IV-119
3 Program Fasilitasi Inovasi Kepemudaan di Jawa Barat.
a Pelaksanaan Program
Kegiatan Inovasi Prestasi Masyarakat Jawa Barat dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran
Rp.2.105.000.000,- realisasi
anggaran sebesar
Rp.1.794.940.000,- atau 85,27. Hasil kegiatan adalah terwujudnya 6 kelompok masyarakat dan 6 orang yang mempunyai karya inovasi atau upaya
luar biasa yang berkontribusi terhadap pembangunan, melalui pemilihan masyarakat Jawa Barat yang produktif, berprestasi dan berdaya saing, 6
kelompok melalui sumber potensi dan prestasi masyarakat Jawa Barat, 6 orang sumber potensi dan prestasi di Jawa Barat.
b Permasalahan dan Solusi
1 Pengiriman Peserta dari Kabupatenkota belum optimal dari segi Kualitas
yang diinginkan dan Kerjasama dengan Luar Negeri sangat terbatas dalam hal pengiriman delegasi. Solusinya adalah melakukan koordinasi
yang lebih intensif dengan Kabupatenkota dan koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Luar Negeri lebih
di tingkatkan. 2
Masih kurangnya penghargaanpengakuan terhadap prestasi pemuda dalam berbagai bidang. Solusinya adalah optimalisasi peningkatan
pemberian penghargaan terhadap pemuda berprestasi dalam menunjang kegiatan.
9. URUSAN PENANAMAN MODAL
1 Program Peningkatan Iklim Investasi
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Sinergitas Pelaksanaan Fasilitasi Investasi, yang dilaksanakan
oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.1.330.055.960,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.310.420.210,- atau 98,52. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kelayakan Pusat Pelayanan
Terpadu Satu Pintu PTSP yang menerima penugasan untuk memberikan pelayanan perijinan penanaman modal di daerah;
pemahaman materi peraturan perundang-undangan penanaman modal
IV-120 bagi investor dan Perangkat Daerah KabupatenKota Bidang Penanaman
Modal PDKPM; calon investor; pengetahuan pelayanan Sistem Pelayanan Informasi Investasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik
SPIPISE bagi PDKPM; dan calon investor Bandara Kertajati melalui evaluasi pelaksanaan PTSP di KabupatenKota; forum interaksi investor di
Jawa Barat; fasilitasi investor; peningkatan pengetahuan teknis SPIPISE; dan market sounding Bandara Kertajati.
2 Kegiatan Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal dan Promosi
Daerah Investasi, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.670.577.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.666.803.000,- atau 99,44. Hasil kegiatan adalah terwujudnya
sinergitas perencanaan promosi dan penanaman modal antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota,
melalui pelaksanaan forum sinergitas kelembagaan penanaman modal; fasilitasi dan koordinasi perencanaan dan penanaman modal; identifikasi
bahan penyusunan standar biaya promosi dan penanaman modal; ikut berperan aktif pada kegiatan sosialisasi program kegiatan Badan
Koordinasi Penanaman Modal BKPM Tahun 2013, Mukornis dan Konsolidasi Perencanaan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional
KP3MN; dan sosialisasi pengembangan promosi dan pemasaran produk khas daerah; serta kajian teknis pembentukan UPTB BKPPMD di Batam.
3 Kegiatan Penyelenggaraan Kebijakan Infrastruktur Investasi dan
Koordinasi Teknis Pengembangan Kebijakan Potensi dan Peluang, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.328.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.327.200.000,- atau 99,94. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan dan kuantitas
penanaman modal dan sinergitas kebijakan penanaman modal di Jawa Barat dengan indikasi tercapainya penanaman modal sebesar Rp.44,22
Trilyun, melalui penyusunan dokumen rancangan kebijakan; dokumen analisa
kebijakan pengembangan
investasi; modul
pelatihan pengembangan kebijakan investasi bagi aparatur Perangkat Daerah
Provinsi Penanaman Modal PDPPM Provinsi anggota MPU; aplikasi Sistem Informasi Terpadu Jawa Barat SI2T-JB; rancangan Pergub dan
Kelembagaan West Java Partner WJP; serta sosialisasi pengembangan investasi.
IV-121 4
Kegiatan Monitoring dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal,
yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.523.285.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.522.731.000,- atau 99,89. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan terhadap pemahaman penanaman modal bagi aparatur di 26 KabupatenKota; kemampuan perusahaan Penanaman Modal Asing
PMAPenanaman Modal Dalam Negeri PMDN dalam penanganan Laporan Kegiatan Penanaman Modal LKPM; dan menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi perusahaan PMAPMDN dengan Tim Task Force, melalui pembinaan dan pemantauan PMAPMDN; sosialisasi LKPM
kepada PMAPMDN; penilaian perusahaan dan pembina terbaik pada perusahaan PMAPMDN; dan sosialisasi Task Force.
5 Kegiatan Pameran Produk Lokal dan Industri Kreatif di Wilayah IV, yang
dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.720.000.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.569.455.600,- atau 79,09. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Produk Lokal dan Industri
Kreatif melalui
Pameran Produk
Lokal dan
Industri Kreatif
KabupatenKota di Wilayah IV; peningkatan Promosi dan Pemasaran Produk Lokal dan Industri Kreatif KabupatenKota di Wilayah IV.
6 Kegiatan Pengembangan Penanaman Modal di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah tersedianya data investasi dan kajian
perkembangan ekonomi makro Jawa Barat TA. 2012 dan Prospek Perekonomian Jawa Barat Th. 2013 sebagai bahan rumusan penyusunan
kebijakan dalam meningkatkan iklim investasi di Jawa Barat, melalui penyusunan Buku Selayang Pandang Perkembangan Ekonomi Makro
Jawa Barat 2011 dan Prospek Perekonomian Jawa Barat Tahun 2013; Kajian Penyusunan Buku Perkembangan Ekonomi Makro Jawa Barat
tahun 2012; pengumpulan Data dan Evaluasi Bidang Penanaman Modal di KabupatenKota; dan Konsultasi Kebijakan Bidang Penanaman Modal.
IV-122
b Permasalahan dan Solusi
Pendataan realisasi investasi belum sepenuhnya menggambarkan aktivitas investasi secara menyeluruh sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal; Masih belum tersedianya informasi yang akurat yang dibutuhkan calon investor dalam kaitannya dengan penanaman modal di
daerah; Belum optimalnya fungsi koordinasi antara pemerintah Pusat dan Daerah serta dunia usaha terutama dalam mengidentifikasi permasalahan dan
hambatan yang dihadapi perusahaan PMAPMDN; Masih belum efektifnya regulasi yang berkaitan dengan penanaman modal baik dari Pemerintah Pusat,
Provinsi maupun KabupatenKota; Masih belum terwujudnya mekanisme pelayanan satu pintu yang efektif bagi calon investor. Masih belum terwujudnya
sinergitas antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam turut membantu meningkatkan investasi daerah; Masih kurangnya sosialisasi kebijakan Pusat
kepada Daerah terutama mengenai fasilitas untuk penanam modal. Solusi diperlukan koordinasi yang lebih baik dengan Kabupaten dan Kota untuk
memudahkan akses pendataan Realisasi Penanaman Modal; dilakukan optimalisasi lembaga pengelola investasi task force atau Lembaga
Perlindungan Investasi; diperlukan penguatan kelembagaan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dan Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat; adanya mekanisme operasional dan mekanisme koordinasi yang jelas terhadap pola kerjasama di dalam
pelaksanaan kewenangan pengembangan penanaman modal antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan KabupatenKota; diperlukan penerapan sistem yang
seragamstandar, sehingga dimanapun investor datang ke Jawa Barat, akan menemui pola pelayanan dengan paradigma baru mudah, cepat, transparan
dan aman, fungsi dan proses perizinan serta pola dan perilaku pelayanan yang tidak berbeda serta terdapatnya kecenderungan ekonomi biaya tinggi dalam
penanaman investasi di daerah.
2 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama
Investasi, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.7.420.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.7.191.782.455,- atau 96,92. Hasil kegiatan adalah tersampaikannya
informasi potensi investasi Jawa Barat kepada 500 calon investor di
IV-123 dalam maupun luar negeri, opinion makers dan stake holders lainnya;
meningkatnya minat investasi di Jawa Barat, melalui pelaksanaan partisipasi Jawa Barat pada event Indonesia International Infrastructure,
Gelar Potensi Investasi Daerah, Pekan Raya Jakarta, Agrinex Expo, Jawa Barat Expo; West Java Investment Forum; Semarak Pesta Rakyat de
Syukron 2; Promosi Investasi Jawa Barat di Korea, Inggris, Turki, Jerman dan Belanda; serta fasilitasi dan operasionalisasi Jawa Barat
Center di Batam. 2
Kegiatan Pameran Produk Dalam Negeri, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.124.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.120.750.000,- atau 97,38. Hasil kegiatan adalah memasyarakatkan Produk Dalam Negeri, melalui Pameran Produk
Dalam Negeri.
b Permasalahan dan Solusi
Belum adanya standarisasi bahan promosi dan kriteria substansi minimal yang harus disampaikan kepada investor untuk dijadikan acuan. Solusi adalah perlu
campurtangan pemerintah pusat dalam membuat acuan standarisasi bahan promosi sehingga informasi yang disampaikan dipahami dan menarik bagi calon
investor.
10. URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH