Kaizen dan Manajemen Siklus PDCA SDCA

5. Berbicara dengan data 6. Proses berikut adalah konsumen Pada saat memperkenalkan kaizen, manajemen puncak harus menggariskan kebijakan ini secara jelas dan teliti. Mereka kemudian harus pula menetapkan jadwal penerapan dan menampilkan kepemimpinan dengan mmpraktekkan proses kaizen di antara mereka.

3.5.1.1. Kaizen dan Manajemen

Dalam konteks keizen, manajemen memiliki dua fungsi utama : pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan berkaitan dengan kegiatan untuk memelihara teknologi, sistem manajerial, standar operasional yang ada, dan menjaga standar tersebut melalui pelatihan serta disiplin. Di bawah fungsi pemeliharaan ini, manajemen mengerjakan tugas – tugasnya sehingga semua orang dapat mematuhi prosedur pengoperasian standar Standard operating procedure . Perbaikan pada sisi lain berkaitan dengan kegiatan yang diarahkan pada meningkatkan standar yang ada. Pandangan manajemen Jepang terhadap manjemen dalam hal ini dapat disimpulkan secara singkat sebagai : Pemeliharaan dan Perbaiakan Standar. Perbaikan dapat dibedakan sebagai kaizen atau inovasi. Kaizen bersifat perbaikan kecil yang berlangsung oleh upaya berkesinambungan. Sedang inovasi merupakan perbaikan drastis sebagai hasil dari investasi sumber daya berjumlah besar dalam teknologi atau peralatan disaat dana menjadi faktor kunci, inovasi memang mahal. Universitas Sumatera Utara

3.5.1.2. Siklus PDCA SDCA

Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA plan-do- check-act sebagai sarana yang menjamin terlaksananya berkesinambungan dari kaizen guna mewujudkan kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki meningkatkan standar. Siklus ini merupakan konsep yang terpenting dari proses kaizen . Perbaikan Act Plan Check Do Gambar 3.5. Siklus PDCA plan-do-check-action Perbaikan Act Standardize Check Do Gambar 3.6. Siklus SDCA standardize-do-check-action Siklus PDCA berputar secara berkesinambungan, segera setelah suatu perbaikan dicapai, keadaan perbaikan tersebut dapat memberikan inspirasi untuk A P C D A S C D Universitas Sumatera Utara perbaikan selanjutnya. Karena karyawan umumnya lebih suka dengan kemapanan status quo dan mereka jarang memiliki prakarsa sendiri untuk meningkatkan keadaan majemen harus secara terus menerus merumuskan sasaran dan target perbaikan yang memberikan tantangan. Jadi, SDCA menerapkan standarisasi guna mencapai kestabilan proses, sedangkan PDCA menerapkan perubahan guna meningkatkannya. SDCA berkaitan dengan fungsi pemeliharaan, sedang PDCA merujuk pada fungsi perbaika, dua hal inilalah yang menjadi dua tanggung jawab utaman manajemen.

3.5.1.3. Proses Versus Hasil