URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

IV-295 meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program perpustakaan. 2 Belum optimalnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perpustakaan dan kebutuhan membaca serta dukungan masih sangat kurang dari pihak Swasta baik di KabupatenKota. Solusinya adalah melaksanakan Koordinasi, Konsolidasi dan Sinkronisasi dengan OPD Jawa Barat, Pemerintah KabupatenKota serta melaksanakan penyebaran informasi kepada masyarakat terkait dengan pentingnya kegiatan perpustakaan. Selain itu dilaksanakan pula sinkronisasi kegiatan bersama, baik dengan Perpusnas maupun dengan Pemerintah KabupatenKota dalam pelaksanaan Program Perpustakaan.

B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

1. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

1 Program Pengembangan Budidaya Perikanan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.368.880.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.908.525.000,- atau 80,57. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan kompetensi stakeholder untuk mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya di Jawa Barat, melalui kegiatan pelaksanaan Temu Koordinasi dan Evaluasi Program GAPURA bagi 50 orang peserta dari KabupatenKota Pantura dan Pansela; Sosialisasi Obat-obatan Terlarang dalam Perikanan Budidaya 50 orang petugas, produsen dan suplier Obat Ikan Kimia Berbahaya OIKB serta pihak terkait; sosialisasi teknologi terapan perikanan budidaya 50 orang peserta; pengendalian residu perikanan budidaya di 26 KabupatenKota; pelatihan penerapan cara budidaya ikan yang baik CBIB bagi 50 orang peserta; pelatihan auditor CBIB bagi 30 orang peserta; pelatihan penerapan cara pembenihan ikan yang baik CPIB bagi 50 orang peserta; pelatihan Manajer Pengendali Mutu MPM Perikanan Budidaya 30 orang Manajer Pengendali Mutu Perikanan Budidaya; Lomba Pokdakan Adibakti Mina Bahari Tingkat Provinsi yang diikuti oleh 28 Pokdakan; sosialisasi Perda Pengelolaan Perikanan “penataan Keramba Jaring Apung” bagi 90 orang peserta; identifikasi untuk penyaluran dan pemanfaatan bantuan di 26 IV-296 KabupatenKota; pendampingan teknologi jaminan mutu produk Balai sebanyak 24 kali; fasilitasi bantuan terlatih budidaya perikanan bagi 30 orang penerima; menyusun kajian Prospek Usaha Budidaya Tambak di Pansela sebanyak 1 dokumen; dan operasional kegiatan bagi 66 orang Penyuluh Swakarsa dan 70 orang PPTK. 2 Kegiatan Peningkatan Produksi Ikan Nila dan Mas dibesarkan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar BPBIAT di Wanayasa, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.448.695.730,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.316.785.450,- atau 94,61. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas induk Nila dan Mas unggul, melalui kegiatan fasilitasi produksi benih sebar ikan nila nirwana 1.500.000 ekor; produksi benih sebar ikan mas 1.500.000 ekor; calon induk ikan nila nirawana sebanyak 15 paket dan ikan mas 300 kg di KJA dan BPBIAT; menerapkan teknologi pembenihan ikan mas dan nila nirwana; dempond pendederan dan pembesaran ikan nila nirwana di Purwakarta 1 paket; dempond pembesaran ikan mas di Purwakarta 1 paket;jasa sertifikasi ISO 9001 : 2008 pada proses produksi calon induk ikan nila nirwana; membuat jalan akses kolam seluas 410 m 2 ; jalan akses gedung workshop seluas 320 m 2 , drainase sepanjang 170 m, terusan saluran pembuang sepanjang 82 m dan pengembangan ruang kelas seluas 231,75 m 2 ; melaksanakan inhouse training teknologi pemuliaan ikan bagi 20 orang petugas terlatih; gelar teknologi pembenihan ikan air tawar sebanyak satu kali; pelatihan teknis pengelolaan induk ikan bagi 24 orang petugas terlatih; dan pelatihan teknis pembenihan ikan mas dan nila bagi 80 orang peserta. 3 Kegiatan Peningkatan Restocking di Perairan Umum dan Pengembangan Ikan Hias, oleh Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum BPPPU di Maleber, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.362.583.225,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.337.406.400,- atau 98,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan ikan untuk restocking, benih ikan hias dan calon induk ikan koi, melalui kegiatan penyediaan restocking ikan di perairan umum di 26 KabupatenKota yaitu calon induk ikan komet 1000 ekor, calon induk ikan platys 1000 ekor, induk koi 10 ekor, calon induk ikan sepat 200 kg, calon induk ikan beureum panon 200 kg dan calon induk ikan tagih 200 kg; pengadaan IV-297 mesin tepung pakan 2 unit; rumah jaga 1 unit, saung supa 12 unit, jaring kolor 12 unit, jangkar dan instalasinya 1 set; menyediakan benih ikan koi 10000 ekor, calon induk koi 200 ekor; benih kancra 5000 ekor, benih lalawak 25.000 ekor, benih tambakan 20.000 ekor, benih sepat 20.000 ekor, dan benih tagih 22.500 ekor; dan penyusunan dokumen Buku Kajian Keberhasilan Budidaya Ikan Sistem KJA di Waduk Cirata. 4 Kegiatan Revitalisasi Budidaya Tambak Pantai Utara Berwawasan Lingkungan Gapura Utara, oleh Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut BPBAPL di Sungaibuntu, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.224.743.670,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.761.092.025,- atau 93,58. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produksi perikanan budidaya air payau dan laut, serta melindungi kantor dari bahaya abrasi, melalui kegiatan penyediaan nener bandeng 4.000.000 ekor, bandeng gelondongan 120.000 ekor, benur udang windu 600.000 ekor, rumput laut 2000 kg; benur udang vanname 1.000.000 ekor, dan alat perikanan 1 set; benih kerapu macan 30.000 ekor, dan 100 m 2 waring; benih bawal bintang 35.000 ekor, dan waring 60m 2 ; benih kakap putih 30.000 ekor; benur udang windu 400.000 ekor, benur udang vanname 600.000 ekor, bandeng gelondongan 64.000 ekor, benih nila salin 98.000 ekor; dean 300 m revertment ; dan pelaksanaan pemberdayaan pembudidaya rumput laut bagi 250 kelompok. 5 Kegiatan Peningkatan Produksi Ikan Catfish Lele dan Patin di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar BPBAT di Subang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.331.368.588,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.924.482.645,- atau 90,61. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya ikan patin dan lele sangkuriang, serta keterampilan dan pengetahuan plasma dan para pembudidaya di Jawa Barat, melalui kegiatan penyediaan teknologi produksi masal larva patin 1 paket, dan 20.000.000 ekor larva patin untuk hibah kepada masyarakat; teknologi produk patin 1 inchi sistem indoor 1 paket dan 500.000 ekor benih patin untuk hibah kepada masyarakat; teknologi produksi patin 2 inchi sistem resirkulasi 1 paket, dan 200.000 ekor patin 2 inchi untuk hibah kepada masyarakat; teknologi pembesaran patin di kolam tanah 1 paket; teknologi pendederan lele sangkuriang 2 paket, dan 500.000 ekor benih untuk hibah kepada masyarakat; teknologi IV-298 pembesaran ikan lele sangkuriang secara intensif; teknologi perbanyakan calon induk lele sangkuriang dan 350 paket calon induk lele sangkuriang untuk masyarakat; teknologi produksi pakan bahan baku lokal untuk ikan patin 1 paket; dempon pembenihan ikan lele sangkuriang di Kab. Sukabumi; dempon pembesaran ikan lele sangkuriang di Kab. Bogor; serta melaksanakan Sertifikasi ISO 9001 2008 komoditas ikan patin siam dan lele sangkuriang; pelatihan plasma ikan patin bagi 100 orang kelompok dan 30 orang peserta pembudidaya; dan pelatihan budidaya ikan lele sangkuriang bagi 30 orang pembudidaya. 6 Kegiatan Peningkatan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar Gurame dibesarkan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar BPBIAT di Wanayasa, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.670.645.900,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.642.579.500,- atau 98,32. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produksi induk ikan dan benih ikan air tawar yang unggul, melalui kegiatan penyediaan induk gurame jantan 800 kg dan betina 300 kg; induk nilem 500 kg dan betina 500 kg; tawes jantan 450 kg dan betina 450 kg; benih gurame 13.500 ekor dan nilem 95.000 ekor hasil polikultur; gurame 10.000 ekor, nilem 50.000 ekor, dan tawes 50.000 ekor hasil pembesaran; 15.000 ekor ikan gurame hasil dempon; mesin pembuat pellet 3 unit; pelatihan teknologi budidaya ikan gurame bagi 40 orang pembudidaya; sertifikasi ikan gurame sebanyak satu kali kegiatan; dan penyaluran bantuan budidaya ikan gurame kepada 75 orang. 7 Kegiatan Revitalisasi Budidaya Tambak Pantai Selatan Berwawasan Lingkungan Gapura Selatan, yang dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan Air Payau dan Laut BPBIAPL di Pangandaran, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.659.161.145,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.489.473.250,- atau 93,62. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya udang dan ikan laut, serta keterampilan dan pengetahuan para pembudidaya di Jawa Barat, melalui penyediaan pompa 4” 12 unit, kabel kincir 6000 m, pipa AW 4” 80 btg, plastik terpa A5 15.500 m, keranjang panen 100 buah, jaring panen 165 buah, pakan 20.000 kg, dan sumur dalam 3 unit; kincir elektrik 10 unit, Hi-blow 200watt 10 unit, penembokan kolam 177 m, dan pakan udang vanname 18.500 kg; melaksanakan pelatihan IV-299 budidaya di air payau bagi 90 orang peserta; dempon pembesaran udang galah di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis dan Kota Banjar; dan Kaji Terap sistem bioflok sebanyak 1 kali kegiatan. 8 Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar BPBAT di Subang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.240.216.100,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.115.966.500,- atau 89,98. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya ikan patin dan ikan lele sangkuriang, dan memelihara induk dan calon induk ikan patin dan lele, melalui penyediaan pakan 1.720 ekor induk ikan patin untuk produksi 15 juta ekor larva patin, pakan 1.800 ekor calon induk ikan patin; dan pakan 1.500 ekor induk ikan lele sangkuriang untuk produksi 1 juta ekor benih ikan lele sangkuriang dan pakan 2025 ekor calon induk ikan lele sangkuriang. 9 Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar BPBIAT di Wanayasa, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.844.753.055,-, realisasi anggaran sebesar Rp.751.257.000,- atau 88,93. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produktivitas ikan mas dan nila, melalui penyediaan pakan 21.900 kg untuk induk ikan mas; 21.600 kg pakan untuk induk ikan nila nirwana; 40.000 ekor calon induk dasar ikan nila nirwana; paket calon induk pokok nila nirwana 120 paket; 3 juta ekor benih ikan nila unggul; dan 3 juta ekor benih ikan mas unggul. 10 Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Perikanan di Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum BPPPU di Maleber, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.647.226.400,-, realisasi anggaran sebesar Rp.639.466.400,- atau 98,80. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan benih ikan air tawar dan ikan hias unggul, melalui penyediaan pellet 5.800 kg untuk produksi benih ikan nila; pellet 5.200 kg untuk produksi benih ikan nilem; 500 kg pellet untuk produksi benih ikan tawes; 2.100 kg pellet untuk produksi ikan KoiKokiKomet; 1000 kg pakan granular; 50 karung pupuk untuk produksi benih ikan mola; 1800 kg pakan tepung, 2000 kg pakan granular, dan 130 karung pupuk untuk produksi benih ikan mola grasscaRp. IV-300 11 Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan oleh Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut BPBPAPL di Sungaibuntu, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.145.531.140,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.106.496.750,- atau 96,59. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan induk dan benih ikan nila dan udang galah di BPBPAPL yang unggul, melalui penyediaan pakan produksi induk ikan nila salin 10.800 kg pakan induk, 1000 kg kapur, 4 kg vit C, 4500 kg pupuk; pakan benih ikan nila salin 11.400 kg kg pakan benih, 1.160 kg kg kapur; pakan produksi induk udang galah 9.240 kg pakan induk; dan pakan benih bandeng 12.000 kg pakan. 12 Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan Air Payau dan Laut BPBIAPL di Pangandaran, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.098.999.635,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.083.546.000,- atau 98,59. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan dan kualitas indukbenih ikan dan udang, melalui penyediaan pakan calon induk vanname 10.000 kg, 360 kg cacing laut, 3000 kg pakan calon induk udang galah, 2500 kg pakan calon induk bandeng, 1 paket pakan larva udang vanname, windu dan galah; dan 21.500 kg pakan untuk pembesaran udang vanname. 13 Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan oleh Balai Pengembangan Produksi Budidaya Air Tawar BPPBAT di Singaparna, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.441.628.525,-, realisasi anggaran sebesar Rp.430.755.000,- atau 97,54. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan benih ikan gurame, nilem dan tawes yang unggul 8.000 ekor gurame, 112.500 ekor nilem dan 150.000 ekor tawes, melalui pembenihan ikan gurame 10 kg vit E, 10.000 kg pellet; pendederan ikan gurame 8 kg vit C, 3 kg methylene blue; pembenihan nilem 40 ampul ovaprim, 3000 kg pellet; dan pendederan ikan nilem 5 kg vit C, 2 kg methylene blue. 14 Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Jawa Barat serta Perekonomian Berbasis Database Kemiskinan Melalui Usaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar IV-301 Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.289.293.750,- atau 97,09. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dan produksi budidaya ikan lele sangkuriang sebanyak 720.000 ekor benih melalui pemberdayaan masyarakat miskin dengan kegiatan budidaya ikan lele sangkuriang bagi 45 orang peserta di Kabupaten Bogor, Subang dan Karawang. 15 Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Jawa Barat serta Perekonomian Berbasis Database Kemiskinan Melalui Usaha Budidaya Ikan Hias, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.297.108.000,- atau 99,04. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dan produksi budidaya ikan hias sebanyak 110.400 ekor ikan hias, melalui pemberdayaan masyarakat miskin dengan kegiatan budidaya ikan hias bagi 60 orang di Kota Bandung, Kota Depok dan Kota Bekasi. 16 Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Jawa Barat serta Perekonomian Berbasis Database Kemiskinan Melalui Usaha Budidaya Ikan Gurame, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.299.335.000,- atau 99,78. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dan produksi budidaya ikan gurame sebanyak 72.000 ekor benih ukuran 1 cmkuku, melalui pemberdayaan masyarakat miskin dengan kegiatan budidaya ikan Gurame bagi 60 orang di Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya. b Permasalahan dan solusi 1 Masih rendahnya kualitas SDM pembudidaya maupun petugasaparat dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup melimpah. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan diklat teknis dan manajerial bagi para pembudidaya serta aparatur perikanan. 2 Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana usaha budidaya ikan seperti: jaringan irigasi di tambak maupun saluran budidaya air tawar dan budidaya ikan di laut. Solusi pemecahan masalahnya dilakukan pengembangan BBIUPR melalui penyempurnaan sarana dan prasarana. IV-302 3 Rendahnya kualitas input produksi, seperti: induk dan benih, pakan, maupun peralatan teknis budidaya. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perbaikan kualitas induk dan benih melalui rekayasa teknologi pemuliaan dengan mengoptimalkan pemberdayaan UPTDBalai. 4 Serangan wabah penyakit ikan seperti KHV, White Spot yang masih sulit dideteksi pemunculannya serta keterbatasan dalam upaya penanggulangannya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengembangan dan pengadaan vaksin, obat-obatan, pengembangan Laboratorium Hama Penyakit Ikan 5 Usaha kelautan dan perikanan masih dianggap beresiko dan kurang menguntungkan, sehingga kurang mendapatkan dukungan permodalan usaha yang memadai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diberikan melalui Bantuan Gubernur, kredit bunga rendah, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan PNPMKP, Kredit Usaha Rakyat Kelautan Perikanan KUR-KP, Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan PUMP dan Subsidi Benih. 2 Program Pengembangan Perikanan Tangkap a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.505.238.630,-, realisasi anggaran sebesar Rp.7.068.510.000,- atau 94,18. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan perencanaan untuk pembangunan PPI Cidaun Kabupaten Cianjur, PPI Cilauteureun Kabupaten Garut, Sertifikat Tanah Nelayan; dan meningkatnya keterampilan Nelayan dan Pengelola Pelabuhan Perikanan, melalui workshop pengelola pelabuhan bagi 90 orang peserta; pendaftaran dan penandaan kapal perikanan di 11 kabuptenkota; Forum Nelayan yang terdiri dari 40 orang nelayan; cek fisik kapal bagi 30 orang peserta; pembinaan PUMP untuk 30 orang peserta; identifikasi kartu nelayan di 11 lokasi; pembinaan syahbandar dalam penerapan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan SHTI di pelabuhan perikanan pada 9 lokasi; pemantauan dan pembinaan penerima Sertifikat Hak Atas Tanah SHAT nelayan di 8 lokasi; penyediaan detail desain pembangunan pelabuhan perikanan Rancabuaya Garut sebanyak 1 dokumen; review detail desain IV-303 PPI Cidaun Cianjur sebanyak 1 dokumen; Masterplan dan detail desain pelabuhan perikanan pantai Cilauteureun Garut sebanyak 1 dokumen; kajian pendapatan nelayan di Jawa Barat sebanyak 1 dokumen; jaring tinker 10 unit di Kabupaten Ciamis; dan alat tangkap ikan sebanyak 2 unit di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. 2 Kegiatan Pelayanan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.902.698.750,-, realisasi anggaran sebesar Rp.886.634.750,- atau 98,22. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan pengujian mutu hasil perikanan, melalui penyediaan bahan kimia 4 paket; kalibrasi alat laboratorium sebanyak 1 unit; dan monitoring pembinaan mutu hasil perikanan di 12 kabupaten sebanyak 47 kali. 3 Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.609.837.750,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.437.778.750,- atau 89,31. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan operasional Pelabuhan Perikanan Pantai di Jawa Barat, melalui penyediaan leaflet informasi pelabuhan perikanan pantai sebanyak 2000 lembar; bangunan TPI 1 unit; menara suar 1 unit; jaring penangkap ikan 35 pieces; Bimtek Penangkapan Ikan bagi kelompok usaha bersama KUB sebanyak 120 orang peserta; dan demo aplikasi teknologi penangkapan ikan di Pantura sebanyak 1 kegiatan. 4 Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.873.402.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.853.879.500,- atau 97,76. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengawasan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, melalui pelaksanaan patrol terpadu 11 trip; pemberdayaan bagi POKMASWAS di 14 lokasi; pembinaan dan penyuluhan bagi POKMASWAS diikuti oleh 420 orang peserta; sosialisasi konservasi SDKP dan mitigasi bencana lingkungan laut dan pesisir bagi 50 orang; pemberdayaan petambak garam di 3 kabupaten bagi 106 orang peserta; Expo Perkembangan Teknologi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan sebanyak dua kali; dan pembinaan masyarakat peduli lingkungan bagi 60 orang peserta. IV-304 5 Kegiatan Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.132.360.300,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.013.539.000,- atau 89,51. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan konsumsi ikan dan peluang pasar hasil perikanan dalam kegiatan partisipasi Pameran Jawa Barat 2012, GEMARIKAN yang diikuti 400 orang peserta; Lomba inovasi masakan serba ikan; fasilitasi kegiatan HPS dan HKP baligo 1 buah, mutu hasil perikanan di 26 KabupatenKota terawasi dan terbina; peran serta pada Pameran Jawa Barat 2012; Promosi Jawa Barat sebagai sentra produksi benih nasional; dan apresiasi seni tradisional. 6 Kegiatan Peningkatan Teknologi Penangkapan Ikan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.558.645.578,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.431.160.950,- atau 91,82. Hasil kegiatan adalah meningkatnya produktivitas penangkapan ikan, melalui penyediaan alat penangkapan ikan yaitu 75 pieces Gillnet, pancing rawe 4 unit; 15.360 liter solar, umpan 2 set, 500 buah es balok, 1536 oli, perahu dan kelengkapannya 3 unit; pelatihan motorisasi kapal mesin nelayan bagi 60 orang peserta dan demo penerapan aplikasi teknologi penangkapan ikan di 5 kabupaten. 7 Kegiatan Peningkatan Prasarana Perikanan Tangkap Jawa Barat DAK, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.10.571.142482,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.716.055.700,- atau 91,91. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemanfaatan sumberdaya ikan di lepas pantai, melalui sosialisasi paket bantuan kapal perikanan 30 GT bagi 60 orang peserta; rapat Koordinasi Pendamping DAK, 90 orang; penyediaan Kapal Perikanan 30 GT, 6 unit bagi kelompok usaha bersama KUB nelayan di Kabupaten Sukabumi, Subang dan Indramayu; dan alat tangkap ikan sebanyak 6 unit. b Permasalahan dan solusi 1 Struktur armada penangkapan yang masih pincang, dimana sekitar 90 masih merupakan nelayan tradisional. Untuk itu perlu dilakukan restrukturisasi armada penangkapan dari wilayah pantura ke wilayah pansela; akselerasi pengembangan perikanan tangkap di pansela, IV-305 rasionalisasi usaha perikanan tangkap di pantura, pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan. 2 Adanya ketimpangan pemanfaatan stock ikan antara kawasan Pantai Utara yang sudah “over fishing ” dibandingkan dengan Kawasan Pantai Selatan yang pemanfaatannya belum optimal, termasuk kawasan ZEE laut Selatan yang belum “terjamah” para nelayan Jawa Barat. Suhubungan dengan itu dilakukan alih usaha nelayan ke usaha budidaya kekerangan, lele dan pengolahan. 3 Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana penangkapan, seperti: prasarana TPIPPI dan sarana alat penangkapan ikan. Solusi pemecahan masalahnya dilakukan pengembangan PPITPI secara bertahap melalui penyempurnaan sarana dan prasarana. Diantaranya pembangunan breakwater, dan pengembangan alat tangkap.

2. URUSAN PERTANIAN