IV-45
3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Kajian Kelayakan Teknis dan Sosial untuk Penetapan Lokasi
Tempat Pengelolaan dan Pembuangan Akhir Sampah TPPAS Regional di
PKN Metropolitan Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.450.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.418.479.000,-
atau 92,99. Hasil kegiatan adalah dimanfaatkannya dokumen kajian kelayakan teknis dan sosial untuk pemilihan lokasi TPPAS Regional di PKN
Metropolitan Cirebon
sebagai masukan
dalam perencanaan
pembangunan TPPAS Regional di PKN Metropolitan Cirebon, melalui penyusunan kajian kelayakan teknis dan sosial untuk pemilihan lokasi
TPPAS Regional di PKN Metropolitan Cirebon. 2
Kegiatan Pendampingan Teknis UPTD Balai Pengelolaan Sampah
Regional BPSR, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.189.600.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.138.282.500,- atau 72,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas teknis personalia
UPTD BPSR, melalui pelaksanaan pendampingan teknis personalia BPSR dalam meningkatkan kapastitas teknis personalia UPTD BPSR.
3 Kegiatan Pengelolaan Sampah Regional di Jawa Barat yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.827.415.150,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.088.858.950,- atau 89,18. Hasil kegiatan adalah
optimalisasi pengelolaan sampah regional di TPK Sarimukti serta dimanfaatkannya dokumen pra studi kelayakan dan pelelangan investasi
TPPAS Legok Nangka dan Nambo. melalui penyediaan material penutup sampah, menyusun pra studi kelayakan investasi Tempat Pengelolaan
dan Pembuangan Akhir Sampah TPPAS Legok Nangka dan Nambo, penyusunan dokumen pelelangan investasi TPPAS Legok Nangka dan
Nambo, pelaksanaan sertifikasi lahan TPPAS Regional Legoknangka, penyediaan lantai kerja leachet di Tempat Pengolahan Kompos TPK
Sarimukti. 4
Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir TPA dan Evaluasi Kinerja
Reduce, Reuse, Recycle
3R, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi
IV-46
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.405.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.402.194.300,- atau 99,31. Hasil kegiatan adalah dimanfaatkannya Dokumen Kajian Teknis Penutupan TPA open
dumping di PKN Bandung Raya dan PKN Bobodep KabupatenBogor Kota Bogor dan Kota Depok dan Evaluasi Kinerja pelaksanaan 3R di TPA,
memanfaatkan dokumen DED drainase TPPAS Regional Legoknangka melalui Kajian Teknis Penutupan TPA open dumping di PKN Bandung
Raya dan PKN Bobodep KabupatenBogor Kota Bogor dan Kota Depok dan Evaluasi Kinerja pelaksanaan 3R di TPA, penyediaan dokumen
Detailed Engineering Design DED drainase Tempat Pengelolaan dan Pembuangan Akhir Sampah TPPAS Regional Legoknangka.
5 Kegiatan Pengembangan Manajemen Persampahan, yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.640.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.528.844.816,- atau 83,63, Hasil kegiatan adalah
meningkatnya wawasan aparatur pemerintahan dalam bidang teknik pengolahan dan pemrosesan akhir sampah, memanfaatkan dokumen
kajian penerapan teknik pengolahan dan pemrosesan akhir sampah melalui peningkatan wawasan aparatur pemerintah dalam bidang
pengembangan manajemen persampahan, kajian penerapan teknik pengolahan dan pemrosesan akhir sampah dan tentang teknik
pengolahan dan pemrosesan akhir sampah. b
Permasalahan dan Solusi
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan di TPK Sarimukti sampai saat ini dapat dilaksanakan dengan baik, namun ke depan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dalam mendukung pengembangan pengelolaan persampahan di Jawa Barat sedang disiapkan pembangunan TPPAS yang
bersifat Regional yaitu di Legok Nangka KabupatenBandung dan Nambo KabupatenBogor yang akan dilaksanakan melalui pembiayaan yang
bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Skema KPS Kerja Sama Pemerintah Swasta. Dalam prosesnya, penyiapan TPPAS Regional ini
menghadapi permasalahan, yaitu dalam hal pembiayaan terutama pada porsi APBN dan KPS. Solusi yang telah dilakukan sampai saat ini yaitu dengan
mempercepat proses lelang KPS serta penyusunan Pra FS
Feasibility Study
dan Dokumen lelang KPS.
IV-47
2 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Limbah Padat, B3 dan Medis di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.198.310.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.194.910.000,- atau 98,29. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan limbah B3 dan
meningkatnya kapasitas pengawas pengelolaan limbah B3, melalui Penyediaan Data Pengelolaan Limbah B3 dan Medis di Wilayah
Purwasuka Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang, Pelaksanaan Rakor dengan Pengelola Limbah B3 50 industri
dan Pelaksanaan Pengawasan 20 industri, serta Peningkatan Kapasitas SDM Aparat Pengawas Pengelolaan Limbah B3 di 26 KabupatenKota
sebanyak 20 orang. 2
Kegiatan Pemantauan Pencemaran Lingkungan, yang dilaksanakan oleh
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.415.400.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.1.321.512.450,- atau 93,37. Hasil kegiatan adalah meningkatnya status mutu air sungai dari cemar berat ke cemar
sedang, melalui Penyediaan Data Kualitas Air Sungai Lintas
KabupatenKota di 3 DAS CileungsiBekasi, Cilamaya dan Cimanuk dan 4 Waduk Saguling, Cirata, Jatiluhur dan Darma, Pengurangan Beban
Pencemaran Dari Industri Dalam Pengelolaan Lingkungan 20 industri, Penciptaan Partisipasi Masyarakat dalam Pemantauan Pencemaran
Sungai Serta Peningkatan Kapasitas SDM di Masyarakat dalam Memantau Pencemaran di DAS Citarum, Penyediaan SK tentang Tim Pemantauan
Pencemaran Berbasis Masyarakat, Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Baku Mutu Air dan Pengendalian Pencemaran Air Sungai
Cimanuk, Sungai Cilamaya dan Sungai Bekasi, Koordinasi upaya-upaya Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Bersama
Pihak Terkait di KabupatenKota. 3
Kegiatan Pembinaan Laboratorium Lingkungan dalam rangka Peningkatan Pengawasan Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.93.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.90.435.000,- atau 97,24. Hasil kegiatan adalah tersedianya informasi laboratorium lingkungan dan tercapainya
IV-48 peningkatan jumlah laboratorium lingkungan, melalui Penyusunan
Mapping Potensi Laboratorium Lingkungan Di Jawa Barat Cluster C, dan Fasilitasi 5 Laboratorium Lingkungan Di Jawa Barat.
4 Kegiatan Pengawasan dan Peningkatan SDM Pengelola Lingkungan, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.254.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.250.275.000,-atau 98,19. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas SDM pengelola
lingkungan, melalui Penyelenggaraan Pelatihan EPCM Udara bagi 30
Orang Personil Industri, Penyelenggaraan Pelatihan Pengawasan Lingkungan bagi 30 Aparat KabupatenKota, Penyelenggaraan Workshop
Pengendalian Pencemaran Lingkungan bagi 60 Stakeholders di Jawa Barat, dan Pelaksanaan Rapat Koordinasi bagi 50 Aparat, 60 Industri, dan
Monitoring Evaluasi ke 26 KabupatenKota. 5
Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis AMDAL di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.128.400.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.127.975.000,- atau
99,67. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dokumen AMDAL
yang memenuhi kriteria persyaratan, melalui Fasilitasi Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi Jawa Barat 5 dokumen, Pelaksanaan Raker
Komisi Penilai AMDAL Daerah KabupatenKota se-Jawa Barat tahun 2012, Pelaksanaan Bintek Komisi Penilai AMDAL di Jawa Barat sebagai
Pencapaian Lisensi 20 komisi, dan Pelaksanaan Pengenalan Singkat
DADU AMDAL.
6 Kegiatan Dukungan Penanganan Limbah Industri Tekstil, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.1.219.832.873,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.109.714.300,- atau 90,97. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan kebijakan teknis
penanganan limbah industri tekstil, melalui Pelaporan kajian FS IPAL Industri Batik; Pelaporan kajian DED IPAL Industri Batik; Pelaporan Pola
Pengelolaan Kawasan Industri serta Penyusunan 2 model IPAL sederhana
UKM Batik di Kabupaten Cirebon dan Kota Tasikmalaya.
7 Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kapasitas dan Kemitraan Lingkungan
serta Adipura, Adiwiyata dan SBL di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
IV-49
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.486.600.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.479.600.000,- atau 98,56. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan, melalui Pelaksanaan Fasilitasi ADIPURA di Jawa Barat, Pelaksanaan Fasilitasi Eco Pontren di Jawa
Barat, Pelaksanaan Fasilitasi Program SBL dan Adiwiyata di Jawa Barat, dan Pelaksanaan Fasilitasi Program Masyarakat Peduli Lingkungan di
Jawa Barat Raksa Persada. 8
Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Pembaharuan Sistem Informasi Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan
oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.354.900.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.353.400.000,- atau 99,58. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya kondisi lingkungan hidup di Jawa Barat, melalui
Penyediaan 50 Buku Laporan SLHD dan 50 Buku Basis Data SLHD Jawa Barat 2011, tersedianya 100 buku ASER Jawa Barat 2011, Penyusunan
Dokumen SLHD Jawa Barat 2012, Penyusunan Dokumen ASER Jawa Barat 2012, Penyusunan Database SIL Jawa Barat, Penyusunan Dokumen
Profil Visi Lingkungan Hidup Jawa Barat.
9 Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Kasus Pencemaran danatau Perusakan
Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.884.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.866.950.000,- atau 98,02. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
ketaatan industri terhadap peraturan perundangan bidang lingkungan hidup, melalui Penanganan 10 Industri Yang Telah Dikenai Sanksi
Administrasi, Alternative Dispute Resolution ADR danatau Pidana, Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tim Penegakan Hukum Lingkungan
Terpadu, Penanganan 18 Pengaduan Kasus Pencemaran danatau Perusakan Lingkungan, Pencapaian 12 Sanksi Administrasi, 2
Penyelesaian Sengketa Secara ADR, dan 2 Kasus Pidana Lingkungan. 10
Kegiatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
RPPLH, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.281.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.261.395.000,- atau 92,86. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sinergitas perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat, melalui Pelaksanaan
IV-50 Koordinasi Penyusunan RPPLH di Jawa Barat dan Penyusunan Kajian
Teknis RPPLH. 11
Kegiatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Berdasarkan Kapasitas Daya
Dukung, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.190.300.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.175.720.000,- atau 92,34. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan berdasarkan daya dukung lingkungan, melalui Pelaksanaan Koordinasi Penyusunan KLHS di Jawa Barat dan Penyusunan Laporan
Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis Berdasarkan Kapasitas Daya Dukung Lingkungan di Jawa Barat Selatan.
12 Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara di Kota-kota Besar, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.544.050.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.426.935.000,- atau 78,47. Hasil kegiatan adalah meningkatnya hari dengan kualitas udara
kategori baik di Jawa Barat, melalui Penyediaan Data Kualitas Udara Ambien di 15 KabupatenKota Kota Cirebon, Banjar, Sukabumi, Bekasi,
Bogor, Cimahi, KabupatenIndramayu, Subang Karawang, Bekasi, Bogor, Purwakarta, Sumedang, Bandung Barat, Sukabumi dan Emisi Kendaraan
di 13 KabupatenKota, Koordinasi Pengendalian Pencemaran Udara KabupatenKota di Jawa Barat, serta penyusunan Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
13
Kegiatan Penyuluhan Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.147.940.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.105.545.000,- atau 96,31. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kesadaran
dan kepedulian
masyarakat terhadap
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekitar DAS Citarum, melalui Perwujudan 35 Kader Penyuluh Lapangan Untuk Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan di 8 KabupatenKota di DAS Citarum, Pelaksanaan Penyuluhan lingkungan hidup di 8 KabupatenKota di DAS
Citarum Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, KabupatenKarawang, Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Bekasi oleh 35 Kader Penyuluh Lapangan,
IV-51 dan Pelaksanaan 4 Kali Pelaksanaan Kampanye Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. 14
Kegiatan Model Penanganan Lingkungan Hulu DAS Cikapundung, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.484.050.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.470.952.000,- atau 97,29. Hasil kegiatan adalah meningkatnya upaya perlindungan hulu
DAS Cikapundung, melalui Penyediaan Dokumen Model Penanganan Hulu
DAS Cikapundung, dan Penyelenggaraan FGD Kampung Konservasi di Desa Cibodas dan Desa Suntenjaya di Kabupaten Bandung Barat.
15
Kegiatan Pembinaan Lingkungan Sosial, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.296.550.000,- atau 98,85. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya pemahaman pengendalian kawasan bebas asap rokok,
melalui penyelenggaraan kampanye kawasan bebas asap rokok. b
Permasalahan dan Solusi
1 Status lahan UKM untuk pembuatan IPAL industri batik di desa Wotgali
KabupatenCirebon bermasalah,
dikarenakan ada
kepentingan penggunaan lahan di pihak pemilik UKM, serta ijin tetangga tidak
diperoleh sehingga pembuatan IPAL tidak dapat dilaksanakan dan anggaran dikembalikan ke pemerintah.
2 Tidak dapat dilaksanakannya pemeliharaan dan pengadaan spare part
mobile station dalam kegiatan Pemantauan Kualitas Udara di Kota-kota Besar dikarenakan status hibah dari mobile station tersebut belum jelas,
sehingga anggaran dikembalikan ke pemerintah.
3 Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup a
Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Pembinaan Pengembangan Sumber Daya Hutan dan
Ekosistemnya, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.300.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.296.255.000,- atau 98,75. Hasil kegiatan adalah tersusunnya model desa konservasi di Desa Wangunharja Kabupaten
Bandung Barat, meningkatnya ketaatan perusahaan dan kinerjanya,
IV-52 meningkatnya pendapatan masyarakat melalui peluang usaha yang
diciptakan dalam beberapa kegiatan model kampung dan desa konservasi, pemahaman oleh para pemanfaat TSL tentang hak dan
kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku jenis-jenis satwa yang tidak dilindungi dan Non Appendiks CITES,
peningkatan pengetahuan dan wawasan siswa terhadap fungsi dan peran kawasan konservasi sebagai penyangga kehidupan dan penyelenggaraan
semua kegiatan dan pengumpulan semua data dan informasi, melalui Fasilitasi Pembentukan Kelembagaan Model Desa Konservasi Sebanyak 1
Satu Desa, pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Penangkar Fauna di 7 tujuh Kabupaten, pembinaan Kelompok Tani Dalam Model
Kampung dan Desa Konservasi, Sosialisasi Peraturan Perundang- Undangan Kepada Pemanfaat Tumbuhan dan Satwa Liar TSL terkait
TSL yang Tidak Dilindungi dan
Non Appendiks Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora
CITES di Kabupaten Bogor, Pembinaan Siswa SMA di Kabupaten Cianjur melalui Pendidikan Konservasi.
2 Kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis GRLK, yang dilaksanakan
oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.13.000.000.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.9.446.592.500,- atau 72,67. Hasil kegiatan adalah kepastian lokasi
dan kelompok tani kegiatan GRLK Tahun 2012, kepastian lokasi dan kelompok tani kegiatan GRLK Tahun 2013, rehabilitasi lahan kritis di
Jawa Barat Tahun 2012, rehabilitasi lahan di sekitar lingkungan masyarakat yaitu fasilitas umumfasilitas sosial, pembangunan kesadaran
masyarakat untuk menanam pohon dan peningkatan kemampuan kelompok tani GRLK dalam pengembangan usaha tani, melalui
Penyusunan Rancangan Calon Penerima dan Calon Lokasi CPCL GRLK Tahun 2012, Penyusunan CPCL GRLK Tahun 2013, Penyelenggaraan
Kegiatan Penanaman GRLK, Penyelenggaraan Kegiatan Pencanangan Penanaman Pohon GRLK, Pemberdayaan Kelompok Tani GRLK.
3
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.890.156.800,- atau 89,02. Hasil kegiatan adalah bertambahnya luas hutan mangrove
seluas 80 Ha di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu, meningkatnya persentase tumbuh tanaman hutan mangrove tahun 2011
IV-53 seluas 80 Ha, meningkatnya persentase tumbuh tanaman hutan
mangrove Tahun 2010 seluas 200 Ha dan peningkatan kinerja Pokja Mangrove, melalui Rehabilitasi Hutan Mangrove seluas 80 Ha,
Pemeliharaan Hutan Mangrove Tahun Tanam 2011 seluas 80 Ha, Pemeliharaan Hutan Mangrove Tahun Tanam 2010 Seluas 200 Ha dan
Pelaksanaan Rapat Pokja Mangrove. 4
Kegiatan Rehabilitasi dan Konservasi Hulu DAS Prioritas DAS Citarum,
Cimanuk, Ciliwung dan Citanduy, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.8.456.673.798,-, realisasi anggaran sebesar Rp.7.262.208.750,- atau 85,88. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rehabilitasi dan konservasi
Hulu DAS Prioritas, rehabilitasi lahan kritis di Hulu DAS Prioritas, terpeliharanya
tanaman
agroforestry
tahun ke-1,
terpenuhinya permintaan bibit di Provinsi Jawa Barat dalam rangka penghijauan
lingkungan, identifikasi dan penyediaan data calon penerima kegiatan rehabilitasi dan konservasi Hulu DAS Prioritas Tahun 2013, terpeliharanya
tanaman arboretum, tanaman KEHATI dan tersedianya data penilaian tanaman hutan rakyat dengan pola silvikultur intensif, melalui
Penyusunan Rancangan Teknis Rehabilitasi dan Konservasi Hulu DAS Prioritas, Pelaksanaan Rehabilitasi dan Konservasi Hulu DAS Prioritas,
Penyelenggaraan kegiatan penyulaman bibit pada model agroforestry tahun ke-1, Penyediaan Bibit Kayu-Kayuan dan MPTS di Persemaian Kiara
Payung, Verifikasi Calon Lokasi dan Calon Penerima Kegiatan Rehabilitasi dan Konservasi Hulu DAS Prioritas Tahun 2013, Pemeliharaan Arboretum
dan Taman KEHATI di Kiara Payung, Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Persentase Tumbuh Tanaman Hutan Rakyat Pola Silvikultur Intensif.
5 Kegiatan Perwujudan Green Province di Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.2.500.000.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.2.416.603.500,- atau 96,66. Hasil kegiatan adalah tersedianya
pedoman pelaksanaan penataan model kawasan lindung di Hulu DAS Citarum dan arahan pencapaian Jawa Barat
Green Province
, melalui Penyusunan Dokumen Penataan Model Kawasan Lindung di Hulu DAS
Citarum serta Penyusunan Instrumen Kriteria dan Indikator
Green Province
di Jawa Barat. 6
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Taman Hutan Raya
TAHURA Ir. H. Djuanda, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan
IV-54
Provinsi Jawa
Barat dengan
alokasi anggaran
sebesar Rp.712.738.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.702.428.000,- atau
98,55. Hasil kegiatan adalah meningkatnya luas tutupan lahan bervegetasi dan jenis tanaman seluas 80 Ha, meningkatnya persentase
tumbuh tanaman pengkayaan, terpenuhinya kebutuhan bibit pohon, meningkatnya pengamanan batas kawasan TAHURA
border tree
, mengurangi dan mengantisipasi erosi tanah di kawasan TAHURA Ir. H.
Djuanda, melalui pelaksanaan pengkayaan tanaman seluas 80 Ha, Pemeliharaan Tanaman Pengkayaan Tahun ke 1 Seluas 100 Ha,
Penyediaan Bibit Pohon di Persemaian TAHURA Ir. H. Djuanda, Pelaksanaan Penanaman
Border Tree
Sepanjang 5 km, Bangunan Konservasi Tanah dan Air Sebanyak 1 satu unit.
7 Kegiatan Fasilitasi dalam rangka Mendukung Konservasi Kebun Raya
Ciremai, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.31.625.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.31.625.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terwujudnya
konservasi Kebun Raya Ciremai melalui fasilitasi rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati di Taman Nasional Gunung Ciremai.
8 Kegiatan Fasilitasi dan koordinasi Rehabilitasi Lahan Kritis, yang
dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.346.884.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.338.127.000,- atau 97,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya peran Tim Pengendalian Rehabilitasi Lahan Kritis
Provinsi dan KabupatenKota sehingga dapat menciptakan koordinasi dan konsolidasi optimal dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis, melalui
Rapat Koordinasi Tim Rehabilitasi Lahan Kritis di Provinsi dan Rapat Koordinasi Upaya Rehabilitasi Lahan kritis di Jawa Barat Tingkat
Kabupaten Kota serta koodinasi kegiatan rehabilitasi lahan kritis di KabupatenKota.
9 Kegiatan Fasilitasi ECO-Pontren di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh
Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.160.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.159.850.000,- atau 99,91. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
pemahaman aparatur KabupatenKota dalam mereplikasikan konsep pembangunan lingkungan hidup dan pengurangan resiko bencana
berbasis Pondok Pesantren, melalui fasilitasi reflikasi ECO-Pontren di 4
IV-55 BKPP dan sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana di kawasan rawan
bencana sesar lembang di Kabupaten Bandung Barat berbasis pondok pesantren.
10 Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kebijakan Perubahan Iklim dan
Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.311.132.394,-, realisasi anggaran sebesar Rp.308.297.000,- atau 99,09. Hasil kegiatan adalah terintegrasinya
program kerja perubahan iklim antar OPD di Provinsi serta terkoordinasinya permasalahan lingkungan hidup di Jawa Barat, melalui
penyelenggaraan rapat koordinasi dan sinkronisasi program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, fasilitasi masyarakat dalam permasalahan
lingkungan hidup, serta penyusunan kebijakan prioritas Jawa Barat dalam perubahan iklim.
b Permasalahan dan Solusi
1 Kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis GRLK, terjadi kegagalan
pengadaan pupuk organik oleh pihak ketiga sebanyak 1.980.000 Kg dan telah dilakukan pemutusan kontrak. Solusi mensosialisasikan kepada
kelompok tani untuk melaksanakan pemupukan secara swadaya. 2
Rehabilitasi hutan mangrove yang ditargetkan seluas 50 Ha di Kabupaten Subang hanya terealisasi 30 Ha, hal ini disebabkan terjadinya Rob
Pasang air laut yang tinggi. Solusi menyarankan kepada kelompok tani rehabilitasi hutan mangrove untuk mengajukan kembali pada tahun
anggaran 2013.
4 Program Pengelolaan Kawasan Lindung
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Fasilitasi konservasi Sumber Daya Alam SDA dan Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati Kehati, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.92.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.91.625.000,- atau 98,73. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya upaya konservasi SDA dan pengelolaan Kehati, melalui Penyelenggaraan Pemeliharaan Taman Kehati seluas 15 Ha dan
Penyelenggaraan Updating Data Balai Kliring Kehati.
IV-56 2
Kegiatan Fasilitasi, penyediaan informasi dan koordinasi Pencapaian
Fungsi Kawasan Lindung, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.274.210.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.270.617.000,- atau 98,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
pencapaian fungsi Kawasan lindung, melalui penyusunan naskah akademis dan draft revisi perda Kawasan Lindung dan Penyelenggaraan
pemantauan kerusakan kawasan lindung. 3
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Laut, yang dilaksanakan
oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.300.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.221.824.000,- atau 98,46. Hasil kegiatan adalah teridentifikasinya sumberdaya pesisir selatan, dan sinergitas pengelolaan
lingkungan pesisir dan laut di Jawa Barat dan lingkup nasional, melalui Penyelenggaraan Pengkajian Neraca Sumberdaya Alam Di Wilayah Pesisir
Selatan Jawa Barat dan Penyelenggaraan Fasilitasi Pengelolaan Pesisir Dan Laut Di Jawa Barat.
4 Kegiatan Pengendalian dan Pengamanan Hutan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.230.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.229.855.000,- atau 99,94. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman dan
pengetahuan masyarakat mengenai pengamanan hutan, meningkatnya jumlah kelompok Pamhut Swakarsa, meningkatnya jumlah kelompok
Satlakdalkarhut, meningkatnya ketrampilan dan pemahaman kelompok Pamhut Swakarsa, meningkatnya keterampilan dan pemahaman
kelompok Satlakdalkarhut, tersedianya data upaya perlindungan hutan sesuai fungsi kawasan dan tersusunnya rencana penanganan daerah
rawan gangguan keamanan hutan, melalui Sosialisasi Pengamanan Hutan Kepada Masyarakat Sekitar Hutan, Sosialisasi Pembentukan Kelompok
Pamhut Swakarsa, Sosialisasi Pembentukan Kelompok Satlakdamkarhut, Identifikasi Perlindungan Hutan Di Areal Pengelolaan Hutan Perum
Perhutani dan Penyediaan Data Daerah Rawan Gangguan Keamanan Hutan.
5 Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda,
yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000,- atau
100. Hasil
kegiatan adalah
IV-57 meningkatnya persentase tumbuh tanaman pengkayaan TAHURA Ir. H.
Djuanda tahun ke-II seluas 30 Ha, menurunnya tingkat gangguan kawasan TAHURA Ir. H. Djuanda, tersedianya bibit tanaman hutan untuk
penanaman didalam kawasan maupun diluar kawasan hutan, melalui Pemeliharaan Tanaman Pengkayaan Tahun ke-II Seluas 30 Ha,
Pengamanan Kawasan TAHURA Ir. H. Djuanda, Pemeliharaan Persemaian dan Pengembangannya 0,5 unit.
6 Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan, dengan alokasi anggaran, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.700.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.682.240.000,- atau 97,46. Hasil kegiatan adalah tersedianya data
dan informasi serta peta inventarisasi potensi sumber daya hutan, terfasilitasinya pengukuhan kawasan hutan, tersedianya data dan
informasi serta peta kawasan perlindungan setempat, penyediaan laporan hasil orientasi batas areal hutan, penyediaan peta sebaran lahan
kritis kesesuaian tutupan lahan di 7 Kabupaten, melalui Penyediaan
Data dan Informasi Potensi Sumber Daya Hutan Sebagai Bahan Perencanaan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan, Pengadaan Arahan
Tindak Lanjut Penyelesaian Proses Pengukuhan Kawasan Hutan, Penyediaan Bahan Perencanaan Penataan Kawasan Lindung di Hutan
Produksi, Penyediaan Bahan Proses Pengukuhan Kawasan Hutan Dari Hutan Cadangan Dalam Rangka Pemantapan Kawasan Hutan di Jawa
Barat dan Penyediaan Peta Sebaran Lahan Kritis Pada Kawasan Lindung Non Hutan Sebagai Bahan Perencanaan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Kritis
di Jawa Barat. 7
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Kehutanan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.338.620.000,- atau 96,75. Hasil kegiatan adalah terkoordinasinya
perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan kehutanan, mengsinergikan programkegiatan Tahun 2013 antar instansi terkait baik
pusat, provinsi dan KabupatenKota, terjalinnya koordinasi kegiatan bidang kehutanan KabupatenKota di Jawa Barat, meningkatnya
kerjasama baik programkegiatan wilayah perbatasan dan kerjasama antara Provinsi anggota MPU dan meningkatnya pengetahuan tentang
agroforestry
untuk anggota Mitra Praja Utama, melalui Pelaksanaan Koordinasi Perencanaan dan Pelaksanaan Program, Pelaksanaan
IV-58 Rakorenbanghut, Pelaksanaan Rakor Kehutanan, Rakor MPU dan
Pelaksanan Workshop
Agroforestry
. 8
Kegiatan Kemitraan Kawasan Lindung, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.298.866.300,- atau 99,62. Hasil kegiatan adalah terpilihnya pemenang lomba PKA Wana
Lestari sehingga meningkatkan minat, motivasi dan partisipasi masyarakat dalam penghijauan dan konservasi alam di Jawa Barat,
meningkatnya pengetahuan, wawasan dan keterampilan PKSM, Persamaan persepsi terhadap visi dan misi kehutanan, meningkatnya
kualitas penyusunan
rencana kerjaprogram
penyuluhan serta
meningkatnya komunikasi dan kerjasama antar Penyuluh Kehutanan, melalui Penyelenggaraan Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam PKA
Wana Lestari Tingkat Provinsi, Pembinaan SDM Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat PKSM di Kabupaten Sumedang.
b Permasalahan dan Solusi
Pengamanan kawasan dan pengelolaan TAHURA, BP. TAHURA Ir. H. Djuanda belum memiliki personil Polisi Kehutanan POLHUT dan Pengendali Ekosistem
Hutan PEH serta Penyuluh Kehutanan. Solusi mengusulkan pengadaan SDM POLHUT, PEH dan penyuluh kehutanan dalam upaya peningkatan pengelolaan
dan pelestarian kawasan TAHURA Ir. H. Djuanda.
5 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih Dan Air Limbah
a Pelaksanaan Program
Kegiatan Pendampingan Strategi Sanitasi Kota SSK dan Pemutakhiran Data,
yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.00,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.150.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terkoordinasikannya pelaksanaan program PPSP yang dananya bersumber dari
APBN dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sanitasi di Jawa Barat; dimanfaatkannya data sektor penyehatan lingkungan sebagai bahan
analisis percepatan pembangunan sanitasi di Jawa Barat melalui pendampingan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP yaitu
penyusunan buku putih dan SSK; pelaksanaan pemutahiran data sektor penyehatan lingkungan permukiman.
IV-59
b Permasalahan dan Solusi
Pada pelaksanaan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti, sehingga
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.
6 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a Pelaksanaan Program
Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Hutan
PLBTH, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.53.755.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.52.755.000,- atau 98,14. Hasil kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi
pemanfaatan lahan
dibawah tegakan
hutan, melalui
pelaksanaan pengembangan aneka usaha ekonomi produktif sekitar hutan dan pengelolaan
kehutanan.
b Permasalahan dan Solusi
Masih adanya masyarakat di sekitar hutan yang mempunyai pendapatan rendah serta masih kurangnya tanggung jawab terhadap pelestarian kawasan
hutan produksi. Solusi koordinasi dengan dinas terkait di KabupatenKota se- Wilayah III.
4. URUSAN PEKERJAAAN UMUM