Stasiun Klarifikasi Clarification Uraian Proses Produksi

2.5.3.6. Stasiun Klarifikasi Clarification

Stasiun pemurnianklarifikasi minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dengan kotoran serta unsur – unsur yang mengurangi kualitas minyak dan mengupayakan agar kehilangan minyak seminimal mungkin. Stasiun klarifikasi adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak. Stasiun ini merupakan stasiun pemurnian minyak yang masih banyak mengandung kotoran seperti air, lumpur dan sebagainya. Minyak yang berasal dari Pressing Station yaitu Diluted crude oil merupakan minyak yang masih kotor. Untuk mendapatkan CPO yang memenuhi standar jual, baik lokal maupun ekspor maka diperlukan pemurnian CPO tersebut. Dilution water merupakan air condensate yang berasal dari proses perebusan yang ditambahkan ke dalam crude oil pada oil gutter yang berfungsi untuk membantu proses pemisahan crude oil minyak. Dilution water yang akan ditambahkan sebanyak 18 dari kapasitas pabrik. Minyak kasar crude oil hasil proses pemerasan di stasiun pressing diproses dengan berbagai macam perlakuan sehingga diharapkan minyak CPO terpisah dari air dan NOS Non Oil Solid pada`stasiun klarifikasi. a. Sand Trap Tank Untuk menangkap pasir minyak yang akan mengalir melalui baffle – baffle yang berfungsi untuk menangkap pasir digunakan mesin Sand trap. Jumlah sand Trap Tank pada PKS Aek Nabara Selatan adalah berjumlah 2 unit dengan masing – masing kapasitas 12 m³ jam. Dalam melakukan blow down harus dengan suhu 95° C sehingga yang terbuang adalah benar – benar NOS Non Oil Solid . Universitas Sumatera Utara Faktor –faktor yang mempengaruhi efektifites Sand Trap Tank : 1. Temperatur 90 - 95° C 2. Kondisi umpan b. Vibro Seperator Untuk menyaring crude oil dari serabut-serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak digunakan Vibro separator. Vibro Seperator mempunyai 3 jenis yang terdiri dari 2 lapisan yaitu single deck, double deck. Yang digunakan di PKS Aek Nabara Selatan adalah jenis double Deck dengan ukuran meash 2040 yang berjumlah 3 unit, getaran vibro separator dikontrol melalui penyetelan bandul uang diikat pada electromotor. Kontrol kebersihan vibro separator harus dilakukan secara rutin, agar padatan yang terbuang dari hasil penyaringan vibro tidak menumpuk. c. Crude Oil Tank COT Crude Oil Tank merupakan tangki penampung minyak kasar hasil saringan dari vibro separator sebelum dikirim kebagian tangki ditribusi dengan menggunakan pompa. Crude oil tank dilengkapi dengan steam coil untuk memanaskan campuran minyak yaitu dengan suhu 95° C. Faktor yang mempengaruhi kerja dari C.O.T adalah temperatur dan kondisi baffle jumlah C.O.T yang ada di PKS Aek Nabara Selatan Adalah 2 unit dengan dasar tangki berbentuk segi empat. Untuk menjaga kebersihan dalam tangki harus dilakukan blowdown setiap 4 jam sekali. Fungsi Crude Oil Tank adalah untuk : 1. Transit tank. Universitas Sumatera Utara 2. Menambah panas 3. Menurunkan NOS Non Oil Solid

d. Vertical Clarifier Tank VCT

Untuk memisahkan minyak, air dan NOS secara grafitasi digunakan mesin Vertical clarifier tank . Untuk efektifitas kerja dari VCT adalah dengan ketebalan minyak ± 60 cm dan baru dilakukan pengutipan melalui skimmer. Pemisahan antara minyak dan air adalah dengan perbedaan berat jenis dan suhu yang baik untuk terjadinya pemisahan antara air dan minyak adalah 90 – 95° C, dimana minyak akan selalu berada diatas karena berat jenis minyak 1, sedangkan berat jenis air adalah 1. V.C.T yang digunakan di PKS Aek Nabara Selatan adalah 2 unit 1 unit digunakan untuk proses pemurnian minyak dan 1 unit untuk proses pengutipan minyak dari Rudockfat fit. Faktor yang mempengaruhi kinerja VCT adalah : 1. Temperatur yaitu 90 - 95° 2. Air Dilution 3. Stirer 4. Kualitas Feeding 5. Blow Down, dilakukan secara rutin. e. Oil Tank Oil Tank berfungsi sebagai tempat transit minyak sebelum diolah di oil purifier . Untuk membuang kotoran yang terdapat pada bagian bawah oil tank harus dilakukan blow down setiap 1 jam sekali. Pada oil tank suhu harus dijaga Universitas Sumatera Utara