Langkah-langkah Pemecahan Masalah ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

4. Action

Jika hasil yang diperoleh belum optimal dan masih terjadi kesalahan dan kekurangan yang ditemui pada saat kita melakukan pengecekan, maka perbaikan harus dilakukan kembali dengan membuat rencana yang baru sesuai dengan apa yang dibutuhkan dari hasil pengecekan yang telah dilakukan. Pada rencana baru ini kembali mengadakan perbaikan kesalahan-kesalahan yang terjadi baik untuk kesalahan lama yang terjadi lagi ataupun kesalahan baru yang muncul. Kembali diteliti dan dilakukan evaluasi penyebab-penyebab dari kesalahan tersebut, apakah rencana baru yang disusun tidak sesuai atau apakah perlu diperbaiki kembali, dan apakah perlu dilakukan perubahan di dalam tim untuk proses pengolahan tersebut.

6.4. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Langkah 1. Mencari masalah utama Masalah utama yang dihadapi diakibatkan pada saat pengolahan yang kurang bagus didukung oleh kualitas bahan baku yang kurang bagus sehingga menyebabkan kadar asam lemak bebas ALB, kadar kotoran dan kadar air meningkat. Langkah 2. Menentukan problemanya Dari diagram sebab akibat dapat ditentukan penyebab masalah yang berpengaruh yaitu : a. Bahan baku yang terlalu lama di panen, penumpukan yang terlalu lama ditempat sortasi dan pemeriksaan yang kurang baik. Universitas Sumatera Utara b. Lingkungan kerja panas, kurang pencahayaan, lembab, bising dan bau. c. Operator tidak konsentrasi, kurang terampil dan tidak teliti pada saat proses pengolahan. d. Mesin dan peralatan yang tersedia umurnya sudah tua, banyak yang rusak, dan jumlahnya sedikit e. Metode kerja kurang terencana, kurang dipahami oleh operator sendiri, tidak jelas dan tidak sistematis Langkah 3. Menentukan sumber penyebab yang berpengaruh. Sumber penyebab yang paling berpengaruh adalah operator yang tidak memiliki keterampilan, bahan baku yang tersedia terlalu lama disimpan di tempat sortasi dan pemanenan yang terlalu lama, mesin dan peralatan yang sudah tidak efisien lagi, serta metode kerja yang tidak memiliki prosedur yang teratur. Sumber penyebab lainnya dapat dilihat pada diagram sebab akibat. Langkah 4.Rencana Penanggulangan Dari Diagram Sebab Akibat dapat dibuat rencana penanggulangan seperti pada Tabel 6.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2. Rencana Penanggulangan Jenis Kerusakan Minyak Kelapa Sawit No Faktor Penyebab Tindakan Waktu Pelaksana 1 Manusia operator - Tidak Terampil - Kurang teliti - Kurang Konsentarsi - Kurang pelatihan - Dianjurkan untuk melatih operator untuk mengurangi kesalahan - Agar berhati-hati dalam bekerja - Dianjurkan pada operator agar betul-betul memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik- baiknya Setiap bekerja dan waktu istirahat Operator 2 Bahan baku - Pemanenan yang terlalu lama - Kualitas rendah - Penumpukan bahan baku - Hendaknya dilakukan pemeriksaan material untuk mendapatkan kualitas yang lebih bagus lagi - Menghindari penumpukan bahan baku yang terlalu lama Ketika hendak menerima material tersebut Bagian quality control 3 Mesin - Umur yang sudah tua - Banyak yang rusak - Mesin yang sudah tua seharusnya diganti - Mesin dan peralatan harus selalu di cek dan diservis dirawat secara berkala Sebelum bekerja Maintenance perusahaan 4 Lingkungan - Lembab - Panas - Bising - Bau - Pencahayaan kurang - Memasang peredam suara pada sumber suara mesin-mesin produksi - Membersihkan lingkungan sekitar proses produksi - Mengalirkan air yang berada disekitar proses produksi Setiap bekerja Maintenance Perusahaan 5 Metode kerja - Terlalu monoton - Metode kerja yang dibuat harus betul-betul dipahami oleh operator Sebelum bekerja Operator Langkah 5. Pelaksanaan penanggulangan Setelah perencanaan penanggulangan disusun rencana dilaksanakan, . pelaksanaan penanggulangan dapat dilihat pada Tabel 6.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3. Pelaksanaan Penanggulangan Jenis Kerusakan Minyak Kelapa Sawit No Masalah Tindakan Kapan Dimana Pelaksana 1 Manusia yang tidak Terampil, kurang teliti, kurang konsentarsi, kurang pelatihan - Dilakukan pelatihan dan pengawasan - Memberikan waktu istirahat pada operator dan betul-betul memanfaatkan waktu istirahat Sebelum dan Setiap bekerja Lantai produksi Operator 2 Pemanenan bahan baku yang terlalu lama, kualitas rendah, penumpukan bahan baku terlalu lama - Dilakukan pemerikasaan bahan baku pada saat penerimaan - Tidak ada penumpukan yang terlalu lama Sebelum bekerja dan Pada saat bekerja saat istirahat Diluar laboratorium Bagian Quality Control Perusahaan 3 Umur mesin yang sudah tua dan Banyak yang rusak - Dilakukan perawatan secara berkala terhadap mesin Sebelum bekerja Lantai produksi Maintenance perusahaan 4 Lingkungan yang Lembab, Panas, Bising, Bau, Pencahayaan kurang - Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan - Mengurangi agar tidak terlalu banyak memberikan polusi suara - Memasang peredam suara pada sumber suara mesin-mesin produksi Sebelum dan saat bekerja Lantai produksi Petugas maintenance Perusahaan 5 Metode kerja terlalu monoton - Metode kerja yang dibuat harus betul-betul dipahami oleh operator - Dan adanya pergantian tempat agar tidak terlalu monoton Sebelum bekerja Lantai produksi Operator Langkah 6. Meneliti memeriksa hasil perbaikan Perbaikan yang kita lakukan diperiksa apakah hasilnya sudah baik, apabila hasilnya belum baik, ulangi kembali langkah-langkah mulai Universitas Sumatera Utara dari permulaan lagi sampai tercapai hasil yang memuaskan. Tiap kali dibuat diagram pareto, histogram dan diagram sebab akibat untuk mengetahui perbaikan yang telah dicapai. Langkah 7. Membuat standar Untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan untuk mencegah terulangnya masalah yang sama maka perlu dibuat suatu peraturan- peraturan dan tata cara kerja serta suatu standard, yaitu : a. Kondisi lingkungan kerja dibuat lebih mendukung kegiatan kerja b. Operator diharuskan mengikuti pelatihan khusus proses produksi c. Pemeriksaan materialbahan baku dilakukan pada saat material diterima dan sebelum diproses d. Metode kerja direncanakan lebih dulu dan dibuat lebih sistematis e. Menggunakan peralatan yang lengkap dan layak pakai. Langkah 8. Memecahkan masalah selanjutnya Setelah selesai masalah pertama, bagian Quality Control PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan Spesial selanjutnya beralih membahas masalah selanjutnya yang belum terpecahkan jika ada. Universitas Sumatera Utara

6.5. Penerapan 5S di Lingkungan Pabrik