IV-180 2
Penanganan dan Penanggulangan bencana di KabupatenKota masih belum optimal, hal ini karena penanganan bencana baik pada saat pra
bencana, saat bencana maupun pasca bencana masih dilakukan secara parsial terutama KabupatenKota yang belum memiliki Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah BPBD.
Solusi Penguatan
Kelembagaan BPBD Provinsi maupun KabupatenKota dan sinergitas program
dan kegiatan
agar memudahkan
koordinasi dalam
penanggulangan bencana baik pada pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana serta mendorong KabupatenKota untuk
membentuk BPBD tingkat KabupatenKota yang belum memiliki BPBD. 3
Kurangnya optimalnya pemanfaatan IPTEK dalam mengurangi resiko bencana termasuk pemanfaatan system-system peringatan dini berbasis
teknologi. Solusi meningkatkan sistem penanggulangan bencana berbasis informasi geografis yang handal sehingga pada saat penanggulangan
bencana dapat terarah, terpadu terorganisasi dan menyeluruh. 4
Belum optimalnya program-program pembangunan yang berperspektif pengurangan resiko serta penataan ruang yang berdasarkan pemetaan
dan pengkajian resiko bencana sehingga menyulitkan penanganan kedaruratan bencana. Solusi sesuai dengan amanat UU No. 24 Tahun
2007 tentang
Penanggulangan Bencana,
penyelenggaraan penanggulangan bencana lebih diarahkan pada pencegahan dan
kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan resiko bencana.
20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI
KEUANGAN DAERAH,
PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN
PERSANDIAN 1
Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Pemerintah
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Monitoring, dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah
Pemberantasan Korupsi RAD-PK Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.457.090.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.447.520.000,- atau 97,91. Hasil kegiatan adalah
termanfaatkannya data tentang upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Jawa Barat,
IV-181 melalui pelaksanaan monitoring pelaksanaan RAD-PK Provinsi Jawa
Barat Tahun 2012 Semester I dan II serta Monitoring pelaksanaan RAD-PK Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan RAD-PK Provinsi Jawa
Barat Tahun 2012, fasilitasi, konsultasi dan koordinasi ke Pemerintah Pusat.
2 Kegiatan Desk Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.155.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.142.502.291,- atau 91,52. Hasil kegiatan adalah
termanfaatkannya dokumen hasil pembahasan desk akuntabilitas sebagai bahan perbaikan manajemen pemerintahan dan penurunan
jumlah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan, melalui Pelaksanaan Desk Akuntabilitas On Line, pembahasan dan
pemantauan TLHP BPK RI pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta pembahasan upaya perbaikan Opini BPK terhadap LKPD
Provinsi Jawa Barat, pembahasan kendala dalam rangka upaya peningkatan kinerja OPD Provinsi Jawa Barat, Fasilitasi, Koordinasi
ke Pemrintah Pusat, dan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan. 3
Kegiatan Produk Dalam Negeri, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.224.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.219.000.000,- atau 97,77. Hasil kegiatan adalah meningkatnya daya tarik masyarakat
terhadap produk dalam negeri, melalui penyusunan dokumen produk dalam negeri.
4 Kegiatan Fasilitasi Penataan Daerah di Jawa Barat, dilaksanakan oleh
Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.958.025.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.943.145.800,- atau 98,45. Hasil kegiatan adalah adanya bahan kebijakan Pimpinan
dalam penataan daerah otonom di Jawa Barat, melalui penyusunan dokumen Penataan Daerah Otonom di Jawa Barat; Evaluasi
Penyelenggaraan Otonomi Daerah Provinsi Jawa Barat; serta Evaluasi Perkembangan Daerah Otonom Baru.
5 Kegiatan Fasilitasi dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
KabupatenKota, dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, alokasi
IV-182 anggaran sebesar Rp.374.418.424,-, realisasi anggaran sebesar
Rp.367.588.000,- atau 98,18. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja kecamatan dalam penyelenggaraan pelimpahan sebagian
wewenang bupatiwalikota untuk melaksanakan urusan otonomi daerah, tugas umum pemerintahan dan tugas lainnya yang
dilaksanakan camat, melalui penilaian sinergitas kinerja kecamatan tahun 2012, penguatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan,
dan monitoring urusan pemerintahan KabupatenKota pada 26 KabupatenKota di Jawa Barat.
6 Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.963.520.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.1.791.388.000,- atau 91,23. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya Program Doktoral PNS untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik, melalui pengidentifikasian kebutuhan pendidikan lanjutan Doktoral, konsultasi beasiswa,
presentasi beasiswa, kerjasama beasiswa dengan 1 negara, pembahasan Tim Beasiswa, inventarisasi dan pendaftaran calon
penerima beasiswa, seleksi calon dan penerima beasiswa yang diikuti sebanyak 282 orang, pemantapan motivasi belajar, Kursus
Bahasa Asing dengan peserta 78 orang, Pameran dan
Launching
Beasiswa, serta monitoring dan evaluasi pelaporan. 7
Kegiatan Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.599.824.500,- atau 99,97. Hasil kegiatan
adalah penempatan PNS dalam jabatan struktural dan fungsional
sesuai dengan kompetensi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Eselon II KabupatenKota, melalui pelaksanaan
penempatan PNS dalam Jabatan Struktural sebanyak 444 jabatan, PNS Dalam Jabatan Fungsional sebanyak 89 jabatan, Pengujian
Kesehatan Pejabat Struktural sebanyak 12 orang,
Asesstment
Calon Pejabat Struktural KabupatenKota sebanyak 298 orang,
Asessment
dan
Fit and Proper Test
Calon Pejabat Struktural Provinsi sebanyak 538 orang.
8
Kegiatan Rasionalisasi Pegawai, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
IV-183 sebesar
Rp.9.627.500.000,-, realisasi
anggaran sebesar
Rp.9.579.880.600,- atau
99,51. Hasil
kegiatan adalah
terpenuhinya jumlah PNS ideal yang sesuai dengan kebutuhan organisasi melalui pelaksanaan rasionalisasi PNS dengan Pensiun
Dini sebanyak 73 orang. 9
Kegiatan Fasilitasi Penataan Pegawai Negeri Sipil pada Daerah
Pemekaran KabupatenKota, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.98.302.100,- atau 81,92. Hasil kegiatan adalah tersusunnya
rencana penempatan pegawai pada daerah pemekaran sesuai kebutuhan dan kompetensi individu, melalui pelayanan penempatan
dan pembuatan SK Penempatan PNSD di wilayah pemekaran KabupatenKota sebanyak 4.050 SK.
10 Kegiatan Penataan dan Pengisian PNS dan Non PNS pada Penataan
Kelembagaan OPD, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.139.951.200,- atau 93,30.
Hasil kegiatan adalah terisinya jabatan fungsional pada 4 SMK Bertaraf Internasional, melalui penataan dan pengisian PNSD
di 4 SMK BI sebanyak 436 orang. 11
Kegiatan Pemantapan Otonomi Daerah yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.164.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.141.990.000,- atau 86,57. Hasil kegiatan adalah terlaksananya
urusan pemerintahan, melalui fasilitasi, koordinasi penataan batas wilayah dan penegasan batas atas wilayah KabupatenKota.
12 Kegiatan Pengembangan dan Pengolahan Pelayanan Administrasi
Perizinan Terpadu, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.297.168.618,-, realisasi anggaran sebesar Rp.293.980.000,- atau 98,93. Hasil kegiatan adalah adanya
penyempurnaan Standar Operasional Prosedur SOP Pelayanan Administrasi Perizinan baik dari segi kuantitas maupun dari segi
kualitas, pada tahun 2011 jenis perizinan yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur SOP sebanyak 109 jenis perizinan,
IV-184 pada tahun 2012 menjadi 111 jenis perizinan yang telah memiliki
SOP. Selain itu SOP yang dibuat telah disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku pada saat ini, melalui penyelenggaraan
Forum Pembahasan Teknis Pengelolaan Proses Perizinan dengan OPD.
13 Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Prima Melalui Pengembangan
Informasi untuk Komunikasi Publik, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.310.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.305.315.000,- atau 98,49. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya survey
Indeks Kepuasan
Masyarakat yang
memperoleh nilai sebesar 75,63 mutu pelayanan yang diperoleh adalah B yang berarti Kinerja Pelayanan BPPT Provinsi Jawa Barat
berada dalam kategori BAIK, melalui tersusunnya buku hasil proses penanganan pengaduan perizinan, terevaluasinya pelaksanaan
perizinan terpadu se-Jawa Barat, tersedianya buku hasil identifikasi peraturan pendukung Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu buku
tentang seluruh peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan pelayanan perizinan di Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Jawa Barat dan bahan komunikasi serta informasi pelayanan perizinan terpadu.
14 Kegiatan Pemantapan Sinergitas Pelayanan Perizinan Terpadu Yang
Bermutu dan Akuntabel, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.401.625.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.397.868.500,- atau 99,06. Hasil kegiatan adalah terpublikasi
dan terinformasikannya Pelayanan Perizinan Terpadu di media televisi, serta terselenggaranya forum sinergitas pelayanan perizinan
terpadu dengan OPD teknis dan PTSP KabupatenKota Se-Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, melalui kegiatan sosialiasi dan
informasi pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPPT Provinsi Jawa Barat yang penyebarannya tidak hanya dilaksanakan
di BPPT sendiri namun juga disebarluaskan melalui layanan
Site Mobile Service SMS
yang dimiliki oleh BPPT dan gerai-gerai BPPT yang ada di 4 wilayah.
15 Kegiatan Perencanaan dan Penerapan ISO 9001 – 2008 pada
pendukung dan pengendalian pelaksanaan administrasi pelayanan
IV-185
perizinan, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.320.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.304.726.000,- atau 95,23. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan
survailance dari implementasi ISO 9001;2008 dan mereview sistem Manajemen Mutu yang telah ada yang bertujuan untuk
mempertahankan sertifikasi internasional ISO 9001;2008 dan menjaga konsistensi pelayanan perizinan sesuai dengan SOP yang
ada, melalui pelatihan ISO dan terselenggaranya Survailance ISO. 16
Kegiatan Perluasan Pelayan LPSE Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.461.510.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.449.882.090,- atau 97,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kemampuan pengguna dalam pengadaan barangjasa pemerintah secara elektronik, melalui bimtek pada pengguna aplikasi SPSE
untuk 3.600 orang, terlaksananya verifikasi selama 12 bulan, terlaksananya publikasi di media cetak sebanyak 7 kali,
terlaksananya workshop dengan media sebanyak 1 kali dan terselenggaranya 5 lima kali diseminasi whistleblowing System ke
OPD Jawa Barat dan Ke KabupatenKota di BKPPW I,II,III dan IV serta di 4 kabupaten.
17 Kegiatan Penerapan ISO 9001:2008 pada Proses Registrasi dan
Verifikasi Penyedia Balai LPSE, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.99.160.000,- atau 99,16. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya standar mutu pelayanan dan kinerja
pengelola LPSE, melalui studi banding, 2 dua kali rapat Tinjauan Manajemen RTM, 2 dua kali Evaluasi dan pelaksanaan
surveillance terhadap pelaksanaan ISO 9001:2008. 18
Kegiatan Pemetaan Pengendalian Kinerja Dinas pada Kantor Cabang
Pelayanan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.260.250.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.258.519.000,- atau 99,33. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja Dispenda
IV-186 Provinsi Jawa Barat, melalui Pemetaan Pengendalian Kinerja pada 34
Cabang Pelayanan se-Jawa Barat. 19
Kegiatan Evaluasi Hasil Kinerja dan Pemutahiran Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.195.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.192.950.000,- atau 98,95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kinerja Dispenda Provinsi Jawa Barat, melalui evaluasi kinerja dan pemutahiran data Dispenda Provinsi Jawa Barat.
20 Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Cirebon II Ciledug,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.97.524.750,- atau 97,52. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas
Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 21
Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Bandung Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.92.266.850,- atau 92,27. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas
Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 22
Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Ciamis I, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.96.104.000,- atau 96,10. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan
Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 23
Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Depok II Cinere, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.82.737.500,- atau 82,74. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan
Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008.
IV-187 24
Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Subang, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.98.493.150,- atau 98,49. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan
Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 25
Kegiatan Desain Operasional Pengembangan Pendapatan Daerah,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.199.999.700,- atau 100. Hasil kegiatan
adalah tersusunnya
buku Desain
Operasional Pengembangan Pendapatan Daerah dalam menunjang peningkatan
pendapatan di Jawa Barat, melalui penyusunan sarana penunjang dan evaluasi penyusunan desain operaional pengembangan
pendapatan. 26
Kegiatan Penyusunan SOP, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.247.110.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.236.394.900,- atau 95,66. Hasil kegiatan adalah terwujudnya
Buku Saku SOP Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, melalui sarana penunjang, evaluasi penyusunan dan dokumen
action plan
sistem operasional prosedur. 27
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.8.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.800.803.370,- atau 85,01. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat, melalui fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
28
Kegiatan Konsolidasi Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.477.183.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.435.283.819,- atau 91,22. Hasil kegiatan adalah terkonsolidasinya internal pengurus Korpri Provinsi dengan
anggotanya dan anggota KabupatenKota serta lingkungan sekitarnya untuk menyamakan persepsi dalam mewujudkan visi dan
misi Korpri, melalui kehadiran dalam musyawarah KabupatenKota
IV-188 dalam rangka pembentukan Kepengurusan KORPRI diikuti dengan
Pengukuhannya, Kepengurusan KORPRI Unit OPD Provinsi Jawa Barat, rapat kerja Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Barat,
upacara puncak HUT Korpri Tingkat Provinsi Jawa Barat, Sosialisasi Netralitas anggota Korpri dalam Politik dan Birokrasi, Penanaman
Pohon sebagai wujud kepedulian Korpri terhadap lingkungan. 29
Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.79.832.460,- atau 99,79. Hasil kegiatan
adalah terfasilitasinya penyelenggaraan pemerintah Jawa Barat di Jakarta, melalui penyelenggaraan pemerintah Jawa Barat di Jakarta
dengan indikator terfasilitasinya layanan keprotokolan yang optimal terhadap pimpinan daerah yang melaksanakan kedinasan di ibukota.
30 Kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah LPPD Provinsi yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.149.650.000,- atau 99,77. Hasil kegiatan adalah
terkoordinasikannya penyusunan LPPD dan IKK Provinsi tahun 2011, evaluasi dan olah data LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat Tahun
2011 serta penyusunan dokumen LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat, melalui penyusunan 1 dokumen laporan hasil rapat koordinasi
penyusunan LPPD dan IKK Provinsi tahun 2011, 2 dokumen hasil evaluasi dan pengolahan data LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat
Tahun 2011 dan 144 buku LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011.
31 Kegiatan Penetapan Penegasan Batas Daerah Daerah Jawa Barat-
Banten dan KabupatenKota di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.441.750.000,- atau 88,35. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya bahan penetapan penegasan batas daerah
oleh Menteri Dalam Negeri, melalui penyusunan
proceeding
hasil rapat penegasan batas daerah Jawa Barat
– DKI Jakarta,
proceeding
hasil rapat penegasan batas daerah Jawa Barat-Banten,
proceeding
hasil rapat koordinasi wilayah perbatasan Cirebon dan Priangan dan
IV-189
proceeding
hasil verifikasi penegasan batas daerah Kabupaten Cianjur.
32 Kegiatan Penyusunan ISO Bapusipda Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.376.066.000,- atau 92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik
di bidang perpustakaan dan kearsipan, melalui penyusunan dan
tersertifikasi ISO Bapusipda Jawa Barat. 33
Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPD KabupatenKota di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas kelembagaan
OPD KabupatenKota yang tepat fungsi dan tepat ukuran rightsizing, melalui penyusunan dokumen Laporan Pembinaan OPD
pada 26 KabupatenKota. 34
Kegiatan Evaluasi Kelembagaan UPTDUPTB di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.805.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.761.884.000,- atau 95. Hasil kegiatan adalah
terwujudnya kelembagaan UPTDUPTB yang efisien, efektif dan profesional, melalui penyusunan dokumen data dan informasi hasil
evaluasi kelayakan 121 UPTDUPTB sebagai bahan penataan kelembagaan UPTDUPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat. 35
Kegiatan Penyusunan Tugas Pokok dan Fungsi di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.295.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.295.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kapasitas kelembagaan OPD yang optimal dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, melalui penyusunan
dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tugas Pokok dan Fungsi OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
IV-190 36
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan
Minimal SPM, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.198.650.000,- atau 99,32. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya
jenis dan mutu pelayanan dasar minimal yang berhak diterima oleh masyarakat yang menjadi urusan wajib daerah, melalui
penyusunan Dokumen Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar
Pelayanan Minimal SPM OPD Provinsi dan 26 KabupatenKota. 37
Kegiatan Fasilitasi Standar Operasional Prosedur SOP, yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.145.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.144.100.000,- atau 99,37. Hasil kegiatan adalah terciptanya mekanisme dan sistem prosedur yang
efektif dan efisien pada Organisasi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, melalui penyediaan dokumen SOP
pada 8 Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dokumen Laporan Hasil Pembinaan SOP pada UPTDUPTB provinsi
dan 18 KabupatenKota. 38
Penyusunan Tata Hubungan Kerja Antar OPD Provinsi, yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.123.724.000,- atau 82,48. Hasil kegiatan adalah terciptanya mekanisme tata hubungan kerja yang
efektif dan efisien antar Organisasi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, melalui penyusunan dokumen
Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Hubungan Kerja antar OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
39 Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Standar Pelayanan Publik, yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.291.630.000,- atau 97,21. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan
publik pada OPD yang efektif dan efisien, melalui penyusunan Dokumen Standar Pelayanan Publik pada 10 UPTD lingkup Dinas
Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
IV-191 40
Kegiatan Penyusunan Profil Unit Kerja Pelayanan Publik, yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.74.500.000,- atau 99,33. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas Pelayanan Publik, melalui
penyediaan Dokumen Profil bahan Informasi Unit Kerja Pelayanan Publik UPTDUPTB.
41 Kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelayanan Publik, yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.119.000.000,- atau 99,16. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pelayanan publik yang efektif, efisien
dan professional,
melalui penyediaanpenyusunan
Dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Pelayanan
Publik dan
tersosialisasikannya ISO
OPDUPTDUPTB. 42
Kegiatan Penilaian Kinerja Pelayanan Publik di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.280.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.274.375.000,- atau 97,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sistem pelayanan publik pada
setiap unit kerja OPD dan KabupatenKota, melalui Penilaian Citra Pelayanan Prima yang diikuti oleh 3 OPD dan 8 UPTD di Jawa Barat
dan monitoring serta evaluasi PTSP Provinsi dan KabupatenKota serta tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat pada 5 OPD dan
125 UPTD. 43
Kegiatan Forum Silaturahmi Muspida Plus se Jawa Barat , yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran Rp.60.500.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.60.500.000,- atau 100. Hasil
kegiatan adalah terlaksananya kerjasama dan koordinasi antar pemerintah provinsi Jawa Barat
dengan Muspida se Wilayah II Provinsi Jawa Barat dalam Pelaksanaan pembangunan, melalui pelaksanaan Forum Silaturahmi
Muspida se Wilayah II Provinsi Jawa Barat. 44
Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi Penataan Batas Desa dan Kelurahan di Daerah
Perbatasan KabupatenKota
se Wilayah
II, yang
IV-192
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran Rp.95.000.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.94.950.000,- atau 99,95. Hasil kegiatan adalah tersusunnya
ketetapan hukum Batas Desa dan Kelurahan di KabupatenKota se Wilayah II Provinsi Jawa Barat, melalui fasilitasi koordinasi penataan
batas desa dan kelurahan di daerah perbatasan kabupatenkota se wilayah II Provinsi Jawa Barat.
45 Kegiatan PembangunanRehabilitasi Tugu Batas Wilayah Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
Rp.1.998.100.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.901.166.000,- atau 95,15. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemantapan
otonomi daerah serta administrasi daerah, melalui pembangunan tugu batas wilayah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa
Tengah. 46
Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Program Pembangunan Desa PeradabanDesa Mandiri di Wilayah IV, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.141.600.000,- atau 70,80. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
sinergitas pelaksanaan
program pengembangan
desa peradabandesa mandiri di Wilayah IV, melalui koordinasi dan
fasilitasi program pengembangan desa peradabandesa mandiri di Wilayah IV.
47 Kegiatan Koordinasi Penataan Batas Wilayah dan Penegasan Batas
Wilayah KabupatenKota di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.122.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.78.200.000,- atau 64,10. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas dan
integrasi penataan batas wilayah dan penegasan batas wilayah KabupatenKota di Wilayah IV, melalui koordinasi dan fasilitasi
penataan batas
wilayah dan
penegasan batas
wilayah KabupatenKota di Wilayah IV.
IV-193 48
Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Gelar Karya
Pembangunan di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.466.588.400,- atau 93,32.
Hasil kegiatan
adalah meningkatnya
kerjasama penyelenggaraan gelar karya pembangunan, kepemudaan, seni
budaya dan sosial di Wilayah IV, melalui koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan gelar karya pembangunan, kepemudaan, seni
budaya dan sosial di Wilayah IV. 49
Kegiatan Forum silaturahmi MUSPIDA Plus se Wilayah IV, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.64.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.64.500.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kerjasama dan sinergitas unsur Muspida Plus se Wilayah IV, melalui Forum silaturahmi Muspida Plus se Wilayah IV.
50 Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pengelolaan Asset di
Wilayah IV, yang dilaksanakan
oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.123.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.79.200.000,- atau 64,39. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama pengelolaan asset daerah di
Wilayah IV, melalui koordinasi, fasilitasi dan monitoring pengelolaan asset daerah di Wilayah IV.
51 Kegiatan
Fasilitasi Apresiasi
Pemerintah Daerah
dan
Penyelenggaraan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.215.300.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.1.163.750.000,- atau 95,76. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan keprotokolan,
melalui pelaksanaan kegiatan keprotokolan. 52
Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Bagian
Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.600.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.2.288.061.896,- atau 88. Hasil
IV-194 kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan keprotokolan
pimpinan, melalui pelayanan kegiatan pimpinan didalam dan luar daerah.
b Permasalahan dan Solusi.
1 Kaitannya dengan Kegiatan Desk Akuntabilitas dalam penentuan target
Output
kegiatan atas dasar evaluasi permasalahan sebelumnya, realisasi kegiatan tersebut tergantung dari permasalahan kendala yang dihadapi
OPD disisi lain ketersediaan waktu tim pembahas permasalahan bertepatan dengan waktu pemeriksaan dilapangan. Solusi dari
permasalahan tersebut dengan prioritas hasil evaluasi permasalahan kendala yang dihadapi OPD, terkait dengan tim pembahas, keberadaan
Irban diupayakan untuk bisa melaksanakan selaku Dalnis dan selaku Inspektur Pembantu Bidang yang menyelenggarakan pemberian fasilitasi
dan bimbingan teknis terkait kegiatan Desk. 2
Masih kurangnya motivasi PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengadakan suatu
kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi para PNS dan sosialisasi program.
3 Rasionalisasi PNS melalui Pensiun Dini hanya dapat dilaksanakan dari
tahun 2010 sampai dengan 2012. Pada tahun 2013, kegiatan ini tidak dilaksanakan dikarenakan terbitnya Permendagri No. 37 tahun 2012 yang
menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah tidak dapat memberikan penawaran pensiun dini dengan uang pesangon.
4 Terdapat penempatan pilar yang dilaksanakan oleh Tim PBD
KabupatenKota tidak sesuai dengan titik koordinat yang seharusnya, hal ini menyebabkan perbedaan pengukuran pada saat dilaksanakan
verifikasi baik oleh tim Pemerintah Pusat maupun Tim Provinsi sehingga menjadi hambatan dalam proses penetapan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah dilakukan
pengukuran ulang.
2 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM Aparat
Pengawasan, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.519.613.000,-, realisasi
IV-195 anggaran sebesar Rp.505.385.900,- atau 97,26. Hasil kegiatan adalah
aparatur pengawasan yang telah mengikuti bimbingan teknis paham dan bisa menerapkan materi tersebut pada kegiatan pengawasan, melalui
kegiatan Bimtek Perhitungan Pajak PPN dan PPh, Bimtek Pengendalian Manajemen, Bimtek Fraud Auditing, Bimtek Pembinaan Mental Aparatur,
dan Bimtek Etika Kepribadian untuk mmenunjang pengawasan dan Koordinasi Ke Pusat dan Daerah.
2 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur, yang dilaksanakan
oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.309.147.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.287.055.000,- atau 92,85. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja Widyaiswara di bidang pengembangan sistem
diklat, melalui seminar tentang pengembangan sistem diklat yang diikuti oleh Widyaiswara diseluruh Balai OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dan KabupatenKota; fasilitasi Widyaiswara dalam orasi ilmiah sebagai prasyarat kenaikan pangkat jabatan fungsional Widyaiswara;
fasilitasi Widyaiswara mengikuti diklat peningkatan kompetensi. 3
Kegiatan Perencanaan Kediklatan, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.541.765.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.527.744.000,- atau 97,41. Hasil kegiatan adalah tersusunnya
Dokumen Prioritas Usulan Diklat OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Prosiding Kesepakatan Perencanaan Kediklatan sebanyak 1
dokumen serta profil Bandiklatda Provinsi Jawa Barat dalam bentuk Buku dan CD Film sebanyak 480 set, melalui penyelenggaraan rapat koordinasi
perencanaan kediklatan dilingkungan OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pembuatan Profil Badiklatda Provinsi Jawa Barat.
4
Kegiatan Pengembangan Sistem Diklat, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.436.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.425.930.000,- atau 97,53. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya
kualitas pelayanan penyelenggaraan diklat, meningkatnya pengetahuan Bandiklatda KabupatenKota mengenai grand desain Badan Diklat Jawa
Barat sebagai
Center of Excellence
dan jurnal inspirasi sebanyak 100 eksemplar, serta meningkatnya kualifikasi SMM ISO dari 9001:2000
menjadi 9001:2008, melalui sosialisasi grand desain Badan Diklat Jawa
IV-196 Barat sebagai
Center of Excellence
, pembuatan jurnal inspirasi, serta peningkatan SMM ISO dari 9001:2000 menjadi 9001:2008.
5
Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat AKD, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.164.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.161.105.000,- atau 97,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
ketersediaan Dokumen AKD, Kurikulum Dan Modul Untuk Menunjang Kegiatan Diklat, melalui penyusunan pedoman AKD sebanyak 15 modul.
6 Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan, yang
dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.7.232.256.600,-, realisasi anggaran sebesar Rp.5.702.729.200,- atau 78,85. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi sumber daya
aparatur di bidang kemimpinan, melalui penyelenggaraan Prajab Golongan II sebanyak 80 orang, Prajab Golongan III sebanyak 200
orang, Diklat Kepemimpinan TK II sebanyak 120 orang, Diklatpim III sebanyak 68 orang, Diklatpim Tk III pengiriman sebanyak 60 orang,
Diklatpim IV sebanyak 30 orang, dan Diklatpim IV pengiriman sebanyak 30 orang.
7 Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Fungsional, yang dilaksanakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.712.685.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.451.026.000,- atau 90,35. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang Analisis kepegawaian, Penyuluh Perikanan, pengawas Benih ikan, penyuluh
Kehutanan Tk Muda, TOT Widyaiswara, Pejabat Pengawas LH, Penilai AMDAL, Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu
Tanaman, melalui
penyelenggaraan Diklat
Fungsional Analisis
kepegawaian sebanyak 19 orang, Diklat fungsional Penyuluh Perikanan sebanyak 20 orang, Diklat fungsional pengawas Benih ikan sebanyak 20
orang, Diklat fungsional penyuluh Kehutanan Tk Muda sebanyak 25 orang, Diklat fungsional TOT Widyaiswara sebanyak 19 orang, Diklat
fungsional Pejabat Pengawas LH sebanyak 52 orang, Diklat fungsional Penilai AMDAL sebanyak 30 orang, Diklat fungsional Penyuluh Pertanian
sebanyak 25 orang, Diklat fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman sebanyak 25 orang.
IV-197 8
Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Umum, yang dilaksanakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.880.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.816.526.000,- atau 96,62. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang teknis umum, melalui penyelenggaraan Diklat Pengadaan Barang dan Jasa pemerintah
sebanyak 240 orang, Diklat penatausahaan keuangan sebayak 150 orang, Diklat Pengelolaann Barang Daerah sebanyak 144 orang dan
Diklat Kepala Desa sebanyak 40 orang. 9
Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Susbtantif, yang dilaksanakan
oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.980.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.785.295.000,- atau 80,13. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang teknis
substantif, melalui Diklat Teknis Pengelola Hutan, Diklat Teknis Pendapatan Bidang Pajak dan Diklat Dasar Satpol PP.
10 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Jabatan Fungsional, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.298.284.000,- atau 99,43. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas fungsional
perencana, melalui penyelenggaraan bimbingan teknis perencanaan bagi fungsional perencana; penyusunan dokumen kajian perencanaan
pembangunan daerah; dan pelaksanaan konsultasi dan koordinasi fungsional perencana.
11 Kegiatan Pengangkatan CPNSD Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.940.275.000,- atau 97,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
pengangkatan CPNSD Povinsi Jawa Barat sesuai dengan formasi, melalui penyusunan formasi tahun 2012, pengangkatan CPNS dari Tenaga
Honorer, penyusunan data tenaga honorer kategori II yang akurat, penyusunan kebutuhan pegawai 5 Tahun kedepan berdasarkan ABK
Anjab, serta penyusunan data tenaga honorer kategori II yang akurat oleh 150 orang.
12 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jabatan Fungsional, yang dilaksanakan
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
IV-198 alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar
Rp.246.655.000,- atau 82,22. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi
Capacity Building
bagi Pejabat Fungsional, melalui penyelenggaraan
Capacity Building
, fasilitasi Diklat Jabatan Fungsional, pembentukan Forum Jabatan Fungsional, serta penetapan Tim Penilai
Jabatan Fungsional. 13
Kegiatan Kenaikan Pangkat dan Pensiun Yang Tepat Orang, Waktu dan
Gaji, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.350.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.1.320.473.000,- atau 97,81. Hasil kegiatan adalah mutasi kepegawaian yang tepat waktu, tepat orang dan
tepat gaji serta tepat pensiun, melalui pemrosesan Keputusan Pensiun sebanyak 860 SK, pemrosesan Kenaikan Pangkat Satu Atap Periode April
2012 sebanyak 7.465 SK, pemrosesan Kenaikan Pangkat Satu Atap Periode Oktober 2012 sebanyak 5.859 SK, Pengujian Tes Kesehatan
CPNSD Tahun 2012 yang diikuti oleh 275 orang, Ujian Dinas Tahun 2012 bagi 846 orang, Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2012 bagi
2.643 orang, Bintek SAPK dan Pemrosesan Kenaikan Pangkat sebanyak bagi 150 orang, serta Bimbingan Teknis Mutasi yang diikuti 150 orang
peserta. 14
Kegiatan Uji Kompetensi PNS Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.315.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.311.938.150,- atau 99,03. Hasil kegiatan adalah distribusi pegawai
jabatan fungsional umum sesuai dengan kompetensi, melalui penyelenggaraan pengukuran dan penilaian kompetensi PNS Provinsi
Jawa Barat sebanyak 4.300 orang. 15
Kegiatan Pelayanan Perpindahan dan Administrasi Kepegawaian, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.567.562.500,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.528.992.500,- atau 93,20. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya penempatan PNS yang sesuai antara kompetensi
individu dan kompetensi organisasi serta mempunyai ketetapan hukum yang pasti, melalui pelayanan perpindahan sebanyak 1513 SK, Satu Atap
KarisKarsu dan Karpeg sebanyak 1244 Kartu, Satu Atap KarisKarsu dan Karpeg Periode September sebanyak 565 kartu.
IV-199 16
Kegiatan Seleksi Pendidikan Gelar PNSIPDN, Fasilitasi Sosialisasi Pendidikan dan Kerjasama Kediklatan, Bantuan Tugas Belajar Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.11.036.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.056.652.800,- atau 82,06
.
Hasil kegiatan
adalah meningkatnya
keahlian dan
profesionalisme aparatur,
melalui seleksi
Calon Praja
Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang diikuti 1.709 orang peserta, pemberian
bantuan biaya Pendidikan dan Pelatihan bagi PNSD Provinsi Jawa Barat sebanyak 210 orang, pemberian bantuan biaya Diklat bagi 75 orang PNS,
serta Bintek Pengukuran kinerja. 17
Kegiatan Fasilitasi Kedudukan Hukum dan Peningkatan Disiplin serta Pemberian Penghargaan dan Tanda Jasa bagi PNSD, Badan dan
Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.520.000.000,-, dengan realisasi anggaran sebesar Rp.517.215.000,- atau 99,46. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman PNS
terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta menjunjung tinggi Etika Birokrasi dan pemberian penghargaan bagi PNSD, Badan dan
Masyarakat, melalui Pembinaan Disiplin dan Kedudukan Hukum Alih Status dari CPNS menjadi PNS ke OPD yang diikuti oleh 300 orang,
penyelesaian 70
masalahsengketa kepegawaian,
Rapat Badan
Pertimbangan Pemberian Penghargaan SLKS Presiden RI dan Penghargaan Pengabdian bagi PNS Aktif sebanyak 2 kali, pemberian
Penghargaan Satyalancana Karya Satya Presiden RI bagi 7000 orang, pemberian Penghargaan Pengabdian dari Gubernur Jawa Barat bagi PNS
Aktif bagi 51 orang, pengambilan Sumpah Janji PNS 300 orang PNS, finalisasi penyusunan Pedoman Kebijakan Pemberian Penghargaan, serta
Workshop PP 53 Tahun 2010. 18
Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Mental PNSD Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.215.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.2.165.921.954,- atau 97,78. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas mental dan wawasan keagamaan
bagi PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui pembekalan Peningkatan Motivasi Kerja PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui
Penanaman Nilai-nilai Spiritual yang diikuti 80 orang PNS, pembekalan
IV-200 penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa PNSD Pemerintah
Provinsi Jawa Barat bagi 40 orang PNS, fasilitasi peningkatan mental spiritual PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat bagi 165 orang PNS, serta
pembekalan peningkatan wawasan keagamaan PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 kali.
19 Kegiatan Peningkatan Motivasi dan Kesejahteraan PNSD Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.861.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.796.834.300,- atau 96,53. Hasil kegiatan adalah meningkatnya motivasi dan kesejahteraan
aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, melalui pembekalan Kewirausahaan bagi 269 PNS Pra Purna Bhakti,
pemberian Belanja Perjalanan Pindah Tugas untuk 61 orang, Fasilitasi peningkatan kesejahteraan pegawai dan operasional pengembangan seni
budaya daerah sebanyak 12 kegiatan, serta 2 kali sosialisasi kesejahteraan pegawai di balai-balai di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa
Barat. 20
Kegiatan Fasilitasi Layanan Darurat 24 Jam PNSD Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.708.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.662.233.613,- atau 93,54. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya layanan darurat 24 jam
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui operasional Layanan Darurat 24 Jam Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pembekalan
Basic Life Support BKS
PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 21
Kegiatan Bantuan PNS TewasWafat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.493.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.460.605.000,- atau 93,33. Hasil kegiatan adalah tersalurkannya
santunan bagi keluarga PNSD yang wafattewas, melalui pemberian santuan TewasWafat kepada 43 keluarga PNS yang tewaswafat.
22
Kegiatan Evaluasi Pengukuran Kinerja, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.375.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.372.536.650,- atau 99,34. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya
pengukuran kinerja PNS Provinsi Jawa Barat, melalui penyusunan dokumen Naskah Akademik Raperda Kinerja dan Disiplin Pegawai,
IV-201 penilaian kinerja pegawai selama 12 bulan, Monitoring Kinerja Pegawai
pada 56 OPDBiro, serta penyusunan dokumen Evaluasi dan Pelaporan. 23
Kegiatan Perencanaan dan Pendampingan Sistem Manajemen Mutu
Berbasis ISO 9001:2008, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.388.140.000,- atau 97,04. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan administrasi
kegiatan, melalui Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO 9001:2008,
Workshop,
Sertifikasi Berbasis ISO 9001:2008, serta penunjang kegiatan Sertifikasi ISO selama 9 bulan.
24 Kegiatan Pemeliharaan Sertifikasi ISO BKD Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.86.808.000,- atau 86,81. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan administrasi kegiatan, melalui pendampingan
Surveilance
dan pengembangan ISO serta penyelenggaraan rapat pemeliharaan Sertifikasi ISO.
25 Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pelayanan Perizinan
Terpadu, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.395.050.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.389.300.000,- atau 98,54. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi
pegawai, melalui bimbingan teknis 22 bidang dan pelatihan Training Komunikasi efektif.
26 Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, yang dilaksanakan
oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat terdiri dari 4
empat kegiatan, yaitu Bimbingan Teknis Aplikasi Samsat se Jawa Barat, Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, Bimbingan Teknis
Pelaksanaan Pengendalian dan Pembinaan Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi se Jawa Barat, Bimbingan Teknis
Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.774.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.488.661.950,- atau
63,07. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, melalui pengembangan pengetahuan dan kemampuan aparatur terhadap sistem aplikasi samsat, Pengelolaan Keuangan Daerah,
IV-202 Pengelolaan Barang Daerah dan Pelaksanaan Pengendalian dan
Pembinaan Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Jawa Barat. 27
Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur Pol PP, PPNS, Pembinaan Trantibum dan Perlindungan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.644.173.000,- telah direalisasikan sebesar Rp.563.872.800,- atau 87,53. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan aparatur Satpol PP, PPNS , terlaksananya Rakor Pol PP dan PPNS se Jawa Barat serta meningkatnya
jiwa korsa, melalui pembinaan pemahaman Aparat Pol PP Provinsi dalam penanganan
pelanggaran Perda
dan Trantibum,
peningkatan pemahaman
teknik operasional
Aparatur PPNS
Provinsi dan
KabupatenKota sesuai Peraturan perundang-undangan, Rakor Pol PP, Rakor PPNS, dan Peningkatan Jiwa Korsa.
28 Kegiatan Peningkatan Kecerdasan Mental Spiritual Anggota KORPRI
untuk menumbuhkan jiwa KORSA, yang dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.377.480.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.338.040.000,- atau 89,55. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan Metal dan
Spiritual anggota KORPRI ke arah yang lebih baik, melalui Outbond dan mengikutsertakan anggota KORPRI dalam MTQ tingkat Nasional.
29 Kegiatan Event Olah Raga Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.1.946.625.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.711.128.375,- atau 87,90. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
jiwa korsa dan sportivitas dikalangan anggota KORPRI, melalui penyelenggaraan Pekan Olah Raga Pemerintah Provinsi PORPEMPROV
Jawa Barat dan pengiriman kontingen PORPEMPROVINSI dalam rangka Pekan Olah Raga Pemerintah Daerah PORPEMDA.
30 Kegiatan Peningkatan Nilai Budaya dikalangan Anggota KORPRI Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oelh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.140.260.000,- atau 93,51. Hasil kegiatan adalah meningkatnya wawasan anggota KORPRI dalam seni dan budaya,
melalui penyelenggaraan lomba paduan suara dan lomba pengucap teks Panca Prasetya KORPRI.
IV-203 31
Kegiatan Fasilitasi Bantuan Hukum bagi Anggota KORPRI Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oelh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.509.041.450,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.354.200.782,- atau 69,58. Hasil kegiatan adalah terwujudnya
Perlindungan hukum
bagi anggota
KORPRI dari
permasalahan yang mempunyai implikasi hukum, melalui Sosialisasi Penyuluhan hukum; pembentukan LKBH Dewan Pengurus KORPRI
Provinsi Jawa Barat serta fasilitasi bantuan hukum bagi anggota KORPRI yang bermasalah.
32 Kegiatan Peningkatan Usaha dan Kesejahteraan bagi Anggota KORPRI
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.103.269.950,-, realisasi anggaran sebesar Rp.84.289.768,- atau 81,62. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan anggota
dengan mengembangkan jenis usaha yang dapat dikelola oleh Dewan Pengurus dan anggotanya serta meningkatkan jiwa sosial dikalangan
anggota KORPRI, melalui seminar peningkatan usaha dan kesejahteraan bagi anggota KORPRI, serta Donor Darah anggota KORPRI.
33 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Kearsipan, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.488.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.481.780.000,- atau 99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme aparatur di
bidang kearsipan, melalui pelaksanaan Bintek pemberkasan arsip di Jawa Barat50 orang pengelola kearsipan, Bintek pengelolaan arsip vital di
Jawa Barat50 orang pengelola kearsipan, Bintek pengelolaan arsip bagi sekretaris desakelurahan se Jawa Barat100 orang sekretaris
desakelurahan, peningkatan kompetensi arsiparis dalam Asosiasi Arsiparis Indonesia AAI Provinsi Jawa Barat50 orang arsiparis.
34
Kegiatan Pembinaan Teknis Kearsipan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.185.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.180.500.000,- atau 98. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
profesionalisme dalam mengelola kearsipan, melalui pembinaan di 56 OPD Provinsi Jawa Barat dan 26 Lembaga Kearsipan KabupatenKota,
serta pemutakhiran database di 56 OPD Provinsi dan 26 Lembaga kearsipan Kabupatenkota.
IV-204 35
Kegiatan Pemantapan Jabatan Fungsional Umum Non Angka Kredit yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.118.025.400,- atau 98,35. Hasil kegiatan adalah terciptanya kejelasan peran, tugas dan tanggungjawab pegawai
dalam jabatannya, melalui penyusunan dokumen uraian tugas dan syarat jabatan 40 jenis fungsional umum pada Organisasi Perangkat Daerah
Provinsi Jawa Barat. 36
Kegiatan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur BPMKL yang
dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.58.700.000,-, realisasi anggaran
sebesar Rp.55.900.000,-, atau 95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kapasitas aparatur pemerintah, melalui kursuspelatihan manajemen teknisteknis SNI dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur.
b Permasalahan dan Solusi.
1 Pelaksanaan Bintek dalam pelaksanaannya 3 hari namun angka kreditnya
yang diperoleh belum dapat memenuhi, sehingga di masa yang akan datang kegiatan peningkatan kualitas SDM lebih diarahkan untuk
kegiatan seminar. 2
Masih adanya peserta diklat yang tidak memenuhi panggilan diklat hal ini disebabkan oleh masih lemahnya kesadaran bahwa investasi bagi
pengembangan dan peningkatan sumber daya aparatur. Selama ini selalu dibandingkan antara input dana yang tidak seimbang dengan hasilnya
Output
padahal hasil diklat berbeda dengan hasil pekerjaan fisik intangible.
3 Dalam perencanaan seleksi peserta pendidikan dan pelatihan struktural
belum sepenuhnya berdasarkan kebutuhan proyeksi jabatan yang ada keterkaitan dengan OPD lain. Solusi permasalahan adalah dalam
perencanaan seleksi peserta pendidikan dan pelatihan struktural sebaiknya didasarkan kepada kebutuhan proyeksi jabatan baik pejabat
yang akan pensiun maupun yang akan promosi jabatan, sehingga efesiensi anggaran terkendali dan tidak terjadi penumpukan lulusan diklat
struktural. 4
Masih adanya komponen dalam pelaksanaan diklat yang satu dengan yang lain belum saling mendukung, baik dalam hal penyelenggaraan,
kompetensi Widyaiswara, maupun kondisi peserta diklat yang perlu
IV-205 mendapat
perhatian dan
penanganan secara
terpadu. Solusi
permasalahan adalah Masing-masing komponen sebagai sebuah sistem diperlukan dukungannya terhadap pelaksanaan diklat, baik Widyaiswara,
Penyelenggara maupun peserta perlu komitmen untuk melaksanakannya secara terpadu, sehingga menghasilkan lulusan diklat yang berkualitas
5 Profesionalisme staf belum memadai, khususnya dalam kemampuan
analisismencermati kegiatan pasca diklat. Solusi permasalahan adalah Pendidikan dan pelatihan struktural penyelenggaraannya perlu lebih
ditingkatkan, peserta diklat bukan hanya sekedar mengikuti tetapi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Metodologi pengukuran
keberhasilan suatu diklat terus menerus ditingkatkan 6
Masih kurangnya tenaga Widyaiswara yang menguasai substansi untuk Diklat Teknis dan Fungsional, terbatasnya data base maupun pendukung
guna menyusun perencanaan diklat, terutama akurasi data serta aktualisasi data yang berkaitan dengan dinamika perubahan yang cepat.
Hal ini disebabkan antara lain tidak terpeliharanya data secara baik oleh satuan-satuan kerja. Solusi permasalahan adalah Meningkatkan
kemampuan menggalang partisipasi para Stakeholder dalam proses perencanaan diklat
7 Upaya untuk mendapatkan kesempatan mengikuti diklat fungsional dan
diklat teknis substantif di tingkat pusat bagi pegawai Bandiklatda masih kurang. Solusi permasalahan adalah Menyiapkan sistem dan instrumen
monitoring dan evaluasi yang efektif. 8
Sistem monitoring dan evaluasi yang belum efektif, menyangkut metodologi maupun pelaksanaannya, termasuk penggunaan dan tindak
lanjut terhadap hasil evaluasi dan monitoring, belum dijadikan pijakan bagi kebutuhan perencanaan berikutnya. Solusi permasalahan adalah
Membangun komitmen melaksanakan kerjasama dengan instansi litbang dan iptek
9 Adanya Moratorium Penerimaan CPNS dan Moratorium perpindahan PNS
ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga anggaran assessment perpindahan dan SK Penempatan CPNS tidak terserap.
10 Peraturan dari pusat mengenai pengangkatan CPNSD dari tenaga
honorer kategori I, sampai minggu ketiga bulan Desember 2012 belum diterbitkan. Sedangkan berdasarkan PP 56 Tahun 2012 menyebutkan
bahwa Tenaga Honorer kategori I diangkat paling lambat Desember
IV-206 2012. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan terus melakukan
konsultasi dan koordinasi dengan BKN dan Menpan. 11
Jaringan SAPK yang tidak stabil, terkait dengan kegiatan Pemrosesan Kenaikan Pangkat dan Pensiun. Solusi melakukan koordinasi dengan BKN
Pusat dan dengan penambahan bandwith untuk SAPK. 12
adanya keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan proses pelayanan administrasi perizinan di
lingkungan BPPT. Solusi mengikutsertakan pegawai BPPT dalam penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan administrasi perizinan
bagi para pegawai terkait, sehingga diharapkan dapat melaksanakan pelayanan administrasi perizinan pada semua bidangsektor 24
bidangsektor yang dikelola oleh BPPT.
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan
Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.610.105.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.586.959.654,- atau 96,21. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui diklat penjenjangan fungsional, substantif dan bimtek, seminar, peningkatan kesehatan,
kerohanian, kesenian, Pemberian Pakaian KORPRI dan penghargaan purna bakti.
2
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.468.120.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.459.166.800,- atau 98,09. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
produktivitas kerja pegawai, melalui fasilitasi pegawai dalam medical checkup, pemberian pakaian dinas harian, fasilitasi bimbingan rohani
pegawai, fasilitasi Bimbingan senam, fasilitasi Pakaian Korpri, pemulangan pegawai yang pensiun.
3
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran Rp.1.613.120.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.351.692.848,- atau 83,79. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kesejahteraan aparatur, melalui dukungan biaya pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, dukungan untuk instruktur senam, kerohanian,
IV-207 dukungan dana untuk general check up; bantuan biaya pembelian resep;
bantuan biaya perawatan; fasilitasi sewa sarana olahraga serta makan dan minum peserta senam; Belanja Pakaian Dinas Harian PDH;
terfasilitasinya belanja pakaian untuk POR Pemprov; penghargaan pra purna bakti-uang pembinaankedeudeuh; dukungan dana santunan bagi
PNS yang meninggal dunia; serta peningkatan sikap mental disiplin dan jiwa korsa.
4 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang
dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi
Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.166.525.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.166.524.963,- atau 99,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
Kinerja aparatur dan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, melalui Bantuan Diklat, Fungsional, Prajabatan, Sosialisasi, Bintek, Kesehatan
JasmaniOlahraga. 5
Kegiatan Peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.341.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.244.782.000,- atau 71,68. Hasil kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan
dan kemampuan untuk mendukung kinerja pelayanan aparatur, melalui peningkatan kesejahteraan dan kemampuan serta disiplin aparatur B
dalam pelaksanaan tugas. 6
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.150.865.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.1.003.842.434,- atau 87,23. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme aparatur, melalui pemberian uang
saku untuk pendidikan dan pelatihan, honorarium narasumber kegiatan Pembinaan Mental, honorarium Instruktur Senam,
honorarium Instruktur Pembinaan Mental,
honorarium Ceramah Keagamaan, honorarium Dukungan Kesenian, PeralatanPerlengkapan Olahraga,
General Check Up, bantuan biaya pembelian resep dan kacamata,
Bantuan Biaya Rawat Inap, Sewa Lapang Tenis,
Sewa Lapang Bulu Tangkis, Sewa Lapang Sepak
Bola, Sewa
Lapang Bola
Volley, tersedianya
Mamin PasienAtletPanitia, Bahan Baju Korpri,
Pakaian Olah Raga, pemberian
IV-208 bantuan uang menjelang pensiun,
Biaya Kontribusi Belanja Sosialisasi, dan pembinaan jiwa korsa BKD.
7
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.444.125.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.414.325.000,- atau 93,29. Hasil kegiatan adalah tercapainya upaya peningkatan
kemampuan, kompetensi
dan kesejahteraan
pegawai, melalui
peningkatan kemampuan, kompetensi dan kesejahteraan pegawai. 8
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.244.198.750,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.156.490.000,- atau 64,08. Hasil kegiatan adalah tercapainya upaya peningkatan kemampuan dan kompetensi
pegawai, melalui Seminar, Lokakarya, Rakor, Diklat Teknis, dan Bimtek sebanyak 24 orang; Sewa Lapang Olah Raga; Pemberian Penghargaan
bagi 8 delapan orang Pegawai yang Pensiun PWRI. 9
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan
oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.248.150.200,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.227.461.977,- atau 91,66. Hasil kegiatan adalah meningkatnya motivasi dan etos kerja pegawai serta meningkatnya
wawasan dan keahlian aparatur, melalui fasilitasi diklat fungsional, bimbingan
teknis, sosialisasiseminarlokakaryarapat
koordinasi; terselenggaranya general
check up
, penggatian resep, penggantian pembelian kacamata, pemulangan pegawai, peningkatan kesehatan
jasmaniolah raga, serta peningkatan kerohanian. 10
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPPT,
yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.287.695.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.274.104.197,- atau 95,28. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan pegawai,
melalui pelaksanaan general check up bagi seluruh pegawai, penggantian pembelian resep obat, adanya bantuan biaya rawat inap, penggantian
biaya pembelian kacamata, biaya untuk sewa sarana olahraga badminton
IV-209 dan
futsal, sarana
untuk senam
kesegaran jasmani
serta mengikutsertakan pegawai BPPT ke dalam diklat substantif.
11 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.1.389.655.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.199.819.300,-
atau 86,34. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya dan terpenuhinya kebutuhan kesejahteraan dan kemampuan aparatur
selama 1 satu tahun anggaran, melalui pemberian penghargaan pegawai yang pensiun, Diklat Kepemimpinan, Diklat teknis dan non
teknis, pengadaan pakaian Korpri, Pengadaan Pakaian Olah Raga dan General check up karyawan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.
12
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Aparatur Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.486.425.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp.367.164.100,- atau
75,48. Hasil
kegiatan adalah
meningkatnya kemampuan
Penatausahaan Keuangan, terpenuhinya tenaga Pengadaan Barang dan Jasa, bertambahnya tenaga fungsional perencana, meningkatnya
kemampuan Pejabat Eselon III dan IV, meningkatnya pemahaman keagamaan,
meningkatnya kesehatan
pegawai, terfasilitasinya
pengembangan usaha
Purnabhakti, melalui
fasilitasi diklat
Penatausahaan Keuangan, Sertifikasi pengadaan barangjasa, Diklat Perencanaan, PIM III, PIM IV, BimtekSeminarLokakarya, Peningkatan
Kerohanian, Bantuan Biaya Kesehatan, Sewa lapangan olah raga, Pemulangan Pegawai.
13
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemampuan Aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.770.880.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.728.987.735,- atau 94,57. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya
kesejahteraan pegawai sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Barat No. 65 Tahun 2008 dan terfasilitasinya peningkatan pengetahuan
kemampuan PNS, melalui diklat, workshop, kursus, dan sosialisasi, Pakaian Olah Raga PNS, Pembelian Resep.
14 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemampuan Aparatur UPTD
Balai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.263.840.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.245.857.617,- atau 93,18. Hasil kegiatan adalah terfasilitasi
kesejahteraan pegawai sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Barat
IV-210 No. 65 Tahun 2008
,
terlaksananya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan
aparatur, terfasilitasinya
peningkatan pengetahuan
kemampuan PNS, melalui diklat, workshop, kursus, dan sosialisasi, Pakaian Olah Raga PNS, Pembelian Resep.
15 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.182.975.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.865.418.999 atau 73,16. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kesejahteraan
pegawai, melalui penyediaan Obat-obatan di Poliklinik; bantuan biaya rawat inap untuk 1 orang; sewa untuk Gedung Olah raga selama 12
bulan; batik Korpri untuk seluruh pegawai; batik PWRI sebanyak 22 buah; pemulangan pegawai yang purna bakti sebanyak 33 orang.
16 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai
pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.629.496.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.574.379.651,- atau 91,24. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kinerja pegawai Balai dalam mendukung pelayanan kesehatan yang prima dan komprehensif, melalui penyelenggaraan
general check-up
; kegiatan kesehatan jasmani; batik korpri; bantuan biaya pemulangan
pegawai pensiun kadeudeuh; diklat subtantif dan seminarlokakarya; serta sewa lapangan olah raga.
17 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.410.785.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.363.834.600,- atau
88,57. Hasil kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui peningkatan dan kemampuan
aparatur selama 12 bulan. 18
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi Anggaran sebesar Rp.463.050.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.411.018.983,- atau 88,76. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur, melalui pemberian biaya kesehatan
pegawai, biaya kursus, pelatihan, sosialisasi dan Bintek PNS; penyediaan sewa sarana olahraga, General Check Up, serta pemulangan pegawai dan
pembelian Batik Korpri.
IV-211 19
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat
Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.362.300.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.336.646.000,- atau 92,92. Hasil kegiatan adalah tersedianya aparatur yang memadai dan
terciptanya manajemen sumber daya aparatur yang berbasis kompetensi dan komprehensif, melalui fasilitasi 106 orang aparatur dengan
pemberian biaya kesehatan pegawai, biaya kursus, pelatihan, sosialisasi dan Bintek PNS.
20
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peningkatan
Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Wilayah tersebar di 33 tiga puluh tiga KabupatenKota, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.3.805.691.200,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.188.552.976,- atau 83,78. Hasil kegiatan adalah terwujudnya
profesionalisme, ketrampilan dan kesejahteraan aparatur Dispenda Provinsi Jawa Barat, melalui pemberian pelayanan kesehatan general
check up, kaca mata, resep, fasilitasi pakaian KORPRI dan
capacity building
Tim Pembina Samsat. 21
Kegiatan Kesejahteraan dan Kemampuan
Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dengan alokasi anggaran sebesar Rp.838.990.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.767.742.075,- atau 91,51. Hasil kegiatan adalah terakomodasinya kesejahteraan PNS, penghargaan, pengabdian
PNS dan meningkatnya sumber daya aparatur, melalui Siraman Rohani, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Purna Bhakti, Pakaian Dinas, bantuan
Pendidikan dan Pelatihankursus singkat. 22
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.1.067.417.570,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.017.524.500,- atau 95,33. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kualitas sumberdaya aparatur, melalui kesehatan pegawai berupa pembelian resep kepada 9 orang, general check up kepada 185 orang
dan penggantian kacamata kepada 17 orang; kerohaniankesenian berupa honor instruktur kerohaniankesenian selama 8 delapan bulan,
dengan rincian 2 kegiatan hari kebesaran keagamaan, 8 bulan untuk instruktur musik dan senam serta 5 kegiatan ceramah rutin; pembelian
obat sebanyak 9 bulan; fasilitasi seminar, lokakarya, rakor, bimtek dan
IV-212 kursus berupa uang saku fasilitasi kepada 1 PNS; fasilitasi diklat teknis
substantif berupa uang saku diklat teknis selama 28 hok, uang saku Diklat PIM III selama 40 hok dan penanaman sikap mental disiplin dan
jiwa korsa berupa outbond dalam rangka pembinaan mental dan disiplin yang diikuti oleh 43 orang.
23 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Sumberdaya Aparatur Dinas ESDM,
yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.793.200.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.713.578.800,- atau 89,96. Hasil kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur melalui
Diklat maupun Bintek yang terdiri dari Diklat Struktural PIM III, Diklat Struktural PIM IV, Diklat Jabatan Fungsional, Bintek Pengadaan Barjas,
dan Bintek Sektor ESDM; kegiatan pemenuhan kebutuhan untuk kesejahteraan rohani dan jasmani; bantuan resep dan perawatan;
general chek up; penyediaan sarana olah raga; pakaian untuk aparatur berupa pakaian Korpri dan pakaian olahraga; dan pemulangan pegawai
pensiun. 24
Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Sumber Daya Aparatur Sekretariat DP KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.238.335.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.202.606.447,- atau 85,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja, kemampuan
dan kesejahteraan aparatur dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan, melalui pemberian bantuan biaya pembelian resep, rawat inap, dan uang
Purna Bakti, pelaksanaan kegiatan Kerohanian dan Kesenian, Ikut sertanya Pegawai dalam Diklat PIM dan Diklat Teknis, penyediaan
Seragam PNS sebagai anggota KORPRI. 25
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.71.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.70.986.900,- atau 99,98. Hasil kegiatan Meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan
aparat, melalui peningkatan jasmaniolahraga; peningkatan kerohanian; peningkatan kesehatan; pengadaan seragam KORPRI dan ongkos jahit;
pemulangan pegawai yang pensiun Uang Kadeudeuh. 26
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Kantor
Perwakilan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Kantor
IV-213
Perwakilan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.122.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.112.426.220,- atau 92,15. Hasil kegiatan adalah terealisasinya kebutuhan peningkatan
kinerja aparatur melalui olahraga dan siraman rohani, penggantian biaya pengobatan dan medical check up, diklat fungsional, biaya kepesertaan,
penggantian resep, biaya rawat inap, biaya pemulangan pegawai yang pensiun, pemberian uang pembinaan kepada pegawai yang pensiun serta
pengadaan pakaian korpri. 27
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas dan Balai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.1.491.363.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.1.350.672.358,- atau 90,57. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas dalam
pengelolaan SDA dan terjaminnya kesehatan aparatur, melalui Peningkatan kesejahteraan PNS, General Check Up, pembelian resep,
penggantian kaca mata, pakaian korpri, pakaian batik, pakaian olahraga dan penghargaan pramubakti.
28 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan SDM Aparatur,
yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.631.895.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.548.176.828,- atau 86,75. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan
kemampuan aparatur, melalui fasilitasi bantuan seminar, sosialisasi dan diklat, medical check up dan kacamata, dan biaya pemulangan pegawai
yang pensiun serta santunan bagi keluarga pegawai yang meninggal dunia serta diberikannya seragam baju KORPRI.
29 Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.268.990.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.231.051.500,- atau 85,90. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur dalam rangka pelayanan publik,
melalui pembinaan pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani; pengadaan obat-obatan klinik intern disparbud jawa barat;
medical check up; penggantian resep obat; sewa lapangan gedung olah raga; pemulangan pegawai yang pensiun; belanja kursus, pelatihan,
sosialisasi dan bimbingan teknis PNS.
IV-214 30
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai
pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.730.868.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.676.394.652,- atau 92,55. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kinerja aparatur dalam rangka pelayanan publik pada balai, melalui pemberian honorarium tenaga ahliinstrukturnarasumber
moderator; belanja jasa kesehatan; sewa lapangan gedung olah raga; pemulangan pegawai yang pensiun; serta
General Cek Up
. 31
Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.448.750.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.108.605.817,- atau 27,19. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui
pemberian uang Jahit Pakaian Dinas, belanja Jasa kesehatan, belanja Pakaian KORPRI, pemulangan pegawai, belanja Kursus, belanja pelatihan
sosialisasi, belanja bintek. 32
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.770.936.900,-, realisasi anggaran sebesar Rp.756.966.386,- atau 98,19. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kesejahteraan dan kemampuan aparatur Dinas, melalui diklatpim, diklat teknis, bimtek, seminarlokakarya, pengadaan obat, penggantian
kacamata, general check up. 33
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.808.325.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.746.177.350,- atau 92,31. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan
kemampuan aparatur, melalui kesegaran jamani, bimbingan rohani, penggantian rawat inap, penggantian resep, pelaksanaan General
chekup, Pemberian Batik PWRI, PIN dan Topi, pemberian uang saku Diklatpim.
34 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Diperta
Provinsi, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.873.225.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.756.673.975,- atau 86,65. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan
kemampuan aparatur Dinas, melalui fasilitasi bantuan biaya peningkatan
IV-215 kesehatan jasmanirohani, diklat dan pelatihan pegawai, biaya jasa
kesehatan general chek up, fasilitasi lapangan olah raga, biaya pemulangan pegawai yang pensiun, dan biaya kursus - kursus pelatihan
lainnya. 35
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.046.503.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.808.050.250,- atau 88,35. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur balai, melalui peningkatan kesehatanjasmani, peningkatan kerohanian, kesehatan
pegawai, pengadaan obat, penggantian kaca mata, biaya pelatihan, pemulangan pegawai yang pensiun dalam daerah, dan pengadaan
pakaian Korpri. 36
Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.305.641.400,-, realisasi anggaran sebesar Rp.836.036.703,- atau 64,03. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas aparatur dalam
memfasilitasi kegiatan DPRD dan meningkatnya kemampuan aparatur yang mampu menunjang tercapainya visi dan misi Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa
Barat, melalui
peningkatan kesehatanjasmani,
peningkatan kerohanian,
kesehatan pegawai,
pengadaan obat, penggantian kaca mata, biaya pelatihan, pemulangan pegawai yang
pensiun dalam daerah, dan pengadaan pakaian Korpri. 37
Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, yang dilaksanakan oleh
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.278.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.267.266.500,- atau 96. Hasil kegiatan adalah tersedianya
kebutuhan dan operasional aparatur, melalui fasilitasi bantuan biaya kepesertaan, fasilitas pengadaan obat-obatan, fasilitas biaya pemulangan
pegawai yang pensiun dalam daerah, peningkatan kesehatan jasmaniolahraga, fasilitas peningkatan kerohanian, sewa prasarana
olahraga. 38
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BKPP II
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.151.200.000,-, realisasi
IV-216 anggaran sebesar Rp.136.200.000,- atau 90,08. Hasil kegiatan adalah
Meningkatnya wawasan dan kemampuan Aparatur, melalui penggantian resep; pemulangan pegawai; pengadaan pakaian korpri.
39 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.608.125.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.481.927.000,- atau 79,25. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan jasmani dan
rohani, terpeliharanya kesehatan, apresiasi bagi karyawan purna tugas, meningkatnya motivasi bagi aparatur BKPPMD, melalui pemberian obat-
obatan; belanja jasa kantor; bahan pakaian Batik Korpri; pakaian olahraga; belanja kursus-kursus.
40 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kualitas Sumberdaya Aparatur
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.685.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.549.350.000,- atau 80,11. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya peningkatan
kesejahteraan dan kualitas sumberdaya aparatur, melalui Pembinaan Kerohanian dan ihsan tahsin Al-Quran, pelaksanaan senam kesegaran
jasmani, bantuan resep dan pemeriksaan Dokter, bantuan rawat inap, bantuan kacamata, General Check Up untuk pegawai, sewa gedung
olahraga, belanja pakaian batik Korpri bagi pegawai dan batik tradisional untuk pensiun, serta bantuan uang saku diklat dan bantuan bimbingan
teknis. 41
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.597.997.500,-, realisasi kegiatan sebesar Rp.1.528.817.116,-, atau 95,67. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kualitas sumber
daya aparatur, melalui pemberian kesejahteraan pegawai dan pemberian biaya pemulangan bagi yang pensiun.
42
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas, yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.939.360.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.878.124.250,- atau 93,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas aparatur daerah, melalui penyediaan Bahan
Pakaian Dinas Harian PDH untuk petugas Protokol, Ajudan, Sekpri dan Walpri Pimpinan; bahan pakaian Korpri pejabat struktural dan pelaksana
IV-217 serta pakaian olah raga yang diperuntukkan di lingkungan Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat. 43
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Sekretariat dan SMK Eks Yayasan Darmaloka serta Balai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.4.128.335.380,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.677.615.942,- atau 89,08.
Hasil kegiatan
adalah terealisasinya
Peningkatan KesejateraanKemampuan
Aparatur dan
Angka Kredit
Jabatan Fungsional, melalui
pembayaran honorarium tenaga ahli, narasumber jasa Kerohanian, Instruktur olahragakesenian; pengadaan peralatan
perlengkapan olahraga, perlengkapansarana olahraga pegawai, obat obatan klinik intern, biaya penggantianpembelian resep, biaya
penggantian perawatan, penghargaan Pra Purna Bakti periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, uang saku bagi PNS yang
mengikuti Pendidikan Latihan Teknis dan Bimbingan Teknis, Bintek terakreditasi, penyediaan uang saku peserta, uang saku bagi CPNS yang
mengikuti Prajabatan, Perjalanan Dinas Dalam Daerah dalam rangka kegiatan sertifikasiPAK jabatan Fungsional Guru, Perjalanan Dinas Luar
daerah untuk mengikuti seminar, pelaksanaan siding angka kredit jabatan fungsional Guru; peningkatan kesejahteraan dan kemampuan
SMK-SMAMA Cikole Lembang, SMK-SPP Gegerkalong, SMK-PU, SMK-SPP Tanjungsari; kebutuhan makan dan minum tamu dan peserta rapat;
serta pengadaan seragam batik KORPRI. 44
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.742.270.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.726.844.700,- atau 97,92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kapasitas aparatur dan kesejahteraan PNS, melalui pelaksanaan Senam Kesegaran Jasamani, Pelatihan Kesenian Nasional dan siraman rohani,
Belanja obat-obatan, Pembelian resep, Penggantian kaca mata, General cek up, Perawatan, Sewa prasarana olah raga, pengadaan baju batik,
Pemulangan PNS yang pensiun, Kontribusi Seminarlokakaryapelatihan. 45
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai
Pengelolaan Sampah Regional BPSR Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.60.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.44.329.250,- atau 73,88. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya kapasitas aparatur dan
IV-218 kesejahteraan PNS, melalui pemberian akomodasi kebutuhan PNS dalam
pemeliharaan Kesehatan, pelatihan teknis dan manajemen untuk meningkatkan kapasitas aparatur PNS.
46
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.786.975.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.523.415.000,- atau 66,51. Hasil kegiatan adalah terdapatnya Sumber Daya Manusia SDM
yang professional dalam melayani masyarakat, melalui pemberian honorarium Instruktur Senam, terdapatnya SDM yang professional,
pakaian dinas harian, terdapatnya Diklat Subtantif. 47
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur,
Peternakan, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.587.196.200,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.551.933.550,- atau 93,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesional aparatur, melalui peningkatan kesejahteraan
jasmani dan rohani melalui kegiatan senam, kesenian, bulu tangkis dan futsal serta siraman rohani; terselenggaranya general check up;
terpenuhinya sarana pakaian korpri dan pakaian batik purnabakti; terpenuhinya
pembinaan melalui
kadeudeuh purnabakti
bagi; terlaksananya
acara bimtekdiklatseminarlokakaryaraker,
terselenggaranya acara
pembinaan pengelolaan
keuangan dan
perpajakan. 48
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.201.304.010,- atau 50,33. Hasil kegiatan adalah terwujudnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui fasilitasi
kesejahteraan dan kemampuan aparatur. 49
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan
oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.214.605.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.189.822.200,- atau 88,45. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kualitas aparatur yang berkemampuan dan sejahtera, melalui peningkatan kesehatanjasmani, peningkatan kerohanian, kesehatan
pegawai, pengadaan obat, penggantian kaca mata, biaya pelatihan, pemulangan pegawai yang pensiun dalam daerah, dan pengadaan
pakaian Korpri.
IV-219 50
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPBD
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.243.470.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.240.543.500,- atau 98,80. Hasil kegiatan adalah meningkat kinerja aparatur, melalui
penyediaan kesejahteraan dan kemampuan pegawai dan pelaksanaan kegiatan kerohanian.
51 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.573.650.000,-, realisasi anggarannya sebesar Rp.543.757.000,- atau 94,79. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kualitas aparatur, melalui Dikpim III, Dikpim IV, penggantian bantuan resep, penyediaan sarana olahraga, penyediaan pakaian olahraga
PORPEMPROVINSI dan pemulangan pegawai yang pensiun. 52
Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.017.696.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.524.184.899,- atau 90,16. Hasil kegiatan adalah
terpenuhinya pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, melalui kegiatan
administrasi dan pelayanan kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
53 Dukungan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.498.050.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.433.222.790,- atau 86,98. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelayanan terhadap dukungan
kinerja pimpinan, melalui fasilitasi penyediaan pelayanan pimpinan.
b Permasalahan dan Solusi
1 Belum semua OPD menyediakan anggaran General Check Up,
penggantian resep, kacamata, serta biaya rawat inap yang ideal, sehingga terjadi gap kesejahteraan pegawai di setiap OPD. Solusi untuk
permasalahan tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dengan TAPD untuk menentukan besaran anggaran kesejahteraan pegawai di
setiap OPD.
IV-220 2
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia masih kurang baik dari sisi latar belakang pendidikan, keterampilan, keahlian serta penguasaan
pekerjaan. Solusi adalah Usulan formasi pegawai yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan kepada BKD Provinsi Jawa Barat.
3 Masih kurangnya tenaga berkompetensi akuntansi dan yang menguasai
Teknologi Informasi. Solusi mengikutsertakan pegawai pada Diklat Aparatur untuk keterampilan penatausahaan keuangan dan akuntansi
serta Teknologi Informasi. 4
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang belum memadai. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia antara lain melalui diklat teknis, bimtek, seminarworkshop; dan recruitment pegawai berdasarkan kebutuhan.
5 Untuk penyelenggaraan acara Jiwa Korsa yang menurut rencana akan
dilaksanakan pada Triwulan ke IV menjelang akhir tahun akhirnya tidak jadi dilaksanakan, mengingat kondisi cuaca serta calon lokasi yang sudah
ditentukan dianggap kurang memungkinkan untuk dilaksanakan, dengan pertimbangan jika dilaksanakan tidak akan mencapai sasaran optimal
terhadap upaya peningkatan kesegarankesehatan jasmani para pesertakaryawan. SILPA dari realisasi anggaran pada kegiatan ini
disebabkan karena adanya efisiensi anggaran dari pelaksanaan fasilitasi Rawat inap, belanja pakaian korpri pegawai dan uang saku diklat, serta
belanja jasa Penyelenggaraan Acara Jiwa Korsa. Solusi untuk beberapa permasalahan yang bersifat teknis dan non teknis secara bertahap telah
diselesaikan melalui upaya peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja maupun antar OPD terkait.
6 Untuk menjalankan tugas dan fungsi masih banyak kendala yang
dihadapi yaitu: 1 Kurangnya Petugas yang profesional dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, diantaranya Petugas
Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman POPT, yang dibutuhkan per kecamatan minimal 1 orang sedangkan keberadaan sekarang
petugas POPT rata-rata melaksanakan tugas di 2 kecamatan; 2 Dukungan anggaran untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia
belum maksimal, misalnya : anggaran untuk kegiatan pelatihan diklat fungsional atau diklat substantif untuk peningkatan kemampuan aparatur
kurang memadai sehingga banyak diklat yang tidak diikuti; 3 Belum terfasilitasinya petugas untuk mendapatkan pelayanan general check up
kesehatan, khusus bagi petugas laboratorium yang tersebar di UPTD
IV-221 tidak secara maksimal dapat dilaksanakan. Dalam protap, semua petugas
laboratorium wajib melakukan general check up kesehatan setiap 4 bulan, sampai saat ini baru bisa dilaksanakan 1 tahun sekali, itupun tidak
untuk semua petugas laboratorium; 4 Pada tahun 2012 seluruh petugas tidak mendapatkan pakaian dinas, begitu juga tahun 2013. Solusinya
antara lain yaitu : 1 Dipertimbangkan untuk menambah pengangkatan petugas POPT atau dengan mengangkat Tenaga Harian Lepas THL
sebagai pendamping Petugas POPT yang ada, 2 Memaksimalkan penetapan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, kesehatan, dan fasilitasi pakaian dinas.
4 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a Pelaksanaan Program
Program pelayanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan oleh
OPDBiro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.292.651.879.357,-, realisasi
anggaran sebesar
Rp.262.548.526.984,- atau 89,71. Dengan rincian kegiatan, sebagai berikut : 1
Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Hasil kegiatan adalah terwujudnya penyelenggaraan administrasi perkantoran yang
memadai untuk memperlancar pelaksanaan tugas pada OPDBiro, melalui pengadaan alat listrik dan elektronik selama 12 bulan; alat tulis kantor
selama 12 bulan; benda pos berupa materai dan prangko selama 12 bulan; belanja berlangganan telepon, listrik, air, surat kabar, surat kilat
khusus, dan internet selama 12 bulan; kebutuhan gas elpiji, Jasa Telepon, Air, Listrik selama 12 bulan; pengadaan cetak fotokopi dan
penjilidan selama 12 bulan ; serta makanan dan minuman rapat dan tamu selama 12 bulan.
2 Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil kegiatan adalah
terpenuhinya Kebutuhan dasar administrasi perkantoran dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
OPD Biro, melalui
fasilitasi undangan rapat, koordinasi, konsultasi dan monitoring berupa perjalanan
dinas; serta
fasilitasi pegawai
mengikuti binteklokakaryadiklat.
3 Kegiatan Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa Perkantoran.
Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional khususnya dalam memfasilitasi dan menunjang pelaksanaan tugas pokok
IV-222 dan fungsi, melalui pemanfaatan barang dan jasa dalam menunjang
aktivitas. 4
Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Ketatausahaan dan Kearsipan. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan
kearsipan, melalui pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan ketatausahaan dan kearsipan.
5 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Sandi dan Telekomunikasi. Hasil
kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan administrasi Sandi dan Telekomunikasi, melalui pelaksanaan kegiatan
administrasi dan
pelayanan perkantoran
Bagian Sandi
dan Telekomunikasi.
b Permasalahan dan Solusi.
1 Masih kurangnya sumber daya aparatur yang memiliki sertifikat
pengadaan barang dan jasa. Solusi Mendidik beberapa orang aparatur pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah untuk mengikuti Diklat
Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. 2
Belum tersusunnya database barang inventaris kantor sebagai sumber data dan bahan informasi yang akurat sebagai dasar perencanaan,
pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian barang inventaris. Solusi : Meningkatnya penggunaan sarana kerja kantor untuk kelancaran dan
pengajuan penambahan anggaran pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kerja secara bertahap.
3 Kurang sinkronnya jadwal kegiatan antara kegiatan yang dilakukan oleh
pimpinan dan OPD lingkup pertanian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan koordinasi secara intensif dengan Pimpinan OPD
lingkup pertanian dan Unit Kerja lainnya. 4
Untuk penyelenggaraan administrasi perkantoran tidak terserap semuanya dikarenakan honorarium Non PNS yang sudah direncanakan
akan bertambah namun dengan pertimbangan pelayanan masih dapat dikendalikan jadi penambahan SDM belum dapat direalisasikan
semuanya. Selanjutnya Penyelenggaraan administrasi perkantoran yang sudah dianggarkan pada APBD sebagian direalisasikan dari dana
operasional. Adapun solusinya, untuk anggaran tahun yang akan datang perencanaan penyelenggaraan administrasi perkantoran opersional
rumah sakit, khususnya honorarium non PNS Gaji Karyawan harus lebih dimatangkan lagi.
IV-223 5
Masih terdapat kekurangan untuk biaya langganan listrik untuk mendukung kelancaran kerja di lingkungan Dinas pertanian dan UPTD,
Instalasi dan Brigade. Solusinya kedepan ada perhitungan seperti dalam perhitungan gaji pegawai acres terhadap tahun yang lalu dan tahun
yang akan datang untuk langganan Listrik dan penghematan penggunaan listrik pada siang hari.
5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a Pelaksanaan Program
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang dilaksanakan oleh OPDBiro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.456.627.935.099,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.423.039.595.088,- atau 92,64. Dengan rincian kegiatan, sebagai berikut :
1 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan
adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat yang memadai, melalui pengadaan peralatan kantor,
komputer, dan penataan ruang perpustakaan. 2
Kegiatan Pembangunan Tahap I Gedung Kampus II Badiklatda Cipageran. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan sarana dan
parasarana untuk mendukung pelayanan diklat, melalui penyediaan bangunan tahap I gedung kampus II Badiklatda sebanyak satu unit.
3 Kegiatan Renovasi Aula Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat dan
Pengadaan Peralatan Kantor. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan sarana dan parasarana untuk mendukung pelayanan diklat,
melalui penyediaan aula Badiklatda yang telah direnovasi sebanyak 1 unit dan tersedianya peralatan kantor.
4 Kegiatan Pemagaran Halaman BKPP Wilayah I. Hasil kegiatan adalah
tersedianya pagar halaman Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, melalui pembangunan konstruksi Pemagaran
Halaman Kantor BKPP Wilayah I. 5
Kegiatan Pengerasan dan Pengaspalan Halaman Parkir dan Penataan Taman Halaman Kantor BKPP Wilayah I. Hasil kegiatan adalah
terciptanya peningkatan dan penataan halaman kantor BKPP Wilayah I melalui pengaspalan halaman kantor BKPP Wilayah I, melalui
pembangunan Konstruksi pengadaan Konstruksi Jalan dan Penataan Halaman Parkir BKPP Wilayah I.
IV-224 6
Kegiatan Pembuatan Pos Jaga Keamanan Dalam 2 Pos. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan peningkatan prasarana keamanan dalam
mendukung keamanan, melalui pembangunan pos jaga keamanan dalam 2 POS.
7 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja. Hasil kegiatan adalah
komputer, facsimile, perangkat komputer dan jaringan dalam mendukung TUPOKSI, melalui penyediaan Komputer PC Branded, Printer Laser Jet
Inkjet, software Original Windows Office, Faximili, Jaringan Internet. 8
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana kantor yang memadai, melalui
penyediaan honorarium panitia barang dan jasa, uang transport untuk bantuan teknis
,
belanja pakaian habis, belanja jasa kantor, belanja cetak penggandaan, belanja makanan dan minuman, belanja jasa konsultasi,
belanja pemeliharaan jasa konstruksi, pengadaaan peralatan kantor, pengadaan perlengkapan kantor, pengadaan komputer, pengadaan
meubelair, pengadaan peralatan dapur, pengadaan penghias ruangan, pengadaan alat-alat studio, alat-alat komunikasi.
9 Kegiatan Sosialisasi Perda No. 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Perhubungan. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaran Perhubungan, melalui Penyelenggaraan Sosialisasinya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaran. 10
Kegiatan Revitalisasi Balai. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor dalam rangka optimalisasi pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, melalui penyediaan sarana dan prasarana, honor pengadaan penerimaan hasil pekerjaan barang dan jasa, ATK, dokumen
lelang, dokumentasi makan dan minum, jasa untuk pendukung rehab gd, makarti, system informasi pelayanan TKI terpadu, mesin tik, mesin
penghacur kertas, anjungan informasi mandiri, tabung pemadam kebakaran, lemari arsip, brankas, filing cabinet white board, pendingin
ruangan, papan nama kantor, tv, genset, server, pc, note book, tablet pc, printer, scener, ups, wifi-lan, pointer presenter, meja rapat, kursi tunggu,
kursi rapat, kamera, handycame, lcd proyektor, wireless portable, megaphone, layarscreen, voice ic recorder, dvd telepon cordless,
faximile pasang ht, pemasangan telepon pasangan internet paket rehab gedung makarti.
IV-225 11
Kegiatan Pembangunan Asrama Siswa Balai Pelatihan Ketenagakerjaan Bekasi. Hasil kegiatan adalah terfasilitasi pelayanankenyamanan
terhadap peserta pelatihan di BPK Bekasi, melalui pembangunan asrama siswa balai pelatihan ketenagakerjaan yang memadai seluas 1.067m
2
. 12
Kegiatan Pembangunan Gedung Asrama dan Kelas Balai Pelatihan Ketransmigrasian.
Hasil kegiatan
adalah terfasilitasi
pelayanankenyamanan terhadap peserta pelatihan ketransmigrasi di Balatrans, melalui pembangunan asrama siswa balai pelatihan
ketenagakerjaan yang memadai seluas 70 m
2
. 13
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Jasa Perkantoran. Hasil kegiatan adalah Tersedianya Sarana dan Prasarana Perkantoran, melalui
Belanja Modal Pengadaan Komputer, Adanya Belanja Modal Pengadaan Mebelair, Pengadaan Alat Studio, Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor dan Pengadaan Kendaraan Dinas. 14
Kegiatan PeningkatanPerluasan Rumah AngklungHouse of Bamboo Tahap I. Hasil kegiatan adalah
M
eningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantordalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, serta tersedianya ruang publik bagi pelestarian angklung sebagai warisan budaya, melalui Penataan Ruang Studi dan Demo Angklung;
serta penyediaan penunjang kegiatan. 15
Kegiatan Penyusunan Masterplan Taman Budaya Sebagai Ruang Pergelaran Seni Bertaraf Internasional.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantordalam rangka
optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan tersedianya dokumen perencanaan penyediaan ruang publik bagi peningkatan
kreativitas di bidang seni budaya bertaraf internasional, melalui penyusunan Masterplan Taman Budaya Sebagai Ruang Pergelaran Seni
Bertaraf Internasional. 16
Kegiatan Pembangunan Gedung DPRD. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya gedung kantor dalam menunjang aktivitas Sekretariat
DPRD dan DPRD, melalui pembangunan prasarana perkantoran yang representatif dan memenuhi standar persyaratan teknis gedung
pemerintah. 17
Kegiatan Pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Daerah Jawa Barat Bertaraf Internasional Tahap 3. Hasil kegiatan adalah terbangunnya
perpustakaan bertaraf internasional di Jawa Barat untuk optimalisasi
IV-226 pelayanan
kepada masyarakat,
melalui pembangunan
gedung perpustakaan bertaraf internasional tahap 3 seluas 4000M
2
. 18
Kegiatan Renovasi Gedong Sigrong. Hasil kegiatan adalah teronovasinya Gedong Sigrong, melalui perbaikan Gedong Sigrong di BKPP Wilayah II.
19 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Operasional Dinas. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui Pengadaan kendaraan operasional dinas
berupa kendaraan roda empatlebih dan roda 2 ditujukan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pimpinan, pejabat
struktural maupun karyawankaryawati dilingkup Sekretariat Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. Program ini terkait
pula dengan peremajaan-penghapusan kendaraan yang telah habis nilai teknisekonomisnya.
20 Kegiatan Pengadaan Alat Perlengkapan Kantor. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui pengadaan alat perlengkapan kantor dan
rumah tangga untuk Pimpinan, 4 Asisten dan 12 biro; Pengadaan alat perlengkapan kantor dan rumah tangga diantaranya berupa mesin tik,
mesin pemotong rumput, mesin hitung, mesin fotokopi, almari, waterheater, lemari, filling kabinet, alat pendingin ruangan AC, televisi,
vacuum cleaner, main frame, komputer PC, printer, notebook, scanner, monitordisplay, kelengkapan komputer, meja kerja, meja rapat, meja
makan, kursi kerja, kursi rapat, tempat tidur, sofa, rak bukutvkembang, kompor gas, dispenser, kulkas, jam dindingmeja, gordyn, kamera,
handycam, proyektor, faximili, sound system, telepon, alat-alat kedokteran dan lukisan foto
.
21 Kegiatan Sosialisasi Pembangunan Bidang Permukiman dan perumahan.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan dan kinerja perkantoran, melalui penyediaan media Informasi Melalui Media Elektronik, Media
Informasi Melalui Surat kabar, gambar untuk billboard. 22
Kegiatan Perencanaan Renovasi Gedung Sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat. Hasil kegiatan adalah tersedianya Perencanaan Renovasi
Gedung Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Kajian Kondisi tanah dan air di Gedung Baru DPRD Jawa Barat, Kajian Teknis Dampak Instrusi
Air di sekitar Gedung Baru DPRD Jawa Barat. 23
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor dan Rumah Tangga. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
IV-227 dalam rangka mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui
pengadaan Alat listrik dan elektronik, bahan pembersih, alat penunjang perlengkapan dapur, peralatan air,peralatan perbengkelan, peralatan
dapur. 24
Kegiatan Peningkatan Jaringan Sistem Closed Circuit Television dan Peningkatan Koordinasi Keamanan. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
keamanan dilingkup Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan rumah dinas pimpinan, melalui pengadaan sarana keamanan berupa handy
talky. 25
Kegiatan Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Perkantoran
Kerumahtanggaan. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana kantor, pengadaan sarana dan prasarana kantor dalam
mendukung kegiatan kerumahtanggaan. 26
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jaringan Networking untuk Sistem Pelaporan Keuangan Daerah SIPKD. Hasil kegiatan adalah lancarnya
komunikasi data SIPKD, melalui peningkatan kapasitas jaringan SIPKD.
b Permasalahan dan Solusi.
1 Kaitannya dengan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
dengan penyerapan anggaran sebesar 97,33 menunjukan kegiatan
bisa dilaksanakan dengan baik, kedepan optimalisasi penyerapan dan target kinerja dapat dipertahankan.
2 terhambatnya proses pembangunan oleh mekanisme pengurusan
perijinan kawasan Bandung Utara yang lambat dan berbelit-belit. Untuk mengatasi
masalah tersebut
solusinya adalah
mengintensifkan pengurusan perijinan kepada OPD terkait.
3 Umumnya bersifat pengadaan barangjasa dengan pihak ketiga. Untuk
yang bersifat pelelangan dilakukan secara elektronik melalui ULP, kendalanya adalah waktu yang mengalami keterlambatan. Demikian juga
yang melalui penunjukan tergantung pada ketersediaan barang sesuai speck yang juga terkait dengan waktu pelaksanaan. Solusi untuk
mengatasi permasalahan adalah Mengatur perencanaan secara matang dan melakukan pengawasan atas pelaksanaannya, didukung tertib
administrasi, sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya, serta dengan melakukan efisiensi anggaran sisa lelang.
4 Jumlah anggaran yang disediakan kurang memadai untuk memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana yang semakin meningkat, dengan
IV-228 bertambahnya kewenangan pengelolaan administrasi perizinan dari 109
jenis perizinan 14 bidang menjadi 205 jenis perizinan 23 bidang dan bertambahnya jumlah pegawai pelaksana pelayanan administrasi
perizinan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah Mengusulkan peningkatan anggaran secara bertahap.
5 Adanya beberapa kendala masalah pengadaan diantaranya masalah
sertifikasi, juga adanya kelemahan di kemampuan SDM terutama dalam hal websitekonten situs pemerintah, juga adanya beberapa barang APK
yang tak teralokasikan dalam perencanaan akan tetapi harus dipenuhi dikarenakan kebutuhan yang mendadak dan mendesak sebagai solusi
dalam pengadaan peralatan juga harus disesuaikan dalam perencanaan personil ,sehingga nantinya akan terjadi sinergitas dalam pelaksanaan
tugas, SDM yang profesional serta didukung sistem dan perlengkapan kantor yang lengkap.
6 kondisi teknologi yang sangat cepat menimbulkan tuntutan akan
pemenuhan sarana dan prasarana yang
up to date.
Solusi yang diambil untuk permasalahan tersebut adalah penyediaan anggaran yang
memadai untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. 7
Kondisi instalasi masih banyak yang memprihatinkan, 5 Brigade adalah Aset Pemerintah Provinsi yang dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan. Bangunan
5 Brigade
sudah sangat
menghawatirkan keberadaannya, khususnya Brigade yang berada di Buahbatu tidak layak
keberadaannya di lingkungan yang berdampingan dengan PUSKESMAS sedangkan 5 Brigade tersebut merupakan penyimpanan Obat-obatan
Pertanian yang relatif mengandung bahan beracun; 2 Dukungan sarana prasarana laboratorium yang kurang memadai walau dari segi
kemampuankeahlian sumberdaya manusia sudah siap. 3 Kurangnya kendaraan operasional roda 4 empat maupun roda 2 dua untuk
kelancaran tugas dan fungsi Bidang, UPTD, Instalasi maupun Brigade. Solusinya antara lain yaitu : 1 Memaksimalkan penetapan anggaran
untuk mendukung tupoksi OPD; 2 Menambah Operasional untuk kelancaran tugas dan fungsi Bidang, UPTD, Instalsi dan Brigade; 3
Menambah perangkat alat peralatan kantor APK, alat komunikasi untuk memperlancar alur laporan, dan komputer.
8 Sarana dan prasarana pengelolaan perpustakaan dan kearsipan yang
tersedia di Bapusipda Provinsi Jawa Barat masih kurang dan beberapa perlengkapan yang tersedia sudah harus diperbaiki atau diganti.
IV-229 Solusinya adalah mengoptimalkan peralatan yang dimiliki, mengusulkan
pengadaan serta meningkatkan koordinasi antar bidang Perpustakaan dan kearsipan dan mengintensifkan konsultasi dengan Perpusnas dan
kearsipan. 9
Perubahan personil ULP memperlambat akselerasi pelelangan, adanya sanggah banding. Solusinya adalah mempercepat waktu untuk lelang,
mempercepat proses penyelesaian sanggah banding. 10
kepemilikan asset pemerintah pusat yang belum diserahkan ke Pemerintah Daerah, sehingga pelaksanaan pembangunan sarana
prasarana mengalami
keterlambatan. Adapun
solusinya adalah
melakukan koordinasi antar instansi terkait baik dengan instansi pusat maupun daerah, sehingga diperoleh kepastian legalitas penggunaan
asset pusat tersebut pada tanggal 6 Juni 2012 melalui Surat Perjanjian antara Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dengan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor .
Permasalahan lainnya adalah terdapatnya kesalahan Kode Rekening Belanja Jasa Konsultansi untuk Biaya Pengelolaan sehingga anggaran
tidak dapat diserap. Solusinya anggaran dikembalikan ke kas daerah, dana kesalahan penempatan kode rekening tersebut dijadikan masukan
untuk perbaikan dalam proses perencanaan mendatang. 11
kegiatan pembangunan sarana multifungsi penggunaan lapangan olah raga dan gedung sate tidak dilanjutkan berkenaan tidak keluarnya IMB
dari Kota Bandung dan dialihkan menjadi kegiatan perencanaan renovasi gedung sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat .
6 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
a Pelaksanaan Program
Program pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran yang dilaksanakan
oleh OPDBiro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.171.151.764.007,-, realisasi
anggaran sebesar
Rp.158.700.345.675,- atau 92,72. Dengan rincian kegiatan, sebagai berikut : 1
Kegiatan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana. Hasil kegiatan adalah Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran, melalui penyediaan
pakan burung kicau dan rusa, bahan bakar minyak, perawatan kendaraan operasional, Jasa Kebersihan, Jasa Pengamanan Kantor dan
Jasa Penjaga Aset Balai, bangunan dan Fasilitas wisata.
IV-230 2
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor, melalui
fasilitasi Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas, Pememeliharaan alat perlengkapan kantor, Penyediaan lampu penerangan, Pemeliharaan
alat dan kebersihan kantor, Penyediaan tenaga satpam, cleaning service dan petugas kebun.
3 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil kegiatan
adalah terpeliharanya sarana dan prasarana kantor OPDBiro, melalui Belanja Jasa Keamanan Kantor dan Rumah Dinas, Belanja Perawatan
Kendaraan Bermotor, Pemeliharaan Jaringan Listrik, Telepon dan Air, Pemeliharaan
Alat Komunikasi,
Pemeliharaan KomputerPrinter,
Pemeliharaan Taman Kantor, Pemeliharaan Alat Elektronik, Pemeliharaan Ruang, Ruang Operation Room, Pemeliharaan Repeater, Pemeliharaan
Pos Keamanan Kantor, Pemeliharaan rumah Dinas, Pemeliharaan atap BSOT, Pekerjaan pembuatan ruang pentry kantor, Pembuatan ruang
kontrol CCTV, Penggantian papan nama, gapura dan pemasangan lampu halaman, Ruang Laktasi dan penitipan anak, Ruang Staf Gudang,
Pekerjaan jaringan LAN rauang operation room, Penataan Halaman Kantor.
4 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil kegiatan
adalah terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor meliputi bangunan gedung kantor, lingkungan, tamanhalaman, fasilitas kantor,
service kendaraan dinasoperasional, serta penyediaan jasa kebersihan dan jasa pengamanan kantor, melalui belanja jasa service dan
penggantian suku cadang kendaraan bermotor, belanja BBM, jasa kebersihan, pemeliharaan bangunan pelaburan, jasa keamanan,
pemeliharaan lingkungan Kantortaman, pemeliharaan fasilitas Kantor. 5
Kegiatan Pemeliharaan Sarana Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah tersedianya Sarana dan Prasarana Kantor, melalui perbaikan Gedung
Kantor, belanja bahan perlengkapan kebersihan kantor , BBM untuk kendaraan operasional, perpanjangan STNK dan servis Kendaraan
operasional, jasa konsultansi perbaikan kantor, pemeliharaan peralatan Kantor, pemeliharaan Benteng dan Pagar Kantor.
6 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sandi dan Telekomunikasi. Hasil
kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan tugas dan kegiatan komunikasi dan persandian, melalui pemeliharaan sarana prasarana komunikasi dan
persandian.
IV-231
b Permasalahan dan Solusi.
1 Dalam kegiatan pemeliharaan, ada beberapa barang inventaris yang
karena umurnya, tidak dapat dipelihara atau diperbaiki lagi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah
Pengadaan Barang baru. 2
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur untuk kegiatan yang bersumber dari dana APBD semuanya secara pisik sudah
direalisasikan hanya saja untuk kegiatan pemeliharaan kebersihan tidak didanai dari APBD tetapi dari dana operasional sehingga penyerapannya
kurang, hanya saja secara pisik kegiatannya sudah tercapai. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur yang bersumber dari dana
operasional proses pengadaan dikondisikan dengan kemampuan keuangan rumah sakit. Solusinya pemantapan perhitungan perencanan
kebutuhan biaya pemeliharaan dan pelaksanaannya harus betul betul dilakukan tepat waktu dan tepat guna.
3 Kondisi instalasi, 5. Brigade gudang penyimpanan Obat-obatanPestisida
masih banyak yang memprihatinkan, selain sangat kurang dukungan sarana prasarana, biaya pemeliharaan terhadap bangunan fisik dan
sarana prasarana yang ada kurang memadai sehingga kurang terawat. Solusinya dibutuhkan tambahan anggaran untuk biaya pemeliharaan
gedung, gudang dan peralatan APK Alat Peralatan Kantor serta dilakukan peninjauan ke lokasi oleh TAPD untuk melihat kondisi yang
sebenarnya di lapangan.
7 Program Penataan Perundangan, Kesadaran Hukum dan HAM
a Pelaksanaan Program
1
Kegiatan Legislasi Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.3.182.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.026.052.400,- atau 95,09. Hasil kegiatan adalah
ditetapkan dan diundangkannya
Perda yang dijadikan dasar sebagai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, melalui penetapan agenda pembahasan prolegda
sebanyak 32 Raperda, meliputi 5 lima Raperda prakarsa DPRD Provinsi Jawa Barat dan 27 raperda prakarsa Gubernur Jawa Barat. Dari 32
Raperda telah ditetapkan dan diundangkan sebanyak 25 Perda, meliputi 2 dua perda dari prakarsa dan 23 perda prakarsa dari Gubernur,
IV-232 sisanya sebanyak 4 empat raperda masih dalam pembahasan dengan
instansi terkait dan 1 satu raperda dicabut dari prolegda karena belum ada payung hukumnya. Selain penetapan raperda yang dibahas dalam
prolegda, juga telah ditetapkan 3 tiga perda tentang APBD Provinsi Jawa Barat, sehingga jumlah keseluruhan perda yang telah ditetapkan
dan diundangkan sebanyak 28 perda; Terlaksananya kunjungan Kerja ke Provinsi Bangka Belitung sebanyak 1 kali, tersusunnya
Naskah Akademik oleh Perguruan TinggiPakar sebanyak
25 buah, terlaksananya Sosialisasi Raperda di 4 BKPP kepada 75 orang 2 kali, terlaksananya uji publik
raperda 2 kali kepada 100 orang, terlaksananya kunjungan kerja mendampingi Tim Khusus DPRD.
2
Kegiatan Evaluasi Produk Hukum , yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar
Rp.250.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya
bahan rekomendasi dan penyusunan produk hukum daerah, melalui evaluasi 8 buah produk hukum daerah secara konfrenhensif, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3
Kegiatan Pembangunan Materi Hukum, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah dijadikan sebagai
petunjuk pelaksanaan perda, melalui penyusunan Juklak Perda sebanyak 10 buah produk hukum.
4 Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Klarifikasi Produk Hukum Kabupaten
Kota, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.361.347.950 atau 90,34. Hasil kegiatan adalah tersusunnya bahan penyelarasan raperda
tentang APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Tata Ruang KabupatenKota, melalui evaluasi perda KabupatenKota yang ditetapkan
dalam Keputusan Gubernur sebanyak 130 buah. 5
Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Materi Muatan Pra Raperda
KaupatenKota, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.249.760.000,- atau 99,90. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Produk hukum
IV-233 KabupatenKota sesuai dengan aspirasi masyarakat, melalui fasilitasi
materi muatan program legislasi daerah kabupatenkota sebanyak 87 raperda.
6 Kegiatan Penanganan Perkara secara Litigasi, yang dilaksanakan oleh
Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.892.385.000,- atau 89,24. Hasil kegiatan adalah
terselesaikannya penanganan perkara perdata dan tata usaha Negara oleh Tim Bantuan Hukum melalui penanganan perkara sebanyak 13
perkara, pelaksanaan kerjasama legal opinion sebanyak 2 perkara, Rakor penanganan perkara dengan peserta sebanyak 55 orang, ditanganinya
perkara dengan instansi lain sebanyak 1 perkara, tersedianya buku literatur peraturan prundang-undangan sebanyak 50 buku.
7 Kegiatan Penyelesaian Sengketa Hukum dan HAM secara Non Litigasi,
yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.491.906.000,- atau 98,38. Hasil kegiatan adalah terselesaikannya sengketa perdata dan
terfasilitasi sengketa pidana, melalui penyelesaian sengketa perdata dan pendampingan masalah pidana sebanyak 81 kasus, pelaksanaan
kerjasama Legal Opinion sebanyak 2 kasus, Pengembangan wawasan Penanganan perkara secara non litigasi
ke Provinsi Aceh Darusalam sebanyak 12 orang peserta.
8 Kegiatan Implementasi Rencana Aksi Nasional dan Hak Asasi Manusia
RANHAM, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.491.750.000,- atau 98,35. Hasil kegiatan adalah terlaksananya kegiatan kesekretariatan
RANHAM, melalui Kesekretariatan RANHAM Provinsi Jawa Barat dan Rakor Ranham, dengan peserta sebanyak 125 orang, Bintek Pendidikan
HAM peserta sebanyak 35 orang, Bintek Penyuluh HAM dengan peserta sebanyak 50 orang, pendampinganfasilitasi RANHAM pada OPD
sebanyak 17 kegiatan. 9
Kegiatan Bintek Penyusunan Produk Hukum, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.160.510.000,- atau
80,26. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
IV-234 wawasan dalam menyusun produk hukum, melalui bintek penyusunan
produk hukum kepada 100 peserta dari OPD Provinsi Jawa Barat dan KabupatenKota.
10 Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan, yang dilaksanakan
oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.050.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.836.759.825,- atau 79,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan
perundang-undangan, melalui penyebarluasan informasi 20 peraturan perundang-undangan dalam bentuk buku kepada 638 kelurahan dan
bentuk buku dan CD untuk 119 kecamatan di 24 KabupatenKota, sosialisasi peraturan perundang-undangan di 4 Badan BKPP, dengan
peserta sebanyak 400 orang. 11
Kegiatan Pemberdayaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum,
yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.471.322.350,- atau 94,26. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Pengelolaan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi JDI Hukum dan pelayanan kepada pengguna informasi hukum semakin baik, melalui pengelolaan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum yaitu penggandaan peraturan perundang-undangan dalam bentuk CD sebanyak 1.250 keping yang
terdiri dari 5 lima bidang, pengadaan Surat Kabar Majalah sebanyak 7 penerbit, pengadaan buku peraturan perundang-undanganbuku hukum
sebanyak 10 judul buku, terlaksananya penyebarluasan dokumentasi dan informasi hukumpembinaan JDI Hukum ke 26 KabupatenKota,
terselenggaranya Bintek pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dengan peserta sebanyak 75 orang, terlaksananya
mengikuti Pertemuan Rutin Jaringan dokumentasi dan Informasi Hukum di Provinsi Jawa TengahSemarang,terlaksananya Sinergitas Peningkatan
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum ke Provinsi Sulawesi SelatanMakasar.
12 Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum, Aparatur, Masyarakat dan
Badan Hukum Tergadap Perda Provinsi Jawa Barat dan Peraturan
Pelaksanaannya, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.446.611.500,-
,
realisasi anggaran sebesar Rp.397.111.500,- atau
IV-235 88,92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran hukum bagi
aparatur, masyarakat dan badan hukum, melalui pelaksanaan operasional peningkatan kesadaran hukum, aparatur, masyarakat dan
badan hukum terhadap perda Provinsi Jawa Barat dan peraturan pelaksanaannya 10 kegiatan, Gerakan Displin Daerah GDD 16 kegiatan,
Sosialisasi Perda 1 kegiatan dan Tindak Pidana Ringan Tipiring 5 kegiatan.
13 Kegiatan Fasilitasi Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal
Pengumpulan Informasi Hasil tembakau yang dilekati pita cukai palsu
dan tidak dilekati pita cukai, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.500.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.417.591.000,-
atau 83,52. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya data informasi hasil tembakau yang dilekati pita cukai palsu 22 merk dan tidak dilekati
pita cukai 65 merk, melalui fasilitasi pemberantasan barang kena cukai ilegal di 17 Kabupaten
melalui Operasional pengumpulan data informasi hasil tembakau.
14
Kegiatan Akselerasi Pemberantasan Korupsi yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.265.290.000,- atau 88. Hasil kegiatan adalah terwujudnya prinsip-
prinsip tata pemerintahan yang baik dan bebas dari KKN
,
melalui Dokumen Laporan Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan data
LHKPN Provinsi dan KabupatenKota, Dokumen Survey Transparansi serta Dokumen Persepsi Korupsi.
b Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program ini tidak terdapat permasalahan yang berarti.
8 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Fasilitasi penggantian antar waktu PimpinanAnggota DPRD
ProvinsiKabupatenKota dan
Perizinan Pejabat
Negara dan
PimpinanAnggota DPRD ProvinsiKabupatenKota, yang dilaksanakan
Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.457.447.000,- atau 91,49. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya
IV-236 proses verifikasi dan penyelesaian permasalahan pimpinan dan Anggota
DPRD PAW dan proses perizinan pejabat negara baik izin keluar negeri, izin cuti dengan alasan penting dan izin pemeriksaanpenyidikan, melalui
penetapan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan PimpinanAnggota DPRD Pengganti
Antar Waktu sebanyak 40 keputusan dan rekomendasi proses perizinan pejabat negara sebanyak 51 surat
2 Kegiatan Fasilitasi Peran dan Fungsi Pimpinan DPRD KabupatenKota
yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.191.720.000,- atau 95,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya wawasan dan pemahaman
tugas serta peran dan fungsi pimpinan DPRD, melalui peningkatan wawasan mengenai peran dan fungsi Pimpinan DPRD.
3
Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.378.002.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.360.269.400,- atau 95,31. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan
kemampuan aparatur badan ketahanan pangan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi, melalui fasilitasi keikutsertaan pegawai Badan
Ketahanan pangan dalam mengikuti Diklat PIM III, Diklat Substansif dan Seminarlokakaryakursusbimtek, fasilitasi Kesejahteraan JasmaniOlah
raga, Kegiatan Kerohanian, Pegawai menjelang Pensiun, Peningkatan Pegawai, pengadaan Pakaian Dinas da Pakai Korpri.
4 Kegiatan HearingDialog dan Penunjang Fasilitasi Pelaksanaan
Penyelenggaraan Keprotokolan DPRD Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.533.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.232.562.500,- atau 43,57. Hasil kegiatan adalah terserapnya dan
terkoordinasinya berbagai saran dan aspirasi untuk kebijakan Umum, melalui hearing dalam rangka membangun komunikasi yang harmonis
diantara DPRD dengan masyarakat serta unsur pemerintahan di Jawa Barat, sehingga DPRD Provinsi Jawa Barat memperoleh berbagai
masukan yang
berharga dalam
rangka membuat
kebijakan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan di Jawa Barat
kedepan.
IV-237 5
Kegiatan Reses, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.784.600.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.13.886.840.000,- atau 93,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya layanan aspirasi DPRD kepada Masyarakat, melalui
reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dari 26 kabupatenkota
sebagai bahan
dalam menyusun
kebijakan pembangunan baik dalam hal perencanaan maupun anggaran antara
lain Kebijakan Umum Anggaran, PPAS, dan APBD Provinsi Jawa Barat. 6
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Kapabalitas Lembaga
Legeslatif, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.767.435.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.1.254.099.650,- atau 45,32. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan anggota DPRD dalam melaksanakan
tupoksi, melalui
inhouse training
yang diikuti oleh anggota DPRD dalam rangka meningkatkan kemampuan Anggota DPRD dalam bidang
penyusunan peraturan perundangan, penganggaran dan pengawasan, sehingga terwujudnya efektifitas pelaksanaan pemerintahan di Provinsi
Jawa Barat. 7
Kegiatan Fasilitasi Kunjungan yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.21.848.200.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.12.135.694.600,- atau 55,55. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya fungsi legislasi,
anggaran dan pengawasan DPRD, melalui peninjauan 100 orang anggota DPRD ke daerah-daerah Kabupaten Kota dalam rangka
menjalankan fungsi kontrol DPRD terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan,
sehingga terwujudnya
efektifitas pelaksanaan
pemerintahan di Provinsi Jawa Barat. 8
Kegiatan Sinergitas Kelembagaan DPRD, yang dilaksanakan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.741.675.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.214.205.300,- atau 28,88. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya pengetahuan
untuk meningkatkan kinerja DPRD, melalui Rapat Kerja ADPSI Satkorwil II Jawa dan Rapat Kerja DPRD Se Jawa Barat.
9
Kegiatan Parlementaria, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.4.514.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.605.643.800,- atau 57,72. Hasil kegiatan adalah terpublikasikannya kinerja lembaga DPRD
IV-238 kepada masyarakat melalui publikasi berita di media-massa, talkshow
yang disiarkan TV, takshow di radio, pelaksanaan siaran rapat paripurna langsung atau siaran tunda di TVRI Jawa Barat-banten serta oleh TV
swasta lainnya, dengan maksud untuk lebih meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kegiatan DPRD.
10 Kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Masalah-masalah Hukum dan
Administrasi Kesekretariatan, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.1.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.724.262.000,- atau 65,84. Hasil kegiatan terciptanya efektifitas kinerjakegiatan DPRD,
melalui kepastian hukum serta administrasi dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, sehingga efektifitas
pelaksanaan pembangunan dapat berjalan baik. 11
Kegiatan Fasilitasi dan Pengamanan DPRD, yang dilaksanakan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.750.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.567.650.000,- atau 75,69. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya keamanan dan kelancaran DPRD dalam melaksanakan tugas, melalui penjagaan
keamanan personal yang mengikuti kegiatan Pimpinan. 12
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Bagi
Anggota DPRD, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.485.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.464.710.000,- atau 95,82. Hasil kegiatan adalah disiplin dalam berpakaian di setiap kegiatan DPRD, melalui penyediaan
pakaian dinas beserta kelengkapannya bagi Anggota DPRD. 13
Kegiatan Penyediaan Jasa Kesehatan Bagi Anggota DPRD, yang
dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran Rp.905.175.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.751.106.061,- atau 82,98. Hasil kegiatan adalah meningkatnya
kesehatan Anggota DPRD, melalui fasilitasi asuransi kesehatan bagi anggota DPRD dengan keluarganya.
14
Kegiatan Forkom Se Jawa Barat, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.80.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.31.055.000,- atau 38,82. Hasil kegiatan adalah terbangunnya persepsi yang sama dalam
menghadapi permasalahan yang dihadapi DPRD, melalui inventarisasi
IV-239 bahandata dalam rangka peningkatan kapabilitas Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat. 15
Kegiatan Perumusan Pengkajian dan Pembahasan Raperda Prakarsa inisiatif DPRD Pembahasan Raperda PrakarsaInisiatif DPRD, yang
dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.626.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.132.472.800,- atau 21,14. Hasil kegiatan adalah berjalannya
kebijakan pembangunan di Jawa Barat, melalui pembahasan Raperda inisiatif DPRD, Keputusan DPRD dan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi
Jawa Barat. 16
Kegiatan Penelahan Rancangan Perda, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.611.860.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.396.487.663,- atau 64,80. Hasil kegiatan adalah terciptanya efektifitas pembahasan Perda
oleh DPRD Provinsi Jawa Barat, melalui
research brief
hasil kajian sebagai bahan pelaksanaan fungsi legeslasi DPRD.
17 Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli dan Kajian Akademik, yang
dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.1.095.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.322.635.000,- atau 29,46. Hasil kegiatan adalah
diperolehnya kebijakan yang sesuai standar akademik, melalui masukan yang objektif rasional dan profesional dalam berbagai permasalahan
menyangkut pemerintahan dan pembangunan yang dibahas oleh Alat kelengkapan DPRD.
18 Kegiatan Penguatan Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan dan
Pemerintahan berbasis teknologi informasi, yang dilaksanakan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.2.000.000.000,-,
realisasi anggaran
sebesar Rp.1.936.792.500,- atau 96,84. Hasil kegiatan adalah terserapnya
aspirasi dan terinformasikannya kegiatan DPRD dalam website, melalui Sistem Informasi Daerah yang meliputi Sistem Legislasi, Sistem
Anggaran dan Sistem Pengawasan yang menunjang terwujudnya paperless di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
19 Kegiatan Penunjang Pelaksanaan Tugas Fraksi dan Alat Kelengkapan
Dewan, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.313.001.730,-, realisasi anggaran sebesar Rp.180.121.730,- atau 57,55. Hasil kegiatan adalah
IV-240 meningkatnya efektifitas pelaksanaan fungsi DPRD, melalui pembuatan
hasil-hasil rapat Fraksi, komisi dan Alat Kelengkapan DPRD lainnya.
b Permasalahan dan Solusi
1 Belum lengkapnya berkas pengajuan pergantian antarwaktu
pimpinananggota DPRD dan Belum pahamnya pengetahuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Perizinan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah: mengadakan
pertemuanrapat koordinasi
dengan Pemerintah
KabupatenKota baik unsur Bagian Tata PemerintahanPemerintahan Umum
maupun Sekretariat
DPRD KabupatenKota
serta PimpinanAnggota DPRD berkenaan mengenai masalah penggantian
antarwaktu dan perizinan. 2
Ketidakpastian aturan, penyebabnya antara lain, perubahan aturan perundang-undangan tanpa disertai petunjuk teknisnya. Terhadap
permasalahan tersebut upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut Sekretariat berupaya menginventarisir berbagai persoalan yang
dihadapi , kemudian dituangkan dalam analisis kajian permasalahan untuk ditindaklanjuti oleh Pimpinan, sehingga Pimpinan dapat membahas
lebih lanjut dalam forum yang lebih kompeten antara lain dalam Asosiasi DPRD untuk dijadikan masukan bagi perbaikan aturan perundang-
undangan.
9 Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
a Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Monitoring Fasilitasi Pelaksanaan Implementasi Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau DBHCHT KabupatenKota di Wilayah III, yang dilaksanakan
oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.199.050.000,- atau 99,5. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya sinergitas Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
DBHCHT KabupatenKota di Wilayah III, perihal peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi
ketentuan di bidang cukai dan pemberantasan barang kena cukai illegal
IV-241 di KabupatenKota se Wilayah III, melalui penggalangan sumber-sumber
pendanaan diluar APBD dan APBN serta pedapatan lain yang sah. 2
Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pendapatan Bidang Non Pajak, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan aloksi angaran sebesar Rp.614.630.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.556.538.950,- atau 90,55. Hasil kegiatan adalah
terkoordinasi, terpantau dan tercapainya target pendapatan daerah di bidang Non Pajak, melalui
penyusunan hasil kajian standar biaya operasional dalam penetapan target, penyusunan Petunjuk Pelaksanaan
Perda Nomor 14 Tahun 2011, evaluasi realisasi pendapatan non pajak, penyusunan hasil kajian dana bagi hasil pajak penghasilan, hasil
konsultasi pendapatan daerah, Buku Non Pajak Dalam Angka 2006- 2010.
3 Kegiatan Penyusunan, Pendataan dan Pengolahan Data PBBKB Tahun
2012, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.193.741.100,- atau 96,87. Hasil kegiatan adalah tersedianya data potensi PBBKB pada KabupatenKota se, melalui
penyusunan Buku Potensi PBBKB pada KabupatenKota. 4
Kegiatan Penyusunan Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBBNKB
Tahun 2012, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.560.270.000,- atau 93,38. Hasil kegiatan adalah meningkatnya penerimaan pendapatan
asli daerah, melalui penyusunan Buku NJKB Pergub Tahun 2012 dan Buku NJKB Permendagri Tahun 2012.
5 Kegiatan Monitoring Kendaraan Yang Tidak Daftar Ulang KTMDU , yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.419.007.500,- atau 93,11. Hasil kegiatan adalah
tersedianya data yang akurat, melalui penyediaan data kendaraan yang belum daftar ulang.
6 Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.510.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.500.824.000,- atau 98,20. Hasil kegiatan adalah
IV-242 terpenuhinya sinkronisasi pendapatan seluruh cabang pelayanan se Jawa
Barat, melalui fasilitasi kegiatan rekonsilisasi di 34 Cabang Pelayanan. 7
Kegiatan Pembinaan
dan Evaluasi
APBDPerubahan APBD
KabupatenKota SeJawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.337.285.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.305.064.000,- atau
90,45. Hasil kegiatan adalah Pencapaian keserasian antara kebijakan Daerah dengan kebijakan Nasional dan Adanya keserasian
antara kepentingan publik dengan kepentingan aparatur serta Mewujudkan sinergitas pengelolaan Keuangan Daerah antar pemerintah,
melalui Evaluasi Raperda KabupatenKota se-Jawa Barat ttg penJawa Baratan APBDPenJawa Baratan perubahan APBD, Penyelarasan Data-
Data APBDPerubahan APBD kabupatenkota se Jawa Barat, Sinergitas pengelolaan Keuangan Daerah antara Pemerintah Daerah di Jawa Barat,
serta Sosialisasi dan peningkatan pemahaman mengenai peraturan per Undang-undangan tentang pengelolaan Keuangan Daerah dengan
KabupatenKota se Jawa Barat Tahun 2012. 8
Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun
Anggaran 2011, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.291.188.800,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.163.951.000,- atau 90,15.
Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya Laporan Keuangan Provinsi Jawa Barat TA. 2011, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak
KabupatenKota, Tersusunnya Raperda P2APBD T. A 2011, dan
Tersusunnya Rapergub P2APBD T.A 2011, melalui pengolahan
dataLaporan Keuangan Provinsi Jawa Barat TA. 2011, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak KabupatenKota, Raperda P2APBD T. A
2011, dan Rapergub P2APBD T.A
2011. 9
Kegiatan Penyusunan dan pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.034.150.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.1.006.779.400,- atau 97,35. Hasil kegiatan
adalah terlaksananya program dan kegiatan secara tepat waktu dan sasaran, melalui penyusunan
Dokumen pelaksanaan APBD T.A 2012, Dokumen pergeseran dan Perubahan Anggaran T.A 2012, Dokumen
perubahan APBD T.A 2012, Pedoman Umum penyusunan APBD T.A
IV-243 2013, Dokumen Pra RKA T.A 2013, Dokumen APBD T.A 2013, dan Surat
penyediaan Dana SPD T.A 2012. 10
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.788.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.742.600.000,- atau 94,13. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Pengelolaan Keuangan
yang akurat, tepat waktu dan akuntabel, melalui Fasilitasi dan koordinasi penyusunan RKA, DPA, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat TA 2013
dan perubahan DPA TA 2012, Fasilitasi dan koordinasi penatausahaan
Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Tersusunnya Aplikasi
Surat Masuk dan Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Aplikasi data belanja pegawaiTPP Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat, Penerbitan SPM Belanja Langsung, Penerbitan SPM Belanja tidak Langsung Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan
KepdaWakepda, Penerbitan pengesahan SPJ Bulanan, Penerbitan SPM Belanja Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial, Hibah, Subsidi, Bagi Hasil,
Tak terduga dan Hutang, dan Penataan Arsip Pertanggungjawaban Keuangan.
11 Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.501.100.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.436.858.500,- atau 87,18. Hasil kegiatan adalah tersusunnya laporan keuangan Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kepala Daerahwakil kepala Daerah yang Akuntabel, melalui Klarifikasi Keuangan dan Fisik Aset Milik Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat, Tersusunnya Data Mutasi Aset; penyusunan Buku aset Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat TA 2011, Unreviewed,
Reviewed dan Audited, Arsip Kepemilikan Aset, laporan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat TA 2011, Unreviewed, Reviewed
dan Audited, laporan keuangan Kepala DaerahWakil kepala Daerah TA 2011, Unreviewed, Reviewed dan Audited, dan laporan keuangan
bulanan, triwulanan dan semesteran TA 2012. 12
Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.356.330.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.328.710.000,- atau 92,25. Hasil kegiatan adalah
IV-244 tersusunnya Evaluasi P2APBD TA 2011, OPD memahami pengelolaan dan
pelaporan keuangan, Buku analisis Datapelaporan keuangan Daerah, Tersosialisasinya PP 71 tahun 2010, melalui penyusunan Evaluasi
P2APBD TA 2011 dan Draft Sisdur akuntansi Keuangan Daerah berbasis Accrual.
13
Kegiatan Fasilitasi Laporan Dana Transfer, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.148.875.000,- atau
99,25. Hasil kegiatan adalah terealisasinya Dana Alokasi Khusus TA 2012, tersedianya laporan Realisasi Dana Bagi Hasil
Cukai dan Tembakau, tersedianya laporan realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, melalui fasilitasi dan konfirmasi laporan Realisasi
Dana Alokasi Khusus, pengolahan laporan Realisasi Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau, dan laporan Realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan. 14
Kegiatan Penyusunan Kebijakan Teknis Penyelesaian Kerugian Daerah
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.211.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.190.057.000,-, atau
89,25. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya Rancangan kebijakan penyelesaian kerugian Daerah Raperda, melalui nventarisasi
bahan penyusunan naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, FGD naskah akademis
penyelesaian kerugian Daerah, Terujinya naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, dan kebijakan Teknis penyelesaian kerugian Daerah.
15 Kegiatan Penyusunan Laporan Realisasi SP2D Bulanan, Triwulan,
Semester dan Tahunan, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.226.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.225.992.000,- atau
100. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Laporan penyerapan Anggaran provinsi Jawa Barat berdasarkan SP2D yang diterbitkan,
melalui pengolahan data penyerapan Anggaran Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan dari masing-masing OPD, Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dan Setwan dari SP2D yang diterbitkan. 16
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Implementasi Aplikasi SIPKD, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.666.890.000,-, realisasi
IV-245 anggaran sebesar Rp.584.722.000,- atau
87,68. Hasil kegiatan adalah Implementasi SIPKD secara menyeluruh.
17 Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan
Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.519.916.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.516.966.000,- atau 99,43.
Hasil kegiatan adalah terbitnya surat Perintah Pencairan Dana SP2D, melalui penatausahaan keuangan Daerah.
18 Kegiatan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan
Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.288.800.000,- atau 96,27. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas penatausahaan
keuangan Daerah, melalui pemahaman penatausahaan keuangan Daerah dan terfasilitasinya sistemprosedur penatausahaan keuangan Daerah.
19 Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Penatausahaan Bantuan
Keuangan KabupatenKota, Bagi Hasil, Subsidi, Hibah dan Bansos, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.544.600.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.539.254.000,- atau 99,02. Hasil kegiatan adalah
terlaksananya Bantuan keuangan KabupatenKota, Bagi hasil, subsidi, Hibah
dan Bantuan
Sosial, melalui
Penatausahaan keuangan
KabupatenKota, Bagi hasil, Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial, Adapun 20
Kegiatan Penyempurnaan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat,
dengan alokasi
anggaran sebesar
Rp.123.363.300,-, realisasi anggaran sebesar Rp.113.157.500,- atau 91,73. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya sistem prosedur
pengelolaan keuangan Daerah sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan keuangan Daerah, melalui penyempurnaan Sistem Prosedur tentang
pengelolaan Keuangan Daerah dan tersosialisasikannya pedoman penatausahaan pelaksanaan APBD dan sistem prosedur pengelolaan.
21
Kegiatan Inventarisasi Barang Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.250.000.000,-, realisasi
anggaran sebesar Rp.1.248.597.900,- atau 99,89. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan
IV-246 kepada masyarakat, melalui penyusunan Buku Induk Inventaris di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 22
Kegiatan Penyusunan Standar Harga Barang dan Standar Biaya Belanja serta Monitoring Pengelolaan Pemeliharaan Barang Daerah, yang
dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.850.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.621.541.850,- atau 73,12. Hasil
kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui survei standar
harga barang untuk kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang kemudian disusun menjadi Buku Standar Harga Barang yang disahkan
dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Standardisasi Harga Barang Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013
dan Buku Standar Biaya Belanja yang disahkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Standardisasi Biaya Belanja Kebutuhan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013 masing – masing
di cetak sebanyak 350 buah yang didistribusikan ke 57 OPD sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan kabupatenkota,
instansi vertikal serta instansi lainnya. 23
Kegiatan Evaluasi Pendapatan Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.121.680.000,- atau 81,12. Hasil kegiatan adalah meningkatnya efektifitas pengelolaan pendapatan daerah
KabupatenKota pasca implementasi Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, melalui monitoring
langsung KabupatenKota yang didahului dengan penyebaran kuesioner. Di lapangan dilakukan audensi dan tanya jawab dengan unsur Dinas
Pendapatansebutan lain di KabupatenKota mengenai implementasi UU No. 28 Tahun 2009. Dari hasil pantauan ke KabupatenKota, pengelolaan
sumber-sumber pendapatan daerah KabupatenKota pada tahun 2012 masih dalam masa transisi dan terus melakukan adaptasi dengan UU
yang baru ini. Dampak positif dari diimplementasikannya UU ini yang menerapkan pola
close-list
akan memberi kepastian dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan. Lebih dari itu pemerintah daerah akan
mempunyai acuan menerapkan perda-perda yang membuka peluang dalam meningkatkan kapasitas fiskal dan meningkatkan iklim investasi
IV-247 yang
kondusif. Fakta
riil bahwa
sudah seluruh
Pemerintah KabupatenKota sebagian besar telah merancang dan sudah mempunyai
Peraturan Daerah dengan nomenklatur tentang Pajak Daerah ataupun tentang Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan.
24 Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi sebesar
Rp.230.800.000,-, realisasi
anggaran sebesar
Rp.218.300.000,- atau 94,58. Hasil kegiatan adalah terbentuknya persepsi aparat pelaksana DBHCHT dan masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan DBHCHT yang sinergis pada OPD Pelaksana DBHCHT KabupatenKota dan Provinsi se Jawa Barat, melalui koordinasi lintas
sektor diantaranya OPD Pelaksana Kegiatan DBHCHT Provinsi dan kabupatenKota di Jawa Barat; penyusunan Hasil Kegiatan DBHCHT OPD
Provinsi dan KabupatenKota sebagai bahan kebijakan daerah; fasilitasi penyusunan pedoman umum kegiatan DBHCHT di Provinsi dan
KabupatenKota. Kegiatan tersebut tidak dilanjutkan dikarenakan hasil konsultasi dengan Kementerian Keuangan, yang menyarankan agar
kegiatan sekretariat didanai dari APBD. 25
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Dana Perimbangan, yang
dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa
Barat, dengan
alokasi sebesar
Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.145.559.500,- atau 97,04. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya penerimaan dan penyaluran APBD Provinsi Jawa Barat dan Dana Perimbangan. Dampak
positif dari kegiatan ini terjalinnya sinergitas hubungan kerja antara pemerintahan daerah kabupatenkota, provinsi dengan pemerintah.
Pelaksanaan kegiatan ini melalui Rapat Penetapan dan Penyaluran Dana Perimbangan dengan KabupatenKota yang tercermin adanya pencapaian
realisasi penerimaan terhadap target APBD Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah KabupatenKota di Jawa Barat serta Fasilitasi,
Koordinasi dan Konsultasi Dana Perimbangan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah KabupatenKota.
26
Kegiatan Fasilitasi Pendapatan Asli Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.150.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.147.600.000,- atau 98,40. Hasil kegiatan adalah tersusunnya kebijakan pengelolaan PAD
IV-248 Provinsi serta terfasilitasinya pengembangan sumber-sumber PAD
KabupatenKota terkait pengalihan sebagian kewenangan pengelolaan pajak daerah ke KabupatenKota berdasarkan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, terjalinnya koordinasi yang seinergitas antara pemerintah daerah dan pemerintah,
melalui monitoring dan pengolahan data KabupatenKota serta Balai OPD Provinsi, rapat fasilitasi kebijakan Pendapatan Asli Daerah PAD.
27 Kegiatan Koordinasi dan Monitoring Pelaksanaan Program DBHCHT di
KabupatenKota se Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.161.462.720,- atau 53,82. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama dan sinergitas pelaksanaan program
DBHCHT di KabupatenKota se Wilayah IV, melalui Rapat Koordinasi pelaksanaan program DBHCHT di KabupatenKota se Wilayah IV.
b Permasalahan dan Solusi
1 Data kepemilikan tentang aset tanah Provinsi Jawa Barat maupun aset –
aset tanah yang diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat pasca otonomi daerah, tidak lengkap. Pada Tahun Anggaran
2011 target pensertifikatan tanah adalah sebanyak 52 bidang tanah dan terealisasi sebanyak 26 bidang tanah sertifikat sudah jadi dan
diserahterimakan. Proses pensertifikatan 26 bidang tanah lainnya belum dapat diproses lebih lanjut oleh BPN kabupatenKota karena tidak
lengkapnya dokumen kepemilikan. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Kelengkapan datadokumen yang berkaitan dengan aset
baik pasca OTDA maupun dari pengadaan aset yang diperlukan harus terinventarisir dengan baik dengan melibatkan instansiOPD terkait aset
– aset dimaksud.
2 Proses pensertifikatan sangat tergantung dari kantor BPN
KabupatenKota, Kanwil BPN sampai BPN Pusat. Lamanya proses pensertifikatan sangat tergantung pada kinerja pada kantor BPN
tersebut. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Perlu dilakukan koordinasi yang intensif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dengan BPN kabupatenkota. 3
Pada Tahun Anggaran 2011 dalam proses pensertifikatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Pengelolaan Barang Daerah telah
IV-249 melaksanakan kerja sama dengan notaris kabupatenKota sebagai
penyedia jasa pengurusan. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Perlu pelibatan notaris yang telah ditunjuk baik oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat maupun oleh BPN agar proses pensertifikatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4 Terkait dengan proses pensertifikatan pada Tahun Anggaran 2010 telah
terealisasi pensertifikatan terhadap 7 bidang aset tanah dan pada Tahun Anggaran 2011 terealisasi 26 bidang dengan demikian terdapat
peningkatan realisasi pensertifikatan dari tahun sebelumnya. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Pelibatan notaris dalam proses
pensertifikatan dilakukan dengan kontrak jadi sehingga tidak terjadi perulangan anggaran.
5 Permasalahan yang timbul berkaitan dengan telah diberlakukannya
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, KabupatenKota dihadapkan pada permasalahan
tingginya tunggakan PBB Perdesaan dan Perkotaan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai dampak dialihkannya dari Pajak
Pusat menjadi Pajak KabupatenKota. Perlu kami informasikan bahwa dalam pengalihan kewenangan pengelolaan meliputi Penetapan,
PemungutanPenagihan, Pelayanan dan Pengadministrasian, termasuk juga piutangtunggakan. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah
Provinsi Jawa
Barat berkomitmen
untuk terus
melaksanakan pendampingan dan pengawalan terhadap efektifitas pelaksanaan UU
tersebut di daerah serta berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Hasilnya dalam pengelolaan tunggakan Pemerintah Pusat dalam hal ini
Direktorat Jenderal Pajak akan mengeluarkan regulasi mengenai tunggakan dan akan dituntaskan pada tahun 2013 dan 2014 setelah
seluruh KabupatenKota melaksanakan pengelolaan PBB Perdesaan dan Perkotaan serta BPHTB secara mandiri.
6 Belum adanya persepsi dan sinergitas yang sama antara aparat
pelaksana DBHCHT dan masyarakatstakeholder dalam melaksanakan kegiatan DBHCHT baik di OPD Pelaksana DBHCHT Provinsi maupun
KabupatenKota di Jawa Barat. 7
Alokasi anggaran kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau di Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama
sejak bulan Mei 2012 tidak dilaksanakan, mengingat berdasarkan hasil konsultasi
dengan Kementerian
Keuangan c.q
Direktur Dana
IV-250 Perimbangan sebagai tindak lanjut Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 9761243Otdaksm pada tanggal 8 Maret 2012 perihal Kegiatan DBHCHT, merekomendasikan bahwa untuk kegiatan DBHCHT
seyogyanya dibiayai dari sumber pendanaan APBD lainnya. Untuk itu pada tahun anggaran 2013, kegiatan DBHCHT telah terakomodir
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Dana Perimbangan. 8
Pelaksanaan penyaluran DBH Dana Perimbangan oleh Pemerintah Pusat belum sesuai dengan potensi yang ada di Daerah. Untuk mengatasi hal
tersebut perlu dilaksanakan upaya-upaya berkoordinasi dengan Daerah KabupatenKota penghasil, dan melaksanakan konsultasi ke Pemerintah
Pusat secara intensif. 9
Sampai saat ini Pemerintah Pusat belum mengeluarkan Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Undang-undang Nomor 28 Tahun
2009. Solusi melakukan koordinasi dan konsultasi mengenai penerbitan peraturan pelaksanaannya yang sampai saat ini masih diproses di
Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
10 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan a
Pelaksanaan Program
1 Kegiatan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Internal yang
dilaksanakan oleh OPDBiro di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.275.509.639,-,
realisasi anggaran sebesar Rp.3.128.627.764,- atau 95,52. Hasil kegiatan adalah tersedianya data dan informasi perencanaan, evaluasi
dan pelaporan OPDBiro, melalui kegiatan penyusunan RKA, DPA, DPPA, Renja, LAKIP, LKPJ, LPPD, IKU, IKK, RKT, Laporan Bulanan, Laporan
Triwulan OPDBiro. 2
Kegiatan audit keuangan RSUD Al Ihsan, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.60.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.55.000.000,- atau 91,67. Hasil kegiatan adalah tersempurnakannya peningkatan
kinerja keuangan, melalui penyusunan laporan hasil audit dari Kantor akuntan publik tentang laporan keuangan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat.
IV-251
b Permasalahan dan Solusi.
1 masih adanya perbedaan penjadwalan antar kegiatan sehingga adanya
hambatan ke laporan kinerja. Solusi dilakukan penyelarasan kembali dengan masing-masing kegiatan.
2 Belum dipahaminya fungsi laporan sehingga kualitas laporan yang
disampaikan belum
sesuai dengan
yang diharapkan.
Solusi melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentang kegunaan laporan perlu
ditingkatkan. 3
Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung terutama pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan dan penyampaian
laporan. Solusi diperlukan fasilitasi sarana dan prasarana teknologi informasi yang mendukung penyampaian laporan.
21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA