IV-282 meningkatkan peran Taman Budaya Jawa Barat sebagai ruang publik
peningkatan apresiasi seni dan menumbuhkan kreativitas masyarakat serta merevitalisasi gedung-gedung kesenian yang ada di Jawa Barat.
24. URUSAN STATISTIK
1 Program Pengembangan DataInformasiStatistik Daerah
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Pemutahiran Data Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.984.270.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.984.270.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terwujudnya
satu data pembangunan Jawa Barat, melalui kompilasi dan analisis PDRB KabupatenKota; penyusunan situasi ketenagakerjaan Jawa Barat tahun
2010-2011; penyusunan data basis dan analisasi IPM Jawa Barat; penyusunan daerah dalam angka tahun 2012; penyusunan neraca bahan
makanan; penyusunan tabel
input output
; penyusunan profil daerah. 2
Kegiatan Pelibatan KabupatenKota dalam Updating Data yang
dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.898.765.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.895.515.000,- atau 99,64. Hasil kegiatan adalah terwujudnya satu data pembangunan Jawa Barat melalui
pelaksanaan workshop pendataan; bimbingan teknis validasi data; Workshop Satu Data; pembentukan forum satu data.
3 Kegiatan Penyusunan Analisis Pembangunan Jawa Barat yang
dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.861.165.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.857.835.000,- atau 99,61. Hasil kegiatan adalah terwujudnya satu data pembangunan Jawa Barat melalui
penyusunan analisis pembangunan Jawa Barat; penyusunan analisis efektivitas program-program penanganan kemiskinan di Jawa Barat ;
penyusunan analisis data potensi desakelurahan. 4
Kegiatan Pembangunan Sistem Pengelolaan Satu Data Pembangunan
Jawa Barat dan Dukungan Advisor yang dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.818.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.770.919.000,- atau 94,24. Hasil kegiatan adalah terwujudnya satu
IV-283 data pembangunan Jawa Barat melalui
pembangunan sistem geodatabase satu data; penyediaan geodatabase; pembangunan aplikasi
manajemen data; pembangunan aplikasi entry data kemiskinan, data awal pencari kerja dan data awal lahan kritis berbasis web; penyediaan
SDM di bidang komunikasi dan informatika. 5
Kegiatan Penyusunan Peraturan Daerah tentang Satu Data Pembangunan
Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.350.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.340.870.000,- atau 97,39. Hasil kegiatan adalah terwujudnya satu data pembangunan
Jawa Barat melalui penyusunan peraturan daerah tentang satu data untuk pembangunan Jawa Barat.
6 Kegiatan Penyusunan dan Penyajian Data dan InformasiStatistik
Kerawanan Pangan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.198.504.500,- atau 99,25. Hasil kegiatan adalah tersajikannya data dan Informasistatistik
ketahanan pangan melalui penyusunan data dan Statistik Ketahanan
pangan. 7
Kegiatan Pengembangan Absensi Terintegrasi di Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.777.391.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.758.466.750,- atau 97,57. Hasil kegiatan adalah meningkatnya disiplin dan kinerja pegawai
dalam melaksanakan tugas melalui pengembangan dan pengelolaan
Sistem Absensi Terintegrasi. 8
Kegiatan Pengelolaan dan Pengolahan Data PNSD Provinsi Jawa Barat melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang dilaksanakan
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp.444.154.150,- atau 98,70. Hasil kegiatan adalah terdistribusinya
informasi kepegawaian kepada seluruh PNS Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan meningkatnya kemampuan SDM melalui pembuatan dan
penyebaran Informasi Kepegawaian, pengembangan dan perawatan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dan Website BKD,
Rapat Kerja Pengelola Simpeg Pencetakan PermintaanLayanan Data Kepegawaian dan Pencetakan DUK.
IV-284 9
Kegiatan Pengelolaan Informasi Publik yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III
Provinsi Jawa
Barat, dengan
alokasi anggaran
sebesar Rp.71.440.000,00, realisasi anggaran sebesar Rp.66.640.000,- atau
93,28. Hasil kegiatan adalah terwujudnya Pengelolaan Informasi Publik melalui peningkatan Pelayanan Informasi kepada Masyarakat.
10 Kegiatan Peningkatan Sistem Data dan Informasi Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.144.508.000,- atau 96,34. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Informasi Pembangunan
Perhubungan dan Peningkatan Database angkutan penumpang umum AKDP melalui penyediaan Informasi Pembangunan Perhubungan,
penyusunan aplikasi peningkatan pengelolaan database angkutan penumpang umum AKDP dan aplikasi penyusunan Database.
11 Kegiatan Penyusunan dan Penyajian Data Informasi Kehutanan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.245.520.000,- atau 98,21. Hasil kegiatan adalah tersedianya data
dan informasi kehutanan yang terkini dan kemudahan akses data dan informasi bidang kehutanan terkini sebagai bahan penyusunan kebijakan
pembangunan kehutanan, melalui penyusunan Data dan informasi Kehutanan dan Optimalisasi Web Site dan Jaringan.
12 Kegiatan Penyusunan Laporan DAU, Tabungan Perumahan, IWP dan PPh
Pasal 21, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.397.074.500,- atau 99,27. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelolaan
keuangan Daerah antara pemerintah Daerah dengan pemerintah pusat, melalui pendataan data pegawai sebagai dasar perhitungan Dana Alokasi
Umum DAU dan penyusunan laporan-laporan pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat.
13 Kegiatan Pemutakhiran Data dan Fasilitasi Pengelolaan Belanja Pegawai
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.1.457.682.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.1.457.331.500,- atau 99,98. Hasil kegiatan adalah Data Updating
IV-285 Belanja pegawai seluruh satuan kerja perangkat Daerah dilingkungan
pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui penyusunan dan Updating Data Belanja pegawai seluruh satuan kerja perangkat Daerah dilingkungan
pemerintah provinsi Jawa Barat. 14
Kegiatan Penyusunan Perubahan anggaran fixed cost Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012 dan perencanaan Fixed cost Belanja Pegawai
Tahun 2013, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.241.649.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.234.080.500,- atau 96,87. Hasil kegiatan adalah tersedianya Dokumen Data Belanja
Pegawai melalui penyusunan Dokumen Data rencana Belanja Pegawai.
15 Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Sektor Pajak Daerah, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.767.480.000,- atau 95,94. Hasil kegiatan adalah Berita acara Rekonsiliasi Pajak Daerah melalui penjyusunan pelaporan
penerimaan dan pendapatan sektor pajak dengan CPDP se-Jawa Barat. 16
Kegiatan Fasilitas dan Sinkronisasi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan,
yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.137.400.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.1.120.950.000,- atau 98,55. Hasil kegiatan adalah tersusunnya pelaporan penerimaan dan pengeluaran Kas
dengan OPD dan CPDP se-Jawa Barat, melalui Konfirmasi dan Konsultasi penerimaan dan pengeluaran Kas.
17 Kegiatan Pengolahan Data Pariwisata dan Kebudayaan yang dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.130.000.000,-, realisasi anggaran sebesar
Rp.120.950.000,-atau 93,04.
Hasil kegiatan
adalah meningkatnya kualitas penyajian data dan informasi kebudayaan dan
kepariwisataan melalui penyediaan Buku Data Budaya dan Pariwisata Jawa Barat serta fasilitasi terhadap 24 orang pengumpul data dari
kabupatenkota. 18
Kegiatan Pengembangan dan Penyajian DataInformasi Statistik
Perikanan dan Kelautan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp210.586.600,-, realisasi anggaran sebesar
Rp210.458.600,- atau 99,94. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
IV-286 penyajian data statistik perikanan dan kelautan melalui penyediaan data
statistik perikanan dan kelautan yang teridentifikasi di 26 kabupatenkota dan buku statistik perikanan dan kelautan sebanyak 178 buku.
19 Kegiatan Penyusunan dan Pengelolaan DataInformasi DPRD yang
dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.171.000.000,- adapun realisasi anggaran sebesar Rp.58.960.000,-, atau 34,47. Hasil kegiatan adalah
terpublikasikan dan terdokumentasikannya kegiatan DPRD melalui
penyediaan sarana publikasi dan dokumentasi kegiatan DPRD dan aspirasi masyarakat.
20 Kegiatan Pelayanan Dokumentasi dan Informasi Kepustakaan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.763.385.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.758.422.700,- atau 99,35. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
pelayanan dokumentasi informasi perpustakaan dalam pelaksanaan fasilitasi kepada Anggota DPRD melalui pembangunan sarana layanan
dokumentasi dan informasi kepustakaan. 21
Kegiatan Implementasi Data dan Informasi Keuangan daerah berbasis
SIPKD yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.700.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.662.677.150,- atau 94,66. Hasil kegiatan adalah terlaksananya tata kelola keuangan melalui implementasi SIPKD serta
tersajikannya laporan pertanggungjawaban keuangan secara tepat waktu.
22 Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan yang
dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.240.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.232.531.800,- atau 96,89. Hasil kegiatan adalah tersedianya data
statistik perkebunan yang valid serta tersebarnya informasi perkebunan ke seluruh pelaku pembangunan perkebunan melalui Validasi Data
Statistik; Workshop Statistik Perkebunan; 50 Buku Statistik Tahun 2011, 60 Buku Statistik Smt I dan II Tahun 2012; dan 90 eksemplar Informasi
perkebunan. 23
Kegiatan Penyusunan dan Penyajian Data dan InformasiStatistik yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi Dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.407.735.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.405.970.750,- atau
IV-287 99,57. Hasil kegiatan adalah terpantaunya perkembangan realisasi dan
minat investasi PMAPMDN; tersedianya data dan informasi pelaporan dan evaluasi penanaman modal secara tepat waktu, benar dan
akuntabel; meningkatnya
kualitas aparatur.
Kegiatan tersebut
dilaksanakan melalui penyusunan instrumen kondisi perusahaan PMAPMDN di KabupatenKota, kajian realisasi investasi PMAPMDN di
Jawa Barat, kajian minat investasi PMAPMDN, dan penyusunan grafik perkembangan realisasi dan minat investasi.
24 Kegiatan Penyusunan Data Statistik dan Informasi Peternakan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.137.730.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.134.955.000,- atau 97,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
akses masyarakat terhadap kegiatan peternakan di Jawa Barat melalui penyediaan data dan statistik peternakan pada Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2012 dan Media Cetak Mandala Peternakan selama satu tahun; pemeliharaan jaringan internet selama satu tahun.
25 Kegiatan Visualisasi Produktivitas Sapi Lokal di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.99.050.000,- atau 99,05. Hasil kegiatan adalah diketahuinya
informasi jenis-jenis sapi lokal oleh masyarakat di Jawa Barat melalui penyediaan Visualisasi Produktivitas Sapi Lokal di Jawa Barat.
26 Kegiatan Visualisasi UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan
Hijaun Makanan Ternak Cikole, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.50.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.49.980.980,- atau 99,96. Hasil kegiatan adalah diketahuinya informasi profil balai,
pemeliharaan ternak dan pengolahan pasca panen sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijaun Makanan Ternak Cikole
melalui penyediaan Visualisasi Profil UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijaun Makanan Ternak Cikole.
27 Kegiatan Visualisasi Profil BPPT Domba Margawati, yang dilaksanakan
oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.95.090.000,- atau 95,09. Hasil kegiatan adalah diketahuinya
informasi profil balai pemeliharaan ternak domba melalui penyediaan Visualisasi Profil BPPT Domba Margawati dan instalasinya.
IV-288 28
Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Statistik Pertanian yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.226.366.214,- atau 90,55. Hasil kegiatan adalah tersusunnya data statistik pertanian sebagai bahan pembangunan
pertanian yang berkesinambungan melalui penyediaan Data Sasaran Intensifikasi, Penyusunan penyajian data dan validasi data, Koordinasi
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. 29
Kegiatan Pengembangan Sistem ATISISBADA yang dilaksanakan oleh
Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.973.634.000,- atau 97,36. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sistem jaringan informasi pengelolaan barang daerah
melalui penyediaan jaringan informasi pengelolaan barang daerah. Sistem informasi ini membantu dalam melakukan inventarisasipendataan
dan menjalankan 13 siklus barang milik daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
b Permasalahan dan Solusi
1 Masih terdapat OPD yang belum melaporkan hasil absen secara lengkap,
terutama untuk OPD yang memiliki UPTDBalai. Solusinya, penyampaian hasil evaluasi pelaksanaan absensi terintegrasi setiap bulan dari OPD
kepada BKD melalui acara rapat koordinasi kepegawaian sekaligus juga menghimbau kepada OPD agar melaksanakan absensi terintegrasi
sebaik-baiknya sesuai dengan SE Gubernur Nomor 84133BKD. Kemudian untuk laporan absen dari UPTDBalai, dikumpulkan oleh Dinas
yang bersangkutan untuk disampaikan ke BKD setiap bulan. 2
Pemutakhiran data PNSD terutama yang berkaitan dengan peta jabatan di masing-masing OPD masih belum optimal, masih kurangnya
sense of data
dari para PNS, sehingga masih terdapat kekosongan data dalam Sistem Informasi Manajemen kepegawaian. Sulusinya menunjuk operator
untuk tiap-tiap OPD yang bertanggungjawab terhadap kelengkapan databse di OPDnya masing-masing serta mengupdate data SIMPEG yang
terkoneksi dengan BKD dan dilakukan bimbingan teknis kepada para pengelola Simpeg di OPD lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
IV-289 dalam bentuk workshop, yaitu uji coba langsung terhadap aplikasi
Simpeg. 3
Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia statistik perikanan dan kelautan terbatas, untuk itu dilakukan peningkatan kapasitas SDM melalui
apresiasi dan pelatihan. 4
Masih adanya kendala koordinasi pengelolaan data perkebunan dengan OPD KabupatenKota, terkait dengan sering bergantinya petugas
pengelola data statistik di KabupatenKota, serta kurang fokusnya penanganan data statistik perkebunan akibat beranekamacamnya
nomenklatur OPD yang menangani perkebunan di KabupatenKota. Disamping itu masih sering terjadinya perbedaan tolok ukur analisis data
satuan komoditas dari KabupatenKota karena perbedaan pemahaman serta kondisi kualitas SDM pengelola data, serta masih sering terjadinya
keterlambatan pengiriman data dari KabupatenKota. Solusi dari permasalahan tersebut adalah peningkatan koordinasi antar petugas,
baik melalui forum rapat koordinasi maupun observasi langsung ke lapangan, serta peningkatan pelaksanaan sosialisasi dan workshop
tentang pengelolaan data statistik perkebunan. 5
Sering terjadinya mutasi petugas data di kecamatan dan kabupatenkota sehingga banyak petugas yang kurang pengetahuan dan ketrampilannya
dalam pengumpulan data di lapangan, yang mengakibatkan banyak data di hasilkan tidak konsisten dan tidak akurat sesuai di lapangan. Solusi
perlu ada solusi refreshing petugas pengolah data untuk menambah pengetahuan, wawasan dan ketrampilan petugas tingkat kecamatan dan
kabupatenkota. 6
Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki petugas dalam pengumpulan data di lapangan, seperti : alat ubinan yang banyak rusak,
alat kendaraanmotor kurang sehingga tidak bisa mendata daerah yang sulit dijangkau. Solusi perlunya fasilitasi baik sarana prasarana untuk
petugas dalam pengumpulan data di lapangan. 7
Adanya otonomi daerah, sehingga masing-masing kabupatenkota memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda, dimana ada beberapa
petugas pengolah data di lapangan yang dilakukan oleh penyuluh yang berada di bawah instansi Badan Penyuluhan Pertanian, yang tidak
mempunyai kewenangan dalam pengumpulan data. Sehingga sering mengalami kesulitan dalam koordinasi. Solusi perlu adanya keseragaman
IV-290 SOTK dan keseragaman tupoksi mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten
untuk memudahkan koordinasi data lapangan.
25. URUSAN KEARSIPAN