Penghapusan Muda Pemborosan Standarisasi

4. Seiketsu Rawat

Setelah seiso dilakukan maka para pekerja harus selalu mengikuti aturan yang ada dan menjaga penempatan peralatan pada tempatnya dan juga melakukan pembersihan baik dari diri pribadi maupun tempat kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya kegiatan pembersihan tempat kerja setiap selesai melakukan pekerjaan dan menjaga kebersihan tempat kerja dengan tidak membuang barang- barang ang tidak digunakan di sembarang tempat.

5. Shitsuke Disiplin Diri

Setelah keempat langkah sebelumnya dilakukan untuk jangka panjangnya para pekerja harus menerapkan disiplin dengan melakukan keempat langkah sebelumnya dengan sebaik-baiknya, sehingga para pekerja akan memiliki kesadaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahn yang mungkin sering dilakukan dan menjadi kesalahan-kesalahan tersebut sebagai tolak ukur perbaikan kedepannya.

5.4. Penghapusan Muda Pemborosan

1. Penghapusan pemborosan produksi berlebih a. Kabag harus dapat menetapkan jumlah kebutuhan produk jadi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan pelanggan sehingga kerugian akibat penumpukan produk jadi di tempat penampungan dapat diatasi b. Mandor harus selalu mengawasi kegiatan produksi agar selalu lancar dan produk yang dihasilkan sedikit yang cacat. Universitas Sumatera Utara 2. Penghapusan pemborosan persediaan a. Menetapkan jumlah kebutuhan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong setiap harinya dan menyusunna berdasarkan jenis dan tanggal masuk sehingga mempermudah untuk mengetahui jumlah persediaan dan pemesanan bahan menjadi lancar. b. Penyesuaian jumlah bahan yang dibutuhkan setiap harinya dengan penjualan produk sehingga persediaan bahan tercukupi dan tidak menumpuk di loading ramp, sebab hal tersebut merugikan perusahaan. 3. Penghapusan pemborosan pada proses Penghapusan pemborosan pada proses dapat dikurangi dengan melaksanakan aktivitas 5S dan menggabungkan tugas operasi. 4. Penghapusan pemborosan pada gerak kerja Gerakan kerja yang seharusnya tidak perlu dilakukan harus dihilangkan a. Menarik lori yang baru keluar dari perebuasan Sterilizer oleh operator tersebut sehingga mengakibatkan operator cepat lelah. Cara yang lebih praktis adalah menarik lori dengan menggunakan capstand. 5. Penghapusan pemborosan waktu tunggu Penundaan waktu tunggu sering terjadi di stasiun penebahan Thressing yang disebabkan dari proses sebelumnya yaitu waktu perebusan Sterilizer yang terlalu lama serta operator hoisting crane yang kurang cekatan. Universitas Sumatera Utara 6. Penghapusan pemborosan pada transportasi Agar transportasi bahan lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama hendaknya loading ramp diletakkan berdekatan dengan mesin proses produksi.

5.5. Standarisasi

Standard Operation Procedure SOP adalah peraturan-peraturan yangdijadikan standar bagi pekerja dalam melaksanakan pekerjaanya. Prosedur ini harus dipatuhi dan dijalankan oleh pekerja agar mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan dan pekerja dapat bekerja dengan baik.. Usulan Standar Operation Procedure SOP yang diberlakukan di PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara adalah sebagai berikut: 1. Operator wajib menjalankan pelaksanaan metode Kaizen 5S dengan sebaik- baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu : a. Operator melaksanakan ringkas seiri terhadap barang-barang yang ada disekitar proses pengolahan minyak sawit, yang mana barang yang diperlukan dan barang yang sebaiknya disingkirkan b. Operator melaksanakan penataan seiton terhadap barang-barang yang ada disekitar proses pengolahan kelapa sawit dengan memperhatikan, mempelajari, menyusun serta memberi tanda terhadap barang yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi Universitas Sumatera Utara c. Operator melaksanakan pembersihan seiso terhadap barang-barang serta mesin yang ada pada bagian proses pengolahan serta melakukan pembersihan terhadap lingkungan kerja 5 menit sebelum istirahat dan 5 menit sebelum pergantian shift d. Operator melaksanakan pemantapan seiketsu untuk melaksanakan metode 5S dengan baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat dan nyaman e. Operator melaksanakan shitsuke yaitu disiplin diri sendiri terhadap metode 5S dengan menjalankan langkah-langkah 5S secara baik dan teratur. 2. Operator yang mengambil bahan baku dari gudang bahan baku yang berupa tandan buah segar serta bahan penolong lainnya harus menjalankan sistem FIFO first in first out untuk mencegah bahan baku terlalu lama di tempat sortasi yang bisa menyebabkan menurunnya kualitas bahan baku tersebut. 3. Operator harus teliti dalam melakukan proses pengolahan bahan baku menjadi minyak kelapa sawit. 4. Operator yang berada disekitar proses pengolahan minyak kelapa sawit diwajibkan menggunakan masker dan tutup telinga untuk mencegah kebisingan dan kotoran bahan baku masuk kedalam sistem pernafasan atau menempel dikulit kepala bila pekerja tidak menggunakannya, maka akan dikenakan sanksi berupa peringatan. 5. Operator wajib melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap mesin- mesin yang ada pada proses pengolahan setia minggu untuk mengetahui Universitas Sumatera Utara kerusakan secara dini dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar. Bila kerusakan telah fatal, maka perlu penanganan oleh mekanik. 6. Operator membuat form saran bila ada keluhan-keluhan dalam pelaksanaan kerja, kerusakan mesin serta hal lainnya untuk menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan untuk memperbaikinya apabila memang perlu. 7. Disiplin waktu kerja harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal kerja yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Shift-shift kerja arus ditaati agar kelelahan kerja dapat dihindari atau stamina pekerja dapat terjaga. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis

6.1.1. Analisis Histogram

Berdasarkan pengecekan kerusakan yang telah dilakukan dengan menggunakan Histogram, dapat dilihat bahwa frekuensi kerusakan yang paling besar terjadi adalah kadar asam lemak bebas ALB yang tinggi, kemudian diikuti oleh kadar air yang tinggi. Dan kerusakan terkecil adalah kadar kotoran. Di bawah ini adalah gambar histogram kerusakan minyak kelapa sawit. Gambar 6.1 Histogram Kerusakan Minyak Kelapa Sawit

6.1.2. Analisis Pareto Diagram

Dari diagram pareto dapat dilihat persentase kerusakan, Persentase kerusakan minyak kelapa sawit dapat dilihat di bawah ini, yaitu: 302 196 255 50 100 150 200 250 300 350 x1 x2 x3 T ot al K er u sak an Jenis Kerusakan Universitas Sumatera Utara