URUSAN PENDIDIKAN Urusan Wajib Yang dilaksanakan.

IV-1 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

A. Urusan Wajib Yang dilaksanakan.

1. URUSAN PENDIDIKAN

1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar a Pelaksanaan Program. 1 Kegiatan Pembinaan Olahraga Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.037.399.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.5.012.778.950,- atau 99,51. Hasil kegiatan adalah meningkatnya prestasi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional O2SN dan Klub Olahraga SD Tingkat Nasional, melalui workshop O2SN SD dan SMP dan persiapan kegiatan yang diikuti oleh 312 orang; kegiatan O2SN SD dan SMP Tingkat Provinsi Jawa Barat dari 26 KabupatenKota sebanyak 366 orang; workshop kegiatan O2SN SD – SMP Tingkat Nasional diikuti oleh 70 orang; pembinaanpemusatan latihan O2SN SD – SMP ke tingkat Nasional diikuti oleh 61 orang; penilaian dan monitoring Klub Olahraga SD ke 81 Klub di Kabupaten dan Kota. 2 Kegiatan Peningkatan Akses Mutu Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.67.989.384.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.66.816.755.900,- atau 98,28. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Mutu Pendidikan Dasar di Jawa Barat, melalui rapat koordinasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Dasar diikuti oleh 156 orang; Workshop penyelenggaraan Paket B diikuti oleh 440 orang; Workshop pemberdayaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan TPK Pendidikan Dasar diikuti sebanyak 416 orang; Workshop mata pelajaran diikuti oleh 104 orang; Workshop pemberdayaan TKSD dan SDSMP Satu Atap diikuti oleh 440 orang; Workshop pemberdayaan MGMP SMP diikuti oleh 260 orang; Workshop pengembangan pembelajaran karakter Bangsa diikuti oleh 520 orang; Workshop TK Pembina yang diikuti oleh 208 orang; Workshop pembinaan sekolah swasta di Jawa Barat diikuti oleh 400 orang; Workshop pembinaan gugus di Jawa Barat diikuti oleh 260 orang; Workshop pemberdayaan Tim Pembina TP UKS KabupatenKota diikuti oleh 312 orang; Workshop Revitalisasi Tim Pengembangan IV-2 Kurikulum KabupatenKota diikuti oleh 208 orang; Workshop Fasilitasi Akreditasi Tingkat Sekolah Menengah diikuti oleh 156 orang; Bimbingan teknis Penyusunan Proposal dan MoU serta bantuan sarana dan prasarana pendidikan dasar. 3 Kegiatan penyelenggaraan lomba dan Festival Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.743.622.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.055.125.000,- atau 85,49. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kompetensi, kreativitas dan kemampuan siswa serta guru, melalui ajang kompetisi, Rapat Persiapan dengan Kabupaten dan Kota tentang Lomba dan Festival Tingkat Provinsi Jawa Barat; pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional OSN SD dan SMP diikuti oleh 549 orang siswa, pelaksanaan Festival Lomba dan Seni Nasional FLS2N SD dan SMP diikuti oleh 1.218 orang siswa; Lomba Calistung SD diikuti 156 siswa SD, Lomba Gugus SD diikuti 58 Gugus; serta Lomba Perpustakaan SD diikuti 30 orang dan pembinaan guru Matematika dan IPA untuk kompetensi OSN SD diikuti 100 orang. 4 Kegiatan Revitalisasi Sarana Prasarana Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.236.339.200,-, realisasi anggaran sebesar Rp.50.230.130.000,- atau 99,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan jumlah sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan dasar melalui rapat koordinasi Tim Teknis tentang Pengelolaan Kegiatan Revitalisasi Pendidikan Dasar yang diikuti oleh 156 orang, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis RKB SMPMTs Swasta tambahan diikuti oleh 16 orang serta Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar meliputi 4 Kegiatan dan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang pembangunan Ruang Kelas Baru SMPMTs Swasta diikuti oleh 250 orang. 5 Kegiatan Pengembangan Sekolah Standar Nasional SSNSekolah Bertaraf Internasional SBI SD dan SMP di Jawa Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.28.452.753.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.27.505.642.018,- atau 96,67. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Prestasi Siswa SD dan SMP SSNSBI dalam Ujian Sekolah dan Nasional, Mutu Sekolah dan Tenaga Kependidikan RSBI serta SSN SD dan SMP melalui rapat koordinasi dengan pengelola KabupatenKota dan sekolah RSBI diikuti oleh 170 orang; penyusunan dokumen penguatan manajerial Kepala IV-3 Sekolah potensi menuju sekolah standar nasional SD dan SMP dengan melibatkan 75 orang Kepala SD dan 75 orang Kepala SMP; pemanfaatan Website dalam pembelajaran SD RSBI diikuti oleh 45 orang dan Website dalam pembelajaran SMP RSBI diikuti oleh 80 orang; Penguatan Network dengan Sekolah Luar Negeri 50 orang 2 kegiatan; Penguatan manajerial Kepala Sekolah RSBI sebanyak 55 orang; Pengadaan sarana dan prasarana SMP RSBISSN meliputi pengadaan sarana laboratorium interaktif SD dan SMP RSBI 50 sekolah dan laboratorium pengenalan teknologi dasar SMP RSBI 51 sekolah; Seleksi program study administrator manajemen sekolah internasional di Negara OECD diikuti oleh 100 orang; Study administrator manajemen sekolah internasional di Negara OECD Australia sebanyak 40 orang; Science camp SMP RSBI tingkat Provinsi diikuti oleh 280 orang; Pendampingan kegiatan tunjangan sertifikasi kepada 52 orang dari KabupatenKota; Olimpiade SD Bertaraf Internasional tingkat Jawa Barat; Konsolidasi petugas SIM PTK Kabupaten dan Kota se Jawa Barat; Penyusunan profil RSBI SD dan SM; Penyusunan Grand Design SSN-SBI dan Penguatan tenaga kependidikan RSBI diikuti oleh 80 orang. 6 Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Sekolah Menengah Pertama Terbuka dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.985.075.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.961.985,250,- atau 97,66. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Angka Partisipasi Murni APM SMPMTs Sederajat, kemampuan dan kualitas Kepala Sekolah; Guru Pamong SMP Terbuka Reguler dan Mandiri, melalui rapat koordinasi Tim Teknis KabupatenKota oleh 100 orang tim teknis; Workshop Revitalisasi Pelayanan Induk SMP Terbuka diikuti 208 orang dari induk SMP Terbuka; Workshop Pembinaan Guru Pamong Tempat Kegiatan Belajar TKB Reguler sebanyak 440 orang guru; Workshop Pembinaan Guru Pamong Tempat Kegiatan Belajar TKB Mandiri sebanyak 200 orang guru dan Lomba Motivasi Belajar Mandiri LOMOJARI tingkat Provinsi Jawa Barat diikuti oleh 125 orang peserta. 7 Kegiatan Bantuan Operasional Sekolah BOS Provinsi untuk Jenjang Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.333.025.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.206.580.800,- atau 90,51. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Angka Partisipasi Kasar APK SDMI dan SMPMTs IV-4 di Jawa Barat, melalui sosialisasi penyaluran dana BOS Provinsi dan Pusat yang diikuti oleh 156 orang; Workshop Tim Kabupaten dan Kota tentang penyaluran dana BOS, proses diikuti 156 orang; Kegiatan publikasi dan sosialisasi Program Pendidikan Dasar dengan tersedianya 1 dokumen sosialisasi program. Dari kegiatan ini diberikan Bantuan Operasional Sekolah SD dan MI sebanyak 5.492.979 siswa dan SMPMTs sebanyak 2.365.206 siswa. b Permasalahan dan Solusi 1 Masih terbatasnya perluasan memperoleh kesempatan belajar pada jenjang pendidikan dasar yang disebabkan oleh masih terdapatnya kekurangan ruang kelas baru, ruang kelas yang rusak, terdapatnya kekurangan dan distribusi guru yang belum merata antara daerah perkotaan dan pedesaan serta masih terdapat masyarakat yang belum memahami pentingnya wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Solusinya adalah menuntaskan pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru bagi sekolah yang masih kekurangan ruang kelas, membangun unit sekolah baru pada lokasi yang dibutuhkan, melaksanakan double shift sebagai solusi sementara, merahibiltasi ruang kelas yang rusak, memberikan Bantuan Operasional Sekolah BOS Provinsi dalam upaya meningkatkan angka partisipasi jenjang pendidikan dasar, melaksanakan pemerataan dan pengangkatan guru baru yang menjadi kewenangan kabupatenkota, serta melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat tentang pentingnya wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun terutama didaerah terpencil dan perbatasan. 2 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar yaitu kompetensi guru belum optimal dan kesejahteraan guru masih perlu ditingkatkan terutama bagi guru yang bertugas di daerah terpencil dan perbatasan, serta masih terdapatnya sekolah dengan kondisi sarana prasarana penunjang pembelajaran yang belum memenuhi sekolah standar nasional. Solusinya adalah perlunya meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru melalui pelatihan, workshop, dan bimtek, agar mampu menjabarkan kurikulum dan rumusan tujuan yang lebih tajamoperasional, materi yang tepat esensi sesuai dengan tuntutan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK serta kondisi lingkungan, serta perlunya dipertahankan insentif atau peningkatan kesejahteraan guru khususnya IV-5 bagi guru daerah terpencil dan perbatasan, serta perlunya melengkapi kebutuhan sarana prasarana penunjang pembelajaran sesuai dengan sekolah standar nasional. 2 Program Pendidikan Menengah dan Tinggi a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan SMASMK RSSNRSBI dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.143.365.250,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.190.534.000,- atau 69,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Prestasi Akademik Siswa SMASMK SSNRSBI dengan Indikator tingginya Nilai Hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional serta Prestasi Non Akademik Siswa SMASMK SSNRSBISBI. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui pengelolaan data base SMASMKMA di 26 KabupatenKota oleh 78 orang serta pengelolaan dan pengembangan data base di Provinsi oleh 15 orang; Lomba Cerdas Cermat 4 pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang diikuti oleh 10 siswa dari Jawa Barat di Tingkat Nasional; TOT Pemetaaan SMA SSNRSBI yang diikuti oleh 135 peserta; Akreditasi terhadap 270 sekolah 110 SMA dan 160 SMK Negeri dan Swasta di 26 KabupatenKota; seleksi calon penerima Bea Siswa Non PNS untuk program satu siklus 200 orang, tugas akhir S.2 100 orang, tugas akhir S.1 100 orang dan Tugas Akhir D.3 100 orang; Pemberian beasiswa satu siklus S.1-ITB pembayaran tahap 2 sebanyak 52 orang dan hibah untuk Badan Akreditasi Provinsi BAP Provinsi Jawa Barat. 2 Kegiatan Peningkatan Kualitas, Aksebilitas dan Relevansi SMK di Jawa Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.24.193.145.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.22.958.149.500,- atau 94,90. Hasil kegiatan adalah meningkatnya aksesibilitas, relevansi dan peningkatan mutu SMK, melalui Lomba Kompetensi Siswa dan OSTN Tingkat Nasional; Bimbingan Teknis pemberian bantuan Ruang Kelas Baru RKB kepada 425 utusan SMK se Jawa Barat; Bimbingan Teknis pemberian bantuan BKM Bantuan Khusus Murid kurang mampu pada SMK diikuti oleh 52 orang; Revitalisasi peralatan SMK untuk 10 SMK bidang keahlian Teknik Mesin dan Teknik Otomotif dan diikutinya Pembinaan LKS tingkat Nasional oleh 50 orang guru. Dari kegiatan ini ada bantuan keuangan untuk pembangunan Ruang Kelas Baru RKB SMK sebanyak 892 RKB pada 446 IV-6 SMK se Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.115.960.000.000,-, Pemberian bantuan untuk biaya sekolah kepada 10.000 siswa SMASMK kurang mampu se Jawa Barat sebesar Rp.800.000,-. 3 Kegiatan Pengadaan Tanah dalam rangka ”Penegerian” UNSIKA Kabupaten Karawang, POLTEK Kota Sukabumi, UNSIL Kota Tasikmalaya dan UNSWAGATI Kota Cirebon dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.49.891.200.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.38.612.448.400,- atau 77,39. Hasil kegiatan adalah tersedianya lokasi tanah untuk penegerian Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Perguruan Tinggi di Jawa Barat, melalui pembebasan tanah untuk UNSIKA Karawang seluas 152,596 m 2 dengan biaya Rp.27.279.800.000,- UNSWAGATI Cirebon pembebasan tanah seluas 8.791 m2 dengan biaya Rp.1.445.640.000,- untuk POLITEKNIK Sukabumi pembebasan tanah seluas 33.135m 2 dengan biaya Rp.9.234.372.000,- sedangkan untuk UNSIL Tasikmalaya dengan sisa lahan yang akan dibebaskan seluas 300.000 m 2 tidak terealisir di tahun 2012. 4 Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktifitas SMA dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.438.750.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.344.689.000,- atau 75,35. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan produktivitas SMA di Jawa Barat melalui penguatan 8 Standar Nasional Pendidikan SNP SMA di Jawa Barat yang diikuti oleh 360 guru SMA; Pengembangan dan peningkatan SDM KKPS dan TPK SMA 60 orang TPK dan 52 orang KKPS; Seleksi OSN sebanyak 1.040 orang peserta, O2SN 572 peserta, peserta FLS2N 494 orang, GALAKSI 130 peserta, peserta debat Bahasa Inggris 78 orang serta verifikasi dan bimbingan teknis RKB di Jawa Barat sebanyak 1.268 RKB SMAMA. 5 Kegiatan Pendidikan SDM Terampil Bidang Keahlian Teknologi Tekstil dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.072.192.500,- atau 71,48. Hasil kegiatan adalah adanya tenaga kerja Menengah Keahlian Teknologi Tekstil yang siap untuk ditempatkan di dunia kerjaindustri, melalui Pelatihan Kopetensi Teknik Penyempurnaan Tekstil bagi 200 siswa SMK; Sertifikasi Kompetensi IV-7 Teknis oleh LSP-BNSP bagi 200 siswa SMK Keahlian Teknologi Tekstil; Study banding sebanyak 220 orang siswa dan guru ke Lembaga Pendidikan dan Industri Tekstil. 6 Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan program Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik perguruan tinggi se-Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.850.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.830.466.570,- atau 97,70. Hasil kegiatan adalah meningkatnya peran dan tanggung jawab Perguruan Tinggi terhadap upaya pembangunan di Jawa Barat dalam program pengabdian mahasiswa melalui fasilitasi, koordinasi dan monitor penyelenggaraan KKN tematik Perguruan Tinggi se-Jawa Barat. 7 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI dan Sekolah Bertaraf Internasional SBI yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.155.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.154.883.000,- atau 99,92. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sinergitas dan kesamaan persepsi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah KabupatenKota dalam penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI dan Sekolah Bertaraf Internasional SBI melalui Rapat Koordinasi Evaluasi Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI dan Sekolah Bertaraf Internasional SBI. 8 Kegiatan Koordinasi Fasilitasi Persiapan pelaksanaan Wajar 12 Tahun Kabupaten Kota se wilayah II, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.105.000.000,-, realisasi anggaran sebesar 103.650.000,- atau 98,71. Hasil kegiatan adalah terciptanya sinergitas antar dinas instansi kabupatenkota dengan Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan pendidikan masyarakat di wilayah II Provinsi Jawa Barat, melalui rapat koordinasi rintisan Wajar Diknas. b Permasalahan dan Solusi 1 Masih terbatasnya perluasan memperoleh kesempatan belajar pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi yang disebabkan oleh masih terdapatnya sekolah yang kekurangan ruang kelas baru, ruang kelas IV-8 rusak, kekurangan dan distribusi guru belum merata serta banyaknya masyarakat kurang mampu masih merasa terbebani dengan biaya pendidikan pada jenjang SMAMA dan SMK. Solusinya adalah menuntaskan pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru bagi sekolah yang masih kekurangan, membangun unit sekolah baru pada daerah yang membutuhkan, melaksanakan double shift sebagai solusi sementara, memberikan beasiswa antara lain beasiswa khusus bagi siswa dari keluaraga yang kurang mampu secara ekonomi, beasiswa bagi mahasiswa, dalam upaya meningkatkan angka partisipasi jenjang pendidikan menengah, tinggi dan meningkatkan rata-rata lama sekolah, serta melaksanakan pemerataan dan pengangkatan guru baru sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. 2 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi yaitu kompetensi guru belum optimal, kesejahteraan guru masih perlu ditingkatkan, masih terdapatnya sekolah yang kondisi sarana prasarana penunjang pembelajaran belum memenuhi sekolah standar nasional. Solusinya adalah perlunya meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru melalui pelatihan, workshop, dan bimtek, agar mampu menjabarkan kurikulum dan rumusan tujuan yang lebih tajamoperasional, materi yang tepat esensi sesuai dengan tuntutan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK serta kondisi lingkungan, serta perlunya dipertahankan insentif atau peningkatan kesejateraan guru khususnya bagi guru, serta perlunya melengkapi kebutuhan sarana prasarana penunjang pembelajaran seperti peralatan laboratorium serta peralatan praktek sesuai dengan tuntutan sekolah standar nasional. 3 Program Pendidikan Non Formal a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pengembangan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.312.176.250,-, realisasi anggaran sebesar Rp.311.577.850,- atau 99,81. Hasil kegiatan adalah meningkatnya layanan dan kualitas PAUD di Jawa Barat, melalui evaluasi kinerja layanan PAUD di 78 sasaran di Jawa Barat; Pelatihan Tenaga Penilik PAUD sebanyak 78 orang Tenaga Penilik; Pendataan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga PAUD yang menerima bantuan sosial IV-9 sebanyak 325 lembaga. Dari kegiatan ini diberikan bantuan sosial untuk lembaga PAUD sebanyak 325 lembaga sebesar Rp.2.600.000.000,- masing – masing Rp.8.000.000,-. 2 Kegiatan Peningkatan Mutu Kursus dan Kelembagaan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.723.450.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.691.266.000,- atau 95,55. Hasil kegiatan adalah meningkatnya mutu kursus di Jawa Barat, melalui pendataan lembaga kursus dan pelatihan; Rapat koordinasi peningkatan mutu kursus dan kelembagaan diikuti oleh 78 orang; Bimibingan Teknis Pengelola Kursus Tingkat Wilayah Bogor sebanyak 390 pengelola; Lomba peseta didik kursus diikuti oleh 130 peserta dan tercetaknya Buku Direktori Lembaga Kursus sebanyak 400 eksemplar. 3 Kegiatan Peningkatan Layanan Pendidikan Masyarakat Gender dan Kesetaraan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.263.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.185.129.400,- atau 93,82. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Angka Melek Huruf di Jawa Barat, melalui Rapat Koordinasi Program Pendidikan Masyarakat Bidang PNFI dengan KabupatenKota yang diikuti oleh 71 orang; Lomba Keteladanan PNFI se Jawa Barat diikuti oleh 45 KabupatenKota; Kegiatan Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bandung Barat sebanyak 59 orang; Jambore PTK Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Non Informal diikuti oleh 666 peserta; Menyusun Buku Profil Gender 38 orang dan melaksanakan Bimbingan Teknis Pengelola Keaksaraan Fungsional KF sebanyak 150 orang. 4 Kegiatan Fasilitasi dan Apresiasi kepada para teladan tingkat Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.425.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.424.217.795,- atau 99,82. Hasil kegiatan adalah adanya apresiasi para pelaku pembangunan di Jawa Barat yang memiliki prestasi sesuai dengan profesinya serta kepedulian terhadap pembangunan khususnya pada bidang pendidikan di wilayahnya masing- masing, melalui pelaksanaan saresehan para teladan Jawa Barat pada HUT RI. IV-10 b Permasalahan dan Solusi Masih terdapatnya masyarakat usia 15 tahun keatas yang belum menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun, masih terdapatnya masyarakat usia 15 tahun keatas yang buta huruf, masih rendahnya budaya baca di masyarakat, masih rendahnya Angka partisipasi PAUD, serta masih terdapatnya masyarakat yang belum memiliki kompetensi keterampilan yang sesuai untuk hidup usaha mandiri atau bekerja. Solusinya adalah meningkatkan pemerataan dan perluasan aksesbilitas program paket A, B dan C khususnya bagi masyarakat usia 15 tahun keatas dalam upaya meningkatkan angka RLS, meningkatkan layanan keaksaraan fungsional dalam upaya meningkatkan AMH, meningkatkan layanan Taman Bacaan Masyarakat TBM dalam upaya meningkatkan keberaksaraan masyarakat, meningkatkan layanan PAUD dalam upaya meningkatkan APK PAUD, serta meningkatkan layanan lembaga kursus dalam upaya meningkatkan kompetensi masyarakat sesuai dengan bidang keterampilannya agar dapat hidup untuk usaha mandiri atau bekerja, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarganya. 4 Program Pendidikan Luar Biasa a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan KhususPendidikan Layanan Khusus dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.014.660.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.995.867.050,- atau 99,07. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kompetensi dan Kesejateraan Pendidik, Tenaga Kependidikan di Jawa Barat , melalui penggandaan Buku Induk untuk 3.818 eksemplar, untuk SMPLB 3.817 eksemplar untuk SDLB dan SMPLB; Rapat Koordinasi Gugus selama 2 hari diikuti oleh 166 orang, pengadaan Buku Kerja Bidang PLB 2.250 eksemplar; Lomba Kreativitas Pembelajaran Guru dan Kepala Sekolah diikuti oleh 424 orang peserta; Serta Pengembangan Kurikulum Pendidikan Luar Biasa pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di 5 wilayah diikuti 780 orang peserta. 2 Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana SLB Jawa Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.683.287.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.071.173.191,- atau 61,78. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Aksesibilitas Pendidikan Sekolah Luar Biasa, melalui IV-11 pembangunan lanjutan Unit Sekolah Baru SLBN di Kabupaten Bandung Barat dan SLBN Kabupaten Karawang, tidak terserap pengadaan tanah untuk 2 lokasi sebesar Rp.3.948.000.000,-; Pembangunan Ruang Kantor Pengawas di 10 SLB Negeri di Jawa Barat; serta Peningkatan Sarana dan Prasarana SLB di 31 SLB Negeri di Jawa Barat. 3 Kegiatan Peningkatan Bina Promosi dan Kompetensi Siswa Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.478.160.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.385.841.950,- atau 93,75. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kompetensi Siswa Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus di Jawa Barat, melalui Workshop Bantuan Gubernur Untuk Siswa BAGUS yang diikuti oleh 100 orang; Lomba Kreatifitas dan Olahraga Siswa tingkat Provinsi untuk 20 Bidang Lomba yang diikuti oleh 872 peserta dan terlaksananya pembinaan untuk siswa yang menjadi juara untuk diikuti sertakan dalam Lomba Tingkat Nasional dan Bina Promosi Hasil Belajar Siswa ke 26 Kabupaten dan Kota se Jawa Barat. Dari kegiatan ini diberikan Bantuan Gubernur Untuk Siswa BAGUS SLB sebanyak 80 orang. b Permasalahan dan Solusi. Masih terdapatnya anak berkebutuhan khusus usia sekolah yang belum tersentuh pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus, rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang memiliki kelainankecacatan, kompetensi dan jumlah guru masih kurang dan tidak merata yang dipengaruhi kondisi geografis, serta sarana prasarana penunjang pembelajaran belum terpenuhi sesuai dengan sekolah standar nasional. Solusinya melakukan penjaringan data anak berkebutuhan khusus, membangun unit sekolah baru, merehabilitasi ruang sekolah yang rusak, membangun ruang kelas baru bagi sekolah yang masih kekurangan ruang kelas, melaksanakan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat tentang pentingannya pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus yang diselenggarakan SLB dan sekolah formal penyelenggara program inklusi, program cerdas istimewa, bakat istimewa dan pemberian beasiswa melalui program BAGUS, melaksanakan pemerataan dan pengangkatan guru baru sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, serta memenuhi kekurangan sarana prasarana penunjang pembelajaran sesuai dengan sekolah standar nasional. IV-12 5 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.332.410.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.330.610.000,- atau 99,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kompetensi Guru SMK di Bidang Pengembangan TIK dan Modul Pembelajaran SMK, melalui Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis TIK untuk Ketua K3S sebanyak 78 orang; Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar berbasis TIK untuk guru SMK sebanyak 595 orang; Pelatihan guru SMK dalam mengembangkan modul pembelajaran SMK sebanyak 208 orang. 2 Kegiatan Pelatihan Keakhlian Teknis Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Kejuruan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.263.825.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.258.742.500,- atau 99,60. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Komptensi Keahlian Teknis Guru Produktif pada SMK, melalui Penyusunan Materi Bahan Ajar; Pelatihan dan Koordinasi Program dalam 6 keakhlian; Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Pendidik SMK mata pelajaran Produktif yang diikuti oleh 182 guru SMK, melaksanakan On Job Training untuk 26 siswa SMK Bangunan, 160 siswa SMK Teknik Elektronika, 160 siswa SMK Keakhlian Listrik, 760 siswa SMK Keakhlian Mesin dan 480 siswa SMK Keakhlian Otomotif. 3 Kegiatan Penyebarluasan Informasi Program Pembangunan Bidang Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.644.360.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.561.961.250,- atau 94,99. Hasil kegiatan adalah meningkatnya target dan motivasi terhadap Pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Wajar 12 Tahun se Jawa Barat secara merata baik di perkotaan maupun di pedesaan, melalui Publikasi dan Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Wajib Belajar 12 tahun di Jawa Barat secara merata, baik diperkotaan maupun dipedesaan. 4 Kegiatan Pemilihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Luar Biasa Berdedikasi Tahun 2012 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar IV-13 Rp.873.050.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.624.052.500,- atau 71,48. Hasil kegiatan adalah terpilihnya Pemenang 1,2 dan 3 Pemilihan Guru Kepala dan Pengawas SLB Tingkat Jawa Barat sebanyak 9 Orang; meningkatnya Prestasi, Kinerja dan Berdedikasi Pendidik Tenaga Kependidikan sebanyak 9 Orang; adanya Inovasi Kreativitas dan Profesionalisme dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, tenaga kependidikan sebanyak 78 Orang, adanya pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi kinerja dan dedikasi pendidik tenaga kependidikan 78 Orang; tumbuhnya kebanggaan terhadap profesi Pendidik, Tenaga Kependidikan 78 Orang; meningkatnya Prestasi, Motivasi, Kretivitas siswa sebagai dari penghargaan terhadap prestasi pendidik dan tenaga kependidikan 78 Orang, melalui persiapan kegiatan penyusunan soal dengan melibatkan 36 orang; Sosialisasi Kegiatan Pemilihan Pendidik, Tenaga Kependidikan Tahun 2012 diikuti oleh 104 orang; Workshop penyusunan Grand Design kegiatan BPPTK-PLB diikuti oleh 140 orang, Verifikasi dan Validasi Data Calon Peserta Pemilihan ke 26 Kabupaten dan Kota; Pemilihan Guru SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat diikuti oleh 100 orang; Pemilihan Kepala SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat diikuti oleh 100 orang; Pemilihan SLB diikuti oleh 78 orang; Pembekalan dan pembinaan pemilihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas SLB Tingkat Nasional. 5 Kegiatan Pelatihan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Program Hibah Kompetitif Institusi PHK-I dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.244.390.800,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.006.946.750,- atau 96,20. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kompetensi dan Propesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan; Inplementasi lesson Study Berbasis Sekolah dan MGMP di 4 KabupatenKota di Jawa Barat melalui program hibah kompetetif Institusi PHK-I; terwujudnya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Profesional dan Bermartabat serta mampu mengembangkan pembinaan profesional melalaui KKGMGMPdan Lesson Study ; meningkatnya Profesionalisme guru dalam peningkatan Kompetensi Profesional, Pedagogik, Sosial, dan Kepribadian , melalui Rapat Teknis dan Koordinasi dengan Kabupaten dan Kota tentang kegiatan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PHK-I yang diikuti oleh 52 orang; Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Guru SD melalui KKG yang diikuti oleh 914 guru; Pelatihan Pendidikan Karakter bagi guru IV-14 SD, SMP dan SMA diikuti oleh 4.629 orang; Pelatihan Peningkatan Profesionalisme bagi pengawas TKSD, SMP dan SMA sebanyak 78 orang; Seminar conference Internasional Lesson Study diikuti oleh 3.715 orang; Meningkatnya pemahaman Kepala Sekolah dan pengawas tentang Implementasi Lesson Study di 4 KabupatenKota Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang; Melaksanakan MGMP yang diikuti oleh 4.629 orang; Joint Coordination Committee Meeting Dinas Pendidikan Provinsi, UPI dan Dinas Pendidikan KabupatenKota; Evaluasi program implementasi Lesson Study ; Workshop evaluasi PHK-I lanjutan diikuti oleh 4.629 orang; serta Monitoring dan evaluasi hasil pelatihan pada 26 Kabupaten dan Kota. 6 Kegiatan Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2012 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.248.368.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.238.079.500,- atau 99,18. Hasil kegiatan adalah terpilihnya pemenang 1,2 dan 3 Pendidik, tenaga Kependidikan Berprestasi dan berdedikasi tingkat Jawa Barat sebanyak 54 Orang; meningkatnya Prestasi, Kinerja dan Dedikasi pendidik, tenaga Kependidikan sebanyak 428 Orang; mendorong inovasi kreativitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik tenaga kependidikan sebanyak 428 Orang; adanya pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi, kinerja, dan dedikasi pendidik, tenaga kependidikan sebanyak 428 orang, melalui penyusunan Naskah Soal Pemilihan oleh 60 orang; Sosialisasi Kegiatan Pemilihan Pendidik, Tenaga Kependidikan Berprestasi, Berdedikasi Tahun 2012 diikuti 52 orang, tersedianya data akurat hasil validasi tentang calon peserta pemilihan Pendidik, Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi; Pemilihan Guru Berprestasi TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tingkat Provinsi Jawa Barat yang diikuti oleh 130 orang guru; Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Kelompok TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tingkat Provinsi Jawa barat yang diikuti oleh 130 orang; Pemilihan Pengawas Sekolah Berprestasi Kelompok TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tingkat Provinsi Jawa Barat yang diikuti oleh 78 orang; Pemilihan Guru, kepala Sekolah dan Pengawas SD Berdedikasi Daerah Khususterpencil tingkat Provinsi sebanyak 12 orang; Pemilihan Tutor Paket C, Forum Ilmiah Guru dan Guru PKN berkonstitusi tingkat Provinsi Jawa Barat yang diikuti oleh 78 orang; serta Pembekalan, persiapan dan IV-15 pembinaan kepada para juara pemilihan untuk diikut sertakan pada pemilihan Tingkat Nasional sebanyak 16 orang. 7 Kegiatan Revitalisasi Sistem Informasi Manajemen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.668.300.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.667.250.000,- atau 99,84. Hasil kegiatan adalah tersedianya Data Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, melalui Sosialisasi Program Pendataan ke Kabupaten dan Kota; Pendataan untuk jenjang TKRA, SDMI, SMPMTs, SMAMA dan SMK se Jawa Barat; Serta Data jenjang TKRA, SDMI, SMPMTs, SMAMA dan SMK se Jawa Barat sebanyak 42.000 sekolah, pencetakan Buku Profil Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebanyak 300 eksemplar dan Buku Statistik Pendidikan 300 eksemplar. 8 Kegiatan Pendampingan Penyelenggaraan Ujian Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.705.815.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.612.790.000,- atau 86,82. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Laporan Hasil Monev Pelaksanaan Ujian Nasional SDMISDLB sebagai bahan evaluasi penyusunan kegiatan tahun yang akan datang, melalui rapat persiapan kegiatan tentang penyelenggaraan Ujian Nasional diikuti 78 orang; Pengadaan buku panduan UASBN SDMISDLB sebanyak 4.000 eksemplar; serta Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Ujian nasional Pendidikan Dasar dan Menengah dan pencetakan Kartu Peserta UN sebanyak 231.000 eksemplar. 9 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Guru di Jawa Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.768.400.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.479.900.200,- atau 62,45. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Kesejateraan Guru Bantu SDMI, Guru Non PNS SDMI, Guru Non PNS SMPMTs, Guru Non PNS SMAMASMK, melalui rapat koordinasi dengan Kabupaten dan Kota diikuti oleh 78 orang; WorkshopPembinaan Guru Bantu SDMI di Jawa Barat diikuti oleh 499 orang; Bantuan untuk pengadaan ATK di 20 Kabupaten dan Kota; Bantuan keuangan bagi guru Bantu SDMI sebanyak 499 orang; Bantuan keuangan bagi guru non PNS SDMI sebanyak 568 orang; Bantuan keuangan bagi guru Non PNS SMPMTs sebanyak 475 orang; Bantuan keuangan bagi guru Non PNS IV-16 SMASMKMA sebanyak 105 orang; serta Bantuan keuangan beasiswa untuk guru Bantu SDMI yang mengikuti pendidikan S.1. 10 Kegiatan Peningkatan dan pengembangan Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua Eks Darmaloka dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.825.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.784.221.819,- atau 98,93. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya kebutuhan Minimal Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua dalam Melaksanakan Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar, melalui pemenuhan kebutuhan minimal Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua dalam melaksanaan proses Belajar Mengajar. 11 Kegiatan Workshop peningkatan MBS bagi kepala sekolah jenjang SLTA Se-Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.199.228.570,- atau 99,61. Hasil kegiatan adalah terwujudnya sinergitas antara Pemerintah Provinsi KabupatenKota dengan para penyelenggara pendidikan swasta guna peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam hal manajemen penyelenggaraan sekolah, melalui sinergitas antara Pemerintah Provinsi KabupatenKota dengan para penyelenggara pendidikan swasta guna peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam hal manajemen penyelenggaraan sekolah. b Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.

2. URUSAN KESEHATAN