URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

IV-167 Dalam Negeri terkait proses pengadaan tanah untuk kepentingan umum ditahun anggaran 2013. 2 Data kepemilikan tentang aset tanah Provinsi Jawa Barat maupun aset – aset tanah yang diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat pasca otonomi daerah, tidak lengkap. Pada Tahun Anggaran 2011 target pensertifikatan tanah adalah sebanyak 52 bidang tanah dan terealisasi sebanyak 26 bidang tanah sertifikat sudah jadi dan diserahterimakan. Proses pensertifikatan 26 bidang tanah lainnya belum dapat diproses lebih lanjut oleh BPN kabupatenKota karena tidak lengkapnya dokumen kepemilikan. Solusi kelengkapan datadokumen yang berkaitan dengan aset baik pasca OTDA maupun dari pengadaan aset yang diperlukan harus terinventarisir dengan baik dengan melibatkan instansiOPD terkait aset – aset dimaksud. 3 Proses pensertifikatan sangat tergantung dari kantor BPN KabupatenKota, Kanwil BPN sampai BPN Pusat. Lamanya proses pensertifikatan sangat tergantung pada kinerja pada kantor BPN tersebut. Solusi perlu dilakukan koordinasi yang intensif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan BPN kabupatenkota. 4 Pada Tahun Anggaran 2011 dalam proses pensertifikatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Pengelolaan Barang Daerah telah melaksanakan kerja sama dengan notaris kabupatenKota sebagai penyedia jasa pengurusan. Solusi perlu pelibatan notaris yang telah ditunjuk baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun oleh BPN agar proses pensertifikatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Terkait dengan proses pensertifikatan pada Tahun Anggaran 2010 telah terealisasi pensertifikatan terhadap 7 bidang aset tanah dan 23 bidang telah mendapat SK Kepala BPN menunggu buku sertifikat.

19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

1 Program Pendidikan Politik Masyarakat a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Bidang Politik bagi Pengurus Partai Politik di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.217.000.000,-, realisasi IV-168 anggaran sebesar Rp.217.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pemahaman dan wawasan pengurus partai politik tentang undang-undang bidang politik melalui sosialisasi Undang-undang Bidang Politik bagi 200 orang dari pengurus Partai Politik. 2 Kegiatan Fasilitasi Pendidikan Politik Masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.175.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.175.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman terhadap 5 Undang-undang Bidang Politik tentang Pemilu, Pilkada, Politik, dan Organisasi melalui kegiatan penyelenggaraan pendidikan politik masyarakat bagi 150 orang dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Generasi Muda. 3 Kegiatan Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Ormas dan LSM dalam Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.422.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.421.700.000,- atau 99,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama Pemerintah Daerah dengan OrmasLSM dalam pembangunan Jawa Barat melalui kegiatan Pembinaan bagi 170 Ormas dan LSM dan Verifikasi bagi 800 Ormas dan LSM di Jawa Barat. 4 Kegiatan Fasilitasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Bidang Politik dan Kamtibmas yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.754.505.000,-, realisasi anggaran sebesar 750.585.000,- atau 99,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Pemahaman dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 melalui sosialisasi mekanisme pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 bagi 400 orang anggota Parpol, OrmasLSM dan Tokoh Masyarakat di Jawa Barat. 5 Kegiatan Fasilitasi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.323.600.000,- atau 80,90. Hasil kegiatan adalah terlantiknya BupatiWakil Bupati Bekasi, IV-169 WalikotaWakil Walikota Cimahi dan Tasikmalaya dengan terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengangkatan BupatiWakil Bupati Bekasi, WalikotaWakil Walikota Cimahi dan Tasikmalaya. 6 Kegiatan Sosialisasi Peraturan Pemilihan Kepala Daerah dan Izin Pejabat Negara yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.87.760.000,- atau 87,76. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya peraturan perundangan mengenai pemilihan kepala daerah dan perizinan pejabat negara ke luar negeri kepada aparatur pemerintah kabupatenkota di Jawa Barat, melalui Sosialisasi peraturan pemilihan kepala daerah dan izin pejabat negara kepada 104 peserta. 7 Kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pemilihan Gubernur Tahun 2013 yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.358.260.000,- atau 79,61. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya tahapan, jadwal dan program pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 serta netralitas pegawai negeri sipil dalam pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat kepada aparatur pemerintah provinsikabupatenkota melalui sosialisasi peraturan mengenai pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun 2013 kepada 278 peserta. 8 Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Pengembangan Pemanfaatan Kelompok Kerja Indek Demokrasi Indonesia di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah teridentifikasinya posisi Indek Demokrasi Indonesia IDI dan terinformasikannya data IDI melalui pengembangan pemanfaatan kelompok kerja Indek Demokrasi Indonesia IDI dan fasilitasi koordinasi pengembangan pemanfaatan kelompok kerja Indek Demokrasi Indonesia IDI. b Permasalahan dan Solusi 1 Dalam proses pengesahan pemberhentian dan pengesahan pengangkatan Kepala Daerah terpilih, pengajuan berkas dilaksanakan pada waktu yang berdekatan dengan habisnya masa jabatan kepala IV-170 daerah, berakibat keterlambatan proses pengesahan kepala daerah di Kementerian Dalam Negeri. Solusi dilakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan kabupatenkota yang mengusulkan pengesahan, pemberhentian dan pengangkatan kepala daerahnya serta mensosialisasikan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah kepada aparatur pemerintah kabupatenkota sehingga dapat menginformasikannya kepada masyarakat di daerah. 2 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Indek Demokrasi Indonesia IDI, mengakibatkan ketidakstabilan keamanan dan ketertiban di Jawa Barat. Solusi mengadakan kerjasama dengan Badan Pusat Statistik Jawa Barat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Indek Demokrasi Indonesia IDI dan dibentuk pokja IDI di kabupatenkota. 2 Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air bagi Generasi Muda di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.177.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.175.460.000,- atau 99,13. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Pemahaman Wawasan Kebangsaan dan Rasa Cinta terhadap NKRI bagi Generasi Muda melalui diseminasi Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air bagi 60 orang Generasi Muda Pelajar Setingkat SLTA. 2 Kegiatan Temu Karya Generasi Muda Lintas Agama yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.140.223.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.139.323.000,- atau 99,36. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerukunan umat beragama melalui penyelenggaraan Temu Karya Generasi Muda Lintas Agama bagi 50 orang dari Generasi Muda. 3 Kegiatan Pendataan Orang Asing di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.73.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.73.500.000,- atau 100. IV-171 Hasil kegiatan adalah meningkatnya koordinasi antara instansi terkait yang berwenang dalam pembinaan ketentraman dan ketertiban demi terlaksananya pemantauan, pengendalian dan pengawasan Orang Asing dan tersedianya 5 Dokumen data Orang Asing melalui pendataan dan pemantauan Orang Asing, TKA, NGO dan Orang lainnya secara efektif, sistematis dan sesuai dengan kaidah-kaidah hukum tanpa melampaui kewenangan masing-masing instansi dan lembaga terkait di 8 Kabupaten dan Kota Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Bekasi dan Kota Depok. 4 Kegiatan Peningkatan Stabilitas Daerah dalam Aspek Poleksosbudhankam yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.130.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.130.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya koordinasi dengan instansi terkait di bidang Poleksosbudhankam dalam mewujudkan masyarakat yang aman, tentram dan damai melalui pelaksanaan kegiatan deteksi dini dan pemantauan situasi dan kondisi Poleksosbudhankam. 5 Kegiatan Pemutakhiran Data Linmas se-Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.79.000.301,-, realisasi anggaran sebesar Rp.78.100.301,- atau 98,86. Hasil kegiatan adalah teridentifikasinya data Satuan Linmas yang akurat dan valid melalui pendataan Satuan Linmas. 6 Kegiatan Pemberdayaan Satuan Linmas serta Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Kesiapsiagaan Satuan Linmas di Daerah Rawan Bencana di KabupatenKota se-Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.99.798.000,- atau 99,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja anggota Satuan Linmas melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pemberdayaan Satuan Linmas bagi 202 orang Kasie Tramtib dan Anggota Satuan Linmas. 7 Kegiatan Pendidikan Bela Negara Generasi Muda yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar IV-172 Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar 197.281.000,- atau 98,64. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam bela negara dan cinta NKRI melalui penyelenggaraan Pendidikan Bela Negara bagi 60 orang Generasi Muda. 8 Kegiatan Penguatan Ideologi Bangsa yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.186.650.600,- atau 98,89. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman Ideologi kebangsaan dalam mempertahankan keutuhan NKRI serta tersedianya modul Revitalisasi dan Aktualisasi Pancasila di Jawa Barat bagi Peserta Didik sebanyak 635 eksemplar dan bagi masyarakat umum sebanyak 635 eksemplar melalui penguatan ideologi bangsa bagi 280 orang dari Generasi Muda, masyarakat umum, Ormas Pemuda dan Ormas Keagamaan di Jawa Barat. 9 Kegiatan Koordinasi Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dengan unsur POLRI, TNI dan Satpol PP KabupatenKota yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.255.804.000,- realiasai anggaran sebesar Rp.253.159.000,- atau 98,97. Hasil kegiatan adalah Terciptanya sinergitas pengamanan dan pemeliharaan trantibum dan ketentraman masyarakat, melalui kegiatan Pemeliharaan Trantibum di Kota Bandung dan BKPP Wil I, II, III, IV serta Koordinasi dan fasilitasi pengamanan dan ketentraman masyarakat. 10 Kegiatan Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.512.615.600,-, realisasi anggaran sebesar Rp.507.615.600,- atau 99,02. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas penanganan pemeliharaan trantibum dan ketentraman masyarakat melalui pelaksanaan pemeliharaan trantibum di daerah Jawa Barat serta koordinasi dan fasilitasi pengamanan dan ketentraman masyarakat di 6 enam KabupatenKota, Rapat Koordinasi sebanyak 6 enam kali, 72 kali patroli dalmas, 8 kali operasional Hari raya Ied dan Pengamanan rumah VVIP selama 12 bulan. 11 Kegiatan Fasilitasi Trantibum dan Gakda Secara Terpadu di Perbatasan Provinsi KabupatenKota, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi IV-173 Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.638.250,-, realisasi anggaran sebesar Rp.248.247.450,- atau 99,05. Hasil kegiatan adalah terciptanya iklim yang kondusif dan terbinanyaterjalinnya kerjasama trantibum dan Gakda di daerah perbatasan Jawa Barat, Jateng, DKI dan Banten melalui Rakor di 3 Wilayah Perbatasan Jawa Barat, Jateng, DKI dan Banten, Pekan tertib administrasi di 3 Wilayah Perbatasan Jawa Barat, Jateng, DKI dan Banten serta Pembahasan Rancangan Kesepakatan Bersama MOU antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah, DKI dan Banten. 12 Kegiatan Pengamanan dan Penertiban Asset milik Pemda Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.302.556.100,-, realisasi anggaran sebesar Rp.260.972.100,- atau 86,26. Hasil kegiatan adalah terselamatkannya asset milik Pemda Prov. Jawa Barat melalui identifikasi permasalahan asset Pemerintah Provinsi Jawa Barat di 7 OPD Pemda Prov. Jawa Barat, Rakor sebanyak 6 kali, penertiban asset di 3 KabupatenKota dan pembongkaran billboard di 2 Kab Kota. 13 Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terjalinnya kerjasama antar Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat dan instansi terkait yang menangani keamanan dan ketertiban melalui koordinasi penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta evaluasi penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat. b Permasalahan dan Solusi 1 Belum adanya kesamaan program dan wawasan dalam menyikapi permasalahan Orang Asing di Daerah, dalam hal ini perlunya peningkatan sosialisasi dan pemahaman mengenai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 tahun 2010 tentang Pedoman Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing Di Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Daerah. IV-174 2 Belum optimalnya fasilitasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Barat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah Meningkatkan fasilitasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Barat. 3 Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakat a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Penanggulangan Bencana Banjir dan Pengamanan Pantai yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.681.513.700,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.885.185.500,- atau 85,98. Hasil kegiatan adalah Tertanganinya Dampak Bencana Alam di Jawa Barat di 6 Wilayah Sungai melalui penyediaan bahan banjiran berupa karung plastik 28.000 lbr, bronjong kawat 6.524 unit, dolken 2.500 batang, trolly 25 unit, dan pompa air 7 buah. 2 Kegiatan Penanggulangan Darurat Bencana Alam yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.8.450.176.656,- atau 99,41. Hasil kegiatan adalah pelayanan prasarana jalan dan jembatan tidak terganggu melalui kegiatan penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam. 3 Kegiatan Penanggulangan Tanggap Darurat Kerusakan Jalan Akibat Bencana I yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.650.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.649.815.000,- atau 99,97. Hasil kegiatan adalah pelayanan prasarana jalan dan jembatan tidak terganggu melalui kegiatan penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam. 4 Kegiatan Penanggulangan Tanggap Darurat Kerusakan Jalan Akibat Bencana II yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.499.796.600,-atau 99,96. Hasil kegiatan adalah pelayanan prasarana jalan dan jembatan tidak terganggu melalui kegiatan penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam. 5 Kegiatan Peningkatan Kemampuan dan Ketahanan Menghadapi Varibilitas Iklim, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup IV-175 Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.302.175.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.296.962.500,- atau 98,28. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Capacity Building aparatur terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, adanya informasi mengenai ketahanan daerah terhadap bencana dan perubahan iklim, serta adanya data inventarisasi Gas Rumah Kaca melalui pengembangan capacity building mitigasi dan perubahan iklim kepada Aparatur Masyarakat sebanyak 60 orang, kajian ketahanan daerah terhadap bencana dan perubahan iklim, dan inventarisasi GRK di Jawa Barat. 6 Kegiatan Siaga dan Tanggap Bantuan Bagi Korban Bencana Alam, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.118.850.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.114.641.000,- atau 96,46. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya distribusi bantuan kebutuhan sembako pada korban bencana alam melalui penyediaan bantuan tanggap darurat bencana. 7 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulangan Bencana dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.295.615.000,- atau 98. Hasil kegiatan adalah adanya sinergitas Penanggulangan Bencana di 26 KabupatenKota dan adanya bahan-bahan kajian dalam menentukan arah kebijakan Peanggulangan Bencana di Jawa Barat melalui kegiatan Fasilitasi, koordinasi dan monitoring Penanggulangan Bencana di 26 KabupatenKota. 8 Kegiatan Mitigasi Bencana Alam Geologi, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.249.975.000,- atau 99,99. Hasil kegiatan adalah tersedianya peta dan data informasi daerah rawan bencana alam geologi di Jawa Barat dan adanya sosialisasi daerah rawan bencana alam geologi kepada masyarakat melalui kegiatan pemantauan dan peninjauan daerah rawan bencana alam geologi di Jawa Barat up dating peta di 14 kabupaten, sosialisasi daerah rawan bencana alam geologi di 3 kabupaten, dan laporan mitigasi bencana alam geologi tahun 2012. 9 Kegiatan Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana Daerah Rawan Bencana di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana IV-176 Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.687.822.847,-, realisasi keuangan sebesar Rp.681.092.500,- atau 99,02. Hasil kegiatan adalah tersebarnya informasi bahaya dan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan melalui pelatihan 100 orang Petugas PB dan Masyarakat dalam Mitigasi dan Kesiapsiagaan. 10 Kegiatan Optimalisasi Pembinaan Kesiapsiagaan Penanggualangn Bencana di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.236.457.500,-, realisasi keuangan sebesar Rp.231.865.000,- atau 98,06. Hasil kegiatan adalah Optimalnya kesiapsiagaan Aparatur PB dalam menghadapi bencana yang akan terjadi melalui pelatihan 60 orang petugas penanggulangan bencana dan terinformasikan bahaya dan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan PB. 11 Kegiatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan Kedaruratan di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.385.996.250,-, realisasi keuangan sebesar Rp.1.258.349.800,- atau 90,79. Hasil kegiatan adalah tertanganinya 574 bencana terjadi pada tahun 2012 dan diantaranya bencana hidrometeorologi seperti banjir 86 kejadian dan longsor 122 kejadian melalui kegiatan pelaksanaan Mitigasi Bencana. Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana daerah Provinsi Jawa Barat juga memprediksi bahwa sebanyak 14 KabupatenKota dan 199 Kecamatan berpotensi banjir serta 12 KabupatenKota dan 81 Kecamatan berpotensi terjadi bencana tanah longsor. 12 Kegiatan Penyediaan Logistik dan Alat Evakuasi untuk Penanggulangan Bencana di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.298.737.950,-, realisasi keuangan sebesar Rp.2.283.360.950,- atau 99,33. Hasil kegiatan adalah terpenuhi Kebutuhan Dasar dalam penanganan bencana yang terjadi melalui penyediaan alat dan logistik serta kebutuhan dasar sandang dan pangan yang tersedia sebagai penunjang maupun persiapan dalam penanggulangan bencana yang terjadi pada tahun 2012. 13 Kegiatan Penyusunan Model Pemulihan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.690.947.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp.655.007.000,- atau IV-177 94,80. Hasil kegiatan adalah tersedianya buku Model Pemulihan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana melalui pelatihan bagi 100 orang Perwakilan Kelompok untuk pulih kembangnya ekonomi, sosial dan budaya di Kab. Tasikmalaya dan Garut. 14 Kegiatan Pelatihan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Bagi Aparat KabupatenKota di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.248.316.250,-, realisasi keuangan sebesar Rp.246.922.500,- atau 99,44. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan aparatur PB dalam menilai kerusakan berdasarkan assement DALA melalui pelatihan 60 orang aparatur PB yang berkompeten atau dapat menilai kerusakan berdasarkan assement DALA. 15 Kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.578.512.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp.565.562.000,- atau 97,76. Hasil kegiatan adalah tersedianya buku model Pedoman Teknis Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana melalui penyusunan model Pedoman teknis rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. 16 Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.228.940.500,-, realisasi keuangan sebesar Rp.214.225.000,- atau 93,57. Hasil kegiatan adalah tersedianya buku tentang Standar Kompetensi Kerja PB melalui kegiatan penyusunan Standar Kompetensi Kerja PB pada Kantor BPBD Provinsi Jawa Barat. 17 Kegiatan Penyusunan Standarisasi dan Prosedur Penanggulangan Banjir dan Longsor, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.357.417.250,-, realisasi keuangan 343.100.000,- atau 95,99. Hasil kegiatan adalah Dokumen draft Rancangan Standarisasi dan Prosedur Penanggulangan Banjir dan Longsor melalui kegiatan Rakor tentang Standarisasi dan Prosedur Penanggulangan Banjir dan Longsor yang diikuti 70 aparatur PB. 18 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan sebesar Rp.382.336.000,-, realisasi IV-178 anggaran sebesar Rp.377.776.000,- atau 98,81. Hasil kegiatan adalah tersusunnya draft Perda tentang Pusdalops serta meningkatnya koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana melalui pelaksanaan Kunjungan Kerja ke Padang Provinsi Sumatera Barat dengan hasil kunjungan adalah kondisi maupun kelayakan tentang Pusdalop PB. 19 Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana di Daerah Rawan Bencana, dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.662.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.444.135.500,- atau 98,55. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengurangan resiko bencana dan mitigasi bencana, melalui peningkatan Pemahaman dan Kesadaran masyarakat kepada 75 orang peserta yang dilatih terhadap Daerah Rawan Bencana. 20 Kegiatan Penyusunan Pedoman Rencana Penanggulangan Bencana dilaksanakan oleh BPBD Provinsi Jawa Barat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.328.918.750,-, realisasi anggaran sebesar Rp.316.905.000,- atau 96,36. Hasil kegiatan adalah tersedianya buku Pedoman Rencana Penanggulangan Bencana melalui Rakor tentang Penyusunan Pedoman Rencana Penanggulangan Bencana yang dikuti oleh 70 orang aparatur PB pada KabupatenKota. 21 Kegiatan Sosialisasi Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana di Daerah Rawan Bencana Gunung API 7 Gunung Api di Jawa Barat dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.829.965.000,- atau 91,50. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya konsef pengurangan resiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana Gunung Api melalui sosialisasi Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana di Daerah Rawan Bencana Gunung API. 22 Kegiatan Sosialisasi Kesadaran Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Jawa Barat DAS dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.972.740.000,- atau 97,27. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya konsep pengurangan resiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana di daerah DAS melalui Sosialisasi Kesadaran Masyarakat di Daerah Aliran Sungai. IV-179 23 Kegiatan Sosialisasi Kesadaran Mayarakat Terhadap Bencana Tsunami di Kawasan Pantai Jawa Barat Selatan yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.1.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.475.451.000,- atau 98,36. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya konsep pengurangan resiko bencana dan kesiapsiagaan terhadap bencana Tsunami melalui peningkatan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana tsunami dengan menetapkan zona aman dari tsunami serta adanya forum kesiapsiagaan dini. 24 Kegiatan Penanggulangan Korban bencana yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.750.000.000.- realisasi anggaran sebesar Rp.1.624.384.175.- atau 93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan Bencana melalui piket siaga bencana sebanyak 732 orang, dan pelatihan kepada 449 orang Tagana terampil, serta pemulangan 683 orang terlantar ke daerah asalnya. 25 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulangan Bencana dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-. dengan realisasi anggaran sebesar Rp.295.615.000,- atau 98. Hasil kegiatan adalah adanya sinergitas penanggulangan bencana di 26 KabupatenKota dan adanya bahan-bahan kajian dalam menentukan arah kebijakan Penanggulangan Bencana melalui rapat koordinasi penanggulangan bencana, kunjungan ke Provinsi Bali, fasilitasi, koordinasi dan monitoring penanggulangan bencana di 26 KabupatenKota. b Permasalahan dan Solusi 1 Masih rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan kerentanan dalam menghadapi bencana. Seringkali masyarakat di daerah bahaya, kurang menyadari bahwa dirinya berada di daerah rawan bahaya. Karena dari 43,8 Juta jiwa jumlah penduduk Jawa Barat, baru sekitar dua persen atau 1.400 masyarakat yang faham secara baik dalam penanggulangan bencana. Perlu upaya peningkatan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana, bahkan diharapkan menjadi muatan lokal di sekolah. Pelatihan dasar kebencanaan merupakan hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan mental dalam kondisi tanggap darurat. IV-180 2 Penanganan dan Penanggulangan bencana di KabupatenKota masih belum optimal, hal ini karena penanganan bencana baik pada saat pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana masih dilakukan secara parsial terutama KabupatenKota yang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD. Solusi Penguatan Kelembagaan BPBD Provinsi maupun KabupatenKota dan sinergitas program dan kegiatan agar memudahkan koordinasi dalam penanggulangan bencana baik pada pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana serta mendorong KabupatenKota untuk membentuk BPBD tingkat KabupatenKota yang belum memiliki BPBD. 3 Kurangnya optimalnya pemanfaatan IPTEK dalam mengurangi resiko bencana termasuk pemanfaatan system-system peringatan dini berbasis teknologi. Solusi meningkatkan sistem penanggulangan bencana berbasis informasi geografis yang handal sehingga pada saat penanggulangan bencana dapat terarah, terpadu terorganisasi dan menyeluruh. 4 Belum optimalnya program-program pembangunan yang berperspektif pengurangan resiko serta penataan ruang yang berdasarkan pemetaan dan pengkajian resiko bencana sehingga menyulitkan penanganan kedaruratan bencana. Solusi sesuai dengan amanat UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana lebih diarahkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan resiko bencana.

20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI