Langkah – langkah Pemeliharaan Tempat Kerja 5S

3. Standarisasi Standar dapat dirumuskan sebagai cara terbaik dalam melaksanakan suatu tugas. Oleh karena produk atau jasa layanan tercipta sebagai hasil dari serangkaian proses, maka standar tertentu harus diterapkan dan dipatuhi pada setiap proses yang terlibat guna menjamin kualitas. Menjaga standar adalah cara untuk menjamin kualitas pada setiap proses dan mencegah terjadinya kesalahan yang berulang. 6

3.10. Langkah – langkah Pemeliharaan Tempat Kerja 5S

5S adalah huruf awal dari lima kata Jepang, yaitu : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi 5R, yaitu : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Kata – kata tersebut mencerminkan urutan penerapan dari proses transformasi 5S. 5S merupakan konsep yang sangat sederhana sehingga mudah dimengerti baik tujuan maupun penerapannya. 5R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin yang merupakan lima langkah penataan dan pemeliharaan tempat kerja dikembangkan melalui upaya intensif dalam bidang manufaktur. Perusahaan jasa layanan dapat melihat adanya konteks yang paralel dalam rangkaian proses jalur produksi mereka yang dapat berbentuk prosedur permintaan proposal. 6 Imai, Masaaki. Gemba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. 1997. Universitas Sumatera Utara 1. Ringkas Seiri Langkah pertama pemeliharaan tempat kerja adalah ringkas, berkaitan de gan kegiatan melakukan klasifikasi barang terdapat di gemba, diperlukan atau tidak diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari gemba. Batasan tentang barang yang diperlukan harus ditetapkan. Segala macam objek dapat ditemukan di gemba. Ringkas umumnya dimulai dengan kampanye label merah. Pilihlah suatu daerah kerja dimana akan diterapkan ringkas. Anggota tim 5R pergi ke gemba dengan membawa satu genggam label merah dan mencantumkan label merah tersebut pada objek yang mereka yakini tak diperlukan. Ukuran label yang lebih besar atau jumlah label yang makin banyak adalah makin baik. 2. Rapi Seiton Setelah ringkas diterapkan, semua barang yang tidak diperlukan telah disingkirkan dari gemba. Yang tersisa tinggallah sejumlah minimum barang yang diperlukan.namun, barang – barang yang diperlukan ini, seperti alat kerja dan sebagainya, tak dapat digunakan sebagaimana mestinya bila terletak jauh dari tempat kerja atau bahkan ditempat yang sulit dicari. Rapi berarti mengelompokkan barang berdasarkan penggunaannya dan menatanya secara memadai agar upaya dan waktu untuk mencarimenemukan menjadi minimum. Untuk menerapkan hal ini, semua barang harus memiliki alamat tertentu, nama tertentu, dan volume yang tertentu pula. Tak hanya lokasinya saja, jumlah maksimum barang yang diperbolehkan berada di gemba Universitas Sumatera Utara harus pula ditetapkan. Misalnya, barang setengah jadi tak boleh diproduksi tanpa batas. Sebaliknya, lantai yang digunakan untuk menempatkan kotak barang setengah jadi tersebut harus dinatakan secara jelas yaitu dengan membuat garis batas segi empat di lantai dan jumlah tumpukan kotak yang diperkenankan misalnya lima tumpuk haru pula ditentukan. Sebuah tanda pembatas dapat digantungkan dari atap sehingga tak memungkinkan menumpuklebih dari lima kotak. Bila jumlah maksimum yang diperkenankan tercapai, produksi dip roses sebelumnya harus dihentikan karena tak ada kebutuhan untuk berproduksi lebih dari ang dapat dikonsumsi oleh yang tertib dengan penundaan yang minimum dari pos kerja yang stu ke pos berikutnya dan aliran barang berasarkan antrian first in first 0ut . 3. Resik Seiso Resik berarti membersihkan lingkungan kerja, termasuk di dalamnya: mesin dan alat kerja, lantai tempat kerja, dan berbagai daerah di dalam tempat kerja. Ada sebuah aksioma yang patut dianut, membersihkan berarti memeriksa. Operator yang membersihkan mesin dapat menemukan berbagai fungsi ang gagal. Bila mesin dilingkupi oleh minyak, debu, dan daki yang tebal sulit sekali menemukan masalah yang mungkin akan mendadak menimbulkan gangguan. Saat membersihkan mesin, seseorang dengan mudah menemukan kejadian oli bocor atau baut dan mur kendor. Bila keadaan ini ditemukan secara dini, maka dengan mudah dapat diperbaiki. Universitas Sumatera Utara 4. Rawat Seiketsu Rawat dalam bahasa Jepang adalah seiketsu yang berarti tertib pribadi, seperti mengenakan pakaian yang pantas dan bersih, kaca mata pengaman, sarung tangan dan sepatu dan selalu menjaga keadaan lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Pengertian lain dari rawat adalah mempertahankan keadaan yang sudah ringkas, rapi, dan resik setiap hari secara terus menerus. Misalnya, mudah sekali menerapkan ringkas satu kali pada suatu saat perbaikan terjadi, namun tanpa upaya untuk melanjutkan kegiatan tersebut, tempat kerja akan kembali keadaan semula. Melakukan kaizen satu kali di gemba adalah sangat mudah. Menjaga agar kegiatan kaizen dapat berlangsung setiap hari merupakan hal yang berbeda. Manajemen harus menjabarkan sistem dan prosedur yang mampu menjamin kelangsungan ringkas, rapi, resik. Komitmen manjemen beserta dukungan serta keterlibatan manajemen yang ditampilkan dalam kegiatan 5R sangatlah penting untuk diperhatikan. Manajer perlu menetapkan, misalnya seberapa sering kegiatan ringkas, rapi, resik harus dilakukan dan siapa saja yang harus dilibatkan. Hal ini harus menjadi bagian dari jadwal rencana tahunan perusahaan. 5. Rajin Shitsuke Berarti disiplin pribadi. Orang ang mempraktekkan ringkas, rapi, resik, rawat secara teus menerus dan menjadikan kegiatan ini sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari – harinya dapat menyebut dirinya memiliki disiplin pribadi. Intisari dari 5R adalah mematuhi apa yang telah disepakati bersama. Dimulai dengan menyingkirkan apa yang tidak dibutuhkan dari gemba ringkas Universitas Sumatera Utara dan menata kembali semua barang yang dibutuhkan di gemba dengan tertib rapi. Kemudian, lingkungan yang bersih diciptakan resik dan dipelihara sehingga ketidakwajaran dapat mudah dikenali. Dan tiga langkah tersebut harus dijaga agar berlangsung setiap saat rawat. Karyawan harus mengikuti aturan yang disepakati dan ditetapkan pada tiap langkah tersebut dan pada saat mereka mencapai langkah rajin, mereka telah cukup terbekali dengan disiplin pribadi untuk mengikuti dan mematuhi berbagai aturan lain dalam pekerjaan mereka. Itulah sebabnya kita menyebut lagah terakhir dari 5R sebagai disiplin diri pribadi. 7

3.11. Implementasi Gemba Kaizen