IV-342 kegiatan KabupatenKota yang anggaran sudah dapat diatasai oleh APBD
KabupatenKota tersebut; adanya kelebihan alokasi perjalanan dinas. Solusi yang mungkin dapat dilakukan adalah melaksanakan pembinaan
dan pengawalan dalam pelaksanaan agribisnis perkebunan. Sedangkan untuk beberapa aspek kegiatan yang secara teknis tidak sepenuhnya
dapat dilaksanakan, maka solusinya adalah melakukan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang saling berkaitan dan saling menunjang, serta
dilakukan penyesuaian waktu pelaksanaan. Selain itu pengalokasian anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan, sedangkan
efisiensi anggarannya dikembalikan ke kas daerah. 6
Belum semua RPH memiliki penyembelih bersertifikat halal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang perlu dilakukan yaitu
perlu dilaksanakan pelatihan juru sembelih bersertifikat halal secara berkesinambungan dengan melibatkan instansi terkait; penerapan
hygiene sanitasi pada unit usaha Pangan Asah Hewan PAH belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang perlu
dilakukan yaitu perlu peningkatan pembinaan dan sertikasi Nomor Kontrol veteriner NKV serta sosialisasi Pangan Asah Hewan PAH yang
Aman, Sehat, Utuh dan Halal ASUH ke berbagai kalangan.
3. URUSAN KEHUTANAN
1 Program Peningkatan Produksi Pertanian
a Pelaksanaan Program
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi dalam rangka Penyusunan Bahan Kebijakan dan Pengembangan Pembangunan Bidang Kehutanan dan Perkebunan, yang di
laksanakan oleh Biro Bina Produksi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.668.580.000,-, realisasi anggaran
sebesar Rp.649.445.000,- atau 97. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahanmateri regulasi kebijakan pengembangan Hutan Rakyat Lestari,
pengembangan Tebu Rakyat, serta tertanganinya gangguan keamanan Hutan Negara, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta, melalui
perumusan bahan kebijakan pembangunan bidang Kehutanan dan Perkebunan, khususnya Pembangunan Hutan Rakyat Lestari dan Tebu Rakyat, serta
penanganan gangguan keamanan Hutan Negara, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta di Jawa Barat.
IV-343
b Permasalahan dan Solusi
Kegiatan fasilitasi gangguan usaha di Bidang perkebunan belum sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan lapangan. Untuk itu solusinya perlu adanya
pemberdayaan masyarakat di sekitar kebun guna menekan gangguan usaha perkebunan dimaksud, baik dari APBD Provinsi maupun dari CSR Perusahaan
perkebunan yang bersangkutan.
2 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Hasil Hutan dan Aneka Usaha
Kehutanan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.320.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.316.850.000,- atau 99,02. Hasil kegiatan adalah tersedianya data dan informasi hasil
rencana tebangan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Tahun 2013; Data pemanfaatan hasil hutan pada Perum Perhutani Unit
III Jawa Barat dan banten Tahun 2012; Data penerimaan iuran kehutanan di Jawa Barat; Data pengembangan aneka usaha kehutanan
di Jawa Barat serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani jamur kayu, melalui Pelaksanaan Survey Rencana Tebangan, Monitoring
dan Evaluasi Pemanfaatan Hasil Hutan pada Perum Perhutani Unit III, Monev Dalam Rangka Penerimaan Iuran Kehutanan, Monitoring
Pengembangan AUK dan Pelatihan Pengembangan Pengusahaan Budidaya Jamur Kayu.
2 Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Tertib Peredaran Hasil Hutan,
yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.248.450.000,- atau 99,38. Hasil kegiatan adalah
terkendalinya penatausahaan hasil hutan pada 26 TPKTPn di 10 KPH Perum Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten dan terlaksananya
monitoring penatausahaan hasil hutan pada industri pengolahan hasil hutan di 21 KabupatenKota, melalui Pengawasan dan pengendalian
Tertib Penatausahaan Hasil Hutan pada 26 TPKTPn di 10 KPH Perum Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten; Monitoring dan Evaluasi
Penatausahaan Hasil Hutan di 21 KabupatenKota; Pelaksanaan Operasional dan Pelaporan Kegiatan.
IV-344 3
Kegiatan Pengembangan Obyek Wisata Alam Hutan di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.287.705.000,- atau 95,90. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
komunikasi dan koordinasi kelembagaan tenaga interpreter; komunikasi dan koordinasi kelembagaan pemanfaat jasa lingkungan di TAHURA Ir.
H. Djuanda; kinerja tenaga interpreter wisata alam dan meningkatnya kunjungan wisata ke objek wisata alam, melalui Fasilitasi Pembentukan
Forum Kelembagaan
Tenaga Interpreter,
Pembentukan Forum
Kelembagaan Pemanfaat Jasa Lingkungan di TAHURA Ir. H. Djuanda, Monitoring Aktifitas Tenaga Interpreter Wisata Alam Hutan, dan
pembinaan Perkembangan Usaha Wisata Alam. 4
Kegiatan Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata Alam TAHURA Ir. H.
Djuanda, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.348.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.340.512.200,- atau 97,85. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kreatifitas pengrajin dalam membuat souvenir khas
TAHURA Ir. H. Djuanda dan penjualan souvenir; bertambahnya sarana penunjang jalur interpretasi TAHURA Ir. H. Djuanda; meningkatnya
promosi wisata alam TAHURA Ir. H. Djuanda dalam Partisipasi pameran; tersedianya dokumen perencanaan pengembangan obyek wisata
TAHURA Ir. H. Djuanda, melalui Pelatihan Pembuatan Souvenir Sebanyak 10 Pengrajin dan Penyediaan Kios Penjualan Souvenir Sebanyak 1 Unit,
Pembuatan Jalur Interpreter Alam TAHURA Ir. H. Djuanda sebanyak 15 Papan Interpreasi, Pembuatan Leaflet Jalur Interpreasi Sebanyak 1.500
lembar, Pembuatan Buku Jalur Kehidupan Sebanyak 1.000 buku dan Pembuatan Peta Sebanyak 2 buah, Pelaksanaan Partisipasi Pameran
Sebanyak 3 lokasi Bandung, Jakarta dan Cianjur, Penyediaan Grand Design obyek wisata TAHURA Ir. H. Djuanda.
b Permasalahan dan Solusi
Pada Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan sesuai rencana.
IV-345
4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL