URUSAN PARIWISATA URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

IV-357 mengalami rawan longsor sehingga mengganggu kinerja PLTMH yang dibangun. Solusinya adalah dengan menyusun Detail Engineering Design DED terkait dengan pembangunan PLTMH satu tahun sebelum dibangun sehingga kendala yang timbul terkait dengan kondisi tapak maupun kendala cuaca dapat diantisipasi sedini mungkin. Selain itu agar pembangunan PLTMH ini dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat. Maka dilakukan pula pelatihan terhadap para calon pengelola PLTMH maupun Pikohidro tersebut agar dapat menangani kendala teknis yang mungkin timbul. 5 Pengembangan energi baru terbarukan belum sepenuhnya mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan termasuk masyarakat sehingga dalam perjalannya masih belum optimal. Solusi untuk masalah ini adalah secara terus menerus dilakukan sosialisasi dan memperbanyak demplot terkait dengan pengembangan energi baru terbarukan.

5. URUSAN PARIWISATA

1 Program Pengembangan Destinasi Wilayah a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pengembangan Destinasi Pariwisata, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.100.225.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.7.226.069.700,- atau 89,21. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya kontinuitas pengelolaan citra pariwisata Jawa Barat melalui pelaksanaan event wisata, tersosialisasikannya konsep sadar wisata dan sapta pesona pada masyarakat pariwisata, serta tersedianya bahan pengambilan kebijakan di bidang pariwisata dalam rangka peningkatan kualitas obyek dan daya tarik wisata, pelayanan dan informasi pariwisata, serta peningkatan sumber daya manusia pariwisata sebagai upaya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan, melalui penyelenggaraan Event Kaulinan Urang Lembur Alimpaido Jawa Barat di Kabupaten Kuningan Event; penyelenggaraan Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat dari 26 KabupatenKota di Jawa Barat dan Pengiriman Duta Wisata Jawa Barat ke Provinsi lain untuk mempromosikan obyek wisata di Jawa Barat dengan jumlah 52 peserta; penyelenggaraan West Java Kite Festival di Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis dengan jumlah 100 peserta dari dalam dan luar negeri; penyelenggaraan West IV-358 Java International Surfing Championship 2012 dengan jumlah peserta sekitar 56 orang yang diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri dan telah menjadi agenda exibisi tahunan International Surfing Championship ISC; penyelenggaraan West Java Adventure Off Road 2012; Fasilitasi Pembinaan teknis PerizinanPendaftaran Usaha; Inventarisasi Data Profile Tenaga Usaha Pariwisata sebanyak 1 naskah; Implementasi Standarisasi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Jawa Barat; Inventarisasi dan revitalisasi data potensi pariwisata Jawa Barat sebanyak 1 naskah; penyusunan Kajian Pengembangan Desa Wisata di Jawa Barat Identifikasi Desa Wisata di Jawa Barat sebanyak 1 kali; penyusunan Master Plan Kawasan Pangandaran Sebagai Destinasi Wisata Dunia; penyelenggaraan Event Wisata Ramadhan; penyelenggaraan Pembinaan Jasa Usaha Pariwisata Jawa Barat; penyelenggaraan Peningkatan Potensi Destinasi di Jawa Barat melalui Event Wisata; penyelenggaraan Sosialisasi Sapta Pesona melalui Media Informasi di Destinasi Pariwisata Jawa Barat; Peningkatan Dukungan dan Partisipasi Masyarakat melalui Sapta Pesona di Jawa Barat. 2 Kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan SDM Pariwisata, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.950.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.934.490.000,- atau 98,37. Hasil kegiatan adalah dijadikannya Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan, melalui Pelatihan Tenaga Perhotelan dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang; Pelatihan Tenaga Seni Kriya dan Kuliner dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang; Pelatihan Tenaga Assessor Pariwisata dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang; Pelatihan Tenaga Pramuwisata dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang; Pelatihan Balawista dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang; Pelatihan Bagi Pengelola Obyek Wisata dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang; Pelatihan Manajemen Seni dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang; Pelatihan Biro Perjalanan Wisata BPW dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. 3 Kegiatan Fasilitasi Destinasi Wisata Unggulan Wilayah, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.116.680.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.113.080.000,- atau 96,91. Hasil kegiatan adalah tercapainya sinergitas kawasan wisata unggulan berbasis potensi lokal dalam mendukung Cirebon sebagai pusat IV-359 kegiatan Nasional, melalui peningkatan apresiasi seni dan budaya daerah di kalangan pemerintah, masyarakat dan swasta. 4 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Kepariwisataan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.97.050.000,- atau 97,05. Hasil kegiatan adalah tersusunnya bahan kebijakan bidang Kepariwisataan melalui Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata dan Monitoring Pengembangan Pariwisata. b Permasalahan dan Solusi 1 Belum optimalnya keterpaduan pelaksanaan pengembangan kepariwisataan Jawa Barat oleh seluruh stakeholder kepariwisataan dan masih kurangnya kualitas infrastruktur menuju Obyek Wisata di Jawa Barat sehingga menyebabkan aksesbilitas ODTW di Jawa Barat. Hal ini turut mempengaruhi minat dan tingkat kunjungan wisatawan ke Jawa Barat. Permasalahan lainnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat khususnya di sekitar obyek wisata dalam hal mendukung kondusivitas lingkungan yang dapat menarik minat calon wisatawan; Masih perlu ditingkatkannya peran serta aktif masyarakat dan seluruh stakeholder pariwisata dalam meningkatkan perkembangan kepariwisataan daerah bersama-sama dengan pemerintah; masih perlu ditingkatkannya “will” dan kebijakan local yang mendukung tumbuhnya kepariwisataan daerah oleh pemerintah KabupatenKota di Jawa Barat. Solusi melakukan koordinasi dan sinergisasi dengan lebih intensif dengan Pemerintah KabupatenKota sebagai upaya memonitor dan melaksanakan pengandalian terhadap pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan yang diharapkandirencanakan; meningkatkan “awareness” kepariwisataan melalui berbagai upaya pemb inaan dan sosialisasi “sapta pesona” dan “sadar wisata” kepada masyarakat dan para penentu kebijakan di semua tatanan pemerintahan; meningkatkan kuantitas upaya pembinaan kepada para pelaku pariwisata melalui pelatihan teknis seperti kepada para pengemudi taksi, “guide”, masyarakat di sekitar obyek wisata, dan seluruh “front-liner” yang terlibat dalam dunia usaha pariwisata; meningkatkan peran serta asosiasi pariwisata dalam upaya pengembangan kepariwisataan Jawa Barat melalui berbagai kegiatan yang bersifat koordinatif dan praktis ; melakukan sosialisasi “sadar IV-360 wisata” kepada masyarakat secara berkelanjutan dan berkesinambungan; memberdayakan komunitas pariwisata Kelompok Pengerak Pariwisata KOMPEPAR yang ada di seluruh Jawa Barat; dan meningkatkan kerjasama dan kerja bersama dengan Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat dan assosiasi serta pelaku jasa pariwisata Jawa Barat. 2 Ada sisa dana dari Belanja Pegawai Honorarium Pegawai HonorerTidak tetap sebesar Rp.1.600.000,-, karena tidak masuk dalam daftar base dan kelebihan perjalanan dinas golongan IV, sebesar Rp.2.000.000,-, karena ada mutasi tenaga golongan IV dari Bidang Kesejahteraan Sosial ke Bandung. Solusi Disetor ke Kasda Bend 17 sebesar Rp.3.600.000,-. 3 Belum menyusun regulasi bidang kepariwisataan di suatu Destinasi Pariwisata pada lingkup Provinsi Jawa Barat, sehingga perlu dibuat sebagai salah satu strategi, arah dan kebijakan serta pedoman atau panduan dalam pembangunan kepariwisataan yang dideskripsikan ke KabupatenKota di Jawa Barat; Culturebudaya pariwisata di Jawa Barat berbeda dengan Provinsi lain seperti dengan Provinsi Bali yang lebih terfokus PAD-nya kepada jumlah kunjungan wisatawan yang datang, sedangkan di Provinsi Jawa Barat lebih menitik beratkan kepada industrikerja di perusahaan. Solusi Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan Pergub No. 42 tahun 2011 tentang susunan Organisasi dan tata kerja Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat dan Kepgub No. 800Kep-933-Admrek2011 tentang Personalia Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat sehingga untuk Kab. Kota dapat menindaklanjuti sesuai dengan UU NO. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. 2 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pengembangan Promosi Pariwisata Terpadu Dalam dan Luar, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.825.380.880,- atau 92,18. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Jawa Barat, melalui kegiatan pengelolaan Tourist Information Centre TIC di 3 lokasi Bandung, Yogyakarta dan Bali; pelaksanaan Familiarization Tour sebanyak 5 kali dengan jumlah peserta sebanyak 120 orang; pelaksanaan Promosi Pariwisata Jawa Barat di Malaysia dan Thailand; pelaksanaan Jawa Barat Travel Exchange JTX di IV-361 Bandung, Sebanyak 120 perusahaan agen perjalanan dari 13 negara, pelaksanaan Promosi Pariwisata Jawa Barat pada Anggota Mitra Praja UtamaMPU Majapahit Travel Mart di Surabaya dan Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta; pelaksanaan Promosi Pariwisata Jawa Barat di Singapura; Partisipasi pada Event Pariwisata di Dalam Negeri sebanyak 4 kali Nusantara Tourism Craft Expo di Bali, Gelar Wisata dan Budaya di Batam, Pekan Produk Kreatif Indonesia di DKI Jakarta, Pameran Obyek WIsata Nusantara dan Pergelaran Seni Budaya di Yogyakarta; pelaksanaan Kemilau Nusantara di Kota Bandung yang merupakan Perhelatan seni budaya dan pariwisata dengan diikuti 20 peserta dari provinsi lain dan 26 peserta dari kota dan kabupaten se-Jawa Barat; pelaksanaan West Java Night di Surabaya; pelaksanaan Asean Tourism Forum ATF di Manado; pelaksanaan Pameran Pariwisata dan Pertunjukan Seni Budaya Jawa Barat di Chiang May Thailand; Penyusunan Paket Wisata Jawa Bali sebanyak 200 eksemplar. 2 Kegiatan Pengembangan Informasi dan Sarana Promosi Pariwisata Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.983.716.100,- atau 94,74. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Jawa Barat dalam peningkatan kualitas dan kuantitas media dan 8 jenis media sarana promosi pariwisata Jawa Barat, pelaksanaan Promosi Pariwisata, Seni dan Budaya Jawa Barat melalui pencetakan leaflet sebanyak 85.000 eksemplar; penyelenggaraan Promosi Pariwisata, Seni dan Budaya Jawa Barat melalui website selama 12 Bulan; Pembuatan Peta Destinasi Wisata Unggulan Jawa Barat sebanyak 1.500 eksemplar; Pemasangan Billboard Promosi Pariwisata, Seni dan Budaya Jawa Barat di titik strategis Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Cikampek, Bandara Internasional Bali; pelaksanaan Promosi Pariwisata, Seni dan Budaya Jawa Barat melalui media elektronik sebanyak 35 kali; pengadaan Bahan Promosi Terpadu anggota MPU sebanyak 1.000 eksemplar; pelaksanaan Sosialisasi Program Parbud melalui media elektronik Moka Nyaah ka Jawa Barat sebanyak 5 kali; penyusunan Database Khazanah Budaya Jawa Barat web-based. 3 Kegiatan Promosi Peningkatan Citra Pariwisata Jawa Barat di Anjungan Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar IV-362 Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.399.797.500,- atau 99,95. Hasil kegiatan adalah optimalisasi eksisitensi dan peran Anjungan Jawa Barat Taman Mini Indonesia Indah TMII sebagai “show window” budaya dan pariwisata Jawa Barat, melalui Pameran Citra Pariwisata Jawa Barat; Fetival Putra dan Putri Duta Budaya Indonesia; Peragaan Pembuatan Kerajinan Cinderamata Khas Jawa Barat. 4 Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Seni Budaya dan Pariwisata Jawa Barat di Media Cetak dan Elektronik, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.991.299.000,- atau 99,13. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan dan informasi potensi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat , melalui penyelenggaraan Sosialisasi Seni Budaya Jawa Barat melalui media sebanyak 43 tayanganepisodeadvertorial. 5 Kegiatan Promosi Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat ke Afrika Selatan, Belanda dan New Zealand, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.850.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.771.475.000,- atau 90,92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat khususnya dari Afrika Selatan, Belanda dan New Zealand melalui pelaksanaaan Promosi Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat di Afrika Selatan, Belanda dan New Zealand sebanyak 3 kali. 6 Kegiatan Promosi Layanan Masyarakat Bidang Pariwisata, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.5.365.750.000,- atau 86,54. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Jawa Barat, melalui penayangan Promosi Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat berupa iklan layanan masyarakat di 2 dua TV Swasta Nasional yaitu TVOne sebanyak 500 spot dan Metro sebanyak 170 spot dengan talent seorang seniman dan selebritis asal Jawa Barat Kang Sule. 7 Kegiatan Unjuk Prestasi Budaya di Wilayah II Prov. Jawa Barat., yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.475.890.000,- IV-363 atau 95,18. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya Budaya Daerah, melalui Unjuk Budaya Lokal di Wilayah II. b Permasalahan dan Solusi Belum optimalnya pencapaian target kunjungan wisatawan ke Jawa Barat, karena berbagai faktor pendukunginfrastruktur pariwisata dan masalah aksesibilitas menuju obyek wisata yang belum memadai serta upaya promosi yang masih belum terintegrasi baik dengan Pemerintah Pusat, antar instansi pemerintah di provinsi, assosiasi pariwisata maupun industri pariwisata. Solusi mengoptimalisasi sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan promosi pariwisata seperti meningka tkan peran dan kualitas “content” situs web dan peran Tourist Information Centre TIC yang dimiliki; meningkatkan varietas media promosi dan frekuensi promosi yang dilakukan, menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan kepariwisataan, meningkatkan kerjasama dengan pihak pers, merintis kerjasama di bidang pemasaran pariwisata dengan stake holder pariwisata baik di dalam maupun luar negeri serta meningkatkan kemitraan dengan Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat.

6. URUSAN PERINDUSTRIAN