2. Peta c Peta ini mengambarkan banyaknya ketidaksesuaian atau kecacatan dalam
sampel berukuran konstan. Suatu benda yang cacat memuat paling sedikit ketidaksesuaian yang tergantung pada sifat keandalannya. Dan
menggunakan ± 3 σ sebagai pengendalinya.
=
UCL =
−
c
+ 3 c LCL =
−
u
- 3 c 3. Peta u
Peta ini menggambarkan banyaknya ketidaksesuaian dalam satu unit. Peta u hamper sama dengan peta p, namun peta p digunakan untuk mengamati kecacatan
yang terdapat pada tiap unit produk dengan
menggunakan ± 3 σ sebagai pengendalinya.
1
−
u
=
UCL = + 3 n
u
−
LCL =
−
u
- 3 n
u
−
3.4. Pengertian
Kaizen
Strategi kaizen adalah konsep tunggal dalam manajemen Jepang yang paling penting–kunci sukses Jepang dalam persaingan. Kaizen berarti
penyempurnaan.
1
Mootgomery, Douglas, C. Introduction to Statistical Quality Control. 3
th
edition. John Wiley and Soon. New York. 1997.
Universitas Sumatera Utara
Dalam bahasa Jepang, kaizen berati perbaikan berkesinambungan. Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang baik menajer
dan karyawan dan melibatkan biaya dalam jumlah tak seberapa. Filsafat kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita, apakah itu kehidupan kerja atau kehidupan
sosial maupun kehidupan rumah tangga, hendaknya berfokus pada upaya perbaikan terus menerus. Konsep ini dirasakan begitu alamiah dan dipahami benar
oleh banak orang Jepang, bahkan sampai mereka tak menyadari bahwa mereka memilikinya.
Meski perbaikan dalam kaizen bersifat kecil dan berangsur, namun proses kaizen
mampu membawa hasil yang dramatis mengikuti waktu. Konsep kaizen menjelaskan mengapa perusahaan tak dapat tetap statis untuk jangka waktu lama
di jepang. Manajemen Barat, disis lain memuja inovas: perubahan besar – besaran melalui terobosan teknologi, konsep manajemen atau teknik produksi mutakhir.
Inovasi memang dramatis, punya daya tarik istimewa yang besar. Kaizen, sebalik nya seringkali tidak dramatis bahkan biasa – biasa saja. Namun inovasi
merupakan upaya sekali tembak, dan hasilnya seringkali membawa dampak sampingan masalah, sedangkan proses kaizen diterapkan berdasarkan akal sehat
dan berbiaya rendah, menjamin kemajuan berangsur yang memberikan imbalan hasil jangka panjang. Kaizen adalah juga pendekatan dengan resiko yang rendah.
Manajer akan selalu bisa kembali ke acara lama tanpa melibatkan biaya tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Gemba Kaizen
Dalam bahasa Jepang, gemba berarti tempat yang sebenarnya, tempat dimana kejadian terjadi. Orang Jepang menggunakan istilah gemba di dalam
percakapan sehari – hari. Di kalangan industri Jepang, istilah gemba sama populernya seperti istilah kaizen. Joop Bokern, salah satu dari konsultan kaizen
yang pertama di Eropa, telah bekerja untuk Philips Electronics di Eropa sebagai manajemer produksi. Bokern berkata bahwa bila ia mengunjungi perusahaan
Jepang, ia mendengar istilah kaizen disebut lima menit pertama di gemba dalam sepulu menit pertama pembicaraan, ia menyimpulkan bahwa perusahaan ini
tentulah perusahaan yang baik. Dalam konteks yang lebih khusus, seringkali gemba berarti tempat dimana
produk atau jasa layanan dibuat. Manajer seringkali memandang sebelah mata terhadap tempat kerja sebagai sarana untuk menciptakan penghasilan. Dalam
banyak sector jasa layanan, gemba adalah tempat dimana konsumen melakukan kontak dengan jasa layanan yang ditawarkan.
3.5.1. Konsep Utama Kaizen
Manajemen harus belaja untuk menerapkan konsep dan sistem yang mendasar tertentu dalam rangka mewujudkan strategi kaizen :
1. Kaizen dan manajemen 2. Proses versus hasil
3. Siklus PDCA SDCA 4. Mengutamakan kualitas
Universitas Sumatera Utara
5. Berbicara dengan data 6. Proses berikut adalah konsumen
Pada saat memperkenalkan kaizen, manajemen puncak harus menggariskan kebijakan ini secara jelas dan teliti. Mereka kemudian harus pula
menetapkan jadwal penerapan dan menampilkan kepemimpinan dengan mmpraktekkan proses kaizen di antara mereka.
3.5.1.1. Kaizen dan Manajemen
Dalam konteks keizen, manajemen memiliki dua fungsi utama : pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan berkaitan dengan kegiatan untuk
memelihara teknologi, sistem manajerial, standar operasional yang ada, dan menjaga standar tersebut melalui pelatihan serta disiplin. Di bawah fungsi
pemeliharaan ini, manajemen mengerjakan tugas – tugasnya sehingga semua orang dapat mematuhi prosedur pengoperasian standar Standard operating
procedure . Perbaikan pada sisi lain berkaitan dengan kegiatan yang diarahkan
pada meningkatkan standar yang ada. Pandangan manajemen Jepang terhadap manjemen dalam hal ini dapat disimpulkan secara singkat sebagai : Pemeliharaan
dan Perbaiakan Standar. Perbaikan dapat dibedakan sebagai kaizen atau inovasi. Kaizen bersifat
perbaikan kecil yang berlangsung oleh upaya berkesinambungan. Sedang inovasi merupakan perbaikan drastis sebagai hasil dari investasi sumber daya berjumlah
besar dalam teknologi atau peralatan disaat dana menjadi faktor kunci, inovasi memang mahal.
Universitas Sumatera Utara
3.5.1.2. Siklus PDCA SDCA
Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA plan-do- check-act
sebagai sarana yang menjamin terlaksananya berkesinambungan dari kaizen
guna mewujudkan kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki meningkatkan standar. Siklus ini merupakan konsep yang terpenting dari proses
kaizen .
Perbaikan Act
Plan
Check Do
Gambar 3.5. Siklus PDCA plan-do-check-action
Perbaikan Act
Standardize
Check Do
Gambar 3.6. Siklus SDCA standardize-do-check-action
Siklus PDCA berputar secara berkesinambungan, segera setelah suatu perbaikan dicapai, keadaan perbaikan tersebut dapat memberikan inspirasi untuk
A P
C D
A S
C D
Universitas Sumatera Utara
perbaikan selanjutnya. Karena karyawan umumnya lebih suka dengan kemapanan status quo dan mereka jarang memiliki prakarsa sendiri untuk meningkatkan
keadaan majemen harus secara terus menerus merumuskan sasaran dan target perbaikan yang memberikan tantangan.
Jadi, SDCA menerapkan standarisasi guna mencapai kestabilan proses, sedangkan PDCA menerapkan perubahan guna meningkatkannya. SDCA
berkaitan dengan fungsi pemeliharaan, sedang PDCA merujuk pada fungsi perbaika, dua hal inilalah yang menjadi dua tanggung jawab utaman manajemen.
3.5.1.3. Proses Versus Hasil
Kaizen menekankan pola pikiran berorientasi proses, karena proses harus
disempurnakan agar hasil dapat meningkat. Kegagalan mencapai hasil yang direncanakan merupakn cermin dari kegagalan proses. Manajemen harus
mempernaiki kesalahan pada proses tersebut. Kaizen berfokus pada upaya manusia suatu orientasi yang sangat berbeda dengan orientasi hasil yang
diterapkan di Barat.
3.5.1.4. Mengutamakan Kualitas
Tujuan utama dari kulitas, biaya, dan penyerahan QCD adalah menempatkan kualitas pada prioritas tertinggi. Praktek smengutamakan kualitas
membutuhkan komitmen manajemen karena manajer seringkali berhadapan dengan berbagai godaan untuk membantu kompromi berkenaan dengan
persyaratan penyerahan atau pemotongan biaya.
Universitas Sumatera Utara
3.5.1.5. Berbicara Dengan Data
Kaizen adalah prose pemecahan masalah. Agar suatu masalah dapat
dipahami secara benar dan dipecahkan, maslah itu harus ditemukenali untuk kemudian data yang relevan dikumpulkan serta ditelaah. Mencoba menyelesaikan
masalah berdasarkan selera dan perasaan suatu pendekatan yang tidak ilmiah dan tidak objektif. Mengumpulkan data tentang keadaan saat ini membantu dalam
memahami kea rah upaya perbaikan. Mengumpulkan, memastikan, dan menelaah data bagi perbaikan adalah tema ang akan terus menerus muncul dalam buku.
2
3.5.1.6. Proses Berikut Adalah Konsumen
Kebanyakan orang dalam bekerja selau berhubungan dengan konsumen internal. Kenyataan ini hendaknya dipakai sebagai dasar komitmen untuk tak
pernah meneruskan produk cacat ataupun butir informasi yang salah kepada proses berikutnya.
Lahirnya di Toyota Motor Company di bawah kepemimpinan Tiichi Ohno, sistem produksi Just In Time JIT bertujuan menghapuskan segala jenis kegiatan
tak bernilai tambah dan mencapai sistem produksi yang ramping dan luwes dalam menampung fluktuasi dari permintaan dan pesanan konsumen. Sistem produksi ini
didukung oleh konsep seperti pacu kerja di atas siklus kerja, aliran proses satu unit, sistem produksi tarik.
2
Imai, Masaaki. Gemba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. 1997.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mewujudkan gagasan ideal sistem produksi just-in-time, serangkain kegiatan kaizen harus diterapkan secara terus menerus guna menghapuskan berba
gai kegiatan tak bernilai tambah yang ada di gemba. JIT secara dramatis akan mengurangi biaya, menelesaikan produk pada saat yang tepat dan secara
mencolok dapat memperbesar tingkat keuntungan perusahaan. Dalam rangka mencapai sasaran kualitas, biaya, dan penyerahan QCD
memenuhi kepuasan dan kehendak konsumen, sebuah perusahaan manufaktur harus mampu menerapkan tiga system utama, yaitu: 1. total quality control TQC
atau total quality management TQM, 2. total productive maintenance TPM dan 3. System produksi just-in-time JIT. Oleh karena itu, JIT sering kali juga
disebut sebagai system produksi Toyota. Untuk berbagai alasan lain, banyak perusahaan yang lebih suka menggunakan istilah system produksi JIT.
Dari ketiga sistem utama tersebut yang semuanya mengarah pada sasaran QCD, masing – masing sistem memiliki penekanan tertentu TQC memiliki
sasaran utama kualitas yang menyeluruh, TPM menekankan kualitas dari peralatan produksi, sedangkan JIT mengarah pada prioritas manajemen yang lebih
tinggi, yaitu: biaya dan penyerahan. Manajemen puncak sebaiknya mengukuhkan penerapan TQC dan TPM, sebelum memperkenalkan sistem produksi JIT. Banyak
orang yang salah mengartikan JIT. Salah satu kesalahan umum terhadap pengertian JIT, sebuah perusahaan yang menekan para pemasok, untuk
melakukan penyerahan barang secara just-in-time. Dalam rangka memperoleh manfaat dari penyerahan tepat waktu oleh pemasok, perusahaan ini haruslah
Universitas Sumatera Utara
pertama kali mewujudkan tingkat efisiensi yang terbaik di dalam proses internal miliknya. JIT adalah cara revolusioner dalam program penghematan biaya.
3.6. Prinsip-prinsip Gemba Kaizen
Strategi kaizen meliputi pandangan terhadap fungsi tugas; pandangan terhadap konsep perbaikan; hubungan proses dan hasil; siklus Plan–Do–Check-
Act PDCA = Rencanakan–Kerjakan–Periksa–Tindak lanjut dan siklus
Standardize –Do–Check-Act SDCA = Standarisasi–Kerjakan–Periksa–Tindak
lanjut; mengutamakan kualitas; berbicara dengan data yang akurat dan pentingnya posisi konsumen.
Pandangan terhadap fungsi tugas dan konsep perbaikan dapat dilihat pada gambar 3.7. dibawah ini:
Gambar 3.7. Pandangan Terhadap Fungsi Tugas, Inovasi dan Kaizen
Dari gambaran di atas terlihat bahwa perbaikan sama pentingnya dengan pemeliharaan, perbaikan dibagi menjadi kaizen dan inovasi Kaizen lebih
Pemeliharaan Perbaikan
Pemeliharaan Inovasi
Kaizen Manajemen Puncak
Manajemen Madya Pengawas Supervisor
Karyawan Manajemen Puncak
Manajemen Madya Pengawas Supervisor
Karyawan
Universitas Sumatera Utara
diutamakan. Kemudian terlihat pula pentingnya peran semua tingkat manajemen dalam bekerja sama, baik itu manajemen puncak, manajemen madya, pengawas
dan karyawan dengan batas-batas yang longgar. Kaizen menekankan pola pikir berorientasi proses, karenanya harus disempurnakan terus menerus agar hasil
dapat meningkat. Kegagalan dari hasil, berarti kegagalan dalam proses, kegagalan pada upaya manusianya, sangat berbeda dengan orientasi hasil by objective
semata-mata.
3
3.7. Ancangan