BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Histogram
Berdasarkan pengecekan kerusakan yang telah dilakukan dengan menggunakan Histogram, dapat dilihat bahwa frekuensi kerusakan yang paling
besar terjadi adalah kadar asam lemak bebas ALB yang tinggi, kemudian diikuti oleh kadar air yang tinggi. Dan kerusakan terkecil adalah kadar kotoran. Di bawah
ini adalah gambar histogram kerusakan minyak kelapa sawit.
Gambar 6.1 Histogram Kerusakan Minyak Kelapa Sawit
6.1.2. Analisis Pareto Diagram
Dari diagram pareto dapat dilihat persentase kerusakan, Persentase kerusakan minyak kelapa sawit dapat dilihat di bawah ini, yaitu:
302 196
255
50 100
150 200
250 300
350
x1 x2
x3 T
ot al
K er
u sak
an
Jenis Kerusakan
Universitas Sumatera Utara
8. Kadar ALB tinggi X1 =
x 100 = 40,11
9. Kadar kotoran tinggi X2 =
x 100 = 26,03
10. Kadar Air tinggi X3 = x 100 = 33,86
Persentase kerusakan minyak kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut ini:
Tabel 6.1. Pengurutan Jumlah kerusakan Minyak kelapa Sawit
Jenis Kerusakan Total kerusakan
n Kerusakan
Kerusakan Kumulatif
X1 302
40,11 40.11
X3 255
33,86 73.97
X2 196
26,03 100
Diagram pareto yang dapat dilihat pada gambar 6.2.
Gambar 6.2. Diagram Pareto Kerusakan Minyak Kelapa Sawit
Dari diagram pareto, kerusakan yang dominan terjadi adalah kadar asam lemak bebas ALB yang tinggi dengan 302 kerusakan dalam 1 bulan, diikuti oleh
40.11 33,86
26,03 73,97
100,00
20 40
60 80
100 120
20 40
60 80
100 120
x1 x3
x2 P
er cen
ta se K
u m
u la
ti f
Ju m
lah t
ot al
k es
al ah
an
Jenis Kerusakan
Kesalahan …
Universitas Sumatera Utara
kadar air yang tinggi dengan keruskaan 255 kerusakan dalam 1 bulan, Sedangkan kerusakan terkecil adalah kadar kotoran dengan kerusakan 196 kerusakan dalam 1
bulan. Ini berarti kerusakan karena tingginya kadar asam lemak bebas ALB menjadi perhatian utama dalam perbaikan yang akan dilakukan.
6.1.3. Analisis Scatter Diagram
Korelasi antara kadar ALB yang tinggi dan kadar air yang tinggi dari scatter diagram
dapat dihitung dimana jika korelasi positif berarti hubungannya antara kadar ALB yang tinggi dan kadar air yang tinggi besar, jika korelasinya 0
maka tidak ada hubungan, dan jika korelasinya negative berarti kerusakan minyak kelapa sawit tersebut mempunyai hubungan yang kecil. Korelasi r dihitung
dengan menggunakan rumus:
r
xy
=
Dari rumus diatas maka korelasi antara kadar ALB yang tinggi dan kadar air yang tinggi yang dibandingkan adalah sebagai berikut :
r
xy
=
= 0,09257
Dari perhitungan diatas diperoleh nilai korelasi yaitu 0,09257 berarti korelasinya kecil, kerusakan karena kadar asam lemak bebas ALB tinggi
mempengaruhi kerusakan kadar air tinggi. Dari korelasi masing–masing
Universitas Sumatera Utara
kerusakan ini dapat dilihat bahwa kerusakan kadar asam lemak bebas ALB tinggi tidak memiliki hubungan dengan kerusakan kadar air tinggi dalam minyak.
6.1.4. Analisis Cause and Effect Diagram