URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI

IV-180 2 Penanganan dan Penanggulangan bencana di KabupatenKota masih belum optimal, hal ini karena penanganan bencana baik pada saat pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana masih dilakukan secara parsial terutama KabupatenKota yang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD. Solusi Penguatan Kelembagaan BPBD Provinsi maupun KabupatenKota dan sinergitas program dan kegiatan agar memudahkan koordinasi dalam penanggulangan bencana baik pada pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana serta mendorong KabupatenKota untuk membentuk BPBD tingkat KabupatenKota yang belum memiliki BPBD. 3 Kurangnya optimalnya pemanfaatan IPTEK dalam mengurangi resiko bencana termasuk pemanfaatan system-system peringatan dini berbasis teknologi. Solusi meningkatkan sistem penanggulangan bencana berbasis informasi geografis yang handal sehingga pada saat penanggulangan bencana dapat terarah, terpadu terorganisasi dan menyeluruh. 4 Belum optimalnya program-program pembangunan yang berperspektif pengurangan resiko serta penataan ruang yang berdasarkan pemetaan dan pengkajian resiko bencana sehingga menyulitkan penanganan kedaruratan bencana. Solusi sesuai dengan amanat UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana lebih diarahkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan resiko bencana.

20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI

KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 1 Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Pemerintah a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Monitoring, dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi RAD-PK Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.457.090.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.447.520.000,- atau 97,91. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya data tentang upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Jawa Barat, IV-181 melalui pelaksanaan monitoring pelaksanaan RAD-PK Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Semester I dan II serta Monitoring pelaksanaan RAD-PK Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan RAD-PK Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, fasilitasi, konsultasi dan koordinasi ke Pemerintah Pusat. 2 Kegiatan Desk Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.155.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.142.502.291,- atau 91,52. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya dokumen hasil pembahasan desk akuntabilitas sebagai bahan perbaikan manajemen pemerintahan dan penurunan jumlah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan, melalui Pelaksanaan Desk Akuntabilitas On Line, pembahasan dan pemantauan TLHP BPK RI pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta pembahasan upaya perbaikan Opini BPK terhadap LKPD Provinsi Jawa Barat, pembahasan kendala dalam rangka upaya peningkatan kinerja OPD Provinsi Jawa Barat, Fasilitasi, Koordinasi ke Pemrintah Pusat, dan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan. 3 Kegiatan Produk Dalam Negeri, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.224.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.219.000.000,- atau 97,77. Hasil kegiatan adalah meningkatnya daya tarik masyarakat terhadap produk dalam negeri, melalui penyusunan dokumen produk dalam negeri. 4 Kegiatan Fasilitasi Penataan Daerah di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.958.025.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.943.145.800,- atau 98,45. Hasil kegiatan adalah adanya bahan kebijakan Pimpinan dalam penataan daerah otonom di Jawa Barat, melalui penyusunan dokumen Penataan Daerah Otonom di Jawa Barat; Evaluasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah Provinsi Jawa Barat; serta Evaluasi Perkembangan Daerah Otonom Baru. 5 Kegiatan Fasilitasi dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan KabupatenKota, dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, alokasi IV-182 anggaran sebesar Rp.374.418.424,-, realisasi anggaran sebesar Rp.367.588.000,- atau 98,18. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja kecamatan dalam penyelenggaraan pelimpahan sebagian wewenang bupatiwalikota untuk melaksanakan urusan otonomi daerah, tugas umum pemerintahan dan tugas lainnya yang dilaksanakan camat, melalui penilaian sinergitas kinerja kecamatan tahun 2012, penguatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan, dan monitoring urusan pemerintahan KabupatenKota pada 26 KabupatenKota di Jawa Barat. 6 Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.963.520.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.791.388.000,- atau 91,23. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya Program Doktoral PNS untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, melalui pengidentifikasian kebutuhan pendidikan lanjutan Doktoral, konsultasi beasiswa, presentasi beasiswa, kerjasama beasiswa dengan 1 negara, pembahasan Tim Beasiswa, inventarisasi dan pendaftaran calon penerima beasiswa, seleksi calon dan penerima beasiswa yang diikuti sebanyak 282 orang, pemantapan motivasi belajar, Kursus Bahasa Asing dengan peserta 78 orang, Pameran dan Launching Beasiswa, serta monitoring dan evaluasi pelaporan. 7 Kegiatan Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.599.824.500,- atau 99,97. Hasil kegiatan adalah penempatan PNS dalam jabatan struktural dan fungsional sesuai dengan kompetensi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Eselon II KabupatenKota, melalui pelaksanaan penempatan PNS dalam Jabatan Struktural sebanyak 444 jabatan, PNS Dalam Jabatan Fungsional sebanyak 89 jabatan, Pengujian Kesehatan Pejabat Struktural sebanyak 12 orang, Asesstment Calon Pejabat Struktural KabupatenKota sebanyak 298 orang, Asessment dan Fit and Proper Test Calon Pejabat Struktural Provinsi sebanyak 538 orang. 8 Kegiatan Rasionalisasi Pegawai, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi IV-183 sebesar Rp.9.627.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.579.880.600,- atau 99,51. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya jumlah PNS ideal yang sesuai dengan kebutuhan organisasi melalui pelaksanaan rasionalisasi PNS dengan Pensiun Dini sebanyak 73 orang. 9 Kegiatan Fasilitasi Penataan Pegawai Negeri Sipil pada Daerah Pemekaran KabupatenKota, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.98.302.100,- atau 81,92. Hasil kegiatan adalah tersusunnya rencana penempatan pegawai pada daerah pemekaran sesuai kebutuhan dan kompetensi individu, melalui pelayanan penempatan dan pembuatan SK Penempatan PNSD di wilayah pemekaran KabupatenKota sebanyak 4.050 SK. 10 Kegiatan Penataan dan Pengisian PNS dan Non PNS pada Penataan Kelembagaan OPD, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.139.951.200,- atau 93,30. Hasil kegiatan adalah terisinya jabatan fungsional pada 4 SMK Bertaraf Internasional, melalui penataan dan pengisian PNSD di 4 SMK BI sebanyak 436 orang. 11 Kegiatan Pemantapan Otonomi Daerah yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.164.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.141.990.000,- atau 86,57. Hasil kegiatan adalah terlaksananya urusan pemerintahan, melalui fasilitasi, koordinasi penataan batas wilayah dan penegasan batas atas wilayah KabupatenKota. 12 Kegiatan Pengembangan dan Pengolahan Pelayanan Administrasi Perizinan Terpadu, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.297.168.618,-, realisasi anggaran sebesar Rp.293.980.000,- atau 98,93. Hasil kegiatan adalah adanya penyempurnaan Standar Operasional Prosedur SOP Pelayanan Administrasi Perizinan baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas, pada tahun 2011 jenis perizinan yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur SOP sebanyak 109 jenis perizinan, IV-184 pada tahun 2012 menjadi 111 jenis perizinan yang telah memiliki SOP. Selain itu SOP yang dibuat telah disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku pada saat ini, melalui penyelenggaraan Forum Pembahasan Teknis Pengelolaan Proses Perizinan dengan OPD. 13 Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Prima Melalui Pengembangan Informasi untuk Komunikasi Publik, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.310.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.305.315.000,- atau 98,49. Hasil kegiatan adalah terlaksananya survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang memperoleh nilai sebesar 75,63 mutu pelayanan yang diperoleh adalah B yang berarti Kinerja Pelayanan BPPT Provinsi Jawa Barat berada dalam kategori BAIK, melalui tersusunnya buku hasil proses penanganan pengaduan perizinan, terevaluasinya pelaksanaan perizinan terpadu se-Jawa Barat, tersedianya buku hasil identifikasi peraturan pendukung Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu buku tentang seluruh peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan pelayanan perizinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dan bahan komunikasi serta informasi pelayanan perizinan terpadu. 14 Kegiatan Pemantapan Sinergitas Pelayanan Perizinan Terpadu Yang Bermutu dan Akuntabel, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.401.625.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.397.868.500,- atau 99,06. Hasil kegiatan adalah terpublikasi dan terinformasikannya Pelayanan Perizinan Terpadu di media televisi, serta terselenggaranya forum sinergitas pelayanan perizinan terpadu dengan OPD teknis dan PTSP KabupatenKota Se-Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, melalui kegiatan sosialiasi dan informasi pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPPT Provinsi Jawa Barat yang penyebarannya tidak hanya dilaksanakan di BPPT sendiri namun juga disebarluaskan melalui layanan Site Mobile Service SMS yang dimiliki oleh BPPT dan gerai-gerai BPPT yang ada di 4 wilayah. 15 Kegiatan Perencanaan dan Penerapan ISO 9001 – 2008 pada pendukung dan pengendalian pelaksanaan administrasi pelayanan IV-185 perizinan, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.320.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.304.726.000,- atau 95,23. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan survailance dari implementasi ISO 9001;2008 dan mereview sistem Manajemen Mutu yang telah ada yang bertujuan untuk mempertahankan sertifikasi internasional ISO 9001;2008 dan menjaga konsistensi pelayanan perizinan sesuai dengan SOP yang ada, melalui pelatihan ISO dan terselenggaranya Survailance ISO. 16 Kegiatan Perluasan Pelayan LPSE Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.461.510.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.449.882.090,- atau 97,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan pengguna dalam pengadaan barangjasa pemerintah secara elektronik, melalui bimtek pada pengguna aplikasi SPSE untuk 3.600 orang, terlaksananya verifikasi selama 12 bulan, terlaksananya publikasi di media cetak sebanyak 7 kali, terlaksananya workshop dengan media sebanyak 1 kali dan terselenggaranya 5 lima kali diseminasi whistleblowing System ke OPD Jawa Barat dan Ke KabupatenKota di BKPPW I,II,III dan IV serta di 4 kabupaten. 17 Kegiatan Penerapan ISO 9001:2008 pada Proses Registrasi dan Verifikasi Penyedia Balai LPSE, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.99.160.000,- atau 99,16. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya standar mutu pelayanan dan kinerja pengelola LPSE, melalui studi banding, 2 dua kali rapat Tinjauan Manajemen RTM, 2 dua kali Evaluasi dan pelaksanaan surveillance terhadap pelaksanaan ISO 9001:2008. 18 Kegiatan Pemetaan Pengendalian Kinerja Dinas pada Kantor Cabang Pelayanan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.260.250.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.258.519.000,- atau 99,33. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja Dispenda IV-186 Provinsi Jawa Barat, melalui Pemetaan Pengendalian Kinerja pada 34 Cabang Pelayanan se-Jawa Barat. 19 Kegiatan Evaluasi Hasil Kinerja dan Pemutahiran Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.195.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.192.950.000,- atau 98,95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja Dispenda Provinsi Jawa Barat, melalui evaluasi kinerja dan pemutahiran data Dispenda Provinsi Jawa Barat. 20 Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Cirebon II Ciledug, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.97.524.750,- atau 97,52. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 21 Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Bandung Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.92.266.850,- atau 92,27. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 22 Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Ciamis I, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.96.104.000,- atau 96,10. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 23 Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Depok II Cinere, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.82.737.500,- atau 82,74. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. IV-187 24 Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kabupaten Subang, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.98.493.150,- atau 98,49. Hasil kegiatan adalah terstandarisasinya Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah, melalui pelaksanaan ISO 9001-2008. 25 Kegiatan Desain Operasional Pengembangan Pendapatan Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.199.999.700,- atau 100. Hasil kegiatan adalah tersusunnya buku Desain Operasional Pengembangan Pendapatan Daerah dalam menunjang peningkatan pendapatan di Jawa Barat, melalui penyusunan sarana penunjang dan evaluasi penyusunan desain operaional pengembangan pendapatan. 26 Kegiatan Penyusunan SOP, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.247.110.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.236.394.900,- atau 95,66. Hasil kegiatan adalah terwujudnya Buku Saku SOP Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, melalui sarana penunjang, evaluasi penyusunan dan dokumen action plan sistem operasional prosedur. 27 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.800.803.370,- atau 85,01. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat, melalui fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat. 28 Kegiatan Konsolidasi Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.477.183.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.435.283.819,- atau 91,22. Hasil kegiatan adalah terkonsolidasinya internal pengurus Korpri Provinsi dengan anggotanya dan anggota KabupatenKota serta lingkungan sekitarnya untuk menyamakan persepsi dalam mewujudkan visi dan misi Korpri, melalui kehadiran dalam musyawarah KabupatenKota IV-188 dalam rangka pembentukan Kepengurusan KORPRI diikuti dengan Pengukuhannya, Kepengurusan KORPRI Unit OPD Provinsi Jawa Barat, rapat kerja Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Barat, upacara puncak HUT Korpri Tingkat Provinsi Jawa Barat, Sosialisasi Netralitas anggota Korpri dalam Politik dan Birokrasi, Penanaman Pohon sebagai wujud kepedulian Korpri terhadap lingkungan. 29 Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.79.832.460,- atau 99,79. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya penyelenggaraan pemerintah Jawa Barat di Jakarta, melalui penyelenggaraan pemerintah Jawa Barat di Jakarta dengan indikator terfasilitasinya layanan keprotokolan yang optimal terhadap pimpinan daerah yang melaksanakan kedinasan di ibukota. 30 Kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah LPPD Provinsi yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.149.650.000,- atau 99,77. Hasil kegiatan adalah terkoordinasikannya penyusunan LPPD dan IKK Provinsi tahun 2011, evaluasi dan olah data LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 serta penyusunan dokumen LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat, melalui penyusunan 1 dokumen laporan hasil rapat koordinasi penyusunan LPPD dan IKK Provinsi tahun 2011, 2 dokumen hasil evaluasi dan pengolahan data LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 dan 144 buku LPPD dan IKK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011. 31 Kegiatan Penetapan Penegasan Batas Daerah Daerah Jawa Barat- Banten dan KabupatenKota di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.441.750.000,- atau 88,35. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya bahan penetapan penegasan batas daerah oleh Menteri Dalam Negeri, melalui penyusunan proceeding hasil rapat penegasan batas daerah Jawa Barat – DKI Jakarta, proceeding hasil rapat penegasan batas daerah Jawa Barat-Banten, proceeding hasil rapat koordinasi wilayah perbatasan Cirebon dan Priangan dan IV-189 proceeding hasil verifikasi penegasan batas daerah Kabupaten Cianjur. 32 Kegiatan Penyusunan ISO Bapusipda Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.376.066.000,- atau 92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik di bidang perpustakaan dan kearsipan, melalui penyusunan dan tersertifikasi ISO Bapusipda Jawa Barat. 33 Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPD KabupatenKota di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas kelembagaan OPD KabupatenKota yang tepat fungsi dan tepat ukuran rightsizing, melalui penyusunan dokumen Laporan Pembinaan OPD pada 26 KabupatenKota. 34 Kegiatan Evaluasi Kelembagaan UPTDUPTB di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.805.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.761.884.000,- atau 95. Hasil kegiatan adalah terwujudnya kelembagaan UPTDUPTB yang efisien, efektif dan profesional, melalui penyusunan dokumen data dan informasi hasil evaluasi kelayakan 121 UPTDUPTB sebagai bahan penataan kelembagaan UPTDUPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 35 Kegiatan Penyusunan Tugas Pokok dan Fungsi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.295.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.295.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas kelembagaan OPD yang optimal dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, melalui penyusunan dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tugas Pokok dan Fungsi OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. IV-190 36 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.198.650.000,- atau 99,32. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya jenis dan mutu pelayanan dasar minimal yang berhak diterima oleh masyarakat yang menjadi urusan wajib daerah, melalui penyusunan Dokumen Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM OPD Provinsi dan 26 KabupatenKota. 37 Kegiatan Fasilitasi Standar Operasional Prosedur SOP, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.145.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.144.100.000,- atau 99,37. Hasil kegiatan adalah terciptanya mekanisme dan sistem prosedur yang efektif dan efisien pada Organisasi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, melalui penyediaan dokumen SOP pada 8 Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dokumen Laporan Hasil Pembinaan SOP pada UPTDUPTB provinsi dan 18 KabupatenKota. 38 Penyusunan Tata Hubungan Kerja Antar OPD Provinsi, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.123.724.000,- atau 82,48. Hasil kegiatan adalah terciptanya mekanisme tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar Organisasi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, melalui penyusunan dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Tata Hubungan Kerja antar OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 39 Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Standar Pelayanan Publik, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.291.630.000,- atau 97,21. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik pada OPD yang efektif dan efisien, melalui penyusunan Dokumen Standar Pelayanan Publik pada 10 UPTD lingkup Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. IV-191 40 Kegiatan Penyusunan Profil Unit Kerja Pelayanan Publik, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.74.500.000,- atau 99,33. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas Pelayanan Publik, melalui penyediaan Dokumen Profil bahan Informasi Unit Kerja Pelayanan Publik UPTDUPTB. 41 Kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelayanan Publik, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.119.000.000,- atau 99,16. Hasil kegiatan adalah terwujudnya pelayanan publik yang efektif, efisien dan professional, melalui penyediaanpenyusunan Dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik dan tersosialisasikannya ISO OPDUPTDUPTB. 42 Kegiatan Penilaian Kinerja Pelayanan Publik di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.280.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.274.375.000,- atau 97,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sistem pelayanan publik pada setiap unit kerja OPD dan KabupatenKota, melalui Penilaian Citra Pelayanan Prima yang diikuti oleh 3 OPD dan 8 UPTD di Jawa Barat dan monitoring serta evaluasi PTSP Provinsi dan KabupatenKota serta tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat pada 5 OPD dan 125 UPTD. 43 Kegiatan Forum Silaturahmi Muspida Plus se Jawa Barat , yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.60.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.60.500.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terlaksananya kerjasama dan koordinasi antar pemerintah provinsi Jawa Barat dengan Muspida se Wilayah II Provinsi Jawa Barat dalam Pelaksanaan pembangunan, melalui pelaksanaan Forum Silaturahmi Muspida se Wilayah II Provinsi Jawa Barat. 44 Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi Penataan Batas Desa dan Kelurahan di Daerah Perbatasan KabupatenKota se Wilayah II, yang IV-192 dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.95.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.94.950.000,- atau 99,95. Hasil kegiatan adalah tersusunnya ketetapan hukum Batas Desa dan Kelurahan di KabupatenKota se Wilayah II Provinsi Jawa Barat, melalui fasilitasi koordinasi penataan batas desa dan kelurahan di daerah perbatasan kabupatenkota se wilayah II Provinsi Jawa Barat. 45 Kegiatan PembangunanRehabilitasi Tugu Batas Wilayah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.1.998.100.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.901.166.000,- atau 95,15. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemantapan otonomi daerah serta administrasi daerah, melalui pembangunan tugu batas wilayah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah. 46 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Program Pembangunan Desa PeradabanDesa Mandiri di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.141.600.000,- atau 70,80. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas pelaksanaan program pengembangan desa peradabandesa mandiri di Wilayah IV, melalui koordinasi dan fasilitasi program pengembangan desa peradabandesa mandiri di Wilayah IV. 47 Kegiatan Koordinasi Penataan Batas Wilayah dan Penegasan Batas Wilayah KabupatenKota di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.122.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.78.200.000,- atau 64,10. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sinergitas dan integrasi penataan batas wilayah dan penegasan batas wilayah KabupatenKota di Wilayah IV, melalui koordinasi dan fasilitasi penataan batas wilayah dan penegasan batas wilayah KabupatenKota di Wilayah IV. IV-193 48 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Gelar Karya Pembangunan di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.466.588.400,- atau 93,32. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama penyelenggaraan gelar karya pembangunan, kepemudaan, seni budaya dan sosial di Wilayah IV, melalui koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan gelar karya pembangunan, kepemudaan, seni budaya dan sosial di Wilayah IV. 49 Kegiatan Forum silaturahmi MUSPIDA Plus se Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.64.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.64.500.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama dan sinergitas unsur Muspida Plus se Wilayah IV, melalui Forum silaturahmi Muspida Plus se Wilayah IV. 50 Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pengelolaan Asset di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.123.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.79.200.000,- atau 64,39. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama pengelolaan asset daerah di Wilayah IV, melalui koordinasi, fasilitasi dan monitoring pengelolaan asset daerah di Wilayah IV. 51 Kegiatan Fasilitasi Apresiasi Pemerintah Daerah dan Penyelenggaraan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.215.300.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.163.750.000,- atau 95,76. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan keprotokolan, melalui pelaksanaan kegiatan keprotokolan. 52 Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.288.061.896,- atau 88. Hasil IV-194 kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan keprotokolan pimpinan, melalui pelayanan kegiatan pimpinan didalam dan luar daerah. b Permasalahan dan Solusi. 1 Kaitannya dengan Kegiatan Desk Akuntabilitas dalam penentuan target Output kegiatan atas dasar evaluasi permasalahan sebelumnya, realisasi kegiatan tersebut tergantung dari permasalahan kendala yang dihadapi OPD disisi lain ketersediaan waktu tim pembahas permasalahan bertepatan dengan waktu pemeriksaan dilapangan. Solusi dari permasalahan tersebut dengan prioritas hasil evaluasi permasalahan kendala yang dihadapi OPD, terkait dengan tim pembahas, keberadaan Irban diupayakan untuk bisa melaksanakan selaku Dalnis dan selaku Inspektur Pembantu Bidang yang menyelenggarakan pemberian fasilitasi dan bimbingan teknis terkait kegiatan Desk. 2 Masih kurangnya motivasi PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengadakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi para PNS dan sosialisasi program. 3 Rasionalisasi PNS melalui Pensiun Dini hanya dapat dilaksanakan dari tahun 2010 sampai dengan 2012. Pada tahun 2013, kegiatan ini tidak dilaksanakan dikarenakan terbitnya Permendagri No. 37 tahun 2012 yang menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah tidak dapat memberikan penawaran pensiun dini dengan uang pesangon. 4 Terdapat penempatan pilar yang dilaksanakan oleh Tim PBD KabupatenKota tidak sesuai dengan titik koordinat yang seharusnya, hal ini menyebabkan perbedaan pengukuran pada saat dilaksanakan verifikasi baik oleh tim Pemerintah Pusat maupun Tim Provinsi sehingga menjadi hambatan dalam proses penetapan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah dilakukan pengukuran ulang. 2 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM Aparat Pengawasan, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.519.613.000,-, realisasi IV-195 anggaran sebesar Rp.505.385.900,- atau 97,26. Hasil kegiatan adalah aparatur pengawasan yang telah mengikuti bimbingan teknis paham dan bisa menerapkan materi tersebut pada kegiatan pengawasan, melalui kegiatan Bimtek Perhitungan Pajak PPN dan PPh, Bimtek Pengendalian Manajemen, Bimtek Fraud Auditing, Bimtek Pembinaan Mental Aparatur, dan Bimtek Etika Kepribadian untuk mmenunjang pengawasan dan Koordinasi Ke Pusat dan Daerah. 2 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.309.147.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.287.055.000,- atau 92,85. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja Widyaiswara di bidang pengembangan sistem diklat, melalui seminar tentang pengembangan sistem diklat yang diikuti oleh Widyaiswara diseluruh Balai OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan KabupatenKota; fasilitasi Widyaiswara dalam orasi ilmiah sebagai prasyarat kenaikan pangkat jabatan fungsional Widyaiswara; fasilitasi Widyaiswara mengikuti diklat peningkatan kompetensi. 3 Kegiatan Perencanaan Kediklatan, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.541.765.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.527.744.000,- atau 97,41. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Dokumen Prioritas Usulan Diklat OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Prosiding Kesepakatan Perencanaan Kediklatan sebanyak 1 dokumen serta profil Bandiklatda Provinsi Jawa Barat dalam bentuk Buku dan CD Film sebanyak 480 set, melalui penyelenggaraan rapat koordinasi perencanaan kediklatan dilingkungan OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pembuatan Profil Badiklatda Provinsi Jawa Barat. 4 Kegiatan Pengembangan Sistem Diklat, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.436.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.425.930.000,- atau 97,53. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya kualitas pelayanan penyelenggaraan diklat, meningkatnya pengetahuan Bandiklatda KabupatenKota mengenai grand desain Badan Diklat Jawa Barat sebagai Center of Excellence dan jurnal inspirasi sebanyak 100 eksemplar, serta meningkatnya kualifikasi SMM ISO dari 9001:2000 menjadi 9001:2008, melalui sosialisasi grand desain Badan Diklat Jawa IV-196 Barat sebagai Center of Excellence , pembuatan jurnal inspirasi, serta peningkatan SMM ISO dari 9001:2000 menjadi 9001:2008. 5 Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat AKD, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.164.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.161.105.000,- atau 97,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan Dokumen AKD, Kurikulum Dan Modul Untuk Menunjang Kegiatan Diklat, melalui penyusunan pedoman AKD sebanyak 15 modul. 6 Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.232.256.600,-, realisasi anggaran sebesar Rp.5.702.729.200,- atau 78,85. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang kemimpinan, melalui penyelenggaraan Prajab Golongan II sebanyak 80 orang, Prajab Golongan III sebanyak 200 orang, Diklat Kepemimpinan TK II sebanyak 120 orang, Diklatpim III sebanyak 68 orang, Diklatpim Tk III pengiriman sebanyak 60 orang, Diklatpim IV sebanyak 30 orang, dan Diklatpim IV pengiriman sebanyak 30 orang. 7 Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Fungsional, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.712.685.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.451.026.000,- atau 90,35. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang Analisis kepegawaian, Penyuluh Perikanan, pengawas Benih ikan, penyuluh Kehutanan Tk Muda, TOT Widyaiswara, Pejabat Pengawas LH, Penilai AMDAL, Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, melalui penyelenggaraan Diklat Fungsional Analisis kepegawaian sebanyak 19 orang, Diklat fungsional Penyuluh Perikanan sebanyak 20 orang, Diklat fungsional pengawas Benih ikan sebanyak 20 orang, Diklat fungsional penyuluh Kehutanan Tk Muda sebanyak 25 orang, Diklat fungsional TOT Widyaiswara sebanyak 19 orang, Diklat fungsional Pejabat Pengawas LH sebanyak 52 orang, Diklat fungsional Penilai AMDAL sebanyak 30 orang, Diklat fungsional Penyuluh Pertanian sebanyak 25 orang, Diklat fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman sebanyak 25 orang. IV-197 8 Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Umum, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.880.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.816.526.000,- atau 96,62. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang teknis umum, melalui penyelenggaraan Diklat Pengadaan Barang dan Jasa pemerintah sebanyak 240 orang, Diklat penatausahaan keuangan sebayak 150 orang, Diklat Pengelolaann Barang Daerah sebanyak 144 orang dan Diklat Kepala Desa sebanyak 40 orang. 9 Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Susbtantif, yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.980.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.785.295.000,- atau 80,13. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur di bidang teknis substantif, melalui Diklat Teknis Pengelola Hutan, Diklat Teknis Pendapatan Bidang Pajak dan Diklat Dasar Satpol PP. 10 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Jabatan Fungsional, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.298.284.000,- atau 99,43. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas fungsional perencana, melalui penyelenggaraan bimbingan teknis perencanaan bagi fungsional perencana; penyusunan dokumen kajian perencanaan pembangunan daerah; dan pelaksanaan konsultasi dan koordinasi fungsional perencana. 11 Kegiatan Pengangkatan CPNSD Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.940.275.000,- atau 97,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengangkatan CPNSD Povinsi Jawa Barat sesuai dengan formasi, melalui penyusunan formasi tahun 2012, pengangkatan CPNS dari Tenaga Honorer, penyusunan data tenaga honorer kategori II yang akurat, penyusunan kebutuhan pegawai 5 Tahun kedepan berdasarkan ABK Anjab, serta penyusunan data tenaga honorer kategori II yang akurat oleh 150 orang. 12 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jabatan Fungsional, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan IV-198 alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.246.655.000,- atau 82,22. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi Capacity Building bagi Pejabat Fungsional, melalui penyelenggaraan Capacity Building , fasilitasi Diklat Jabatan Fungsional, pembentukan Forum Jabatan Fungsional, serta penetapan Tim Penilai Jabatan Fungsional. 13 Kegiatan Kenaikan Pangkat dan Pensiun Yang Tepat Orang, Waktu dan Gaji, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.350.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.320.473.000,- atau 97,81. Hasil kegiatan adalah mutasi kepegawaian yang tepat waktu, tepat orang dan tepat gaji serta tepat pensiun, melalui pemrosesan Keputusan Pensiun sebanyak 860 SK, pemrosesan Kenaikan Pangkat Satu Atap Periode April 2012 sebanyak 7.465 SK, pemrosesan Kenaikan Pangkat Satu Atap Periode Oktober 2012 sebanyak 5.859 SK, Pengujian Tes Kesehatan CPNSD Tahun 2012 yang diikuti oleh 275 orang, Ujian Dinas Tahun 2012 bagi 846 orang, Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2012 bagi 2.643 orang, Bintek SAPK dan Pemrosesan Kenaikan Pangkat sebanyak bagi 150 orang, serta Bimbingan Teknis Mutasi yang diikuti 150 orang peserta. 14 Kegiatan Uji Kompetensi PNS Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.315.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.311.938.150,- atau 99,03. Hasil kegiatan adalah distribusi pegawai jabatan fungsional umum sesuai dengan kompetensi, melalui penyelenggaraan pengukuran dan penilaian kompetensi PNS Provinsi Jawa Barat sebanyak 4.300 orang. 15 Kegiatan Pelayanan Perpindahan dan Administrasi Kepegawaian, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.567.562.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.528.992.500,- atau 93,20. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya penempatan PNS yang sesuai antara kompetensi individu dan kompetensi organisasi serta mempunyai ketetapan hukum yang pasti, melalui pelayanan perpindahan sebanyak 1513 SK, Satu Atap KarisKarsu dan Karpeg sebanyak 1244 Kartu, Satu Atap KarisKarsu dan Karpeg Periode September sebanyak 565 kartu. IV-199 16 Kegiatan Seleksi Pendidikan Gelar PNSIPDN, Fasilitasi Sosialisasi Pendidikan dan Kerjasama Kediklatan, Bantuan Tugas Belajar Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.11.036.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.056.652.800,- atau 82,06 . Hasil kegiatan adalah meningkatnya keahlian dan profesionalisme aparatur, melalui seleksi Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang diikuti 1.709 orang peserta, pemberian bantuan biaya Pendidikan dan Pelatihan bagi PNSD Provinsi Jawa Barat sebanyak 210 orang, pemberian bantuan biaya Diklat bagi 75 orang PNS, serta Bintek Pengukuran kinerja. 17 Kegiatan Fasilitasi Kedudukan Hukum dan Peningkatan Disiplin serta Pemberian Penghargaan dan Tanda Jasa bagi PNSD, Badan dan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.520.000.000,-, dengan realisasi anggaran sebesar Rp.517.215.000,- atau 99,46. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman PNS terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta menjunjung tinggi Etika Birokrasi dan pemberian penghargaan bagi PNSD, Badan dan Masyarakat, melalui Pembinaan Disiplin dan Kedudukan Hukum Alih Status dari CPNS menjadi PNS ke OPD yang diikuti oleh 300 orang, penyelesaian 70 masalahsengketa kepegawaian, Rapat Badan Pertimbangan Pemberian Penghargaan SLKS Presiden RI dan Penghargaan Pengabdian bagi PNS Aktif sebanyak 2 kali, pemberian Penghargaan Satyalancana Karya Satya Presiden RI bagi 7000 orang, pemberian Penghargaan Pengabdian dari Gubernur Jawa Barat bagi PNS Aktif bagi 51 orang, pengambilan Sumpah Janji PNS 300 orang PNS, finalisasi penyusunan Pedoman Kebijakan Pemberian Penghargaan, serta Workshop PP 53 Tahun 2010. 18 Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Mental PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.215.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.165.921.954,- atau 97,78. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas mental dan wawasan keagamaan bagi PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui pembekalan Peningkatan Motivasi Kerja PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Penanaman Nilai-nilai Spiritual yang diikuti 80 orang PNS, pembekalan IV-200 penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat bagi 40 orang PNS, fasilitasi peningkatan mental spiritual PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat bagi 165 orang PNS, serta pembekalan peningkatan wawasan keagamaan PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 kali. 19 Kegiatan Peningkatan Motivasi dan Kesejahteraan PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.861.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.796.834.300,- atau 96,53. Hasil kegiatan adalah meningkatnya motivasi dan kesejahteraan aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, melalui pembekalan Kewirausahaan bagi 269 PNS Pra Purna Bhakti, pemberian Belanja Perjalanan Pindah Tugas untuk 61 orang, Fasilitasi peningkatan kesejahteraan pegawai dan operasional pengembangan seni budaya daerah sebanyak 12 kegiatan, serta 2 kali sosialisasi kesejahteraan pegawai di balai-balai di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 20 Kegiatan Fasilitasi Layanan Darurat 24 Jam PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.708.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.662.233.613,- atau 93,54. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya layanan darurat 24 jam Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui operasional Layanan Darurat 24 Jam Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pembekalan Basic Life Support BKS PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 21 Kegiatan Bantuan PNS TewasWafat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.493.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.460.605.000,- atau 93,33. Hasil kegiatan adalah tersalurkannya santunan bagi keluarga PNSD yang wafattewas, melalui pemberian santuan TewasWafat kepada 43 keluarga PNS yang tewaswafat. 22 Kegiatan Evaluasi Pengukuran Kinerja, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.375.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.372.536.650,- atau 99,34. Hasil kegiatan adalah terevaluasinya pengukuran kinerja PNS Provinsi Jawa Barat, melalui penyusunan dokumen Naskah Akademik Raperda Kinerja dan Disiplin Pegawai, IV-201 penilaian kinerja pegawai selama 12 bulan, Monitoring Kinerja Pegawai pada 56 OPDBiro, serta penyusunan dokumen Evaluasi dan Pelaporan. 23 Kegiatan Perencanaan dan Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO 9001:2008, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.388.140.000,- atau 97,04. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan administrasi kegiatan, melalui Pendampingan Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO 9001:2008, Workshop, Sertifikasi Berbasis ISO 9001:2008, serta penunjang kegiatan Sertifikasi ISO selama 9 bulan. 24 Kegiatan Pemeliharaan Sertifikasi ISO BKD Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.86.808.000,- atau 86,81. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan administrasi kegiatan, melalui pendampingan Surveilance dan pengembangan ISO serta penyelenggaraan rapat pemeliharaan Sertifikasi ISO. 25 Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pelayanan Perizinan Terpadu, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.395.050.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.389.300.000,- atau 98,54. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi pegawai, melalui bimbingan teknis 22 bidang dan pelatihan Training Komunikasi efektif. 26 Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat terdiri dari 4 empat kegiatan, yaitu Bimbingan Teknis Aplikasi Samsat se Jawa Barat, Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pengendalian dan Pembinaan Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi se Jawa Barat, Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.774.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.488.661.950,- atau 63,07. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, melalui pengembangan pengetahuan dan kemampuan aparatur terhadap sistem aplikasi samsat, Pengelolaan Keuangan Daerah, IV-202 Pengelolaan Barang Daerah dan Pelaksanaan Pengendalian dan Pembinaan Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Jawa Barat. 27 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur Pol PP, PPNS, Pembinaan Trantibum dan Perlindungan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.644.173.000,- telah direalisasikan sebesar Rp.563.872.800,- atau 87,53. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan kemampuan aparatur Satpol PP, PPNS , terlaksananya Rakor Pol PP dan PPNS se Jawa Barat serta meningkatnya jiwa korsa, melalui pembinaan pemahaman Aparat Pol PP Provinsi dalam penanganan pelanggaran Perda dan Trantibum, peningkatan pemahaman teknik operasional Aparatur PPNS Provinsi dan KabupatenKota sesuai Peraturan perundang-undangan, Rakor Pol PP, Rakor PPNS, dan Peningkatan Jiwa Korsa. 28 Kegiatan Peningkatan Kecerdasan Mental Spiritual Anggota KORPRI untuk menumbuhkan jiwa KORSA, yang dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.377.480.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.338.040.000,- atau 89,55. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan Metal dan Spiritual anggota KORPRI ke arah yang lebih baik, melalui Outbond dan mengikutsertakan anggota KORPRI dalam MTQ tingkat Nasional. 29 Kegiatan Event Olah Raga Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.946.625.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.711.128.375,- atau 87,90. Hasil kegiatan adalah meningkatnya jiwa korsa dan sportivitas dikalangan anggota KORPRI, melalui penyelenggaraan Pekan Olah Raga Pemerintah Provinsi PORPEMPROV Jawa Barat dan pengiriman kontingen PORPEMPROVINSI dalam rangka Pekan Olah Raga Pemerintah Daerah PORPEMDA. 30 Kegiatan Peningkatan Nilai Budaya dikalangan Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oelh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.140.260.000,- atau 93,51. Hasil kegiatan adalah meningkatnya wawasan anggota KORPRI dalam seni dan budaya, melalui penyelenggaraan lomba paduan suara dan lomba pengucap teks Panca Prasetya KORPRI. IV-203 31 Kegiatan Fasilitasi Bantuan Hukum bagi Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oelh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.509.041.450,-, realisasi anggaran sebesar Rp.354.200.782,- atau 69,58. Hasil kegiatan adalah terwujudnya Perlindungan hukum bagi anggota KORPRI dari permasalahan yang mempunyai implikasi hukum, melalui Sosialisasi Penyuluhan hukum; pembentukan LKBH Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat serta fasilitasi bantuan hukum bagi anggota KORPRI yang bermasalah. 32 Kegiatan Peningkatan Usaha dan Kesejahteraan bagi Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.103.269.950,-, realisasi anggaran sebesar Rp.84.289.768,- atau 81,62. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan anggota dengan mengembangkan jenis usaha yang dapat dikelola oleh Dewan Pengurus dan anggotanya serta meningkatkan jiwa sosial dikalangan anggota KORPRI, melalui seminar peningkatan usaha dan kesejahteraan bagi anggota KORPRI, serta Donor Darah anggota KORPRI. 33 Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Kearsipan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.488.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.481.780.000,- atau 99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme aparatur di bidang kearsipan, melalui pelaksanaan Bintek pemberkasan arsip di Jawa Barat50 orang pengelola kearsipan, Bintek pengelolaan arsip vital di Jawa Barat50 orang pengelola kearsipan, Bintek pengelolaan arsip bagi sekretaris desakelurahan se Jawa Barat100 orang sekretaris desakelurahan, peningkatan kompetensi arsiparis dalam Asosiasi Arsiparis Indonesia AAI Provinsi Jawa Barat50 orang arsiparis. 34 Kegiatan Pembinaan Teknis Kearsipan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.185.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.180.500.000,- atau 98. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme dalam mengelola kearsipan, melalui pembinaan di 56 OPD Provinsi Jawa Barat dan 26 Lembaga Kearsipan KabupatenKota, serta pemutakhiran database di 56 OPD Provinsi dan 26 Lembaga kearsipan Kabupatenkota. IV-204 35 Kegiatan Pemantapan Jabatan Fungsional Umum Non Angka Kredit yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.120.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.118.025.400,- atau 98,35. Hasil kegiatan adalah terciptanya kejelasan peran, tugas dan tanggungjawab pegawai dalam jabatannya, melalui penyusunan dokumen uraian tugas dan syarat jabatan 40 jenis fungsional umum pada Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. 36 Kegiatan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur BPMKL yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.58.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.55.900.000,-, atau 95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah, melalui kursuspelatihan manajemen teknisteknis SNI dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur. b Permasalahan dan Solusi. 1 Pelaksanaan Bintek dalam pelaksanaannya 3 hari namun angka kreditnya yang diperoleh belum dapat memenuhi, sehingga di masa yang akan datang kegiatan peningkatan kualitas SDM lebih diarahkan untuk kegiatan seminar. 2 Masih adanya peserta diklat yang tidak memenuhi panggilan diklat hal ini disebabkan oleh masih lemahnya kesadaran bahwa investasi bagi pengembangan dan peningkatan sumber daya aparatur. Selama ini selalu dibandingkan antara input dana yang tidak seimbang dengan hasilnya Output padahal hasil diklat berbeda dengan hasil pekerjaan fisik intangible. 3 Dalam perencanaan seleksi peserta pendidikan dan pelatihan struktural belum sepenuhnya berdasarkan kebutuhan proyeksi jabatan yang ada keterkaitan dengan OPD lain. Solusi permasalahan adalah dalam perencanaan seleksi peserta pendidikan dan pelatihan struktural sebaiknya didasarkan kepada kebutuhan proyeksi jabatan baik pejabat yang akan pensiun maupun yang akan promosi jabatan, sehingga efesiensi anggaran terkendali dan tidak terjadi penumpukan lulusan diklat struktural. 4 Masih adanya komponen dalam pelaksanaan diklat yang satu dengan yang lain belum saling mendukung, baik dalam hal penyelenggaraan, kompetensi Widyaiswara, maupun kondisi peserta diklat yang perlu IV-205 mendapat perhatian dan penanganan secara terpadu. Solusi permasalahan adalah Masing-masing komponen sebagai sebuah sistem diperlukan dukungannya terhadap pelaksanaan diklat, baik Widyaiswara, Penyelenggara maupun peserta perlu komitmen untuk melaksanakannya secara terpadu, sehingga menghasilkan lulusan diklat yang berkualitas 5 Profesionalisme staf belum memadai, khususnya dalam kemampuan analisismencermati kegiatan pasca diklat. Solusi permasalahan adalah Pendidikan dan pelatihan struktural penyelenggaraannya perlu lebih ditingkatkan, peserta diklat bukan hanya sekedar mengikuti tetapi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Metodologi pengukuran keberhasilan suatu diklat terus menerus ditingkatkan 6 Masih kurangnya tenaga Widyaiswara yang menguasai substansi untuk Diklat Teknis dan Fungsional, terbatasnya data base maupun pendukung guna menyusun perencanaan diklat, terutama akurasi data serta aktualisasi data yang berkaitan dengan dinamika perubahan yang cepat. Hal ini disebabkan antara lain tidak terpeliharanya data secara baik oleh satuan-satuan kerja. Solusi permasalahan adalah Meningkatkan kemampuan menggalang partisipasi para Stakeholder dalam proses perencanaan diklat 7 Upaya untuk mendapatkan kesempatan mengikuti diklat fungsional dan diklat teknis substantif di tingkat pusat bagi pegawai Bandiklatda masih kurang. Solusi permasalahan adalah Menyiapkan sistem dan instrumen monitoring dan evaluasi yang efektif. 8 Sistem monitoring dan evaluasi yang belum efektif, menyangkut metodologi maupun pelaksanaannya, termasuk penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan monitoring, belum dijadikan pijakan bagi kebutuhan perencanaan berikutnya. Solusi permasalahan adalah Membangun komitmen melaksanakan kerjasama dengan instansi litbang dan iptek 9 Adanya Moratorium Penerimaan CPNS dan Moratorium perpindahan PNS ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga anggaran assessment perpindahan dan SK Penempatan CPNS tidak terserap. 10 Peraturan dari pusat mengenai pengangkatan CPNSD dari tenaga honorer kategori I, sampai minggu ketiga bulan Desember 2012 belum diterbitkan. Sedangkan berdasarkan PP 56 Tahun 2012 menyebutkan bahwa Tenaga Honorer kategori I diangkat paling lambat Desember IV-206 2012. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan terus melakukan konsultasi dan koordinasi dengan BKN dan Menpan. 11 Jaringan SAPK yang tidak stabil, terkait dengan kegiatan Pemrosesan Kenaikan Pangkat dan Pensiun. Solusi melakukan koordinasi dengan BKN Pusat dan dengan penambahan bandwith untuk SAPK. 12 adanya keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan proses pelayanan administrasi perizinan di lingkungan BPPT. Solusi mengikutsertakan pegawai BPPT dalam penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan administrasi perizinan bagi para pegawai terkait, sehingga diharapkan dapat melaksanakan pelayanan administrasi perizinan pada semua bidangsektor 24 bidangsektor yang dikelola oleh BPPT. 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.610.105.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.586.959.654,- atau 96,21. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui diklat penjenjangan fungsional, substantif dan bimtek, seminar, peningkatan kesehatan, kerohanian, kesenian, Pemberian Pakaian KORPRI dan penghargaan purna bakti. 2 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.468.120.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.459.166.800,- atau 98,09. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produktivitas kerja pegawai, melalui fasilitasi pegawai dalam medical checkup, pemberian pakaian dinas harian, fasilitasi bimbingan rohani pegawai, fasilitasi Bimbingan senam, fasilitasi Pakaian Korpri, pemulangan pegawai yang pensiun. 3 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.1.613.120.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.351.692.848,- atau 83,79. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan aparatur, melalui dukungan biaya pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, dukungan untuk instruktur senam, kerohanian, IV-207 dukungan dana untuk general check up; bantuan biaya pembelian resep; bantuan biaya perawatan; fasilitasi sewa sarana olahraga serta makan dan minum peserta senam; Belanja Pakaian Dinas Harian PDH; terfasilitasinya belanja pakaian untuk POR Pemprov; penghargaan pra purna bakti-uang pembinaankedeudeuh; dukungan dana santunan bagi PNS yang meninggal dunia; serta peningkatan sikap mental disiplin dan jiwa korsa. 4 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.166.525.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.166.524.963,- atau 99,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kinerja aparatur dan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, melalui Bantuan Diklat, Fungsional, Prajabatan, Sosialisasi, Bintek, Kesehatan JasmaniOlahraga. 5 Kegiatan Peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.341.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.244.782.000,- atau 71,68. Hasil kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan untuk mendukung kinerja pelayanan aparatur, melalui peningkatan kesejahteraan dan kemampuan serta disiplin aparatur B dalam pelaksanaan tugas. 6 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.150.865.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.003.842.434,- atau 87,23. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme aparatur, melalui pemberian uang saku untuk pendidikan dan pelatihan, honorarium narasumber kegiatan Pembinaan Mental, honorarium Instruktur Senam, honorarium Instruktur Pembinaan Mental, honorarium Ceramah Keagamaan, honorarium Dukungan Kesenian, PeralatanPerlengkapan Olahraga, General Check Up, bantuan biaya pembelian resep dan kacamata, Bantuan Biaya Rawat Inap, Sewa Lapang Tenis, Sewa Lapang Bulu Tangkis, Sewa Lapang Sepak Bola, Sewa Lapang Bola Volley, tersedianya Mamin PasienAtletPanitia, Bahan Baju Korpri, Pakaian Olah Raga, pemberian IV-208 bantuan uang menjelang pensiun, Biaya Kontribusi Belanja Sosialisasi, dan pembinaan jiwa korsa BKD. 7 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.444.125.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.414.325.000,- atau 93,29. Hasil kegiatan adalah tercapainya upaya peningkatan kemampuan, kompetensi dan kesejahteraan pegawai, melalui peningkatan kemampuan, kompetensi dan kesejahteraan pegawai. 8 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.244.198.750,-, realisasi anggaran sebesar Rp.156.490.000,- atau 64,08. Hasil kegiatan adalah tercapainya upaya peningkatan kemampuan dan kompetensi pegawai, melalui Seminar, Lokakarya, Rakor, Diklat Teknis, dan Bimtek sebanyak 24 orang; Sewa Lapang Olah Raga; Pemberian Penghargaan bagi 8 delapan orang Pegawai yang Pensiun PWRI. 9 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.248.150.200,-, realisasi anggaran sebesar Rp.227.461.977,- atau 91,66. Hasil kegiatan adalah meningkatnya motivasi dan etos kerja pegawai serta meningkatnya wawasan dan keahlian aparatur, melalui fasilitasi diklat fungsional, bimbingan teknis, sosialisasiseminarlokakaryarapat koordinasi; terselenggaranya general check up , penggatian resep, penggantian pembelian kacamata, pemulangan pegawai, peningkatan kesehatan jasmaniolah raga, serta peningkatan kerohanian. 10 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPPT, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.287.695.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.274.104.197,- atau 95,28. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan pegawai, melalui pelaksanaan general check up bagi seluruh pegawai, penggantian pembelian resep obat, adanya bantuan biaya rawat inap, penggantian biaya pembelian kacamata, biaya untuk sewa sarana olahraga badminton IV-209 dan futsal, sarana untuk senam kesegaran jasmani serta mengikutsertakan pegawai BPPT ke dalam diklat substantif. 11 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.389.655.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.199.819.300,- atau 86,34. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya dan terpenuhinya kebutuhan kesejahteraan dan kemampuan aparatur selama 1 satu tahun anggaran, melalui pemberian penghargaan pegawai yang pensiun, Diklat Kepemimpinan, Diklat teknis dan non teknis, pengadaan pakaian Korpri, Pengadaan Pakaian Olah Raga dan General check up karyawan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. 12 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Aparatur Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.486.425.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp.367.164.100,- atau 75,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan Penatausahaan Keuangan, terpenuhinya tenaga Pengadaan Barang dan Jasa, bertambahnya tenaga fungsional perencana, meningkatnya kemampuan Pejabat Eselon III dan IV, meningkatnya pemahaman keagamaan, meningkatnya kesehatan pegawai, terfasilitasinya pengembangan usaha Purnabhakti, melalui fasilitasi diklat Penatausahaan Keuangan, Sertifikasi pengadaan barangjasa, Diklat Perencanaan, PIM III, PIM IV, BimtekSeminarLokakarya, Peningkatan Kerohanian, Bantuan Biaya Kesehatan, Sewa lapangan olah raga, Pemulangan Pegawai. 13 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemampuan Aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.770.880.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.728.987.735,- atau 94,57. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya kesejahteraan pegawai sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Barat No. 65 Tahun 2008 dan terfasilitasinya peningkatan pengetahuan kemampuan PNS, melalui diklat, workshop, kursus, dan sosialisasi, Pakaian Olah Raga PNS, Pembelian Resep. 14 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemampuan Aparatur UPTD Balai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.263.840.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.245.857.617,- atau 93,18. Hasil kegiatan adalah terfasilitasi kesejahteraan pegawai sesuai dengan peraturan Gubernur Jawa Barat IV-210 No. 65 Tahun 2008 , terlaksananya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur, terfasilitasinya peningkatan pengetahuan kemampuan PNS, melalui diklat, workshop, kursus, dan sosialisasi, Pakaian Olah Raga PNS, Pembelian Resep. 15 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.182.975.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.865.418.999 atau 73,16. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kesejahteraan pegawai, melalui penyediaan Obat-obatan di Poliklinik; bantuan biaya rawat inap untuk 1 orang; sewa untuk Gedung Olah raga selama 12 bulan; batik Korpri untuk seluruh pegawai; batik PWRI sebanyak 22 buah; pemulangan pegawai yang purna bakti sebanyak 33 orang. 16 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.629.496.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.574.379.651,- atau 91,24. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja pegawai Balai dalam mendukung pelayanan kesehatan yang prima dan komprehensif, melalui penyelenggaraan general check-up ; kegiatan kesehatan jasmani; batik korpri; bantuan biaya pemulangan pegawai pensiun kadeudeuh; diklat subtantif dan seminarlokakarya; serta sewa lapangan olah raga. 17 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.410.785.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.363.834.600,- atau 88,57. Hasil kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui peningkatan dan kemampuan aparatur selama 12 bulan. 18 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi Anggaran sebesar Rp.463.050.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.411.018.983,- atau 88,76. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur, melalui pemberian biaya kesehatan pegawai, biaya kursus, pelatihan, sosialisasi dan Bintek PNS; penyediaan sewa sarana olahraga, General Check Up, serta pemulangan pegawai dan pembelian Batik Korpri. IV-211 19 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.362.300.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.336.646.000,- atau 92,92. Hasil kegiatan adalah tersedianya aparatur yang memadai dan terciptanya manajemen sumber daya aparatur yang berbasis kompetensi dan komprehensif, melalui fasilitasi 106 orang aparatur dengan pemberian biaya kesehatan pegawai, biaya kursus, pelatihan, sosialisasi dan Bintek PNS. 20 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Wilayah tersebar di 33 tiga puluh tiga KabupatenKota, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.805.691.200,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.188.552.976,- atau 83,78. Hasil kegiatan adalah terwujudnya profesionalisme, ketrampilan dan kesejahteraan aparatur Dispenda Provinsi Jawa Barat, melalui pemberian pelayanan kesehatan general check up, kaca mata, resep, fasilitasi pakaian KORPRI dan capacity building Tim Pembina Samsat. 21 Kegiatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dengan alokasi anggaran sebesar Rp.838.990.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.767.742.075,- atau 91,51. Hasil kegiatan adalah terakomodasinya kesejahteraan PNS, penghargaan, pengabdian PNS dan meningkatnya sumber daya aparatur, melalui Siraman Rohani, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Purna Bhakti, Pakaian Dinas, bantuan Pendidikan dan Pelatihankursus singkat. 22 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.067.417.570,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.017.524.500,- atau 95,33. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur, melalui kesehatan pegawai berupa pembelian resep kepada 9 orang, general check up kepada 185 orang dan penggantian kacamata kepada 17 orang; kerohaniankesenian berupa honor instruktur kerohaniankesenian selama 8 delapan bulan, dengan rincian 2 kegiatan hari kebesaran keagamaan, 8 bulan untuk instruktur musik dan senam serta 5 kegiatan ceramah rutin; pembelian obat sebanyak 9 bulan; fasilitasi seminar, lokakarya, rakor, bimtek dan IV-212 kursus berupa uang saku fasilitasi kepada 1 PNS; fasilitasi diklat teknis substantif berupa uang saku diklat teknis selama 28 hok, uang saku Diklat PIM III selama 40 hok dan penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa berupa outbond dalam rangka pembinaan mental dan disiplin yang diikuti oleh 43 orang. 23 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Sumberdaya Aparatur Dinas ESDM, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.793.200.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.713.578.800,- atau 89,96. Hasil kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur melalui Diklat maupun Bintek yang terdiri dari Diklat Struktural PIM III, Diklat Struktural PIM IV, Diklat Jabatan Fungsional, Bintek Pengadaan Barjas, dan Bintek Sektor ESDM; kegiatan pemenuhan kebutuhan untuk kesejahteraan rohani dan jasmani; bantuan resep dan perawatan; general chek up; penyediaan sarana olah raga; pakaian untuk aparatur berupa pakaian Korpri dan pakaian olahraga; dan pemulangan pegawai pensiun. 24 Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Sumber Daya Aparatur Sekretariat DP KORPRI Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Sekretariat KORPRI Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.238.335.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.202.606.447,- atau 85,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja, kemampuan dan kesejahteraan aparatur dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan, melalui pemberian bantuan biaya pembelian resep, rawat inap, dan uang Purna Bakti, pelaksanaan kegiatan Kerohanian dan Kesenian, Ikut sertanya Pegawai dalam Diklat PIM dan Diklat Teknis, penyediaan Seragam PNS sebagai anggota KORPRI. 25 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.70.986.900,- atau 99,98. Hasil kegiatan Meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparat, melalui peningkatan jasmaniolahraga; peningkatan kerohanian; peningkatan kesehatan; pengadaan seragam KORPRI dan ongkos jahit; pemulangan pegawai yang pensiun Uang Kadeudeuh. 26 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Kantor IV-213 Perwakilan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.122.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.112.426.220,- atau 92,15. Hasil kegiatan adalah terealisasinya kebutuhan peningkatan kinerja aparatur melalui olahraga dan siraman rohani, penggantian biaya pengobatan dan medical check up, diklat fungsional, biaya kepesertaan, penggantian resep, biaya rawat inap, biaya pemulangan pegawai yang pensiun, pemberian uang pembinaan kepada pegawai yang pensiun serta pengadaan pakaian korpri. 27 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas dan Balai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.1.491.363.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.350.672.358,- atau 90,57. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengelolaan SDA dan terjaminnya kesehatan aparatur, melalui Peningkatan kesejahteraan PNS, General Check Up, pembelian resep, penggantian kaca mata, pakaian korpri, pakaian batik, pakaian olahraga dan penghargaan pramubakti. 28 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan SDM Aparatur, yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.631.895.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.548.176.828,- atau 86,75. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui fasilitasi bantuan seminar, sosialisasi dan diklat, medical check up dan kacamata, dan biaya pemulangan pegawai yang pensiun serta santunan bagi keluarga pegawai yang meninggal dunia serta diberikannya seragam baju KORPRI. 29 Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.268.990.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.231.051.500,- atau 85,90. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur dalam rangka pelayanan publik, melalui pembinaan pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani; pengadaan obat-obatan klinik intern disparbud jawa barat; medical check up; penggantian resep obat; sewa lapangan gedung olah raga; pemulangan pegawai yang pensiun; belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS. IV-214 30 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.730.868.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.676.394.652,- atau 92,55. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur dalam rangka pelayanan publik pada balai, melalui pemberian honorarium tenaga ahliinstrukturnarasumber moderator; belanja jasa kesehatan; sewa lapangan gedung olah raga; pemulangan pegawai yang pensiun; serta General Cek Up . 31 Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.448.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.108.605.817,- atau 27,19. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui pemberian uang Jahit Pakaian Dinas, belanja Jasa kesehatan, belanja Pakaian KORPRI, pemulangan pegawai, belanja Kursus, belanja pelatihan sosialisasi, belanja bintek. 32 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.770.936.900,-, realisasi anggaran sebesar Rp.756.966.386,- atau 98,19. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur Dinas, melalui diklatpim, diklat teknis, bimtek, seminarlokakarya, pengadaan obat, penggantian kacamata, general check up. 33 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.808.325.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.746.177.350,- atau 92,31. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui kesegaran jamani, bimbingan rohani, penggantian rawat inap, penggantian resep, pelaksanaan General chekup, Pemberian Batik PWRI, PIN dan Topi, pemberian uang saku Diklatpim. 34 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Diperta Provinsi, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.873.225.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.756.673.975,- atau 86,65. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur Dinas, melalui fasilitasi bantuan biaya peningkatan IV-215 kesehatan jasmanirohani, diklat dan pelatihan pegawai, biaya jasa kesehatan general chek up, fasilitasi lapangan olah raga, biaya pemulangan pegawai yang pensiun, dan biaya kursus - kursus pelatihan lainnya. 35 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.046.503.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.808.050.250,- atau 88,35. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur balai, melalui peningkatan kesehatanjasmani, peningkatan kerohanian, kesehatan pegawai, pengadaan obat, penggantian kaca mata, biaya pelatihan, pemulangan pegawai yang pensiun dalam daerah, dan pengadaan pakaian Korpri. 36 Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.305.641.400,-, realisasi anggaran sebesar Rp.836.036.703,- atau 64,03. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas aparatur dalam memfasilitasi kegiatan DPRD dan meningkatnya kemampuan aparatur yang mampu menunjang tercapainya visi dan misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, melalui peningkatan kesehatanjasmani, peningkatan kerohanian, kesehatan pegawai, pengadaan obat, penggantian kaca mata, biaya pelatihan, pemulangan pegawai yang pensiun dalam daerah, dan pengadaan pakaian Korpri. 37 Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.278.700.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.267.266.500,- atau 96. Hasil kegiatan adalah tersedianya kebutuhan dan operasional aparatur, melalui fasilitasi bantuan biaya kepesertaan, fasilitas pengadaan obat-obatan, fasilitas biaya pemulangan pegawai yang pensiun dalam daerah, peningkatan kesehatan jasmaniolahraga, fasilitas peningkatan kerohanian, sewa prasarana olahraga. 38 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BKPP II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.151.200.000,-, realisasi IV-216 anggaran sebesar Rp.136.200.000,- atau 90,08. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya wawasan dan kemampuan Aparatur, melalui penggantian resep; pemulangan pegawai; pengadaan pakaian korpri. 39 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.608.125.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.481.927.000,- atau 79,25. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani, terpeliharanya kesehatan, apresiasi bagi karyawan purna tugas, meningkatnya motivasi bagi aparatur BKPPMD, melalui pemberian obat- obatan; belanja jasa kantor; bahan pakaian Batik Korpri; pakaian olahraga; belanja kursus-kursus. 40 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kualitas Sumberdaya Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.685.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.549.350.000,- atau 80,11. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumberdaya aparatur, melalui Pembinaan Kerohanian dan ihsan tahsin Al-Quran, pelaksanaan senam kesegaran jasmani, bantuan resep dan pemeriksaan Dokter, bantuan rawat inap, bantuan kacamata, General Check Up untuk pegawai, sewa gedung olahraga, belanja pakaian batik Korpri bagi pegawai dan batik tradisional untuk pensiun, serta bantuan uang saku diklat dan bantuan bimbingan teknis. 41 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.597.997.500,-, realisasi kegiatan sebesar Rp.1.528.817.116,-, atau 95,67. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kualitas sumber daya aparatur, melalui pemberian kesejahteraan pegawai dan pemberian biaya pemulangan bagi yang pensiun. 42 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas, yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.939.360.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.878.124.250,- atau 93,48. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas aparatur daerah, melalui penyediaan Bahan Pakaian Dinas Harian PDH untuk petugas Protokol, Ajudan, Sekpri dan Walpri Pimpinan; bahan pakaian Korpri pejabat struktural dan pelaksana IV-217 serta pakaian olah raga yang diperuntukkan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. 43 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Sekretariat dan SMK Eks Yayasan Darmaloka serta Balai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.128.335.380,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.677.615.942,- atau 89,08. Hasil kegiatan adalah terealisasinya Peningkatan KesejateraanKemampuan Aparatur dan Angka Kredit Jabatan Fungsional, melalui pembayaran honorarium tenaga ahli, narasumber jasa Kerohanian, Instruktur olahragakesenian; pengadaan peralatan perlengkapan olahraga, perlengkapansarana olahraga pegawai, obat obatan klinik intern, biaya penggantianpembelian resep, biaya penggantian perawatan, penghargaan Pra Purna Bakti periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, uang saku bagi PNS yang mengikuti Pendidikan Latihan Teknis dan Bimbingan Teknis, Bintek terakreditasi, penyediaan uang saku peserta, uang saku bagi CPNS yang mengikuti Prajabatan, Perjalanan Dinas Dalam Daerah dalam rangka kegiatan sertifikasiPAK jabatan Fungsional Guru, Perjalanan Dinas Luar daerah untuk mengikuti seminar, pelaksanaan siding angka kredit jabatan fungsional Guru; peningkatan kesejahteraan dan kemampuan SMK-SMAMA Cikole Lembang, SMK-SPP Gegerkalong, SMK-PU, SMK-SPP Tanjungsari; kebutuhan makan dan minum tamu dan peserta rapat; serta pengadaan seragam batik KORPRI. 44 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.742.270.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.726.844.700,- atau 97,92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas aparatur dan kesejahteraan PNS, melalui pelaksanaan Senam Kesegaran Jasamani, Pelatihan Kesenian Nasional dan siraman rohani, Belanja obat-obatan, Pembelian resep, Penggantian kaca mata, General cek up, Perawatan, Sewa prasarana olah raga, pengadaan baju batik, Pemulangan PNS yang pensiun, Kontribusi Seminarlokakaryapelatihan. 45 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai Pengelolaan Sampah Regional BPSR Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.60.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.44.329.250,- atau 73,88. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kapasitas aparatur dan IV-218 kesejahteraan PNS, melalui pemberian akomodasi kebutuhan PNS dalam pemeliharaan Kesehatan, pelatihan teknis dan manajemen untuk meningkatkan kapasitas aparatur PNS. 46 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.786.975.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.523.415.000,- atau 66,51. Hasil kegiatan adalah terdapatnya Sumber Daya Manusia SDM yang professional dalam melayani masyarakat, melalui pemberian honorarium Instruktur Senam, terdapatnya SDM yang professional, pakaian dinas harian, terdapatnya Diklat Subtantif. 47 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, Peternakan, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.587.196.200,-, realisasi anggaran sebesar Rp.551.933.550,- atau 93,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya profesional aparatur, melalui peningkatan kesejahteraan jasmani dan rohani melalui kegiatan senam, kesenian, bulu tangkis dan futsal serta siraman rohani; terselenggaranya general check up; terpenuhinya sarana pakaian korpri dan pakaian batik purnabakti; terpenuhinya pembinaan melalui kadeudeuh purnabakti bagi; terlaksananya acara bimtekdiklatseminarlokakaryaraker, terselenggaranya acara pembinaan pengelolaan keuangan dan perpajakan. 48 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.201.304.010,- atau 50,33. Hasil kegiatan adalah terwujudnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur, melalui fasilitasi kesejahteraan dan kemampuan aparatur. 49 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.214.605.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.189.822.200,- atau 88,45. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas aparatur yang berkemampuan dan sejahtera, melalui peningkatan kesehatanjasmani, peningkatan kerohanian, kesehatan pegawai, pengadaan obat, penggantian kaca mata, biaya pelatihan, pemulangan pegawai yang pensiun dalam daerah, dan pengadaan pakaian Korpri. IV-219 50 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPBD Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.243.470.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.240.543.500,- atau 98,80. Hasil kegiatan adalah meningkat kinerja aparatur, melalui penyediaan kesejahteraan dan kemampuan pegawai dan pelaksanaan kegiatan kerohanian. 51 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur, yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.573.650.000,-, realisasi anggarannya sebesar Rp.543.757.000,- atau 94,79. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas aparatur, melalui Dikpim III, Dikpim IV, penggantian bantuan resep, penyediaan sarana olahraga, penyediaan pakaian olahraga PORPEMPROVINSI dan pemulangan pegawai yang pensiun. 52 Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.017.696.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.524.184.899,- atau 90,16. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, melalui kegiatan administrasi dan pelayanan kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. 53 Dukungan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.498.050.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.433.222.790,- atau 86,98. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelayanan terhadap dukungan kinerja pimpinan, melalui fasilitasi penyediaan pelayanan pimpinan. b Permasalahan dan Solusi 1 Belum semua OPD menyediakan anggaran General Check Up, penggantian resep, kacamata, serta biaya rawat inap yang ideal, sehingga terjadi gap kesejahteraan pegawai di setiap OPD. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dengan TAPD untuk menentukan besaran anggaran kesejahteraan pegawai di setiap OPD. IV-220 2 Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia masih kurang baik dari sisi latar belakang pendidikan, keterampilan, keahlian serta penguasaan pekerjaan. Solusi adalah Usulan formasi pegawai yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan kepada BKD Provinsi Jawa Barat. 3 Masih kurangnya tenaga berkompetensi akuntansi dan yang menguasai Teknologi Informasi. Solusi mengikutsertakan pegawai pada Diklat Aparatur untuk keterampilan penatausahaan keuangan dan akuntansi serta Teknologi Informasi. 4 Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang belum memadai. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia antara lain melalui diklat teknis, bimtek, seminarworkshop; dan recruitment pegawai berdasarkan kebutuhan. 5 Untuk penyelenggaraan acara Jiwa Korsa yang menurut rencana akan dilaksanakan pada Triwulan ke IV menjelang akhir tahun akhirnya tidak jadi dilaksanakan, mengingat kondisi cuaca serta calon lokasi yang sudah ditentukan dianggap kurang memungkinkan untuk dilaksanakan, dengan pertimbangan jika dilaksanakan tidak akan mencapai sasaran optimal terhadap upaya peningkatan kesegarankesehatan jasmani para pesertakaryawan. SILPA dari realisasi anggaran pada kegiatan ini disebabkan karena adanya efisiensi anggaran dari pelaksanaan fasilitasi Rawat inap, belanja pakaian korpri pegawai dan uang saku diklat, serta belanja jasa Penyelenggaraan Acara Jiwa Korsa. Solusi untuk beberapa permasalahan yang bersifat teknis dan non teknis secara bertahap telah diselesaikan melalui upaya peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja maupun antar OPD terkait. 6 Untuk menjalankan tugas dan fungsi masih banyak kendala yang dihadapi yaitu: 1 Kurangnya Petugas yang profesional dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, diantaranya Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman POPT, yang dibutuhkan per kecamatan minimal 1 orang sedangkan keberadaan sekarang petugas POPT rata-rata melaksanakan tugas di 2 kecamatan; 2 Dukungan anggaran untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia belum maksimal, misalnya : anggaran untuk kegiatan pelatihan diklat fungsional atau diklat substantif untuk peningkatan kemampuan aparatur kurang memadai sehingga banyak diklat yang tidak diikuti; 3 Belum terfasilitasinya petugas untuk mendapatkan pelayanan general check up kesehatan, khusus bagi petugas laboratorium yang tersebar di UPTD IV-221 tidak secara maksimal dapat dilaksanakan. Dalam protap, semua petugas laboratorium wajib melakukan general check up kesehatan setiap 4 bulan, sampai saat ini baru bisa dilaksanakan 1 tahun sekali, itupun tidak untuk semua petugas laboratorium; 4 Pada tahun 2012 seluruh petugas tidak mendapatkan pakaian dinas, begitu juga tahun 2013. Solusinya antara lain yaitu : 1 Dipertimbangkan untuk menambah pengangkatan petugas POPT atau dengan mengangkat Tenaga Harian Lepas THL sebagai pendamping Petugas POPT yang ada, 2 Memaksimalkan penetapan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas sumberdaya manusia, kesehatan, dan fasilitasi pakaian dinas. 4 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a Pelaksanaan Program Program pelayanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan oleh OPDBiro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.292.651.879.357,-, realisasi anggaran sebesar Rp.262.548.526.984,- atau 89,71. Dengan rincian kegiatan, sebagai berikut : 1 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Hasil kegiatan adalah terwujudnya penyelenggaraan administrasi perkantoran yang memadai untuk memperlancar pelaksanaan tugas pada OPDBiro, melalui pengadaan alat listrik dan elektronik selama 12 bulan; alat tulis kantor selama 12 bulan; benda pos berupa materai dan prangko selama 12 bulan; belanja berlangganan telepon, listrik, air, surat kabar, surat kilat khusus, dan internet selama 12 bulan; kebutuhan gas elpiji, Jasa Telepon, Air, Listrik selama 12 bulan; pengadaan cetak fotokopi dan penjilidan selama 12 bulan ; serta makanan dan minuman rapat dan tamu selama 12 bulan. 2 Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya Kebutuhan dasar administrasi perkantoran dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Biro, melalui fasilitasi undangan rapat, koordinasi, konsultasi dan monitoring berupa perjalanan dinas; serta fasilitasi pegawai mengikuti binteklokakaryadiklat. 3 Kegiatan Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa Perkantoran. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional khususnya dalam memfasilitasi dan menunjang pelaksanaan tugas pokok IV-222 dan fungsi, melalui pemanfaatan barang dan jasa dalam menunjang aktivitas. 4 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Ketatausahaan dan Kearsipan. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan, melalui pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan ketatausahaan dan kearsipan. 5 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Sandi dan Telekomunikasi. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan administrasi Sandi dan Telekomunikasi, melalui pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan perkantoran Bagian Sandi dan Telekomunikasi. b Permasalahan dan Solusi. 1 Masih kurangnya sumber daya aparatur yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa. Solusi Mendidik beberapa orang aparatur pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah untuk mengikuti Diklat Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. 2 Belum tersusunnya database barang inventaris kantor sebagai sumber data dan bahan informasi yang akurat sebagai dasar perencanaan, pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian barang inventaris. Solusi : Meningkatnya penggunaan sarana kerja kantor untuk kelancaran dan pengajuan penambahan anggaran pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kerja secara bertahap. 3 Kurang sinkronnya jadwal kegiatan antara kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan dan OPD lingkup pertanian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan koordinasi secara intensif dengan Pimpinan OPD lingkup pertanian dan Unit Kerja lainnya. 4 Untuk penyelenggaraan administrasi perkantoran tidak terserap semuanya dikarenakan honorarium Non PNS yang sudah direncanakan akan bertambah namun dengan pertimbangan pelayanan masih dapat dikendalikan jadi penambahan SDM belum dapat direalisasikan semuanya. Selanjutnya Penyelenggaraan administrasi perkantoran yang sudah dianggarkan pada APBD sebagian direalisasikan dari dana operasional. Adapun solusinya, untuk anggaran tahun yang akan datang perencanaan penyelenggaraan administrasi perkantoran opersional rumah sakit, khususnya honorarium non PNS Gaji Karyawan harus lebih dimatangkan lagi. IV-223 5 Masih terdapat kekurangan untuk biaya langganan listrik untuk mendukung kelancaran kerja di lingkungan Dinas pertanian dan UPTD, Instalasi dan Brigade. Solusinya kedepan ada perhitungan seperti dalam perhitungan gaji pegawai acres terhadap tahun yang lalu dan tahun yang akan datang untuk langganan Listrik dan penghematan penggunaan listrik pada siang hari. 5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a Pelaksanaan Program Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang dilaksanakan oleh OPDBiro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.456.627.935.099,-, realisasi anggaran sebesar Rp.423.039.595.088,- atau 92,64. Dengan rincian kegiatan, sebagai berikut : 1 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat yang memadai, melalui pengadaan peralatan kantor, komputer, dan penataan ruang perpustakaan. 2 Kegiatan Pembangunan Tahap I Gedung Kampus II Badiklatda Cipageran. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan sarana dan parasarana untuk mendukung pelayanan diklat, melalui penyediaan bangunan tahap I gedung kampus II Badiklatda sebanyak satu unit. 3 Kegiatan Renovasi Aula Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pengadaan Peralatan Kantor. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan sarana dan parasarana untuk mendukung pelayanan diklat, melalui penyediaan aula Badiklatda yang telah direnovasi sebanyak 1 unit dan tersedianya peralatan kantor. 4 Kegiatan Pemagaran Halaman BKPP Wilayah I. Hasil kegiatan adalah tersedianya pagar halaman Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, melalui pembangunan konstruksi Pemagaran Halaman Kantor BKPP Wilayah I. 5 Kegiatan Pengerasan dan Pengaspalan Halaman Parkir dan Penataan Taman Halaman Kantor BKPP Wilayah I. Hasil kegiatan adalah terciptanya peningkatan dan penataan halaman kantor BKPP Wilayah I melalui pengaspalan halaman kantor BKPP Wilayah I, melalui pembangunan Konstruksi pengadaan Konstruksi Jalan dan Penataan Halaman Parkir BKPP Wilayah I. IV-224 6 Kegiatan Pembuatan Pos Jaga Keamanan Dalam 2 Pos. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan peningkatan prasarana keamanan dalam mendukung keamanan, melalui pembangunan pos jaga keamanan dalam 2 POS. 7 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja. Hasil kegiatan adalah komputer, facsimile, perangkat komputer dan jaringan dalam mendukung TUPOKSI, melalui penyediaan Komputer PC Branded, Printer Laser Jet Inkjet, software Original Windows Office, Faximili, Jaringan Internet. 8 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana kantor yang memadai, melalui penyediaan honorarium panitia barang dan jasa, uang transport untuk bantuan teknis , belanja pakaian habis, belanja jasa kantor, belanja cetak penggandaan, belanja makanan dan minuman, belanja jasa konsultasi, belanja pemeliharaan jasa konstruksi, pengadaaan peralatan kantor, pengadaan perlengkapan kantor, pengadaan komputer, pengadaan meubelair, pengadaan peralatan dapur, pengadaan penghias ruangan, pengadaan alat-alat studio, alat-alat komunikasi. 9 Kegiatan Sosialisasi Perda No. 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perhubungan. Hasil kegiatan adalah terinformasikannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaran Perhubungan, melalui Penyelenggaraan Sosialisasinya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaran. 10 Kegiatan Revitalisasi Balai. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, melalui penyediaan sarana dan prasarana, honor pengadaan penerimaan hasil pekerjaan barang dan jasa, ATK, dokumen lelang, dokumentasi makan dan minum, jasa untuk pendukung rehab gd, makarti, system informasi pelayanan TKI terpadu, mesin tik, mesin penghacur kertas, anjungan informasi mandiri, tabung pemadam kebakaran, lemari arsip, brankas, filing cabinet white board, pendingin ruangan, papan nama kantor, tv, genset, server, pc, note book, tablet pc, printer, scener, ups, wifi-lan, pointer presenter, meja rapat, kursi tunggu, kursi rapat, kamera, handycame, lcd proyektor, wireless portable, megaphone, layarscreen, voice ic recorder, dvd telepon cordless, faximile pasang ht, pemasangan telepon pasangan internet paket rehab gedung makarti. IV-225 11 Kegiatan Pembangunan Asrama Siswa Balai Pelatihan Ketenagakerjaan Bekasi. Hasil kegiatan adalah terfasilitasi pelayanankenyamanan terhadap peserta pelatihan di BPK Bekasi, melalui pembangunan asrama siswa balai pelatihan ketenagakerjaan yang memadai seluas 1.067m 2 . 12 Kegiatan Pembangunan Gedung Asrama dan Kelas Balai Pelatihan Ketransmigrasian. Hasil kegiatan adalah terfasilitasi pelayanankenyamanan terhadap peserta pelatihan ketransmigrasi di Balatrans, melalui pembangunan asrama siswa balai pelatihan ketenagakerjaan yang memadai seluas 70 m 2 . 13 Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Jasa Perkantoran. Hasil kegiatan adalah Tersedianya Sarana dan Prasarana Perkantoran, melalui Belanja Modal Pengadaan Komputer, Adanya Belanja Modal Pengadaan Mebelair, Pengadaan Alat Studio, Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dan Pengadaan Kendaraan Dinas. 14 Kegiatan PeningkatanPerluasan Rumah AngklungHouse of Bamboo Tahap I. Hasil kegiatan adalah M eningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantordalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta tersedianya ruang publik bagi pelestarian angklung sebagai warisan budaya, melalui Penataan Ruang Studi dan Demo Angklung; serta penyediaan penunjang kegiatan. 15 Kegiatan Penyusunan Masterplan Taman Budaya Sebagai Ruang Pergelaran Seni Bertaraf Internasional. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantordalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan tersedianya dokumen perencanaan penyediaan ruang publik bagi peningkatan kreativitas di bidang seni budaya bertaraf internasional, melalui penyusunan Masterplan Taman Budaya Sebagai Ruang Pergelaran Seni Bertaraf Internasional. 16 Kegiatan Pembangunan Gedung DPRD. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya gedung kantor dalam menunjang aktivitas Sekretariat DPRD dan DPRD, melalui pembangunan prasarana perkantoran yang representatif dan memenuhi standar persyaratan teknis gedung pemerintah. 17 Kegiatan Pembangunan Gedung Perpustakaan Umum Daerah Jawa Barat Bertaraf Internasional Tahap 3. Hasil kegiatan adalah terbangunnya perpustakaan bertaraf internasional di Jawa Barat untuk optimalisasi IV-226 pelayanan kepada masyarakat, melalui pembangunan gedung perpustakaan bertaraf internasional tahap 3 seluas 4000M 2 . 18 Kegiatan Renovasi Gedong Sigrong. Hasil kegiatan adalah teronovasinya Gedong Sigrong, melalui perbaikan Gedong Sigrong di BKPP Wilayah II. 19 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Operasional Dinas. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui Pengadaan kendaraan operasional dinas berupa kendaraan roda empatlebih dan roda 2 ditujukan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pimpinan, pejabat struktural maupun karyawankaryawati dilingkup Sekretariat Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. Program ini terkait pula dengan peremajaan-penghapusan kendaraan yang telah habis nilai teknisekonomisnya. 20 Kegiatan Pengadaan Alat Perlengkapan Kantor. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui pengadaan alat perlengkapan kantor dan rumah tangga untuk Pimpinan, 4 Asisten dan 12 biro; Pengadaan alat perlengkapan kantor dan rumah tangga diantaranya berupa mesin tik, mesin pemotong rumput, mesin hitung, mesin fotokopi, almari, waterheater, lemari, filling kabinet, alat pendingin ruangan AC, televisi, vacuum cleaner, main frame, komputer PC, printer, notebook, scanner, monitordisplay, kelengkapan komputer, meja kerja, meja rapat, meja makan, kursi kerja, kursi rapat, tempat tidur, sofa, rak bukutvkembang, kompor gas, dispenser, kulkas, jam dindingmeja, gordyn, kamera, handycam, proyektor, faximili, sound system, telepon, alat-alat kedokteran dan lukisan foto . 21 Kegiatan Sosialisasi Pembangunan Bidang Permukiman dan perumahan. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan dan kinerja perkantoran, melalui penyediaan media Informasi Melalui Media Elektronik, Media Informasi Melalui Surat kabar, gambar untuk billboard. 22 Kegiatan Perencanaan Renovasi Gedung Sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat. Hasil kegiatan adalah tersedianya Perencanaan Renovasi Gedung Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Kajian Kondisi tanah dan air di Gedung Baru DPRD Jawa Barat, Kajian Teknis Dampak Instrusi Air di sekitar Gedung Baru DPRD Jawa Barat. 23 Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor dan Rumah Tangga. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur IV-227 dalam rangka mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui pengadaan Alat listrik dan elektronik, bahan pembersih, alat penunjang perlengkapan dapur, peralatan air,peralatan perbengkelan, peralatan dapur. 24 Kegiatan Peningkatan Jaringan Sistem Closed Circuit Television dan Peningkatan Koordinasi Keamanan. Hasil kegiatan adalah meningkatnya keamanan dilingkup Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan rumah dinas pimpinan, melalui pengadaan sarana keamanan berupa handy talky. 25 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Kerumahtanggaan. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana kantor, pengadaan sarana dan prasarana kantor dalam mendukung kegiatan kerumahtanggaan. 26 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jaringan Networking untuk Sistem Pelaporan Keuangan Daerah SIPKD. Hasil kegiatan adalah lancarnya komunikasi data SIPKD, melalui peningkatan kapasitas jaringan SIPKD. b Permasalahan dan Solusi. 1 Kaitannya dengan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan penyerapan anggaran sebesar 97,33 menunjukan kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik, kedepan optimalisasi penyerapan dan target kinerja dapat dipertahankan. 2 terhambatnya proses pembangunan oleh mekanisme pengurusan perijinan kawasan Bandung Utara yang lambat dan berbelit-belit. Untuk mengatasi masalah tersebut solusinya adalah mengintensifkan pengurusan perijinan kepada OPD terkait. 3 Umumnya bersifat pengadaan barangjasa dengan pihak ketiga. Untuk yang bersifat pelelangan dilakukan secara elektronik melalui ULP, kendalanya adalah waktu yang mengalami keterlambatan. Demikian juga yang melalui penunjukan tergantung pada ketersediaan barang sesuai speck yang juga terkait dengan waktu pelaksanaan. Solusi untuk mengatasi permasalahan adalah Mengatur perencanaan secara matang dan melakukan pengawasan atas pelaksanaannya, didukung tertib administrasi, sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya, serta dengan melakukan efisiensi anggaran sisa lelang. 4 Jumlah anggaran yang disediakan kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang semakin meningkat, dengan IV-228 bertambahnya kewenangan pengelolaan administrasi perizinan dari 109 jenis perizinan 14 bidang menjadi 205 jenis perizinan 23 bidang dan bertambahnya jumlah pegawai pelaksana pelayanan administrasi perizinan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah Mengusulkan peningkatan anggaran secara bertahap. 5 Adanya beberapa kendala masalah pengadaan diantaranya masalah sertifikasi, juga adanya kelemahan di kemampuan SDM terutama dalam hal websitekonten situs pemerintah, juga adanya beberapa barang APK yang tak teralokasikan dalam perencanaan akan tetapi harus dipenuhi dikarenakan kebutuhan yang mendadak dan mendesak sebagai solusi dalam pengadaan peralatan juga harus disesuaikan dalam perencanaan personil ,sehingga nantinya akan terjadi sinergitas dalam pelaksanaan tugas, SDM yang profesional serta didukung sistem dan perlengkapan kantor yang lengkap. 6 kondisi teknologi yang sangat cepat menimbulkan tuntutan akan pemenuhan sarana dan prasarana yang up to date. Solusi yang diambil untuk permasalahan tersebut adalah penyediaan anggaran yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. 7 Kondisi instalasi masih banyak yang memprihatinkan, 5 Brigade adalah Aset Pemerintah Provinsi yang dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Bangunan 5 Brigade sudah sangat menghawatirkan keberadaannya, khususnya Brigade yang berada di Buahbatu tidak layak keberadaannya di lingkungan yang berdampingan dengan PUSKESMAS sedangkan 5 Brigade tersebut merupakan penyimpanan Obat-obatan Pertanian yang relatif mengandung bahan beracun; 2 Dukungan sarana prasarana laboratorium yang kurang memadai walau dari segi kemampuankeahlian sumberdaya manusia sudah siap. 3 Kurangnya kendaraan operasional roda 4 empat maupun roda 2 dua untuk kelancaran tugas dan fungsi Bidang, UPTD, Instalasi maupun Brigade. Solusinya antara lain yaitu : 1 Memaksimalkan penetapan anggaran untuk mendukung tupoksi OPD; 2 Menambah Operasional untuk kelancaran tugas dan fungsi Bidang, UPTD, Instalsi dan Brigade; 3 Menambah perangkat alat peralatan kantor APK, alat komunikasi untuk memperlancar alur laporan, dan komputer. 8 Sarana dan prasarana pengelolaan perpustakaan dan kearsipan yang tersedia di Bapusipda Provinsi Jawa Barat masih kurang dan beberapa perlengkapan yang tersedia sudah harus diperbaiki atau diganti. IV-229 Solusinya adalah mengoptimalkan peralatan yang dimiliki, mengusulkan pengadaan serta meningkatkan koordinasi antar bidang Perpustakaan dan kearsipan dan mengintensifkan konsultasi dengan Perpusnas dan kearsipan. 9 Perubahan personil ULP memperlambat akselerasi pelelangan, adanya sanggah banding. Solusinya adalah mempercepat waktu untuk lelang, mempercepat proses penyelesaian sanggah banding. 10 kepemilikan asset pemerintah pusat yang belum diserahkan ke Pemerintah Daerah, sehingga pelaksanaan pembangunan sarana prasarana mengalami keterlambatan. Adapun solusinya adalah melakukan koordinasi antar instansi terkait baik dengan instansi pusat maupun daerah, sehingga diperoleh kepastian legalitas penggunaan asset pusat tersebut pada tanggal 6 Juni 2012 melalui Surat Perjanjian antara Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor . Permasalahan lainnya adalah terdapatnya kesalahan Kode Rekening Belanja Jasa Konsultansi untuk Biaya Pengelolaan sehingga anggaran tidak dapat diserap. Solusinya anggaran dikembalikan ke kas daerah, dana kesalahan penempatan kode rekening tersebut dijadikan masukan untuk perbaikan dalam proses perencanaan mendatang. 11 kegiatan pembangunan sarana multifungsi penggunaan lapangan olah raga dan gedung sate tidak dilanjutkan berkenaan tidak keluarnya IMB dari Kota Bandung dan dialihkan menjadi kegiatan perencanaan renovasi gedung sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat . 6 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur a Pelaksanaan Program Program pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran yang dilaksanakan oleh OPDBiro Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.171.151.764.007,-, realisasi anggaran sebesar Rp.158.700.345.675,- atau 92,72. Dengan rincian kegiatan, sebagai berikut : 1 Kegiatan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana. Hasil kegiatan adalah Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran, melalui penyediaan pakan burung kicau dan rusa, bahan bakar minyak, perawatan kendaraan operasional, Jasa Kebersihan, Jasa Pengamanan Kantor dan Jasa Penjaga Aset Balai, bangunan dan Fasilitas wisata. IV-230 2 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kantor, melalui fasilitasi Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas, Pememeliharaan alat perlengkapan kantor, Penyediaan lampu penerangan, Pemeliharaan alat dan kebersihan kantor, Penyediaan tenaga satpam, cleaning service dan petugas kebun. 3 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya sarana dan prasarana kantor OPDBiro, melalui Belanja Jasa Keamanan Kantor dan Rumah Dinas, Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor, Pemeliharaan Jaringan Listrik, Telepon dan Air, Pemeliharaan Alat Komunikasi, Pemeliharaan KomputerPrinter, Pemeliharaan Taman Kantor, Pemeliharaan Alat Elektronik, Pemeliharaan Ruang, Ruang Operation Room, Pemeliharaan Repeater, Pemeliharaan Pos Keamanan Kantor, Pemeliharaan rumah Dinas, Pemeliharaan atap BSOT, Pekerjaan pembuatan ruang pentry kantor, Pembuatan ruang kontrol CCTV, Penggantian papan nama, gapura dan pemasangan lampu halaman, Ruang Laktasi dan penitipan anak, Ruang Staf Gudang, Pekerjaan jaringan LAN rauang operation room, Penataan Halaman Kantor. 4 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor meliputi bangunan gedung kantor, lingkungan, tamanhalaman, fasilitas kantor, service kendaraan dinasoperasional, serta penyediaan jasa kebersihan dan jasa pengamanan kantor, melalui belanja jasa service dan penggantian suku cadang kendaraan bermotor, belanja BBM, jasa kebersihan, pemeliharaan bangunan pelaburan, jasa keamanan, pemeliharaan lingkungan Kantortaman, pemeliharaan fasilitas Kantor. 5 Kegiatan Pemeliharaan Sarana Prasarana Aparatur. Hasil kegiatan adalah tersedianya Sarana dan Prasarana Kantor, melalui perbaikan Gedung Kantor, belanja bahan perlengkapan kebersihan kantor , BBM untuk kendaraan operasional, perpanjangan STNK dan servis Kendaraan operasional, jasa konsultansi perbaikan kantor, pemeliharaan peralatan Kantor, pemeliharaan Benteng dan Pagar Kantor. 6 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sandi dan Telekomunikasi. Hasil kegiatan adalah lancarnya pelaksanaan tugas dan kegiatan komunikasi dan persandian, melalui pemeliharaan sarana prasarana komunikasi dan persandian. IV-231 b Permasalahan dan Solusi. 1 Dalam kegiatan pemeliharaan, ada beberapa barang inventaris yang karena umurnya, tidak dapat dipelihara atau diperbaiki lagi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah Pengadaan Barang baru. 2 Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur untuk kegiatan yang bersumber dari dana APBD semuanya secara pisik sudah direalisasikan hanya saja untuk kegiatan pemeliharaan kebersihan tidak didanai dari APBD tetapi dari dana operasional sehingga penyerapannya kurang, hanya saja secara pisik kegiatannya sudah tercapai. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur yang bersumber dari dana operasional proses pengadaan dikondisikan dengan kemampuan keuangan rumah sakit. Solusinya pemantapan perhitungan perencanan kebutuhan biaya pemeliharaan dan pelaksanaannya harus betul betul dilakukan tepat waktu dan tepat guna. 3 Kondisi instalasi, 5. Brigade gudang penyimpanan Obat-obatanPestisida masih banyak yang memprihatinkan, selain sangat kurang dukungan sarana prasarana, biaya pemeliharaan terhadap bangunan fisik dan sarana prasarana yang ada kurang memadai sehingga kurang terawat. Solusinya dibutuhkan tambahan anggaran untuk biaya pemeliharaan gedung, gudang dan peralatan APK Alat Peralatan Kantor serta dilakukan peninjauan ke lokasi oleh TAPD untuk melihat kondisi yang sebenarnya di lapangan. 7 Program Penataan Perundangan, Kesadaran Hukum dan HAM a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Legislasi Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.182.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.026.052.400,- atau 95,09. Hasil kegiatan adalah ditetapkan dan diundangkannya Perda yang dijadikan dasar sebagai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, melalui penetapan agenda pembahasan prolegda sebanyak 32 Raperda, meliputi 5 lima Raperda prakarsa DPRD Provinsi Jawa Barat dan 27 raperda prakarsa Gubernur Jawa Barat. Dari 32 Raperda telah ditetapkan dan diundangkan sebanyak 25 Perda, meliputi 2 dua perda dari prakarsa dan 23 perda prakarsa dari Gubernur, IV-232 sisanya sebanyak 4 empat raperda masih dalam pembahasan dengan instansi terkait dan 1 satu raperda dicabut dari prolegda karena belum ada payung hukumnya. Selain penetapan raperda yang dibahas dalam prolegda, juga telah ditetapkan 3 tiga perda tentang APBD Provinsi Jawa Barat, sehingga jumlah keseluruhan perda yang telah ditetapkan dan diundangkan sebanyak 28 perda; Terlaksananya kunjungan Kerja ke Provinsi Bangka Belitung sebanyak 1 kali, tersusunnya Naskah Akademik oleh Perguruan TinggiPakar sebanyak 25 buah, terlaksananya Sosialisasi Raperda di 4 BKPP kepada 75 orang 2 kali, terlaksananya uji publik raperda 2 kali kepada 100 orang, terlaksananya kunjungan kerja mendampingi Tim Khusus DPRD. 2 Kegiatan Evaluasi Produk Hukum , yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya bahan rekomendasi dan penyusunan produk hukum daerah, melalui evaluasi 8 buah produk hukum daerah secara konfrenhensif, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Kegiatan Pembangunan Materi Hukum, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah dijadikan sebagai petunjuk pelaksanaan perda, melalui penyusunan Juklak Perda sebanyak 10 buah produk hukum. 4 Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Klarifikasi Produk Hukum Kabupaten Kota, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.361.347.950 atau 90,34. Hasil kegiatan adalah tersusunnya bahan penyelarasan raperda tentang APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Tata Ruang KabupatenKota, melalui evaluasi perda KabupatenKota yang ditetapkan dalam Keputusan Gubernur sebanyak 130 buah. 5 Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Materi Muatan Pra Raperda KaupatenKota, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.249.760.000,- atau 99,90. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Produk hukum IV-233 KabupatenKota sesuai dengan aspirasi masyarakat, melalui fasilitasi materi muatan program legislasi daerah kabupatenkota sebanyak 87 raperda. 6 Kegiatan Penanganan Perkara secara Litigasi, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.892.385.000,- atau 89,24. Hasil kegiatan adalah terselesaikannya penanganan perkara perdata dan tata usaha Negara oleh Tim Bantuan Hukum melalui penanganan perkara sebanyak 13 perkara, pelaksanaan kerjasama legal opinion sebanyak 2 perkara, Rakor penanganan perkara dengan peserta sebanyak 55 orang, ditanganinya perkara dengan instansi lain sebanyak 1 perkara, tersedianya buku literatur peraturan prundang-undangan sebanyak 50 buku. 7 Kegiatan Penyelesaian Sengketa Hukum dan HAM secara Non Litigasi, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.491.906.000,- atau 98,38. Hasil kegiatan adalah terselesaikannya sengketa perdata dan terfasilitasi sengketa pidana, melalui penyelesaian sengketa perdata dan pendampingan masalah pidana sebanyak 81 kasus, pelaksanaan kerjasama Legal Opinion sebanyak 2 kasus, Pengembangan wawasan Penanganan perkara secara non litigasi ke Provinsi Aceh Darusalam sebanyak 12 orang peserta. 8 Kegiatan Implementasi Rencana Aksi Nasional dan Hak Asasi Manusia RANHAM, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.491.750.000,- atau 98,35. Hasil kegiatan adalah terlaksananya kegiatan kesekretariatan RANHAM, melalui Kesekretariatan RANHAM Provinsi Jawa Barat dan Rakor Ranham, dengan peserta sebanyak 125 orang, Bintek Pendidikan HAM peserta sebanyak 35 orang, Bintek Penyuluh HAM dengan peserta sebanyak 50 orang, pendampinganfasilitasi RANHAM pada OPD sebanyak 17 kegiatan. 9 Kegiatan Bintek Penyusunan Produk Hukum, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.160.510.000,- atau 80,26. Hasil kegiatan adalah meningkatnya IV-234 wawasan dalam menyusun produk hukum, melalui bintek penyusunan produk hukum kepada 100 peserta dari OPD Provinsi Jawa Barat dan KabupatenKota. 10 Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.050.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.836.759.825,- atau 79,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan, melalui penyebarluasan informasi 20 peraturan perundang-undangan dalam bentuk buku kepada 638 kelurahan dan bentuk buku dan CD untuk 119 kecamatan di 24 KabupatenKota, sosialisasi peraturan perundang-undangan di 4 Badan BKPP, dengan peserta sebanyak 400 orang. 11 Kegiatan Pemberdayaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.471.322.350,- atau 94,26. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi JDI Hukum dan pelayanan kepada pengguna informasi hukum semakin baik, melalui pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yaitu penggandaan peraturan perundang-undangan dalam bentuk CD sebanyak 1.250 keping yang terdiri dari 5 lima bidang, pengadaan Surat Kabar Majalah sebanyak 7 penerbit, pengadaan buku peraturan perundang-undanganbuku hukum sebanyak 10 judul buku, terlaksananya penyebarluasan dokumentasi dan informasi hukumpembinaan JDI Hukum ke 26 KabupatenKota, terselenggaranya Bintek pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dengan peserta sebanyak 75 orang, terlaksananya mengikuti Pertemuan Rutin Jaringan dokumentasi dan Informasi Hukum di Provinsi Jawa TengahSemarang,terlaksananya Sinergitas Peningkatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum ke Provinsi Sulawesi SelatanMakasar. 12 Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum, Aparatur, Masyarakat dan Badan Hukum Tergadap Perda Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Pelaksanaannya, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.446.611.500,- , realisasi anggaran sebesar Rp.397.111.500,- atau IV-235 88,92. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran hukum bagi aparatur, masyarakat dan badan hukum, melalui pelaksanaan operasional peningkatan kesadaran hukum, aparatur, masyarakat dan badan hukum terhadap perda Provinsi Jawa Barat dan peraturan pelaksanaannya 10 kegiatan, Gerakan Displin Daerah GDD 16 kegiatan, Sosialisasi Perda 1 kegiatan dan Tindak Pidana Ringan Tipiring 5 kegiatan. 13 Kegiatan Fasilitasi Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal Pengumpulan Informasi Hasil tembakau yang dilekati pita cukai palsu dan tidak dilekati pita cukai, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.417.591.000,- atau 83,52. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya data informasi hasil tembakau yang dilekati pita cukai palsu 22 merk dan tidak dilekati pita cukai 65 merk, melalui fasilitasi pemberantasan barang kena cukai ilegal di 17 Kabupaten melalui Operasional pengumpulan data informasi hasil tembakau. 14 Kegiatan Akselerasi Pemberantasan Korupsi yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.265.290.000,- atau 88. Hasil kegiatan adalah terwujudnya prinsip- prinsip tata pemerintahan yang baik dan bebas dari KKN , melalui Dokumen Laporan Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan data LHKPN Provinsi dan KabupatenKota, Dokumen Survey Transparansi serta Dokumen Persepsi Korupsi. b Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan program ini tidak terdapat permasalahan yang berarti. 8 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Fasilitasi penggantian antar waktu PimpinanAnggota DPRD ProvinsiKabupatenKota dan Perizinan Pejabat Negara dan PimpinanAnggota DPRD ProvinsiKabupatenKota, yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.457.447.000,- atau 91,49. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya IV-236 proses verifikasi dan penyelesaian permasalahan pimpinan dan Anggota DPRD PAW dan proses perizinan pejabat negara baik izin keluar negeri, izin cuti dengan alasan penting dan izin pemeriksaanpenyidikan, melalui penetapan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan PimpinanAnggota DPRD Pengganti Antar Waktu sebanyak 40 keputusan dan rekomendasi proses perizinan pejabat negara sebanyak 51 surat 2 Kegiatan Fasilitasi Peran dan Fungsi Pimpinan DPRD KabupatenKota yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.191.720.000,- atau 95,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya wawasan dan pemahaman tugas serta peran dan fungsi pimpinan DPRD, melalui peningkatan wawasan mengenai peran dan fungsi Pimpinan DPRD. 3 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan kemampuan Aparatur Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.378.002.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.360.269.400,- atau 95,31. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan aparatur badan ketahanan pangan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi, melalui fasilitasi keikutsertaan pegawai Badan Ketahanan pangan dalam mengikuti Diklat PIM III, Diklat Substansif dan Seminarlokakaryakursusbimtek, fasilitasi Kesejahteraan JasmaniOlah raga, Kegiatan Kerohanian, Pegawai menjelang Pensiun, Peningkatan Pegawai, pengadaan Pakaian Dinas da Pakai Korpri. 4 Kegiatan HearingDialog dan Penunjang Fasilitasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Keprotokolan DPRD Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.533.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.232.562.500,- atau 43,57. Hasil kegiatan adalah terserapnya dan terkoordinasinya berbagai saran dan aspirasi untuk kebijakan Umum, melalui hearing dalam rangka membangun komunikasi yang harmonis diantara DPRD dengan masyarakat serta unsur pemerintahan di Jawa Barat, sehingga DPRD Provinsi Jawa Barat memperoleh berbagai masukan yang berharga dalam rangka membuat kebijakan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan di Jawa Barat kedepan. IV-237 5 Kegiatan Reses, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.784.600.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.13.886.840.000,- atau 93,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya layanan aspirasi DPRD kepada Masyarakat, melalui reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dari 26 kabupatenkota sebagai bahan dalam menyusun kebijakan pembangunan baik dalam hal perencanaan maupun anggaran antara lain Kebijakan Umum Anggaran, PPAS, dan APBD Provinsi Jawa Barat. 6 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Kapabalitas Lembaga Legeslatif, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.767.435.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.254.099.650,- atau 45,32. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan anggota DPRD dalam melaksanakan tupoksi, melalui inhouse training yang diikuti oleh anggota DPRD dalam rangka meningkatkan kemampuan Anggota DPRD dalam bidang penyusunan peraturan perundangan, penganggaran dan pengawasan, sehingga terwujudnya efektifitas pelaksanaan pemerintahan di Provinsi Jawa Barat. 7 Kegiatan Fasilitasi Kunjungan yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.21.848.200.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.12.135.694.600,- atau 55,55. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan DPRD, melalui peninjauan 100 orang anggota DPRD ke daerah-daerah Kabupaten Kota dalam rangka menjalankan fungsi kontrol DPRD terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan, sehingga terwujudnya efektifitas pelaksanaan pemerintahan di Provinsi Jawa Barat. 8 Kegiatan Sinergitas Kelembagaan DPRD, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.741.675.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.214.205.300,- atau 28,88. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya pengetahuan untuk meningkatkan kinerja DPRD, melalui Rapat Kerja ADPSI Satkorwil II Jawa dan Rapat Kerja DPRD Se Jawa Barat. 9 Kegiatan Parlementaria, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.514.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.605.643.800,- atau 57,72. Hasil kegiatan adalah terpublikasikannya kinerja lembaga DPRD IV-238 kepada masyarakat melalui publikasi berita di media-massa, talkshow yang disiarkan TV, takshow di radio, pelaksanaan siaran rapat paripurna langsung atau siaran tunda di TVRI Jawa Barat-banten serta oleh TV swasta lainnya, dengan maksud untuk lebih meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kegiatan DPRD. 10 Kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Masalah-masalah Hukum dan Administrasi Kesekretariatan, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.724.262.000,- atau 65,84. Hasil kegiatan terciptanya efektifitas kinerjakegiatan DPRD, melalui kepastian hukum serta administrasi dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, sehingga efektifitas pelaksanaan pembangunan dapat berjalan baik. 11 Kegiatan Fasilitasi dan Pengamanan DPRD, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.750.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.567.650.000,- atau 75,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya keamanan dan kelancaran DPRD dalam melaksanakan tugas, melalui penjagaan keamanan personal yang mengikuti kegiatan Pimpinan. 12 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Bagi Anggota DPRD, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.485.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.464.710.000,- atau 95,82. Hasil kegiatan adalah disiplin dalam berpakaian di setiap kegiatan DPRD, melalui penyediaan pakaian dinas beserta kelengkapannya bagi Anggota DPRD. 13 Kegiatan Penyediaan Jasa Kesehatan Bagi Anggota DPRD, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp.905.175.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.751.106.061,- atau 82,98. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesehatan Anggota DPRD, melalui fasilitasi asuransi kesehatan bagi anggota DPRD dengan keluarganya. 14 Kegiatan Forkom Se Jawa Barat, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.31.055.000,- atau 38,82. Hasil kegiatan adalah terbangunnya persepsi yang sama dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi DPRD, melalui inventarisasi IV-239 bahandata dalam rangka peningkatan kapabilitas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. 15 Kegiatan Perumusan Pengkajian dan Pembahasan Raperda Prakarsa inisiatif DPRD Pembahasan Raperda PrakarsaInisiatif DPRD, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.626.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.132.472.800,- atau 21,14. Hasil kegiatan adalah berjalannya kebijakan pembangunan di Jawa Barat, melalui pembahasan Raperda inisiatif DPRD, Keputusan DPRD dan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat. 16 Kegiatan Penelahan Rancangan Perda, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.611.860.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.396.487.663,- atau 64,80. Hasil kegiatan adalah terciptanya efektifitas pembahasan Perda oleh DPRD Provinsi Jawa Barat, melalui research brief hasil kajian sebagai bahan pelaksanaan fungsi legeslasi DPRD. 17 Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli dan Kajian Akademik, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.095.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.322.635.000,- atau 29,46. Hasil kegiatan adalah diperolehnya kebijakan yang sesuai standar akademik, melalui masukan yang objektif rasional dan profesional dalam berbagai permasalahan menyangkut pemerintahan dan pembangunan yang dibahas oleh Alat kelengkapan DPRD. 18 Kegiatan Penguatan Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan dan Pemerintahan berbasis teknologi informasi, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.936.792.500,- atau 96,84. Hasil kegiatan adalah terserapnya aspirasi dan terinformasikannya kegiatan DPRD dalam website, melalui Sistem Informasi Daerah yang meliputi Sistem Legislasi, Sistem Anggaran dan Sistem Pengawasan yang menunjang terwujudnya paperless di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 19 Kegiatan Penunjang Pelaksanaan Tugas Fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan, yang dilaksanakan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.313.001.730,-, realisasi anggaran sebesar Rp.180.121.730,- atau 57,55. Hasil kegiatan adalah IV-240 meningkatnya efektifitas pelaksanaan fungsi DPRD, melalui pembuatan hasil-hasil rapat Fraksi, komisi dan Alat Kelengkapan DPRD lainnya. b Permasalahan dan Solusi 1 Belum lengkapnya berkas pengajuan pergantian antarwaktu pimpinananggota DPRD dan Belum pahamnya pengetahuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Perizinan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah: mengadakan pertemuanrapat koordinasi dengan Pemerintah KabupatenKota baik unsur Bagian Tata PemerintahanPemerintahan Umum maupun Sekretariat DPRD KabupatenKota serta PimpinanAnggota DPRD berkenaan mengenai masalah penggantian antarwaktu dan perizinan. 2 Ketidakpastian aturan, penyebabnya antara lain, perubahan aturan perundang-undangan tanpa disertai petunjuk teknisnya. Terhadap permasalahan tersebut upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut Sekretariat berupaya menginventarisir berbagai persoalan yang dihadapi , kemudian dituangkan dalam analisis kajian permasalahan untuk ditindaklanjuti oleh Pimpinan, sehingga Pimpinan dapat membahas lebih lanjut dalam forum yang lebih kompeten antara lain dalam Asosiasi DPRD untuk dijadikan masukan bagi perbaikan aturan perundang- undangan. 9 Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Monitoring Fasilitasi Pelaksanaan Implementasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBHCHT KabupatenKota di Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.199.050.000,- atau 99,5. Hasil kegiatan adalah Meningkatnya sinergitas Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBHCHT KabupatenKota di Wilayah III, perihal peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan pemberantasan barang kena cukai illegal IV-241 di KabupatenKota se Wilayah III, melalui penggalangan sumber-sumber pendanaan diluar APBD dan APBN serta pedapatan lain yang sah. 2 Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pendapatan Bidang Non Pajak, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan aloksi angaran sebesar Rp.614.630.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.556.538.950,- atau 90,55. Hasil kegiatan adalah terkoordinasi, terpantau dan tercapainya target pendapatan daerah di bidang Non Pajak, melalui penyusunan hasil kajian standar biaya operasional dalam penetapan target, penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Perda Nomor 14 Tahun 2011, evaluasi realisasi pendapatan non pajak, penyusunan hasil kajian dana bagi hasil pajak penghasilan, hasil konsultasi pendapatan daerah, Buku Non Pajak Dalam Angka 2006- 2010. 3 Kegiatan Penyusunan, Pendataan dan Pengolahan Data PBBKB Tahun 2012, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.193.741.100,- atau 96,87. Hasil kegiatan adalah tersedianya data potensi PBBKB pada KabupatenKota se, melalui penyusunan Buku Potensi PBBKB pada KabupatenKota. 4 Kegiatan Penyusunan Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBBNKB Tahun 2012, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.560.270.000,- atau 93,38. Hasil kegiatan adalah meningkatnya penerimaan pendapatan asli daerah, melalui penyusunan Buku NJKB Pergub Tahun 2012 dan Buku NJKB Permendagri Tahun 2012. 5 Kegiatan Monitoring Kendaraan Yang Tidak Daftar Ulang KTMDU , yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.419.007.500,- atau 93,11. Hasil kegiatan adalah tersedianya data yang akurat, melalui penyediaan data kendaraan yang belum daftar ulang. 6 Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.510.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.500.824.000,- atau 98,20. Hasil kegiatan adalah IV-242 terpenuhinya sinkronisasi pendapatan seluruh cabang pelayanan se Jawa Barat, melalui fasilitasi kegiatan rekonsilisasi di 34 Cabang Pelayanan. 7 Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi APBDPerubahan APBD KabupatenKota SeJawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.337.285.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.305.064.000,- atau 90,45. Hasil kegiatan adalah Pencapaian keserasian antara kebijakan Daerah dengan kebijakan Nasional dan Adanya keserasian antara kepentingan publik dengan kepentingan aparatur serta Mewujudkan sinergitas pengelolaan Keuangan Daerah antar pemerintah, melalui Evaluasi Raperda KabupatenKota se-Jawa Barat ttg penJawa Baratan APBDPenJawa Baratan perubahan APBD, Penyelarasan Data- Data APBDPerubahan APBD kabupatenkota se Jawa Barat, Sinergitas pengelolaan Keuangan Daerah antara Pemerintah Daerah di Jawa Barat, serta Sosialisasi dan peningkatan pemahaman mengenai peraturan per Undang-undangan tentang pengelolaan Keuangan Daerah dengan KabupatenKota se Jawa Barat Tahun 2012. 8 Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2011, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.291.188.800,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.163.951.000,- atau 90,15. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya Laporan Keuangan Provinsi Jawa Barat TA. 2011, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak KabupatenKota, Tersusunnya Raperda P2APBD T. A 2011, dan Tersusunnya Rapergub P2APBD T.A 2011, melalui pengolahan dataLaporan Keuangan Provinsi Jawa Barat TA. 2011, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak KabupatenKota, Raperda P2APBD T. A 2011, dan Rapergub P2APBD T.A 2011. 9 Kegiatan Penyusunan dan pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.034.150.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.006.779.400,- atau 97,35. Hasil kegiatan adalah terlaksananya program dan kegiatan secara tepat waktu dan sasaran, melalui penyusunan Dokumen pelaksanaan APBD T.A 2012, Dokumen pergeseran dan Perubahan Anggaran T.A 2012, Dokumen perubahan APBD T.A 2012, Pedoman Umum penyusunan APBD T.A IV-243 2013, Dokumen Pra RKA T.A 2013, Dokumen APBD T.A 2013, dan Surat penyediaan Dana SPD T.A 2012. 10 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.788.900.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.742.600.000,- atau 94,13. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Pengelolaan Keuangan yang akurat, tepat waktu dan akuntabel, melalui Fasilitasi dan koordinasi penyusunan RKA, DPA, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat TA 2013 dan perubahan DPA TA 2012, Fasilitasi dan koordinasi penatausahaan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Tersusunnya Aplikasi Surat Masuk dan Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Aplikasi data belanja pegawaiTPP Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Penerbitan SPM Belanja Langsung, Penerbitan SPM Belanja tidak Langsung Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan KepdaWakepda, Penerbitan pengesahan SPJ Bulanan, Penerbitan SPM Belanja Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial, Hibah, Subsidi, Bagi Hasil, Tak terduga dan Hutang, dan Penataan Arsip Pertanggungjawaban Keuangan. 11 Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.501.100.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.436.858.500,- atau 87,18. Hasil kegiatan adalah tersusunnya laporan keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kepala Daerahwakil kepala Daerah yang Akuntabel, melalui Klarifikasi Keuangan dan Fisik Aset Milik Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Tersusunnya Data Mutasi Aset; penyusunan Buku aset Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat TA 2011, Unreviewed, Reviewed dan Audited, Arsip Kepemilikan Aset, laporan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat TA 2011, Unreviewed, Reviewed dan Audited, laporan keuangan Kepala DaerahWakil kepala Daerah TA 2011, Unreviewed, Reviewed dan Audited, dan laporan keuangan bulanan, triwulanan dan semesteran TA 2012. 12 Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.356.330.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.328.710.000,- atau 92,25. Hasil kegiatan adalah IV-244 tersusunnya Evaluasi P2APBD TA 2011, OPD memahami pengelolaan dan pelaporan keuangan, Buku analisis Datapelaporan keuangan Daerah, Tersosialisasinya PP 71 tahun 2010, melalui penyusunan Evaluasi P2APBD TA 2011 dan Draft Sisdur akuntansi Keuangan Daerah berbasis Accrual. 13 Kegiatan Fasilitasi Laporan Dana Transfer, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.148.875.000,- atau 99,25. Hasil kegiatan adalah terealisasinya Dana Alokasi Khusus TA 2012, tersedianya laporan Realisasi Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau, tersedianya laporan realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, melalui fasilitasi dan konfirmasi laporan Realisasi Dana Alokasi Khusus, pengolahan laporan Realisasi Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau, dan laporan Realisasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 14 Kegiatan Penyusunan Kebijakan Teknis Penyelesaian Kerugian Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.211.500.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.190.057.000,-, atau 89,25. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya Rancangan kebijakan penyelesaian kerugian Daerah Raperda, melalui nventarisasi bahan penyusunan naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, FGD naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, Terujinya naskah akademis penyelesaian kerugian Daerah, dan kebijakan Teknis penyelesaian kerugian Daerah. 15 Kegiatan Penyusunan Laporan Realisasi SP2D Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.226.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.225.992.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Laporan penyerapan Anggaran provinsi Jawa Barat berdasarkan SP2D yang diterbitkan, melalui pengolahan data penyerapan Anggaran Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan dari masing-masing OPD, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dan Setwan dari SP2D yang diterbitkan. 16 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Implementasi Aplikasi SIPKD, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.666.890.000,-, realisasi IV-245 anggaran sebesar Rp.584.722.000,- atau 87,68. Hasil kegiatan adalah Implementasi SIPKD secara menyeluruh. 17 Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.519.916.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.516.966.000,- atau 99,43. Hasil kegiatan adalah terbitnya surat Perintah Pencairan Dana SP2D, melalui penatausahaan keuangan Daerah. 18 Kegiatan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.288.800.000,- atau 96,27. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas penatausahaan keuangan Daerah, melalui pemahaman penatausahaan keuangan Daerah dan terfasilitasinya sistemprosedur penatausahaan keuangan Daerah. 19 Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Penatausahaan Bantuan Keuangan KabupatenKota, Bagi Hasil, Subsidi, Hibah dan Bansos, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.544.600.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.539.254.000,- atau 99,02. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Bantuan keuangan KabupatenKota, Bagi hasil, subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial, melalui Penatausahaan keuangan KabupatenKota, Bagi hasil, Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial, Adapun 20 Kegiatan Penyempurnaan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.123.363.300,-, realisasi anggaran sebesar Rp.113.157.500,- atau 91,73. Hasil kegiatan adalah termanfaatkannya sistem prosedur pengelolaan keuangan Daerah sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan keuangan Daerah, melalui penyempurnaan Sistem Prosedur tentang pengelolaan Keuangan Daerah dan tersosialisasikannya pedoman penatausahaan pelaksanaan APBD dan sistem prosedur pengelolaan. 21 Kegiatan Inventarisasi Barang Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.250.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.248.597.900,- atau 99,89. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan IV-246 kepada masyarakat, melalui penyusunan Buku Induk Inventaris di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 22 Kegiatan Penyusunan Standar Harga Barang dan Standar Biaya Belanja serta Monitoring Pengelolaan Pemeliharaan Barang Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.850.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.621.541.850,- atau 73,12. Hasil kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, melalui survei standar harga barang untuk kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang kemudian disusun menjadi Buku Standar Harga Barang yang disahkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Standardisasi Harga Barang Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013 dan Buku Standar Biaya Belanja yang disahkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Standardisasi Biaya Belanja Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013 masing – masing di cetak sebanyak 350 buah yang didistribusikan ke 57 OPD sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan kabupatenkota, instansi vertikal serta instansi lainnya. 23 Kegiatan Evaluasi Pendapatan Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.121.680.000,- atau 81,12. Hasil kegiatan adalah meningkatnya efektifitas pengelolaan pendapatan daerah KabupatenKota pasca implementasi Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, melalui monitoring langsung KabupatenKota yang didahului dengan penyebaran kuesioner. Di lapangan dilakukan audensi dan tanya jawab dengan unsur Dinas Pendapatansebutan lain di KabupatenKota mengenai implementasi UU No. 28 Tahun 2009. Dari hasil pantauan ke KabupatenKota, pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah KabupatenKota pada tahun 2012 masih dalam masa transisi dan terus melakukan adaptasi dengan UU yang baru ini. Dampak positif dari diimplementasikannya UU ini yang menerapkan pola close-list akan memberi kepastian dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan. Lebih dari itu pemerintah daerah akan mempunyai acuan menerapkan perda-perda yang membuka peluang dalam meningkatkan kapasitas fiskal dan meningkatkan iklim investasi IV-247 yang kondusif. Fakta riil bahwa sudah seluruh Pemerintah KabupatenKota sebagian besar telah merancang dan sudah mempunyai Peraturan Daerah dengan nomenklatur tentang Pajak Daerah ataupun tentang Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan. 24 Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi sebesar Rp.230.800.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.218.300.000,- atau 94,58. Hasil kegiatan adalah terbentuknya persepsi aparat pelaksana DBHCHT dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan DBHCHT yang sinergis pada OPD Pelaksana DBHCHT KabupatenKota dan Provinsi se Jawa Barat, melalui koordinasi lintas sektor diantaranya OPD Pelaksana Kegiatan DBHCHT Provinsi dan kabupatenKota di Jawa Barat; penyusunan Hasil Kegiatan DBHCHT OPD Provinsi dan KabupatenKota sebagai bahan kebijakan daerah; fasilitasi penyusunan pedoman umum kegiatan DBHCHT di Provinsi dan KabupatenKota. Kegiatan tersebut tidak dilanjutkan dikarenakan hasil konsultasi dengan Kementerian Keuangan, yang menyarankan agar kegiatan sekretariat didanai dari APBD. 25 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Dana Perimbangan, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi sebesar Rp.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.145.559.500,- atau 97,04. Hasil kegiatan adalah meningkatnya penerimaan dan penyaluran APBD Provinsi Jawa Barat dan Dana Perimbangan. Dampak positif dari kegiatan ini terjalinnya sinergitas hubungan kerja antara pemerintahan daerah kabupatenkota, provinsi dengan pemerintah. Pelaksanaan kegiatan ini melalui Rapat Penetapan dan Penyaluran Dana Perimbangan dengan KabupatenKota yang tercermin adanya pencapaian realisasi penerimaan terhadap target APBD Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah KabupatenKota di Jawa Barat serta Fasilitasi, Koordinasi dan Konsultasi Dana Perimbangan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah KabupatenKota. 26 Kegiatan Fasilitasi Pendapatan Asli Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.147.600.000,- atau 98,40. Hasil kegiatan adalah tersusunnya kebijakan pengelolaan PAD IV-248 Provinsi serta terfasilitasinya pengembangan sumber-sumber PAD KabupatenKota terkait pengalihan sebagian kewenangan pengelolaan pajak daerah ke KabupatenKota berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, terjalinnya koordinasi yang seinergitas antara pemerintah daerah dan pemerintah, melalui monitoring dan pengolahan data KabupatenKota serta Balai OPD Provinsi, rapat fasilitasi kebijakan Pendapatan Asli Daerah PAD. 27 Kegiatan Koordinasi dan Monitoring Pelaksanaan Program DBHCHT di KabupatenKota se Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.161.462.720,- atau 53,82. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kerjasama dan sinergitas pelaksanaan program DBHCHT di KabupatenKota se Wilayah IV, melalui Rapat Koordinasi pelaksanaan program DBHCHT di KabupatenKota se Wilayah IV. b Permasalahan dan Solusi 1 Data kepemilikan tentang aset tanah Provinsi Jawa Barat maupun aset – aset tanah yang diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat pasca otonomi daerah, tidak lengkap. Pada Tahun Anggaran 2011 target pensertifikatan tanah adalah sebanyak 52 bidang tanah dan terealisasi sebanyak 26 bidang tanah sertifikat sudah jadi dan diserahterimakan. Proses pensertifikatan 26 bidang tanah lainnya belum dapat diproses lebih lanjut oleh BPN kabupatenKota karena tidak lengkapnya dokumen kepemilikan. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Kelengkapan datadokumen yang berkaitan dengan aset baik pasca OTDA maupun dari pengadaan aset yang diperlukan harus terinventarisir dengan baik dengan melibatkan instansiOPD terkait aset – aset dimaksud. 2 Proses pensertifikatan sangat tergantung dari kantor BPN KabupatenKota, Kanwil BPN sampai BPN Pusat. Lamanya proses pensertifikatan sangat tergantung pada kinerja pada kantor BPN tersebut. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Perlu dilakukan koordinasi yang intensif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan BPN kabupatenkota. 3 Pada Tahun Anggaran 2011 dalam proses pensertifikatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Pengelolaan Barang Daerah telah IV-249 melaksanakan kerja sama dengan notaris kabupatenKota sebagai penyedia jasa pengurusan. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Perlu pelibatan notaris yang telah ditunjuk baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun oleh BPN agar proses pensertifikatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 4 Terkait dengan proses pensertifikatan pada Tahun Anggaran 2010 telah terealisasi pensertifikatan terhadap 7 bidang aset tanah dan pada Tahun Anggaran 2011 terealisasi 26 bidang dengan demikian terdapat peningkatan realisasi pensertifikatan dari tahun sebelumnya. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi adalah Pelibatan notaris dalam proses pensertifikatan dilakukan dengan kontrak jadi sehingga tidak terjadi perulangan anggaran. 5 Permasalahan yang timbul berkaitan dengan telah diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, KabupatenKota dihadapkan pada permasalahan tingginya tunggakan PBB Perdesaan dan Perkotaan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai dampak dialihkannya dari Pajak Pusat menjadi Pajak KabupatenKota. Perlu kami informasikan bahwa dalam pengalihan kewenangan pengelolaan meliputi Penetapan, PemungutanPenagihan, Pelayanan dan Pengadministrasian, termasuk juga piutangtunggakan. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus melaksanakan pendampingan dan pengawalan terhadap efektifitas pelaksanaan UU tersebut di daerah serta berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Hasilnya dalam pengelolaan tunggakan Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak akan mengeluarkan regulasi mengenai tunggakan dan akan dituntaskan pada tahun 2013 dan 2014 setelah seluruh KabupatenKota melaksanakan pengelolaan PBB Perdesaan dan Perkotaan serta BPHTB secara mandiri. 6 Belum adanya persepsi dan sinergitas yang sama antara aparat pelaksana DBHCHT dan masyarakatstakeholder dalam melaksanakan kegiatan DBHCHT baik di OPD Pelaksana DBHCHT Provinsi maupun KabupatenKota di Jawa Barat. 7 Alokasi anggaran kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau di Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama sejak bulan Mei 2012 tidak dilaksanakan, mengingat berdasarkan hasil konsultasi dengan Kementerian Keuangan c.q Direktur Dana IV-250 Perimbangan sebagai tindak lanjut Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9761243Otdaksm pada tanggal 8 Maret 2012 perihal Kegiatan DBHCHT, merekomendasikan bahwa untuk kegiatan DBHCHT seyogyanya dibiayai dari sumber pendanaan APBD lainnya. Untuk itu pada tahun anggaran 2013, kegiatan DBHCHT telah terakomodir Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Dana Perimbangan. 8 Pelaksanaan penyaluran DBH Dana Perimbangan oleh Pemerintah Pusat belum sesuai dengan potensi yang ada di Daerah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilaksanakan upaya-upaya berkoordinasi dengan Daerah KabupatenKota penghasil, dan melaksanakan konsultasi ke Pemerintah Pusat secara intensif. 9 Sampai saat ini Pemerintah Pusat belum mengeluarkan Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009. Solusi melakukan koordinasi dan konsultasi mengenai penerbitan peraturan pelaksanaannya yang sampai saat ini masih diproses di Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri. 10 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Internal yang dilaksanakan oleh OPDBiro di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.275.509.639,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.128.627.764,- atau 95,52. Hasil kegiatan adalah tersedianya data dan informasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan OPDBiro, melalui kegiatan penyusunan RKA, DPA, DPPA, Renja, LAKIP, LKPJ, LPPD, IKU, IKK, RKT, Laporan Bulanan, Laporan Triwulan OPDBiro. 2 Kegiatan audit keuangan RSUD Al Ihsan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.60.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.55.000.000,- atau 91,67. Hasil kegiatan adalah tersempurnakannya peningkatan kinerja keuangan, melalui penyusunan laporan hasil audit dari Kantor akuntan publik tentang laporan keuangan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. IV-251 b Permasalahan dan Solusi. 1 masih adanya perbedaan penjadwalan antar kegiatan sehingga adanya hambatan ke laporan kinerja. Solusi dilakukan penyelarasan kembali dengan masing-masing kegiatan. 2 Belum dipahaminya fungsi laporan sehingga kualitas laporan yang disampaikan belum sesuai dengan yang diharapkan. Solusi melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentang kegunaan laporan perlu ditingkatkan. 3 Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung terutama pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan dan penyampaian laporan. Solusi diperlukan fasilitasi sarana dan prasarana teknologi informasi yang mendukung penyampaian laporan.

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA