2.5.1. Standard Mutu Bahan Produk
Standar mutu dari produk yang dihasilkan PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit PKS Aek Nabara Selatan disesuaikan dengan spesifikasi
standar mutu internasional. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pihak pabrik dapat diterima di pasar nasional maupun internasional. Jadi untuk
meningkatkan daya saing, minyak sawit dan inti sawit yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu FFB Fresh Fruit Bunch adalah suatu ukuran
mutu yang sangat penting karena mempengaruhi dari proses ekstraksi minyak ektraksi minyak dan kehilangan dan mutu dari hasil minyak. Minyak yang
maksimum dapat dihasilkan dengan kematangan FFB yang optimum. Ada tiga komponen kualitas yang dipakai sebagai standar dalam
pengendalian mutu minyak sawit di PTPN III Aek Nabara Selatan yaitu: 1. Kadar Asam Lemak Bebas ALB
2. Kadar Air 3. Kadar Kotoran
Analisa mutu produksi dilakukan tiap hari untuk mengetahui kualitas bahan, kualitas produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai dengan norma
mutu yang diharapkan, sehingga dapat diterima pasar diketahui seberapa kehandalan pabrik dalam mendapatkan minyak dan inti sesuai ISO 9000.
1. Mutu Minyak Pengambilan sampel dilakukan setiap 1 jam, dimulai setelah 1 jam pabrik
beroperasimengolah.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan sampel dilakukan pada : a.
Minyak masuk ke Oil Tank b. Minyak masuk ke Oil Purifier
c. Minyak masuk ke Vacum Dryer d. Minyak masuk ke Storage Tank
e. Minyak masuk ke truk tangki saat pengiriman Standar mutu produk yang ditetapkan PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Aek
Nabara Selatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Standar Mutu Minyak Sawit No.
Parameter Produksi
Eksport
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. Asam lemak bebas
Kadar air Kadar kotoran
Nilai peroksida peroxide value Nilai anisidin anisidine value
Kandungan besi iron content Kandungan tembaga copper content
DOBI Bilangan Iod
Titik cair 3,50
0,15 0,02
- -
- -
- -
- 5
0,15 0,02
5,00 6,00
3,50 0,05
2,5 5,1
39 – 41
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Aek Nabara Selatan
2. Mutu inti Sawit Pengambilan sampel dilakukan setiap 1 jam, dimulai setelah 1 jam pabrik
beroperasimengolah. Pengambilan sampel dilakukan pada : a. Dry Kernel Produksi LTDS
b. Wet kernel produksi hydrocyclone c. Kernel masuk ke kernel bulk
d. Kernel pengiriman
Universitas Sumatera Utara
Standar mutu inti sawit yang ditetapkan PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit PKS Aek Nabara Selatan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2. Standar Mutu Inti Sawit No.
Parameter Produksi
Eksport
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Asam lemak bebas Kadar air
Kadar kotoran Inti pecah
Kadar Minyak Berubah warna
Max. 1,00 Max 7,00
Max. 6,00 Max. 15,0
Max. 49,0
Max. 40 Max 1,00
Max. 7,00 Max. 6,00
Max.15,0 Max. 49,0
Max. 40
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Aek Nabara Selatan
Kriteria kemasakan TBS kelapa sawit : 1. Fraksi 0
: Tidak boleh ada 2. Fraksi 00
: Tidak boleh ada 3. Fraksi
1
: ≤ 20
4. Fraksi
2
dan Fraksi
3
: ≥ 68
5. Fraksi
4
dan Fraksi
5
: ≤ 12,0
6. Jumlah berondolan : Min. 8
7. Buah busuk sakit, janjangan kosong sampah : Tidak boleh ada
8. Panjang tangkai : Max. 2,5
9. Tangkai panjang 2,5 cm : Tidak boleh ada
Persyaratan mutu TBS kelapa sawit yang ditentukan pabrik : 1. Fraksi 00 : Buah luar belum ada membrondol 0
2. Fraksi 0 : Buah luar telah membrondol sampai dengan 12,5
3. Fraksi
1
: Buah luar telah membrondol diatas 12,5 sampai dengan 25 4. Fraksi
2 3
: Buah luar telah membrondol diatas 26 sampai dengan 75 5. Fraksi
4 5
: Buah luar telah membrondol diatas 75 sampai dengan 100
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Bahan yang Digunakan