URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

IV-251 b Permasalahan dan Solusi. 1 masih adanya perbedaan penjadwalan antar kegiatan sehingga adanya hambatan ke laporan kinerja. Solusi dilakukan penyelarasan kembali dengan masing-masing kegiatan. 2 Belum dipahaminya fungsi laporan sehingga kualitas laporan yang disampaikan belum sesuai dengan yang diharapkan. Solusi melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentang kegunaan laporan perlu ditingkatkan. 3 Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung terutama pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan dan penyampaian laporan. Solusi diperlukan fasilitasi sarana dan prasarana teknologi informasi yang mendukung penyampaian laporan.

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

1 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Penunjang Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin, Sekitar Desa Hutan dan Desa Pesisir yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.145.980.000,- atau 97,32. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, pendapatan dan lapangan kerja bagi masyarakat di 5 lokasi desa hutan dan 5 lokasi desa pesisir melalui kegiatan Pelatihan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin sekitar desa hutan dan desa pesisir yang diikuti oleh 20 orang serta melalui monitoring dan evaluasi. 2 Kegiatan Fasilitasi, Mediasi dan Monitoring Penanggulangan Kemiskinan dalam Menunjang MDGs yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.193.385.000 atau 96,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas penanggulangan kemiskinan dalam menunjang Program MDGs di 26 kabupatenkota melalui Rapat Koordinasi dengan KabupatenKota dan OPD Provinsi serta monitoring penanggulangan kemiskinan dalam menunjang MDG’S. IV-252 3 Kegiatan Peningkatan Partisipasi Melalui Fasilitasi Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat BBGRM dan Temu Kader Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.340.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.309.445.600,- atau 91,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan BBGRM dan bertambahnya jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat KPM serta meningkatnya kualitas KPM melalui penyelenggaraan BBGRM di 26 kabupatenkota dengan pencanangan dilaksanakan di satu lokasi yaitu Kabupaten Garut serta penyelenggaraan Temu Kader Pemberdayaan Masyarakat KPM dengan peserta 125 orang. 4 Kegiatan Pendampingan Provinsi untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.390.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.032.806.375,- atau 91,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemantauan, pengendalian dan evaluasi program Nasional pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan melalui kegiatan Monitoring dan evaluasi PNPM; Bintek bagi Pengawas Program PNPM-MP Tk. Kecamatan; Lomba SI KOMPAK AWARD; Fasilitasi Saba Desa Gubernur; Publikasi PNPM Mandiri Perdesaan; Sekolah Lapang bagi Pemenang SI KOMPAK AWARD; Bintek Tim Penggerak Kecamatan TPK program PNPM- MP Tk. Kecamatan; Rapat evaluasi PNPM Mandiri Perdesaan. 5 Kegiatan Penunjang Kegiatan Fasilitasi Pemenuhan Sarana dan Prasarana Masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.505.078.750,-, realisasi anggaran sebesar Rp.877.216.250,- atau 58,28. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana air bersih dan tingkat kesehatan lingkungan permukiman melalui Rapat Teknis Pengelolaan Sarana Air Bersih dan Rapat teknis pelaksana Program Penyehatan Lingkungan Permukiman PPLP yang diikuti oleh 5 kelompok masyarakat. 6 Kegiatan Pemasyarakatan dan Pengembangan Gelar Teknologi Tepat Guna TTG Tk.Provinsi dan Nasional yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.164.685.000,- atau 89,59. Hasil kegiatan adalah IV-253 meningkatnya penggunaan Teknologi Tepat Guna TTG oleh masyarakat melalui Gelar TTG Tk. Provinsi dan Gelar TTG Tk. Nasional. 7 Kegiatan Penunjang Kegiatan Pemberdayaan Desa Mandiri Energi dan Revitalisasi dan Pembinaan Posyantekdes di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.314.260.000,- atau 89,79. Hasil kegiatan adalah meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan energi serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang informasi teknologi melalui Pos Pelayanan Teknologi Desa Posyantekdes melalui kegiatan Bintek Pemberdayaan Desa Mandiri Energi dan Bintek Revitalisasi serta Pembinaan Posyantekdes di Jawa Barat. 8 Kegiatan Penunjang Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Peran serta Masyarakat melalui TNI Manunggal Membangun Desa TMMD dan Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa BSMSS yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.765.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.748.025.000,- atau 97,78. Hasil kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelaksanaan kegiatan TMMD dan BSMSS, meningkatnya pembangunan desakelurahan dan berkembangnya hasil-hasil kegiatan TMMD dan BSMSS melalui kegiatan Rakor TMMD dan BSMSS; Fasilitasi kegiatan TMMD ke 88; Fasilitasi kegiatan TMMD ke 89; Fasilitasi kegiatan BSMSS; Fasilitasi rapat evaluasi TMMD dan BSMSS. 9 Kegiatan Peningkatan Kinerja Posyandu dan Sistem Informasi Posyandu SIP yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.270.250.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.151.968.000,- atau 90,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas teknik Pokjanal Posyandu KabupatenKota dan pengembangan Sistem Informasi Posyandu, melalui Penilaian Posyandu berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 untuk Kabupaten dan Kota; Penilaian rechecking Posyandu Terbaik Tahap II; Penilaian kader Posyandu; Kader Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2012 Kategori Kabupaten; Kader Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2012 Kategori Kota; Pembinaan dan Pelaksanaan Penilaian Lomba IV-254 Posyandu Tk. Nasional; Monev Posyandu dan SIP; Penghargaan Lomba Posyandu Tebaik dan Kader Berprestasi Tk. Provinsi Jawa Barat; Rechecking Kesrak KB-Kes; Rapat Evaluasi Pokjanal dan SIP Posyandu; Konsultasi dan Pertemuan Kebijakan-kebijakan pusat. 10 Kegiatan Penunjang Kegiatan Revitalisasi Posyandu yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.31.390.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.29.950.192.000 atau 95,41. Hasil kegiatan adalah meningkatnya frekuensi keterlibatanpartisipasi masyarakat dengan pembinaan kader posyandu yang melibatkan 11.814 orang kader melalui pelatihan dan pembinaan kader posyandu. 11 Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa BUMDes yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.49.730.000,- atau 99,46. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan pengelola BUMDes di 6 Desa dalam mengelola usahanya melalui pelatihan pengelola BUMDES dan Monev BUMDES. 12 Kegiatan Penunjang Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2012 yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.147.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.815.136.000,- atau 71,02. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur Perdesaan di 1.100 lokasi melalui pelaksanaan Rapat Teknis dan Evaluasi kegiatan Fasilitasi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Perdesaan serta Monitoring dan Evaluasi. 13 Kegiatan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, yang dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerinatahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi Anggaran sebesar Rp.494.500.000,- atau 98,90. Hasil kegiatan adalah tersedianya 2 Dokumen Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Festival Kesenian Rakyat dan Bhakti sosial melalui penyelenggaraan Kegiatan sosial dan Kemasyarakatan. 14 Kegiatan Forum Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan IV-255 Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.182.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.181.986.500,- atau 99,99. Hasil kegiatan adalah tersedianya 4 Dokumen Forum Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat melalui kegiatan penyelenggaraan forum silaturahmi tokoh agama dan tokoh masyarakat se Wilayah I. 15 Kegiatan Fasilitasi Aspirasi Masyarakat Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.454.737.500,- atau 90,95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kreativitas dan kepercayaan diri siswa; tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal; adanya peningkatan kualitas pengamalan ajaran agama; adanya partisipasi masyarakat dalam kirab budaya; terselenggaranya festival sepeda onthel nusantara; terselenggaranya pelaku bareng batikan; dan terselenggaranya festival tembang pantura. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan, Rakor Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Tingkat Wilayah, Dzikir dan Tabligh Akbar, Rakor Keberhasilan Pendidikan TK Wilayah III, Kirab Budaya KabupatenKota Se Wilayah III, Festival Sepeda Onthel Nusantara, Pelaku Bareng Batikan, serta Festival Tembang Pantura. b Permasalahan dan Solusi 1 Belum terinventarisirnya data desa sekitar hutan dan data desa sekitar pesisir se Provinsi Jawa Barat dan belum ada Pelatihan pengelolaan tentang nelayan. Solusi berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait dan mengadakan Pelatihan Pengelolaan Managemen Kewirausahaan bagi Desa sekitar hutan dan desa sekitar pesisir. 2 Masih bervariasinya data penanggulangan kemiskinan. Solusi akan dibentuk Forum Komunikasi melalui Sekretariat MDGs provinsi dan kabupaten. 3 Dukungan untuk kegiatan BBGRM di tingkat kabupaten 10 kabupatenkota masih rendah ± 31 dan di tingkat desakelurahan ± 0.2. Solusi memberikan bantuan keuangan kepada satu lokasi desakelurahan sebagai pilot project untuk merangsang kegiatan gotong royong secara mandiri serta mengadakan lomba-lomba untuk keswadayaan masyarakat. IV-256 4 Bertambahnya wilayah Unit Pengelola Kegiatan UPK Kecamatan dan belum adanya kesamaan pemahaman tugas pokok masing-masing pelaku PNPM. Solusi dilakukan pembinaan dan pelatihan bagi pelaku PNPM Mandiri Perdesaan terutama pengurus UPK. 5 Data kelengkapan persyaratan untuk Calon Lokasi dan Calon Penerima bantuan kurang lengkap. Solusi secara berkala memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada desa se Jawa Barat. 6 Penemuan alat teknologi tepat guna belum bisa digunakan oleh masyarakat luas. Solusi diberikan pembinaan dan penyuluhan serta dibentuknya Posyantek di kecamatan kabupatenkota se Jawa Barat 7 Masyarakat di desa belum mengetahui tentang adanya sumber energy lain dan pemanfaatan sumber energy yang terbarukan selain energy yang sekarang sudah biasa digunakan. Solusi fasilitasi, sosialisasi dan pembinaan untuk menginformasikan tentang sumber energy terbarukan bekerjasama dengan OPD provinsi yang terkait. 8 Lokasi TMMD dan lokasi BSMSS merupakan daerah tertinggal dan desa terisolirterpencil. Solusi diadakan survey lokasi. 9 Masih kurangnya kader posyandu yang kompeten dan masih kurangnya posyandu mandiri. Solusi pembinaan kader posyandu dan pembinaan kelembagaan posyandu. 10 Belum terdatanya seluruh kader posyandu se-Jawa Barat. Solusi melakukan kroscek data kader posyandu dengan pihak kabupatenkota dan desakelurahan. 11 Masih banyak desa yang belum membentuk BUMDes dan BUMDes yang sudah dibentuk belum di-Perdeskan. Solusi melakukan pembinaan dan pelatihan tentang pengelolaan BUMDes. 12 Data infrastruktur desa yang memerlukan bantuan belum seluruhnya masuk. Solusi melakukan recheck dengan pemerintah kabupatenkota dan desakelurahan 13 Dalam pelaksanaan Forum Silaturahmi Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama di Wilayah I, masih kurang komunikasi antar FKUB wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya dan FKUB tingkat Provinsi. Solusi untuk mengatasi permasalahan adalah Demi terciptanya kerukunan antar tokoh agama dan tokoh masyarakat yang lebih optimal, perlu ditingkatkan forum bersama antar FKUB di wilayah dengan FKUB di tingkat Provinsi, supaya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan IV-257 bernegara di wilayah lebih utuh dan tidak mudah dipengaruhi oleh pihak lainnya. 2 Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Penunjang Kegiatan Desa Mandiri Menuju Desa Peradaban yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.943.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.790.935.500,- atau 97,80. Hasil kegiatan adalah meningkatnya hasil pembangunan desa melalui Launching program Desa mandiri Menuju Peradaban dan Seleksi Tenaga pendamping; Fasilitasi Pendampingan Desa mandiri Menuju Peradaban dan Seleksi Tenaga pendamping; Bintek Managemen Pemerintahan Desa; Bintek Tenaga pendamping; Peresmian dan Monev program Desa mandiri Menuju Peradaban. 2 Kegiatan Perlombaan DesaKel yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.867.920.000,- atau 86,79. Hasil kegiatan adalah terlaksananya evaluasi hasil program pembangunan pemerintah dan masyarakat baik dalam partisipasi maupun keswadayaan kegiatan melalui Penilaian Lomba DesaKel Tkt Prov; Penilaian Lomba DesaKel Tkt Nasional dengan juara Pertama Tk. Nasional; Hadiah Lomba DesaKel Juara. 3 Kegiatan Penunjang Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.212.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.194.730.000,- atau 91,64. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur pemerintahan Desa dalam rangka pelayanan kepada masyarakat melalui Bintek aparatur pemerintahan Desa; Monev, Pembinaan dan Monitoring, dengan sasaran 5.266 desa di 17 kabupaten se-Jawa Barat dan Kota Banjar, diberikan bantuan keuangan masing- masing Rp.15.000.000,- yang diberikan dalam 2 tahap dengan anggaran Rp.78.990.000.000. IV-258 4 Kegiatan Penyusunan Profil DesaKel yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.496.425.000,- atau 99,29. Hasil kegiatan adalah tersusunnya data Profil DesaKelurahan melalui pelatihan penyusunan Profil DesaKeluarahan bagi aparatur Kabupaten dan Kecamatan. 5 Kegiatan Fasilitasi Program Pembangunan Daerah berlokasi Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.389.629.200,- atau 97,41. Hasil kegiatan adalah tersedianya Data ProgramKegiatan Pembangunan Berlokasi Desa melalui penyusunan Pedoman Data ProgramKegiatan Pembangunan Berlokasi Desa; Inventarisasi ProgramKegiatan Pembangunan Berlokasi Desa; Perkembangan ProgramKegiatan Pembangunan Berlokasi Desa; evaluasi Keberhasilan ProgramKegiatan Pembangunan Berlokasi Desa; Peta ProgramKegiatan Pembangunan Berlokasi Desa. 6 Kegiatan Orientasi Peningkatan Aparatur Desa yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.130.850.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.116.390.000,- atau 88,95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas dan kemampuan aparatur desa di Wilayah II melalui rapat koordinasi kapasitas pemerintahan desa bersama pemerintahan Kabupaten dan Kota dalam rangka penguatan daya saing desa serta pengembangan model-model pembangunan secara komprehensif. 7 Kegiatan Fasilitasi Identifikasi Desa Rawan Pangan yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.57.865.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.53.865.000,- atau 93. Hasil kegiatan adalah teridentifikasinya desa rawan pangan di 5 KabupatenKota melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa bersama pemerintahan Kabupaten dan Kota dalam rangka penguatan daya saing desa serta pengembangan model-model pembangunan secara komprehensif. IV-259 8 Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggarana sebesar Rp.241.475.000,- atau 96,59. Hasil kegiatan adalah tersusunnya data dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa melalui rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desakelurahan yang diikuti 50 orang peserta, penyusunan dokumen database desa dan penyusunan dokumen data Alokasi Dana Desa ADD tahun 2012. 9 Kegiatan Fasilitasi dan Evaluasi Penetapan dan Penegasan Batas Desa yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.318.500.000,- atau 91. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2012 tentang pedoman penetapan dan penegasan batas desa melalui rapat koordinasi fasilitasi penetapan dan penegasan batas desa yang diikuti 40 orang peserta sosialisasi pergub tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa dan 12 dokumen Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 44 tahun tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa yang diikuti 40 orang peserta. 10 Kegiatan Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Kawasan Perdesaan yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.139.550.000,- atau 93,03. Hasil kegiatan adalah tersusunnya pedoman penataan ruang kawasan perdesaan untuk tipologi desa nelayanpesisir dan terinformasikannya model penataan ruang kawasan perdesaan untuk tipologi desa nelayanpesisir melalui penyusunan model penataan ruang kawasan perdesaan untuk tipologi desa nelayanpesisr, seminar model penataan ruang kawasan perdesaan untuk tipologi desa nelayanpesisir, dan diseminasi draft model kawasan ruang perdesaan untuk tipologi desa nelayanpesisir yang diikuti oleh 30 orang peserta. 11 Kegiatan Penyusunan Modul Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Desa di Bidang Sumber Daya Manusia yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.101.990.190,-, realisasi anggaran sebesar Rp.94.989.750,- atau 93,14. Hasil kegiatan adalah tersusunnya modul IV-260 penguatan kelembagaan pemerintahan desa dibidang sumber daya manusia dan terinformasikannya modul penguatan kelembagaan pemerintahan desa dibidang sumber daya manusia pada 17 Kabupaten dan 1 Kota Banjar. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui penyusunan modul penguatan kelembagaan pemerintahan desa dibidang sumber daya manusia, seminar penguatan kelembagaan pemerintahan desa dibidang sumber daya manusia yang diikuti 30 orang peserta, dan diseminasi penguatan kelembagaan pemerintahan desa dibidang sumber daya manusia yang diikuti 30 orang peserta. 12 Kegiatan Peningkatan Orientasi Pemantapan Kinerja Aparatur Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Wilayah, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.115.000.00,-, realisasi anggaran sebesar Rp.114.715.000,- atau 99,75. Hasil kegiatan adalah terbinanya Aparatur Kecamatan, Desa dan Kelurahan melalui peningkatan Orientasi Pemantapan Kinerja Kecamatan, Desa dan Klurahan di KabupatenKota se Wilayah II. b Permasalahan dan Solusi 1 Berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan, bahwa Lomba DesaKelurahan dilaksanakan pada bulan Juni apabila dilaksanakan sesudah bulan Juni akan terjadi keterlambatan dalam mengikuti Lomba DesaKelurahan tk. Nasional yang puncaknya dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Solusi penilaian Lomba DesaKelurahan harus dilaksanakan tepat waktu. 2 Bantuan diberikan secara 2 dua tahap maka menyulitkan dalam pemberkasan di desa. Solusi diadakan pembinaan ke daerah terutama desa-desa. 3 Letak geografis desa di Provinsi Jawa Barat belum memungkinkan untuk dicapai dengan internet. Solusi bekerjasama dengan pihak ketiga yang bergerak di bidang teknologi informasi untuk memungkinkan saluran internet. 4 Kurangnya data program pembangunan daerah berlokasi desa. Solusi koordinasi lebih diintensifkan dengan OPD terkait dalam pengumpulan data dimaksud. IV-261

22. URUSAN SOSIAL