2.5.3.4. Stasiun Penebah Therressing
Pada stasiun ini proses yang berlangsung adalah berondolan dipisahkan dari janjangantandannya.
Stasiun Theressing ini terdiri dari : a. Alat pengangkut lori Hoisting Crane
Hoisting Crane berfungsi untuk mengangkat dan menuangkan isi lori yang
berisi TBS yang telah direbus ke Bunch Auto Feeder dan menurunkan lori pada rel semula.
Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan memiliki 3 unit Hoisting Crane Mono rel masing-masing memiliki kapasitas angkut 5 ton x 28 meter. Hoisting
Crane tersebut memiliki 3 unit Gear Box yakni :
1. Gear Box main Creep hoist naik – turun 2. Gear Box travel Drive maju-mundur
3. Gear Box tilting Drive’s putar basketlori Ketebalan lapisan buah pada bunch feeder sebaiknya 20-30 cm yaitu sekitar
2-3 lori. Penumpukan atau ketebalan buah yang terlalu besar pada bunch feeder mengakibatkan lossis pada tandan kosong meningkat dan kesulitan pengontrolan
pengumpanan buah ke thresser. Bunch feeder yang digunakan pada PKS Aek Nabara Selatan adalah manual
feeder , karena pengoperasiannya tergantung pada level volume digester.
Kecepatan Auto feeder adalah 8 rpm. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengumpanan adalah :
1. Kecepatan bunch feeder
Universitas Sumatera Utara
2. Ketinggian tumpukan di Auto feeder 3. Pengoperasian Hoisting Crane
4. Ukuran buah b. Mesin Theressing
Untuk memisahkan buah berondolan dari janjangan dengan sistem drum berputar sehingga buah akan terangkat dan terbanting digunakan Mesin Theresser.
Selanjutnya berondolan akan terlepas dan masuk ke kisi-kisi drum yang lebarnya 4-6 cm.
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja thereser adalah: 1. Feeding, yaitu kualitas ukuran buah dan kuantitas volume umpan ke
thresser 2. Kecepatan drum
3. Kebersihan kisi-kisi tempat keluarnya berondolan 4. Sudut pengarah, berfungsi mengarahkan janjangan agar tidak ada beban load
didalam drum. 5. Spike, yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya USF unstrip fruit.
Efektifitas thersser dapat dilihat dari : 1. USF, yaitu berondolan yang sudah lepas dari spike left tapi tidak mau keluar
dari tandan. 2. Oil loses
c. Below Conveyor Thressing Alat ini berfungsi untuk mendorong berondolan yang keluar dari threser ke
Under Transfer Fruit Conveyor .
Universitas Sumatera Utara
d. Under Transfer Fruit Conveyor Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan yang ke luar dari Below
Conveyor Thressing menuju ke Fruit Elevator.
e. Fruit Elevator Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan dari Under Transfer Fruit
Conveyor menuju ke Fruit Top Transfer Conveyor
f. Fruit Top Transfer Conveyor Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan dari Fruit Elevator
menuju Fruit Distributing Conveyor. g. Empty Bunch Conveyor
Alat ini berfungsi untuk menghantarkan janjangan kosong dari threser menuju Elevator Empty Bunch Crusher
dan Elevator Empty Bunch Shredder. f. Empty Bunch Shredder
Melalui Elevator Empty Bunch Crusher janjangan masuk ke Empty Bunch Crusher
untuk pengepressan janjangan dan persiapan feeding ke Empty Bunch Shredder.
g. Under Transfer Fruit Conveyor Berondolan akan masuk ke Under Transfer Fruit Conveyor untuk diproses
kembali dan janjangan yang masih terdapat berondolan USB dan USF akan kembali masuk ke Empty Bunch Conveyor untuk diproses kembali. Janjangan
yang sudah bersih dari berondolan akan masuk ke Elevator Empty Bunch Shredder,
lalu masuk ke Distribution Shredder Conveyor untuk dibawa ke
Universitas Sumatera Utara
Shredder agar dicacah. Hasil cacahan masuk ke Inclined Empty Bunch Conveyor
I, II dan Horizontal Hopper Conveyor untuk dibawa ke Hopper.
2.5.3.5. Stasiun Pengempaan Pressing