URUSAN KESEHATAN Urusan Wajib Yang dilaksanakan.

IV-16 SMASMKMA sebanyak 105 orang; serta Bantuan keuangan beasiswa untuk guru Bantu SDMI yang mengikuti pendidikan S.1. 10 Kegiatan Peningkatan dan pengembangan Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua Eks Darmaloka dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.825.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.784.221.819,- atau 98,93. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya kebutuhan Minimal Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua dalam Melaksanakan Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar, melalui pemenuhan kebutuhan minimal Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua dalam melaksanaan proses Belajar Mengajar. 11 Kegiatan Workshop peningkatan MBS bagi kepala sekolah jenjang SLTA Se-Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.199.228.570,- atau 99,61. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sinergitas antara Pemerintah Provinsi KabupatenKota dengan para penyelenggara pendidikan swasta guna peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam hal manajemen penyelenggaraan sekolah, melalui sinergitas antara Pemerintah Provinsi KabupatenKota dengan para penyelenggara pendidikan swasta guna peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam hal manajemen penyelenggaraan sekolah. b Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.

2. URUSAN KESEHATAN

1 Program Upaya Kesehatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.357.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.256.035.500,- atau 92,53. Hasil kegiatan adalah tercapainya kesepakatan pemegang komitmen atau kebijakan di seluruh KabupatenKota dalam meningkatkan PHBS Rumah Tangga, melalui IV-17 penyediaan leaflet PHBS sebanyak 68.000 lembar; Form kegiatan sebanyak 20.000 lembar; Media promosi kesehatan berupa spanduk sebanyak 2 buah; Calon gerakan masyarakat di 26 KabupatenKota tentang penyebaran Komunikasi Informasi Edukasi KIE melalui sosialisasi; Rencana tindak lanjut gerakan masyarakat di 26 KabupatenKota; Mensosialisasikan informasi kesehatan melalui media masa dan elektronik; serta menyediakan balon udara tentang PHBS sebanyak 1 buah. 2 Kegiatan Program Hibah Kompetensi Institusi PHKI yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.149.472.000,- atau 99,65. Hasil kegiatan adalah menurunnya kasus gizi buruk atau kurang di 6 lokasi pengembangan, melalui kegiatan penurunan kasus gizi buruk atau kurang di 6 lokasi pengembangan Program PHKI yaitu Puskesmas Jagapura Kab. Cirebon, Puskesmas Suraneggala Kab. Cirebon, Puskesmas Sliyeg Kab. Indramayu, Puskesmas Juntinyuat Kab. Indramayu, Puskesmas Pusakanagara Kab. Subang dan Puskesmas Pamanukan Kab. Subang; Peningkatan keluarga sadar gizi di daerah intervensi; penyediaan form penyuluhan sebanyak 40.000 lembar; serta penyediaan lembar balik gizi keseimbangan sebanyak 750 buku. 3 Kegiatan Sosialisasi dan Upaya Kesehatan Dampak Asap Rokok Terhadap Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.178.762.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.178.762.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terimformasikannya dampak rokok terhadap kesehatan, melalui rumusan rencana roadshow sosialisasi dan evaluasi dampak asap rokok, sosialisasi bahaya asap rokok melalui radio, serta penyediaan media promosi Kawasan Tanpa Rokok berupa 2600 lembar poster, 6500 lembar leaflet , 54 buah Banner serta 3000 buah stiker. 4 Kegiatan Pendukung Pelayanan bagi Masyarakat Miskin Maskin di luar Kuota Jamkesmasyang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.315.200.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.314.200.000,- atau 99,68. Hasil kegiatan adalah tercapainya kesehatan masyarakat Jawa Barat dengan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat, melalui penyediaan 1 dokumen Koordinasi Tingkat Provinsi mengenai Pembentukan Pengelola Maskin Tingkat Provinsi; 1 Dokumen Peningkatan Kapasitas Tim Pengelola IV-18 Maskin; 1 Dokumen Koordinasi Tim Pengelola Maskin KabupatenKota; 1 Dokumen Monitoring dan evaluasi Bantuan Keuangan Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda Maskin ke 26 KabupatenKota; 1 Dokumen Pedoman Pelaksanaan KTP Berasurasi; Serta menyususn data hasil konsultasi serta 1 dokumen Pengelolaan Jaminan Kesehatan. 5 Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat BKPM yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.70.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.67.580.000,- atau 96,54. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan paru dengan menyebarkan informasi kesehatan melalui media elektronik radio dan media cetak berupa 100 lembar poster dan 3000 lembar pamflet; Serta menjalin kemitraan dengan 100 orang Programer Tuberculosis TB Puskesmas dalam pertemuan Jejaring Eksternal Program DOTS. 6 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.660.580.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.538.885.000,- atau 81,58. Hasil kegiatan adalah terjalinnya pelayanan kesehatan rujukan di Rumah Sakit, melalui koordinasi dan evaluasi Program Rumah Sakit Daerah; koordinasi dan evaluasi Program Rumah Sakit Swasta, TNI POLRI dan BUMN; evaluasi rumah sakit sayang ibu dan bayi; monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan; penyediaan 1 Dokumen Kegiatan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari SPGDT-S; Serta penyediaan 1 Dokumen Monitoring dan Evaluasi SPGDT-S serta terpenuhinya Petugas Call Center SPGDT. 7 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak KIA, Usaha Kesehatan Sekolah UKS dan Lansia yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.325.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.312.135.000,- atau 96,04. Hasil kegiatan adalah tercapainya indikator kesehatan Ibu dan anak, UKS, dan Lansia tahun 2012, melalui Workshop Akselerasi Pencapaian Indikator KIA , pelaksanaan Jampersal dan pemanfaatan Kohort KIA dan Analisa Continuum of Care KabupatenKota sebanyak 25 dokumen; serta evaluasi hasil Penjaringan Anak Usia Sekolah serta terfasilitasinya Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Lansia ke 26 KabupatenKota. IV-19 8 Kegiatan Pemantauan, Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Gizi yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.98.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.95.537.490,- atau 96,60. Hasil kegiatan adalah tercapainya indikator program gizi masyarakat, melalui penyediaan 8 dokumen hasil pendampingan di Tingkat Kabupatenkota; 12 dokumen hasil pendampingan di Tingkat Puskesmas; 2 dokumen hasil konsultasi; pemenuhan sarana dan prasarana di Ruang Menyusui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat berupa 1 buah kulkas, 1 buah dispenser, botol Air Susu Ibu ASI dan cooler bag sebanyak 6 Paket, 2 buah pompa ASI, 1 buah timbangan; Serta pembekalan seluruh OPD Provinsi Jawa Barat dengan materi mengenai pentingnya ASI. 9 Kegiatan Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian, Penggunaan Obat secara Rasional, Peredaran Sediaan Farmasi, Kosmetika dan Alat Kesehatan Kosalkes dan Makanan Minuman Mamin yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.131.580.000 atau 97,47. Hasil kegiatan adalah terawasinyaterkendalinya penggunaan obat rasional, peredaran sediaan farmasi kosalkes dan mamin, melalui sosialisasi bahan berbahaya pada produk pangan jajanan anak sekolah di Provinsi Jawa Barat; 2 dokumen Laporan Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Obat Generik di 7 KabupatenKota; penyediaan 1 dokumen kegiatan pembinaan dan pemantauan sarana produksi dan distribusi alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT; pembinaan dan monitoring penggunaan bahan berbahaya pada produk pangan di 6 KabupatenKota serta 1 dokumen laporan kegiatan penyebaran informasi bahaya penyalahgunaan Napza pada Hari Anti Narkotika Internasioal HANI. 10 Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dasar, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.89.690.000 atau 99,66. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Program keswa, gimul, kestrad, kesorga, kesindera di KabupatenKota dapat memenuhi sasaran, melalui koordinasi dan evaluasi kesehatan tradisional dan kesehatan olahraga di Provinsi Jawa Barat. 11 Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi IV-20 Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.10.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.109.097.362,- atau 58,18. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan kepada masyarakat miskin pada tahun anggaran 2012, melalui pelayanan rawat jalan sebanyak 14.157 orang dan rawat inap sebanyak 1.033 orang. 12 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi Remaja di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.362.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.42.144.500,- atau 97,19. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman yang komprehensif tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan mengantisipasi berbagai permasalahan remaja serta memberikan solusi dalam upaya Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi Remaja, melalui rapat koordinasi dan fasilitasi kesehatan reproduksi tingkat Provinsi Jawa Barat. 13 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.484.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.449.320.000,- atau 92,80. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kapasitas dan Kinerja serta Koordinasi antara Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat dengan Komisi Penanggulangan AIDS KabupatenKota se-Jawa Barat, melalui adalah Koordinasi antar OPD dan fasilitasi KabupatenKota dalam pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS. 14 Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Apresiasi Sekolah Sehat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.234.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.230.412.500,- atau 98.13. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah dalam menciptakan dan mengembangkan sekolah sehat di Jawa Barat, melalui rapat koordinasi TP UKS dan pelaksanaan apresiasi Lomba sekolah sehat. 15 Kegiatan Koordinasi, Optimalisasi dan Fasilitasi Penanggulangan Kesehatan Jiwa Masyarakat PKJM di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.37.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.37.500.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah optimalisasi IV-21 penanggulangan kesehatan jiwa di Jawa Barat, melalui fasilitasi di 8 KabupatenKota dan rapat koordinasi di 2 wilayah. 16 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi KabupatenKota Sehat dan Siaga yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.278.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.278.375.000,- atau 99,8. Hasil kegiatan adalah tercapainya KabupatenKota sehat di 26 KabupatenKota, melalui fasilitasi dan pembinaan KabupatenKota SehatSiaga di 26 KabupatenKota untuk persiapan verifikasi tahun 2013 dan peningkatan komitmen kemampuan KabupatenKota untuk mencapai Desa Siaga dan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS. 17 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PHBS dan STBM, yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.224.675.000,- atau 99,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya koordinasi dan fasilitasi antar OPD lintas sektor terkait dalam kegiatan PHBS dan STBM, melalui fasilitasi STBM dan PHBS di 26 KabupatenKota, rapat koordinasi PHBS dan STBM tingkat Provinsi Jawa Barat. 18 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Miskin Jawa Barat Non Jamkesmas yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.476.992.010,- atau 15,90. Hasil kegiatan adalah terlayaninya kunjungan pasien rawat jalan 1.121 orang, rawat inap 616 orang, melalui pelayanan dan pengobatan pasien mayarakat miskin Jawa Barat Non Jamkesmas sebanyak 1.737 pasien. 19 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.868.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.599.122.800 atau 69,02. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat melalui sosialisasi kesehatan jiwa remaja di SMP dan SMA sebanyak 720 guru dan siswa, pelatihan tenaga penyuluh kesehatan sebanyak 600 kader, pelaksanaan familly gathering sebanyak 300 anggota keluarga yang memahami masalah gangguan jiwa, peningkatan pengetahuan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa anak remaja SMP dan SMA sebanyak 600 guru memiliki kemampuan mendeteksi dini gejala gejala gangguan jiwa pada anak didiknya, peningkatan deteksi dini IV-22 ganguan keswa di puskesmas sebanyak 130 dokter umum di puskesmas memiliki kemampuan untuk mendeteksi dini gangguan jiwa, pembentukan grup sehat jiwa dengan 360 orang menjadi anggota grup jiwa, pertemuan komunitas psikiatri, pelaksanaan homevisitedropping sebanyak 80 keluarga pasien mendapat kunjungan petugas keswa, pelaksanaan penanganan pasien pasung sebanyak 40 korban, integrasi ke RSUD dengan adanya link dengan 4 RSUD dan berjalannya sistem rujukan ke RSJ, adanya manajemen kasus lokasi Bandung dan Cisarua dengan tertanganinya 60 kasus jiwa secara holistik, pelatihan CBT terhadap 50 petugas kesehatan RSJ, rujukan pasien sebanyak 10 pasien dapat rujukan ke RS rujukan, dan rehabilitasi spiritual sebanyak 500 pasien mendapat terapi spriritual. 20 Kegiatan peningkatan terapi dan rehabilitasi pasien NAPZA yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.385.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.197.245.700,- atau 51,23. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan konselor dan keluarga pasien tentang penanggulangan pasien Napza, melalui pertemuan familly suport grup terhadap 80 keluarga pasien mendapat dukungan sosial, pertemuan NA convention sebanyak 80 pengguna narkoba mendapat dukungan sosial, workshop relaps prevention sebanyak 80 keluarga mengetahui pencegahan relaps pertemuan pasca perawatan sebanyak 80 pengguna mendapat dukungan sosial, pelatihan tenaga konselor NAPZA sebanyak 80 pengguna menjadi tenaga konselor, pelatihan home care sebanyak 80 pengguna mengetahui penanganan gejala penyakitnya di rumah, manajemen kasus dengan 120 kasus ditangani secara holistik, terapetik komunitas, konseling adiksi 10 orang klien serta pelatihan addiction severty index 10 orang klien. 21 Kegiatan Rehabilitasi Pasien Mental yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.470.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.384.529.800,- atau 81,81. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan rehabilitan tentang penanggulangan pasien mental, melalui adalah pelatihan Social Skill Training sebanyak 80 orang petugas yang memiliki keterampilan sosial, pelatihan kognitif sebanyak 80 orang petugas yang memiliki kemampuan kognitif remediasi, pelatihan pembuatan telur sebanyak 5 orang petugas dan 30 rehabilitan, pelatihan tata kecantikan IV-23 rambut dasar sebanyak 88 rehabilitan, pelatihan sulam pita sebanyak 120 rehabilitan, pelatihan kreatif sebanyak 120 rehabilitan dan menyediakan plakatvandelpiala bagi 350 pasien. 22 Kegiatan pengetahuan dan penaggulangan dampak merokok pada pasien keswa, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.97.675.000,- atau sebesar 7,51. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok, melalui cetak blangko permintaan obat, brosurleafleat 100 lembar, serta penyediaan t-shirt 400 buah. b Permasalahan dan Solusi 1 Masih terdapatnya kebiasaan, sikap, budaya, kepercayaan masyarakat yang kurang sesuai dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. Solusinya adalah melakukan pendekatan budaya dan kearifan lokal dalam pemberdayaan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan serta melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. 2 Belum sempurnanya pencatatan kepesertaan penduduk miskin untuk memperoleh pembiayaan Jaminan Kesehatan. Solusinya adalah diperlukan pendataan penduduk miskin secara terintegrasi dan terbaharui terutama untuk kepesertaan layanan jamkesmas melalui identifikasi berdasarkan nama dan alamat yang bersangkutan. 3 Masih terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan, ruang rawat inap dan kapasitas tempat tidur di Instalasi Rawat Inap. Solusinya adalah diperlukan kebijakan dan pembiayaan khusus untuk meningkatkan sarana dan prasarana untuk memperbesar daya tampung pelayanan rawat inap untuk pasien miskin. 2 Program Manajemen Pelayanan Kesehatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pemeriksaan Sarana Kesehatan dalam Rangka Sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.414.675.000 realisasi anggaran sebesar Rp.365.155.000,- atau 88,06. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana kesehatan yang mengajukan perizinansertifikasirekomendasi memenuhi syarat, melalui Kesepakatan Pelaksanaan Perizinan Sarana Kesehatan di Provinsi Jawa Barat; Memeriksa 153 sarana pelayanan kesehatan, IV-24 kefarmasian dan alat kesehatan; penerbitan rekomendasi sarana kesehatan yang memenuhi syarat; serta penyediaan 2 dokumen laporan konsultasi ke Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. 2 Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana Pelayanan Kesehatan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Alkes yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.425.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.380.030.000 atau 89,42. Hasil kegiatan adalah terbentuknya Lembaga Sertifikasi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat serta akreditasi Puskesmas, melalui adalah penyediaan 1 dokumen lengkap SNIIEC 17021 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; Mendidik 60 calon auditor menjadi auditor; penyediaan 1 dokumen laporan kegiatan praktek audit calon auditor menjadi auditor; 1 dokumen hasil kegiatan audit internal dan tinjauan manajemen; 1 laporan hasil pertemuan pembentukan lembaga sertifikasi; Bukti pendaftaran akreditasi lembaga sertifikasi ke Komisi Akreditasi Nasional KAN; 1 dokumen hasil pre-assesment; 1 dokumen hasil assesmen dalam rangka akreditasi lembaga sertifikasi system manajemen mutu oleh KAN; 1 laporan kegiatan witness ; Bukti pembayaran iuran tahunan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Dinas Kesehatan Provinsi; 2 laporan hasil kunjungan ke Lembaga Akreditasi; 31 dokumen hasil survey akreditasi Puskesmas sebagai bahan penilaian akreditasi Puskesmas; 1 dokumen hasil kesepakatan pelaksanaan akreditasi puskesmas; 1 dokumen hail konsultasi; mensosialisasikan Permenkes 028 Tahun 2011 dan Permenkes 1464 Tahun 2010 serta Komunikasi Kesehatan dan Pemasaran. 3 Kegiatan Monev Bantuan Keuangan Pembangunan Bidang Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.125.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.124.100.000 atau 99,28. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya kegiatan bantuan keuangan bidang kesehatan Tahun 2012, melalui monitoring dan evaluasi Bantuan Keuangan ke 26 KabupatenKota serta penyusunan hasil evaluasi Bantuan Keuangan. 4 Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.130.256.250 atau 96,42. Hasil kegiatan adalah terwujudnya Sistem Informasi IV-25 Kesehatan yang Evidence Based, Akurat dan Online antara provinsi dan KabupatenKota, melalui penyediaan 1 Dokumen Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2011 sebanyak 75 buku; 1 Dokumen Buku Visualisasi Data Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2011 sebanyak 75 buku; Workshop Validasi Data Kesehatan; pengelolaan data dan informasi Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; Laporan Hasil Konsultasi dan konsolidasi ke pusat dan provinsi Lain ; serta Laporan hasil pengumpulan dan fasilitasi data kesehatan ke KabupatenKota. 5 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Balai Laboratorium Kesehatan BLK sebagai Centre of Excellent Pelayanan Penunjang Diagnostik dan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.110.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.59.122.500 atau 53,75. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan laboraturium, melalui pendokumentasian 3 dokumen ISO; penerbitan 110 orang pengguna jasa BLK; serta penyediaan 650 kalender sebagai sarana promosi. 6 Kegiatan Penyusunan Regulasi dan Manajemen Pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.144.550.000 realisasi anggaran sebesar Rp.144.550.000 atau 100. Hasil kegiatan adalah adanya regulasi di bidang kesehatan, melalui adalah pedoman pelaksanaan bantuan keuangan bidang kesehatan Tahun Anggaran 2012; draft pedoman pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan; draft pedoman pelaksanaan pengembangan regulasi bidang kesehatan serta draft petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2013. 7 Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Teknis dan Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.236.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.215.152.400,- atau 90,97. Hasil kegiatan adalah tersinkronisasikannya kegiatan lintas program dan lintas sektor di bidang kesehatan; terfasilitasinya perencanaan kegiatan di bidang kesehatan ke 26 KabupatenKota; serta tenjalinnya kerjasama bidang kesehatan antar 10 Provinsi anggota MPU, melalui kordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor Bidang Kesehatan; IV-26 fasilitasi Perencanaan di bidang Kesehatan; Kegiatan Mitra Praja Utama MPU di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogakarta serta Kota Bandung; verifikasi usulan kegiatan Pembangunan Bidang kesehatan KabupatenKota Tahun 2013; serta pengelolaan data Perencanaan Kegiatan Bidang Kesehatan. 8 Kegiatan Pengelolaan kesehatan lingkungan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.419.964.270,-, realisasi anggaran sebesar Rp.225.523.040,- atau 53,70. Hasil kegiatan adalah terwujudnya laporan hasil Pemeriksaan Air limbah dan air bersih serta laporan Pengolahan sampah Medis dan Sampah Umum serta Uji Mutu, melalui penyusunan laporan hasil Pemeriksaan Air limbah dan air bersih serta laporan Pengolahan sampah Medis dan Sampah Umum serta Uji Mutu. 9 Kegiatan Peningkatan cakupan layanan kesehatan RSUD Al Ihsan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran tidak direalisasikan, atau 0. Dengan pertimbangan tidak adanya pelayanan medical chek up bagi para peserta askes. 10 Kegiatan Pemasaran Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.735.612.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.257.933.345,- atau 35,06. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya jenis pelayanan kesehatan rumah sakit kepada masyarakat dan terlaksananya pengadaan markapapan informasi dan petunjuk arah tentang lokasi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan, melalui sosialisasi jenis pelayanan kesehatan rumah sakit kepada masyarakat dan pengadaan markapapan informasi dan petunjuk arah tentang lokasi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan. 11 Kegiatan Pengadaan Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.562.534.492,-, realisasi anggaran sebesar Rp.241.649.242,- atau 42.96. Hasil kegiatan adalah terwujudnya jaringan computer Local Area Net Work yang menghubungkan antar unit sehingga bisa link dan pengadaan konsultansi penyusunan soft ware Sistim Informasi Rumah Sakit, melalui pengadaan jaringan computer Local Area Net Work yang menghubungkan antar unit IV-27 sehingga bisa link dan pengadaan konsultansi penyusunan soft ware Sistim Informasi Rumah Sakit. 12 Kegiatan Koordinasi Lintas Batas antar provinsi Dua Provinsi yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.34.125.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.375.000,- atau 27,47. Hasil kegiatan adalah mengikuti rapat lintas batas antar Provinsi di Provinsi Banten, melalui pelaksanaan rapat lintas batas antar Provinsi di Provinsi Banten. 13 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan BLUD di Rumah Sakit milik Provinsi yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.56.250.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp.56.150.000,- atau 99,82. Hasil kegiatan adalah terwujudnya fasilitasi kegiatan BLUD di 3 RS milik Provinsi, melalui fasilitasi kegiatan BLUD di 3 RS milik Provinsi. 14 Kegiatan Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.437.250.000,-dengan realisasi anggaran sebesar Rp.186.145.000,- atau 42,57. Hasil kegiatan adalah adanya Sertifikat Akreditasi Pelayanan Bidang UGD, Perawatan, Pelayanan Medik, Penunjang Medik dan Administrasi, melalui akreditasi 5 lima pelayanan dasar Rumah Sakit Paru. 15 Kegiatan Pelaksanaan Tata Kelola Rumah Sakit Sesuai Standar BLUD, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.111.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.71.651.550,- atau 64,55. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan keuangan RS Jiwa sesuai standar BLUD, melalui penyediaan Dokumen BLUD 1 Paket dan service exelent 10 kegiatan. 16 Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi RS yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.335.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.325.184.000,- atau 97,07. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sistem informasi rumah sakit yang cepat tepat dan akurat, melalui penyediaan alat PACS 1 unit, alat LIS 1 paket, SPF modul 20 buah, kelengkapan accessories komputer dan jaringan sebanyak 1 paket, SMS Gateway sebanyak 1 kegiatan dan pemeliharaan website RS Jiwa sebanyak 1 kegiatan. IV-28 17 Kegiatan Peningkatan penyebarluasan informasi keswamas dan NAPZA, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.35.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.34.900.000,- atau 99,71. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa dan Napza, melalui penyediaan X banner 4 buah, promosiiklan RS di media elektronik 1 paket, promosi di media cetak 1 kegiatan, pengadaan kalender RS sebanyak 200 buah dan dialog interaktif 3 kegiatan. 18 Kegiatan Peningkatan Pemeliharaan Jaminan Kesehatan Masyarakat JPKM, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.930.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.901.340.521,- atau 98,52. Hasil kegiatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat tidak mampu miskin, melalui pelayanan pasien miskin rawat jalanUGD, gelandangan serta pasien pasung sebanyak 25.200 orang per tahun serta pasien rawat inap jiwa, gelandangan dan pasien pasung sebanyak 18.204 orang per tahun. b Permasalahan dan Solusi 1 Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat bantu proses pengolahan data dan informasi kesehatan. Solusinya adalah diperlukan pengembangan pengetahuan teknologi yang lebih mendalam. 2 Belum optimalnya pengelolaan lingkungan rumah sakit, solusinya adalah untuk tahun anggaran yang akan datang perlu penambahan jenis pemeriksaan kesehatan lingkungan sekitar rumah sakit. 3 Mengingat sumber dana berasal dari operasional sehingga pelaksanaan kegiatan peningkatan cakupan layanan didasarkan kepada kondisi dan kemampuan keuangan rumah sakit, Pelayanan MCU terhadap peserta askes tidak terlaksana, sehingga penyerapan anggaran ini menjadi tidak ada. Solusinya ditingkatkan pelayanan medical chek up baik bagi peserta askes atau peserta pasien umum serta optimalisasi kegiatan pemasaran yang mendukung peningkatan cakupan pelayanan. 3 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular yang dilaksakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, IV-29 dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.074.722.200 atau 95,96. Hasil kegiatan adalah tercapainya case detection rate CDR TB 80; Cure Rate penderita TB Positif kasus baru sebesar 85; Angka Penemuan Kasus Malaria 1000 penduduk 1 penduduk beresiko; Jumlah KabupatenKota dengan cakupan pneumonia balita 86 di 8 KabupatenKota; prosentase gigitan hewan penular rabies yang ditatalaksana sesuai standar sebesar 85; jumlah KabupatenKota dengan cakupan pelayanan diare 100 di 5 KabupatenKota serta jumlah KabupatenKota yang melaksanakan program PTM di 3 KabupatenKota, melalui penemuan penderita kusta proporsi cacat Tingkat II di 4 KabupatenKota; penyediaan buku pedoman Penyakit Tidak Menular PTM sebanyak 550 buku; Leaflet Demam Berdarah Dengue DBD sebanyak 5000 lembar dan Leaflet Diare sebanyak 3480 lembar; Poster DBD sebanyak 4000 lembar; dan poister Diare sebanyak 3480 lembar; penemuan kasus HIV dan Siphilis di 8 KabupatenKota; penyediaan laporan surveilens AIDS sebanyak 270 buku; Buku pedoman Diare sebanyak 1044 buah; publikasi peringatan Hari Malaria sedunia dalam media spanduk sebanyak 111 buah; penyediaan Vaksin Anti Rabies VAR sebanyak 20 kuur serta media promosi berupa spanduk mengenai pemberian Missal Filariasis sebanyak 200 buah. 2 Kegiatan Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini Bencana dan Kesehatan Matra yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.141.250.000 atau 94,17. Hasil kegiatan adalah tertanggulanginya masalah kesehatan akibat bencana; tertanganinya masalah kesehatan di Hari Raya dan Tahun Baru; tertanggulanginya pemeriksaan kesehatan haji di seluruh KabupatenKota, melalui penyediaan 2 dokumen hasil pertemuan koordinasi; 1 dokumen hasil pertemuan evaluasi, 10 dokumen laporan Rapid Health Assesment, 10 dokumen laporan pemantauan penyakit dan masalah kesehatan, 2 dokumen hasil fasilitasi arus mudik 1 dokumen hasil pertemuan persiapan rekrutmen petugas TKHI, serta 1 dokumen hasil pertemuan persiapan embarkasi. 3 Kegiatan Pencegahan Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi PD3I yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan IV-30 realisasi anggaran sebesar Rp.148.800.000,- atau 99,2. Hasil kegiatan adalah terwujudnya 90 Desa mencapai UCI di Propinsi Jawa Barat tahun 2012, melalui desiminasi kegiatan program imunisasi tahun 2012 serta evaluasi kegiatan program imunisasi tahun 2011; pembekalan petugas kesehatan di 15 kabupatenkota dan Puskesmas tentang UCI desa; pendistribusian logistik program imunisasi ke 8 KabupatenKota; analisa cakupan imunisasi ke 26 KabupatenKota ; penanggulangan 15 kasus KIPI; Serta penyediaan dokumen hasil audit kasus KIPI. 4 Kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa KLB yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.140.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.130.600.000 atau 93,29. Hasil kegiatan adalah terwujudnya kelengkapan Surveilans Terpadu Puskesmas STP90, STP KLB 90, konfirmasi penanggulangan dan investigasi KLB Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi 90, Penemuan Kasus AFP 2100.000 anak dibawah 15 tahun 100, melalui penyediaan 1 dokumen review penanggulangan KLB Tingkat Provinsi; 30 dokumen hasil penyelidikan dan penanggulangan KLB; 1 dokumen bimbingan pengawasan dan pengendalian Surveilans dan SKD KLB di 14 KabupatenKota; 100 buah buletin epidemiologi 2 edisi; Serta 1 dokumen hasil review sistem Surveilans AFP dan SKD KLB di 26 KabupatenKota. 5 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja yang Prima dan Komprehensif yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.48.520.000 atau 97,04. Hasil kegiatan adalah tersedianya dokumen Pengembangan Pelayanan Kesehatan Kerja di Institusi Kesehatan Pemerintah Swasta; terlaksananya audit medik kasus-kasus penyakit akibat kerja di BKKM Provinsi Jawa Barat serta terlayaninya pelayanan radiologi, melalui Pengembangan Pelayanan Kesehatan Kerja di Institusi Kesehatan Pemerintah Swasta; audit medik kasus-kasus penyakit akibat kerja di BKKM Provinsi Jawa Barat serta pelayanan radiologi. 6 Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.147.949.950 atau 98,63. Hasil kegiatan adalah terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai standar kesehatan di daerah prioritas provinsi dalam IV-31 pencegahan dan penanggulangan penyakit, melalui pembinaan di Kab. Bandung dan Kab Cianjur dalam pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM; 26 KabupatenKota dalam manajemen faktor resiko kesehatan lingkungan; kesehatan lingkungan di 26 KabupatenKota; serta pemantauan hygiene sanitasi makanan di embarkasi haji Kota bekasi dan lokasi transit jemaah calon haji. 7 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.150.510.000,- atau 99,81. Hasil kegiatan adalah meningkatnya koordinasi dan fasilitasi antar OPD lintas sektor terkait dalam kegiatan pengendalian penyakit menular, melalui fasilitasi pengendalian penyakit menular di 26 KabupatenKota Provinsi Jawa Barat dan Rapat koordinasi Pengendalian Penyakit Menular Provinsi Jawa Barat. 8 Penyuluhan Sadar Narkoba kepada kalangan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat umum yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.384.427.500,- atau 96,11. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman pada 1.500 orang peserta penyuluhan dengan memiliki kesadaran, pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, sehingga mereka dapat menjaga dirinya dan orang orang sekitarnya untuk tidak menggunakan narkoba bagi, melalui adalah penyuluhan sadar narkoba selama 1 tahun bagi kalangan pemuda pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. 9 Fasilitasi Peningkatan SDM bidang Terapi dan Rehabilitasi yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.575.300.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.572.020.000,- atau 99,4. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan 328 orang SDM bidang terapi dan rehabilitasi dapat menunjukkan kinerja sesuai dengan target yang diharapkan, melalui peningkatan pengetahuan konselor sebanyak 4 kali dengan sasaran 260 orang, penguatan coping skill SDM pasca rehabilitasi aftercare dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang dan fasilitasi satuan tugas penjangkau dan pendamping korban penyalahgunaan narkoba dengan SDM 8 orang. IV-32 10 Fasilitasi Pelaksanaan Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional HANI Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.591.359.750,- atau 98,5. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pastisipasi masyarakat untuk lebih peduli akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan tidak terjadi diskriminasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba, melalui penyelenggaraan acara peringatan HANI 2012 dengan sasaran sekitar 5000 orang. 11 Fasilitasi Pemberdayaan Panti Rehabilitasi korban Penyalahgunaan Narkoba di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.147.283.500,- atau 98,2. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan 60 orang petugas panti sehingga dapat menunjukkan kinerja yang diharapkan, melalui pemberdayaan panti rehabilitasi korban narkoba di Jawa Barat sebanyak 2 kali dengan sasaran 60 orang. 12 Fasilitasi Peranan Komunitas orsos dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang P4GN yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.390.000.000,- atau 97,5. Hasil kegiatan adalah meningkatnya peranan komunitas orsos sehingga lebih memiliki kesadaran, kepedulian dan dapat berperan aktif dalam melakukan upaya P4GN khususnya dalam melaksanakan sosialisasi dan kampanye anti narkoba, melalui fasilitasi komunitas orsos selama 1 tahun. b Permasalahan dan Solusi 1 Dengan terbitnya Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika berdampak dengan dihapuskannya kelembagaan Sekretariat Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat sampai dengan Bulan Dersember tahun 2012, yang berimbas dengan berkurangnya program dan kegiatan termasuk anggaran Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012. Solusinya adalah mendukung program Badan Narkotika Nasional untuk membentuk BNNK KabupatenKota karena hingga saat ini baru berdiri 5 lima BNNK KabupatenKota yang sudah ada di 5 daerah di Jawa Barat. IV-33 2 Ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba belum sepenuhnya disadari secara serius oleh instansi pemerintah baik di provinsi maupun di kabupatenkota, swasta dan masyarakat. Solusinya adalah mengoptimalkan pemberdayaan seluruh potensi dan stake holder serta komitmen yang konsisten dari semua pihak baik di jajaran pemerintahan, pihak legislatif dan seluruh lapisan masyarakat agar berperan aktif dalam Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba P4GN. 3 Sekolah dan perguruan tinggi belum dilibatkan secara utuh baik secara kuantitas jumlah sekolah maupun kualitas pendidikan dan penambahan pengetahuan tentang P4GN. Solusinya adalah Menjaga dan mengembangkan keterlibatan dan partisipasi, dukungan dan komitmen masyarakat Jawa Barat yang sudah terbina seperti sekolah, perguruan tinggi, komunitas therapy, pelaku seni, organisasi social, dan dunia usaha. 4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berfungsi Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONEDyang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.26.046.287.193,-, realisasi anggaran sebesar Rp.24.934.000.000 atau 95,73. Hasil kegiatan adalah tersedianya alat kesehatan di Puskesmas Berfungsi PONED, melalui pemenuhan alat kesehatan di 112 Puskesmas Berfungsi PONED berupa 1 unit baby infant portable, 1 unit incubator, 1 unit phototherapy, 1 unit suction pump, 1 unit head lamp, 2 unit hospital bed dan mattras, 1 unit verlos bed, 2 unit partus set, 1 unit fetal doppler, 1 unit curettage set dengan instrument cabinet, 1 unit resucitation set, dan 1 unit stainless steel autoclave sterilisator sebanyak 112 paket. 2 Kegiatan Pendampingan Pengembangan Gedung dan Revitalisasi Puskesmas Berfungsi PONED yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.574.600.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.495.217.500,- atau 86,18. Hasil kegiatan adalah terwujudnya puskesmas yang berfungsi sebagai PONED dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa Barat, melalui adalah penyusunan juklakjuknis Bantuan Provinsi untuk IV-34 Pengembangan Puskesmas menjadi Puskesmas Berfungsi PONED; perencanaan Bantuan Provinsi untuk Pengembangan Puskesmas Berfungsi PONED Tahun 2013 di Provinsi Jawa Barat; menjalin kerjasama melalui Perjanjian Kerjasama Bantuan Provinsi untuk Pengembangan Puskesmas Berfungsi PONED Tahun 2013; monitoring pelaksanaan pembangunan puskesmas PONED; koordinasi dan evaluasi manajemen puskesmas; verifikasi puskesmas PONED untuk Calon Penerima Calon Lokasi Tahun 2013; penyediaan KIE dalam rangka pemanfaatan puskesmas berfungsi PONED; penyusunan draft pedoman teknis bantuan provinsi untuk Pengembangan Puskesmas Berfungsi PONED Tahun 2013; Serta menjalin kerjasama melalui perjanjian kerjasama bantuan keuangan Provinsi untuk Pengembangan Puskesmas Berfungsi PONED Tahun 2013 di 26 KabupatenKota secara sirkuler. 3 Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.64.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.61.819.602.800 atau 96,59. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya alat kesehatan PONEK di 18 RSD dan alat Instalasi Gawat Darurat IGD PONEK di 15 RSD, melalui monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana Rumah Sakit Daerah RSD; pemenuhan sarana dan prasarana PONEK berupa alat kesehatan maternal penunjang PONEK, alat kesehatan Neonatal Intensif, alat kesehatan neonatal penunjang PONEK dan alat kesehatan PONEK Unit Gawat Darurat UGD; serta sarana dan prasarana Instalasi Gawat Darurat Resusitasi, tindakan medik serta tindakan bedah. 4 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan di BKKM yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.960.212.011,- atau 96,02. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di BKKM, melalui penyediaan alat laboratorium, bahan kimia laboratorium, alat kedokteran habis pakai, alat dan bahan kesehatan gigi habis pakai, dan obat-obatan; Opthalmoscope sebanyak 1 buah; Alat kedokteran kebidanan dan penyakit kandungan berupa partus set, hecting set dan IUD set masing-masing sebanyak 1 set; Timbangan digital obat sebanyak 1 unit; Alat-alat kedokteran umum berupa 1 unit suction, 1 paket minor surgery , masing-masing 1 unit bedside monitormobile operation lamp, EKG, Pulse Oxymeter, Thermometer IV-35 Frontal, Tensimeter, collar sprint, danlaringoskopi 1 unit Hematologi Analizer; Alat kedokteran pendukung berupa 1 unit fat monitoring, food model, skinfold califer, dan timbangan berat dan tinggi badan, 2 unit sterilisator kering dan troli instrumen serta 1 unit cooler dan manekin resusitasi. 5 Kegiatan Peningkatan Layanan Kesehatan Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.005.310.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.992.925.000 atau 98,77. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas penanganan pasien penyakit paru, melalui penyediaan obat generik sebanyak 35 jenis obat dan 14 jenis obat lainnya; Bahan kimia sebanyak 29 jenis; pengisian tabung gas selama 1 tahun; penyediaan bahan penunjang medis sebanyak 41 jenis; makanan dan minuman pasien TB sebanyak 3000 set; Cassette screen green sensitive sebanyak 2 buah; Tenaga konsulen Dokter Spesialis Paru, Dokter Konsulen Spesialis Pathologi Klinik dan Dokter Spesialis Radiologi selama 1 tahun; Alat mencetak foto rontgen serta bahan kimia rontgen berupa detergent CD80. 6 Kegiatan Pengembangan Pelayanan Laboratorium Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.299.330.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.946.233.200,- atau 89,30. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya bahan pemeriksaan laboratorium dan penunjang pemeriksaan laboratorium serta terlaksananya pemeriksaan laboratorium, melalui penyediaan 104 jenis reagensia, bahan kimia dan penunjang untuk kegiatan Kimia Kesehatan Lingkungan; 167 jenis reagensia, bahan kimia dan penunjang untuk kegiatan mikrobiologi; 104 reagensia bahan kimia dan penunjang untuk kegiatan Patologi Klinik; 43 jenis reagensiabahan kimia dan penunjang untuk kegiatan immunologi; 14 jenis reagensia, bahan kimia dan penunjang kegiatan radiologi; 14 jenis reagensia, bahan kimia dan penunjang kegiatan Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL; 34 jenis reagensia, bahan kimia dan penunjang kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal Regional PMER 2012; Serta 1 unit pH meter statis serta 1 unit meter portable. 7 Kegiatan pembangunan pengembangan gedung Apotek, Rekam medic dan pendaftaran Rawat Jalan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.244.219.000,-, IV-36 realisasi anggaran sebesar Rp.157.710.000,- atau 64,58. Hasil kegiatan adalah terwujudnya perencanaan pembangunan pengembangan gedung Apotek, Rekam medic dan pendaftaran Rawat Jalan, melalui perencanaan pembangunan pengembangan gedung Apotek, Rekam medic dan pendaftaran Rawat Jalan. 8 Kegiatan Pengadaan sarana prasarana pengembangan Stroke UNIT, ICCU, NICCU, Renal Unit dan Kendaraan Ambulance yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.10.517.760.010,-, realisasi anggaran sebesar Rp.8.810.318.100,- atau 83,77. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan alat alat kedokteran, trolly pasien dan mebelair, melalui pengadaan alat alat kedokteran, trolly pasien dan mebelair. 9 Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana pengembangan Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.2.078.793.308, realisasi anggaran sebesar Rp.1.909.480.000,- atau 91,86. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan sarana dan prasarana ruangan OK serta pengadaan alat alat kedokteran lainnya, melalui pengadaan sarana dan prasarana ruangan OK serta pengadaan alat alat kedokteran lainnya. 10 Kegiatan pengadaan sapras pengembangan Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi, Reahab Medis dan peralatan medis keperawatan lainnya yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.11.095.821.732,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.194.056.200,- atau 82,86. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan peralatan medis, melalui pengadaan peralatan medis di Instalasi Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi, Rehab Medis dan di ruangan perawatan lainnya. 11 Kegiatan pengadaan sapras pengembanngan rawat jalan, rawat inap dan instalasi gawat darurat, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.5.188.200.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.3.867.740.700,- atau 74,55. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan loker, tempat tidur pasien dan alat kedokteran umum, THT dan Gigi, melalui pengadaan loker, tempat tidur pasien dan alat kedokteran umum, THT dan Gigi. 12 Kegiatan peningkatan pengadaan sarana dan prasarana pengembanngan IPSRS dan Looundry, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.2.932.726.400,-, realisasi IV-37 anggaran sebesar Rp.2.694.715.260,- atau 91,88. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan alat perbengkelan, perlengkapan kantor, penghias ruangan, kontruksi jaringan dan konstruksi bukan gedung, melalui pengadaan alat perbengkelan, perlengkapan kantor, penghias ruangan, kontruksi jaringan dan konstruksi bukan gedung. 13 Kegiatan Pembangunan gedung maskin lantai 3 pengembangan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.300.729.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.216.045.000,- atau 71,84. Hasil kegiatan adalah terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan maskin lantai 3, melalui perencanaan pembangunan maskin lantai 3. 14 Kegiatan pengadaan sarana prasarana pengembangan pasien maskin, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.1.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.217.107.700,- atau 76,07. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan kendaraan ambulance dan kereta jenazah, alat kedokteran umum dan THT serta penyekat ruangan, melalui pengadaan kendaraan ambulance dan kereta jenazah, alat kedokteran umum dan THT serta penyekat ruangan. 15 Kegiatan pengadaan sarana prasarana pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.21.357.104.352,-, realisasi anggaran sebesar Rp.12.667.250.000,- atau 59,31. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan alat alat kedokteran umum, melalui pengadaan alat alat kedokteran umum. 16 Kegiatan pengadaan alat kedokteran dalam rangka penanggulangan dampak penggunaan tembakau, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.5.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.797.640.400,- atau 95,95. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan alat alat kedokteran untuk menunjang penanggulangan dampak penggunaan tembakau, melalui pengadaan alat alat kedokteran untuk menunjang penanggulangan dampak penggunaan tembakau. 17 Kegiatan peningkatan kuantitas, kualitas fungsi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dengan alokasi anggaran Rp.43.902.861.785,- reallisasi anggaran sebesar Rp.42.584.854.190,- atau 97. Hasil IV-38 kegiatan adalah terwujudnya pengadaan sarana prasarana yang menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan, melalui pengadaan sarana prasarana yang menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan. 18 Kegiatan Peningkatan dan Perluasan Fungsi Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran anggaran sebesar Rp.10.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.617.153.160,- atau 46,17. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan untuk pengembangan fungsi pelayanan Rumah Sakit melalui peningkatan dan perluasan sarana dan prasarana kesehatan bangunan pelayanan Pasien Umum pada Rumah Sakit Paru . 19 Kegiatan Pengadaan ObatBahan Kimia dan Alat Kesehatan dan Kedokteran yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.735.423.288,- atau 68,39. Hasil kegiatan adalah terlaksananya tindakan penunjang medis untuk menentukan diagnose dokter kepada pasien lebih akurat, serta tersedianya obat formularium rumah sakit untuk pasien jamkesmas , jamkesda dan pasien askes, melalui penyediaan obat-obatan, bahan kimiabahan laboratorium dan Alkes habis pakai. 20 Kegiatan Penyediaan Bahan Perlengkapan Pasien, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.900.778.693,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.218.095.000,- atau 64,08. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana fasilitas pasien rawat inap, melaljui penyediaan Lemari pasien 80 unit, mesin cuci 1 unit, tempat tidur 60 unit, kasur 100 buah, bantal 100 buah, sprey 100 buah dan sarung bantal 100 buah. 21 Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan dan Kedokteran, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.160.927.725,- atau 32,19. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya sarana peralatan kesehatan dan kedokteran yang siap pakai, melalui adalah kalibrasi alat kesehatan 11 unit, alat kedokteran 10 unti, alat radiologi 3 unit dan alat laboratorium 4 unit. 22 Kegiatan Penyediaan Mamin Pasien dan Pegawai dilingkungan Beresiko tinggi, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.557.500.000,00, realisasi IV-39 anggaran sebesar Rp.1.164.094.730,00 atau 74,74. Hasil kegiatan adalah tersedianya makanan dan minuman pasien yang dirawat dengan standar gizi sesuai, serta terdapatnya fisik yang fit dalam menghadapi aktivitas dengan pasien, melalui penyediaan makanan dan minuman pasien selama 12 bulan serta penambah daya tahan tubuh selama 12 bulan. 23 Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.325.000.000,-, sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp.1.170.935.000,- atau 21,99. Hasil kegiatan adalah terdapatnya peningkatan pelayanan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat, melalui penyediaan alat media informasi rumah sakit, pengadaan peralatan kedokteran dan kesehatan serta peralatan Laboratorium 7 Unit. 24 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Paru DBHCT yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.553.433.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.13.099.643.000,- atau 90,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat, melalui penyediaan peralatan kedokteran dan kesehatan. 25 Kegiatan peyediaan obat-obatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.138.207.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.131.807.000,- atau 99,72. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesembuhan pasien jiwa dan Napza, melalui penyediaan obat-obatan umum dan obat-obatan psikotropika Rumah Sakit untuk satu tahun 12 bulan. 26 Kegiatan peyediaan Bahan Pelayanan Terapi, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.417.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.214.260.950,- atau 85,64. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan penunjang terhadap pasien jiwa dan Napza, melalui penyediaan bahan farmasialkes habis pakai, Laboratorium, Radiologi, Kesehatan Gigi, Gas Medis, psikologi psikometri, terapi keswara sebanyak 6 paket bahan farmasialkes habis pakai laboratorium, radiologi, bahan kesehatan gigi, psikologipsikometri, gas medis. 27 Kegiatan penyediaan Perlengkapan Pasien, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran IV-40 sebesar Rp.760.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.743.130.500,- atau 97.78. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa pada pasien jiwa dan Napza, melalui penyediaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih, peralatan olahraga, bahan baku bangunan keperluan rehabilitasi pasien 1 Keg, Bibit pohontanaman, Bahan Obat-obatan tanaman, bahan rehabilitasi pasien keputrian, bahan keperluan pasien rawat inap linen, kasur dan bantal, peralatan rumah tangga pasien rawat inap, pakaian pasien rawat inap dan peralatan bengkel berupa bengkel kayu dan bengkel besi dan batako, peralatan dapur berupa dispenser portable 15 buah dan peralatan kantor berupa mesin obras 2 buah serta tersedianya karpet sebanyak 20 lembar. 28 Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat KesehatanKedokteran dan Sanitasi Rumah Sakit, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.460.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.518.355.550,- atau 35,50. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan, melalui adalah pemeliharaan alat kedokterankesehatan, pemeliharaan sanitasikesehatan lingkungan, penyediaan pengadaan alat-alat laboratorium, alat kedokteran dan kesehatan. 29 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Petugas Khusus, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.336.856.457,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.152.283.225,- atau 92,10. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas gizi pasien jiwa dan Napza, melalui adalah penyediaan makanan minuman pasien sebanyak 65.700 orang per hari dan petugas khusus di unit beresiko, shift malam, konselor napza hari raya dan bulan puasa sebanyak 75.370 orang per tahun. 30 Kegiatan Pembangunan Gedung Rawat Inap VIP, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.61.506.700,- atau 6,83. Hasil kegiatan adalah tersedianya gedung pelayanan rawat inap yang memadai, melalui perencanaan pembangunan Rawat Inap VIP, untuk pembangunan gedung tidak dilaksanakan karena tidak mencukupi dana sesuai dengan hasil konsultan perencana. 31 Kegiatan Pembangunan Arsip Kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran IV-41 sebesar Rp.750.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.685.519.000,- atau 91,40. Hasil kegiatan adalah tersedianya gedung arsip yang memadai dan sesuai dengan standar, melalui pembangunan Sarana Gedung Penyimpanan Arsip 1 lantai seluas 200 M2. 32 Kegiatan Pembangunan Gedung Pelayanan Rawat Jalan Satu Atap, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.000.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.4.150.000,- atau 0,06. Hasil kegiatan adalah tersedianya persyaratan untuk pembangunan gedung pelayanan rawat jalan satu atap, melalui fasilitasi kebutuhan penunjang untuk persiapan pembangunan gedung pelayanan rawat jalan satu atap. Pembangunan Gedung Satu Atap tidak dapat dilaksanakan karena IMBnya terlamat keluar sehingga dikawatirkan tidak mencukupi waktunya. b Permasalahan dan Solusi 1 Permasalahan a Pembangunan Gedung Pelayanan Pasien Umum tidak selesai 100 secara fisik, hal tersebut berakibat kepada pembayaran sesuai dengan prosentase pembangunan yang terselesaikan, berdasarkan Berita Acara dari Konsultan Pengawas. b Terjadinya beberapa kali gagal lelang yang diselenggaran oleh Pihak ULP Provinsi Jawa Barat, untuk pengadaan barang dan jasa Alat Kesehatan Habis Pakai. c Untuk kegiatan ini terdapat sisa anggaran yang cukup besar dikarenakan adanya efesiensi anggaran dari proses pengadaan lelang. d Realisasi Penggunaan anggaran pemeliharaan Peralatan kedokteran adalah maksimal dalam kebutuhan. e Permasalahan pada Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dalam program di atas adalah program pengadaan sapras pengembangan Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi, Rehab Medis dan alat medis keperawatan serta pengadaan peningkatan sapras pelayanan kesehatan yang sub kegiatannya menggalami gagal lelang. 2 Solusi a Neraca keuangan adalah salah satu syarat dari kualifikasi perusahaan yang mendaftar perlu mendapat perhatian khusus dan utama. IV-42 b Proses lelang pengadaan barang diusahakan pada awal tahun anggaran, dengan mekanisme pengiriman dan pembayarang ditentukan dalam klausul kontrak. c Nilai Accres yang dialokasikan kepada harga satuan barang dalam waktu pengajuan anggaran lebih besar dari nilai inplasi sebenarnya. d Pengajuan anggaran pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan. e Perhitungan hari libur,cuti bersama dan libur nasional lebih optimal. f Pengajuan anggaran pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan. 5 Program Sumber Daya Kesehatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi Tenaga Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.850.926.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.735.559.500 atau 93,77. Hasil kegiatan adalah terbentuknya tenaga kesehatan di Jawa Barat yang berkualitas dan kompeten, melalui evaluasi 300 orang mantan peserta diklat; pemaparan analisa Kebutuhan Diklat bagi 26 KabupatenKota; Diklat Jabatan Fungsional Epidemiologi sebanyak 26 Orang; penyusun rencana Tindak Lanjut sosialisasi dan aplikasi hasil pelatihan; fasilitasi 60 Orang dalam TOT Fasilitator HIVAIDS; Diklat Pra Tugas DokterDokter Gigi PTT Hasil Rekruitmen oleh 96 orang; Diklat PONED oleh 71 orang; Diklat Capacity Building Bagi Pegawai Balai Pelatihan Kesehatan Bapelkes oleh 42 orang; Diklat Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan oleh 28 orang; Diklat Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Bagi Perawat RSUD oleh 60 orang; Diklat Asuhan Persalinan Normal oleh 110 orang; serta penyediaan 5 buku kurikulum dan modul. 2 Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.42.351.314.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.41.405.527.300 atau 97,77. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan, melalui penandatanganan perpanjangan kontrak bagi 152 orang dokterdokter gigi PTT Provinsi, 82 orang Dokter PTT Provinsi Penempatan Puskesmas PONED, 7 orang dokter Spesialis PTT Provinsi, 492 orang bidan PTT Provinsidan 300 bidan PTT Provinsi Penempatan Puskesmas PONED; Merekrut 87 tenaga dokter untuk penempatan di Puskesmas PONED dan UPT Dinas Kesehatan, IV-43 Puskesmas Perbatasanterpencilsulit dijangkau, rekruitmen 8 orang dokter spesialis, 12 orang dokter gigi PTT Provinsi, fasilitasi Ujian Praktik Kejuruan UPK, Sipensimaru dan pelantikanangkat sumpah tenaga kesehatan; pengelolaan registrasi tenaga kesehatan dengan visitasi penerbitan surat tugas bagi 10 kabupaten di Jawa Barat; pemilihan 15 orang tenaga kesehatan teladan dari 5 profesi yang berbeda; pengelolaan dan analisa data tenaga kesehatan dalam rangka penyusunan Profil Sumber Daya Manusia SDM; penerbitan dokumen laporan hasil koordinasi dan konsultasi ke Kementerian Kesehatan RI; pengujian tenaga kesehatan dalam mengukur kompetensi di 2 kabupaten; pemenuhan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis PPDS di 6 Puskesmas PONED; Memonitor penempatan internship dokter Indonesia; pembayaran insentif bagi dokterdokter gigi dan bidan PTT Provinsi; serta monitoring beasiswa tugas belajar. 3 Kegiatan Ketersediaan, Pemerataan Keterjangkauan dan Mutu Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.270.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.114.222.562,- atau 93,41. Hasil kegiatan adalah terjaminnya ketersediaan, Pemerataan, Keterjangkauan dan Mutu Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin, melalui adalah Koordinasi Penyusunan Kebutuhan Obat Buffer Stok Provinsi dan KabupatenKota; sosialisasi Software Narkotika dan Psikotropika SIPNAP dan Peningkatan PengetahuanKeterampilan Tenaga Kesehatan dalam Pengelolaan Obat di KabupatenKota di Provinsi Jawa Barat; pembinaan dan monitoring Ketersediaan Obat Esensial di KabupatenKota; pembinaan dan pemantauan Sarana Produksi, Distribusi Alkes dan PKRT; penyediaan 1 Dokumen Uji Kualitas Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetika, Alkes dan PKRT di Sarana Distribusi Swasta; pemenuhan Obat Buffer Stok Provinsi dan kebutuhan program serta pemenuhan kebutuhan reagensia CD4 untuk uji tes kekebalan tubuh daya tahan tubuh pasien HIVAIDS; serta penanganan obat dan perbekalan kesehatan yang rusak dan kadaluarsa secara maksimal. 4 Kegiatan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pegawai administrasi, medis dan paramedic yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan alokasi anggaran sebesar Rp.2.706.129.487,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.394.599.041,- atau 88,49. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pengadaan Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal IV-44 dan Formal, Jasa KesehatanMCU Karyawan, Belanja Premi Asuransi Belanja, Pemulangan Pegawai, Belanja Pakaian Dinas, Kegiatan Baporkes, Belanja Jasa Kantor, Belanja Mamin PiketJaga, melalui pengadaan Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal dan Formal, Jasa KesehatanMCU Karyawan, Belanja Premi Asuransi Belanja, Pemulangan Pegawai, Belanja Pakaian Dinas, Kegiatan Baporkes, Belanja Jasa Kantor, Belanja Mamin PiketJaga. 5 Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.388.965.000, atau 97,24. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan SDM RS Jiwa sehingga profesional dalam melaksanakan tupoksinya, melalui Bintek Model Praktek Keperawatan Profesional MPKP sebanyak 75 orang, Bintek Asuhan Keperawatan NAPZA sebanyak 75 orang, Bintek Kepegawaian sebanyak 20 orang, Pelatihan Teknis SDM 6 bidang. 6 Kegiatan Peningkatan Mutu Kesehatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.780.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.602.017.350, atau 94,79. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan RS Jiwa terhadap publik, melalui pelayanan kepada masyarakat oleh tenaga dokter konsulen, tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan sebanyak 92 orang serta tenaga kerohanian pasien rehabilitasi sebanyak 7 orang. b Permasalahan dan Solusi Program dan kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia terbatasnya dana alokasinya dikarenakan kondisi keuangan operasional rumah sakit yang tidak seimbang untuk pelaksanaan kegiatan sehingga banyak kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan. Solusinya adalah harus adanya ketegasan pihak pimpinan dalam membuat kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan ini mengingat kebutuhan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan sangat dibutuhkan oleh rumah sakit. IV-45

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP