 133 da gurunya. lihat rta didik dalam bahwa seorang hati dengan cara nnya. seorang peserta da pendidiknya. kap sangat sopan hwa dalam belajar pa yang berkata. dan janganlah ilmu. andung makna h yang shaleh itu n ayat: , h. 141