6.5. Penerapan 5S di Lingkungan Pabrik
5R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin yang merupakan lima langkah penataan dan pemeliharaan tempat kerja dikembangkan melalui upaya intensif
dalam bidang manufaktur. Perusahaan jasa layanan dapat melihat adanya konteks yang paralel dalam rangkaian proses jalur produksi mereka yang dapat berbentuk
prosedur permintaan proposal. 1. Seiri harus dibedakan antara barang-barang yang diperlukan dan tidak
diperlukan dilantai produksi serta menyingkirkan yang tidak diperlukan. Dan membuat tempat yang akan menampung barang-barang yang diperlukan dan
tidak diperlukan serta membuat label. 2. Seiton menata semua barang yang ada dengan pola yang tertib dan posisi
yang teratur di tempat yang telah disediakan dan mudah diingat serta terjangkau sehingga akan mempermudah proses produksi selanjutnya.
3. Seiso harus menjaga kondisi mesin dan alat kerja dalam keadaan bersih serta membersihkan lantai tempat kerja dan berbagai daerah didalam tempat kerja.
4. Seiketsu berarti tertib pribadi, dimana operator harus mengikuti aturan yang ada dan menjaga penempatan peralatan pada tempatnya dan juga melakukan
pembersihan baik dari diri pribadi maupun tempat kerja 5. shitsuke setiap operator harus membangun disiplin pribadi dan membiasakan
diri untuk menerapkn 5S. Manajemen juga harus menjabarkan sistem dan prosedur yang mampu
menjamin kelangsungan 5S dan menjadikannya bagaian dari jadwal rencana tahunan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6.6. Penghapusan
Muda
Muda merujuk pada semua kegiatan yang tidak memberi nilai tambah pada hasil produksi, untuk menghindari pemborosan pada pada perusahaan maka
dapat dilakukan penerapan penghapusan pemborosan di lantai produksi seperti: 1. Menetapkan jumlah kebutuhan produk jadi untuk memenuhi kebutuhan pasar
dan pelanggan sehingga kerugian akibat penumpukan produk jadi di tempat penampungan dapat diatasi
2. Menetapkan jumlah kebutuhan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong setiap harinya dan menyusunna berdasarkan jenis dan tanggal
masuk sehingga mempermudah untuk mengetahui jumlah persediaan dan pemesanan bahan menjadi lancar.
3. Menetapkan dan mengawasi usulan gerakan 5S sehingga produk cacat dapat diminimalisir
4. Perlu diadakan pengamatan untuk mengetahui kerja operator yang dirasa berlebih yang tidak memberi nilai tambah. Seperti misalnya penarikan bahan
baku tandan buah segar yang sudah direbus dalam strealizer operator masih menarik tanpa alat bantuan, meskipun sudah sediakan alat bantu capstand.
Hal ini menyebabkan pekerja menjadi lebih cepat lelah.
Universitas Sumatera Utara
6.7. Standarisasi