Stasiun Loading Ramp Stasiun Rebusan Sterilizer

membuat material balance untuk setiap fraksi, tahun tanam dan setiap afdeling kebun.

2.5.3.2. Stasiun Loading Ramp

Buah yang telah selesai ditimbang, dibawa ke loading ramp dan dituang ke tiap-tiap bays dari loading ramp, kemudian diisikan ke dalam lori-lori dengan cara membuka pintu bays yang diatur dengan sistem pintu hydraulic menggunakan elekromotor yang berfungsi untuk membagi ke dalam lori tempat buah. Fungsi loading ramp antara lain adalah: 1. Tempat menampung TBS dari kebun sebelum diproses 2. Mempermudah pemasukan TBS ke lori 3. Mengurangi kadar kotoran Lori merupakan tempat untuk merebus TBS yang berkapasitas ± 2,5 ton TBS. Jumlah lori yang mencukupi merupakan persyaratan awal yang harus dipenuhi agar kapasitas perebusan tercapai. Sistem transfer lori digunakan untuk memfasilitasi gerakan lori mulai didaerah loading ramp sampai ke stasiun rebusan. Peralatan yang digunakan adalah capstand, wesel dan Jhondree. Kemudian lori buah tersebut ditarik menggunakan tali profelin dengan menggunakan capstand, setelah itu lori didorog masuk ke dalam rebusan menggunakan jhondera. Universitas Sumatera Utara

2.5.3.3. Stasiun Rebusan Sterilizer

Setelah lori penuh berisi TBS, kemudian ditarik dengan menggunakan capstand dan selanjutnya dimasukkan ke dalam sterilizer, yaitu bejana uap tekan yang digunakan untuk merebus buah. Rebusan adalah bejana uap bertekanan yang digunakan untuk merebus TBS dengan uap Steam. Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan tekanan 2,8 – 3,0 kgcm 2 pada suhu 140 yang berasal dari Back Presseure Vessel. PKS Aek Nabara Selatan memiliki 4 unit rebusan. Lori buah dimasukkan ke dalam stasiun perebusan untuk direbus dengan tujuan : 1. Menurunkan kadar air dalam daging buah Air yang ada di dalam buah akan menguap akibat pengaruh panas yang tinggi pada proses sterilisasi. Penurunan kadar air sangat penting dalam pengolahan pendahuluan dalam bejana pengaduk digester karena mempermudah serat buah terurai antara satu dengan yang lainnya. 2. Menghentikan aktifitas enzim Sebelum dinonaktifkan buah kelapa sawit mengandung lipase dan oksidase yang terus bekerja dalam buah. Dalam hal ini enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentuk peroksida yang kemudian berubah menjadi gugus aldehid dan keton. Senyawa terakhir ini jika dioksidasi lagi akan membentuk asam lemak bebas. Untuk menghentikan aktifitas enzim tersebut maka harus dilakukan perebusan minimal pada temperatur 50ºC. 3. Mempermudah pelepasan buah dari tandannya Universitas Sumatera Utara Di dalam buah terdapat zat-zat polisakarida yang bersifat sebagai zat perekat yang akan terhidrolisa dan pecah menjadi monosakarida yang lain. Hidrolisa tersebut berlangsung pada waktu buah menjadi matang dan dipercepat dengan proses sterilisasi. 4. Melunakkan daging buah Pericarp Pericarp yang telah direbus menjadi lunak dan hal ini mempermudah proses pengempaan. Pericarp ini mudah terlepas dari biji karena ketahan mekanis dari ikatan antara pericarp dengan biji akan menurun sehingga bagian mesocrap dan biji dapat dilepas satu sama lain di bagian digester dan akan terpisah sempurna di bagian depericarper. 5. Mempersiapkan biji untuk memperoleh inti biji Kadar air dalam cangkang akan berkurang dengan adanya proses pemanasan dan mengakibatkan elastisitas terhadap benturan saat pada pemecahan biji berkurang. Siklus perebusan adalah waktu yang diperlukan untuk merebus TBS, ditambah dengan waktu untuk memasukan lori ke rebusan dan mengeluarkannya Loading and Unloading. Proses perebusan dilakukan dengan sistem 3 puncak, dimana puncak pertama dan kedua bertujuan untuk memberikan tekanan kejut sehingga buah lepas dari tandan serta membuat udara di rebusan agar pemanasan pada masa tahan optimum temperatur tercapai. Puncak ketiga bertujuan untuk mematang buah dan melunakan daging buah. Waktu yang digunakan untuk perebusan adalah 90 menit, sedangkan waktu untuk satu siklus perebusan 110-120 menit. Universitas Sumatera Utara Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perebusan tripel peak : 1. Persiapan perebusan Setelah lori-lori dimasukkan kedalam rebusan, pintu ditutup, kran-kran inlet steam , exhaust, dan kondensat ditutup. 2. Deaerasi Inlet steam dibuka dan kran kondensat dibuka untuk membuang udara-udara yang ada didalam rebusan selama 3 – 5 menit. 3. Puncak 1 Kran kondensat ditutup, inlet steam dibuka sampai mencapai tekanan 1,5 kgcm 2 . Setelah tekanan tercapai, kran inlet steam ditutup dank ran kondensat dibuka hingga tekanan mencapai 0 kgcm 2 . 4. Puncak 2 Kran kondensat ditutup dank ran inlet steam dibuka hingga mencapai tekanan 2,0 kgcm 2 . Setelah mencapai tekanan 2,0 kgcm 2 kran inlet steam ditutup dan kran kondensat dibuka hingga mencapai tekanan 0,5 kgcm 2 . 5. Puncak 3 Kran kondensat ditutup dan kran inlet steam dibuka hingga mencapai tekanan 2,8 – 3,0 kgcm 2 . setelah mencapai tekanan tersebut, semua kran ditutup dan ditahan selama 45 menit, kemudian kran exhaust dibuka dan setelah mencapai tekanan 1,0 kgcm 2 , kran kondensat dibuka hingga mencapai tekanan 0 kgcm 2 . 6. Pengeluaran lori Universitas Sumatera Utara Pintu rebusan dibuka dan lori-lori dikeluarkan dengan menggunakan bantuan capstand . Faktor – faktor yang mempengaruhi proses perebusan : 1. Tekanan uap dan lama perebusan Tekanan dan lamanya waktu perebusan sangat penting karena mempengaruhi hasil perebusan dan efisiensi pabrik sendiri. Apabila tekanan dan waktu perebusan tidak cukup dapat menyebabkan beberapa kerugian, yaitu: a. Buah kurang masak, sebagian brondolan tidak lepas dari tandan unstriped bunch yang menyebabkan kerugian minyak dalam janjangan kosong bertambah. b. Pelumatan pada digaster tidak sempurna, yaitu sebagian daging buah tidak lepas dari biji sehingga mengakibatkan proses pengempaan tidak sempurna dan mengakibatkan kerugian minyak pada fibre. c. Ampas fibre basah yang meyebabkan pembakaran dalam ketel uap tidak sempurna. Sedangkan apabila perebusan terlalu lama dapat menyebabkan: a. Buah menjadi memar, kerugian minyak dalam air rebusan kondensat, dan janjangan kosong bertambah. b. Merusak mutu minyak dan inti. Losses akibat stasiun rebusan meliputi : 1. USB Unstrip Bunch 2. Losses minyak pada air kondensat 3. Inti lengket pada cangkang Universitas Sumatera Utara

2.5.3.4. Stasiun Penebah Therressing