URUSAN PEKERJAAAN UMUM Urusan Wajib Yang dilaksanakan.

IV-59 b Permasalahan dan Solusi Pada pelaksanaan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. 6 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan a Pelaksanaan Program Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Hutan PLBTH, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.53.755.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.52.755.000,- atau 98,14. Hasil kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan lahan dibawah tegakan hutan, melalui pelaksanaan pengembangan aneka usaha ekonomi produktif sekitar hutan dan pengelolaan kehutanan. b Permasalahan dan Solusi Masih adanya masyarakat di sekitar hutan yang mempunyai pendapatan rendah serta masih kurangnya tanggung jawab terhadap pelestarian kawasan hutan produksi. Solusi koordinasi dengan dinas terkait di KabupatenKota se- Wilayah III.

4. URUSAN PEKERJAAAN UMUM

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.443.525.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.443.201.750,- atau 99,93. Hasil kegiatan adalah penetapan teknis jalan dan jembatan, melalui penyusunan dokumen perencanaan teknis ruas jalan Sukamakmur-Kota Bunga sepanjang 20 km dan perencanaan teknis jembatan Cikondang pada ruas jalan Cibeber-Sukanagara sepanjang 33 meter. 2 Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan I, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.916.740.275,-, realisasi IV-60 anggaran sebesar Rp.14.669.050.696,- atau 98,34. Hasil kegiatan adalah meningkatnya nilai struktur melalui peningkatan jalan sepanjang 4,80 km. 3 Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan II, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.054.533.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.992.217.923,- atau 98,77. Hasil kegiatan adalah meningkatnya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana, melalui peningkatan jalan sepanjang 1,30 km dan penggantian Jembatan sepanjang 21 meter. 4 Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan III, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.26.845.274.292,04, realisasi angaran sebesar Rp.26.844.869.873,- atau 99,99. Hasil kegiatan adalah meningkatkan nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana melalui pelaksanaan peningkatan jalan sepanjang 12,20 km. 5 Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan IV, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.15.253.154.882,07, realisasi anggaran sebesar Rp.15.226.302.053,- atau 99,82. Hasil kegiatan adalah meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana melalui peningkatan jalan sepanjang 11,60 km. 6 Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan di BPJ Wilayah Pelayanan V, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.008.100.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.4.002.260.614,- atau 99,85. Hasil kegiatan adalah meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana melalui peningkatan jalan sepanjang sepanjang 1,80 km. 7 Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan VI Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.59.935.164.900,-, realisasi anggaran sebesar Rp.58.142.491.913,- atau 97,01. Hasil kegiatan adalah meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana melalui peningkatan jalan sepanjang 16,282 km. 8 Kegiatan Peningkatan Jalan Strategis di Provinsi Jawa Barat Multy Years, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa IV-61 Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.266.158.642.100,-, realisasi anggaran sebesar Rp.262.136.432.030,- atau 98,49. Hasil kegiatan adalah meningkatnya nilai struktur jalan dan jembatan strategis melalui peningkatan jalan pada ruas jalan Bandung - Pangalengan - Rancabuaya sepanjang 17.318 km, Peningkatan Jalan Cikajang - Pameungpeuk sepanjang 18.704 km dan Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi sepanjang 4,14 km serta pembebasan tanah pada ruas jalan Pangalengan - Cukul - Cisewu - Rancabuaya seluas 5.000 m2. 9 Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi Tersebar di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.667.629.200,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.962.550.236,- atau 90,80. Hasil kegiatan adalah tercapainya kualitas pekerjaan peningkatan jalan, pembangunan jembatan, melalui pengawasan pekerjaan peningkatan jalan, pembangunan jembatan dan penggantian jembatan. 10 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Kebinamargaan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.194.735.000,- atau 97,37. Hasil kegiatan adalah perumusan dalam penyusunan kebijakan bidang jalan dan jembatan di Jawa Barat, melalui pelaksanaan kegiatan berupa fasilitasi, koordinasi dan evaluasi kegiatan-kegiatan pengendalian aspek kebinamargaan serta koordinasi dan evaluasi pembangunan jalan tol di Jawa Barat. b Permasalahan dan Solusi 1 Terlambatnya rencana pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Jalan Tol dalam Kota Bandung BIUTR serta Jalan Tol Soroja dikarenakan masih teradapat permasalahan dan proses pengadaan tanah dan pendanaan untuk pembangunan dimaksud. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan melalui sosialisasi kepada semua pihak dalam hal pembebasan lahan serta mensinergikan pembangunan jalan tol antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah KabupatenKota. 2 Kelayakan pembangunan Jalan Tol di Jawa Barat belum layak secara finansial walaupun layak secara ekonomi, sehingga ketika proyek tersebut akan dilaksanakan tidak ada investor yang berminat, sementara pendanaan yang bersumber dari pemerintah sangat terbatas selain itu IV-62 dalam proses pembangunan jalan tol proses perijinan dan penetapan lokasi memerlukan waktu lama sehingga berdampak pada ketidak pastian nilai investasi serta belum terciptanya kesatuan pandang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menginterpretasikan aturan perundang-undangan terutama yang baru ditetapkan terkait proses pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah melakukan pendanaan pengadaan tanah beberapa ruas jalan tol di Jawa Barat untuk memperbaiki nilai cash flow sehingga menarik para investor untuk berinvestasi; meningkatkan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta para stakeholders yang terkait terkait proses – proses perijinan serta meningkatkan koordinasi, konsultasi dengan pihak- pihak terkait dalam membuat keputusan. 2 Program RehabilitasiPemeliharaan Jalan dan Jembatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan I, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.656.454.120,-, realisasi anggaran sebesar Rp.7.654.131.682,- atau 99,97. Hasil kegiatan adalah pemulihan kembali nilai struktur jalan dan jembatan, badan jalan yang rusak akibat bencana serta sistem drainase jalan, melalui rehabilitasi jalan sepanjang 4,00 km, perbaikan badan jalan sepanjang 198 m serta pekerjaan drainase sepanjang 118 m. 2 Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan I, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.18.558.966.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.18.499.054.300,- atau 99,68. Hasil kegiatan adalah mempertahankan nilai struktur jalan dan jembatan sesuai umur rencana dengan pelaksanaan kegiatan berupa pemeliharaan jalan sepanjang 371,69 km serta pemeliharaan jembatan sepanjang 2.157,60 meter. 3 Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan II, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.148.428.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.8.116.144.358,- atau 99,60. Hasil kegiatan adalah pemulihan nilai struktur jalan dan jembatan, badan jalan IV-63 yang rusak akibat bencana serta sistem drainase jalan, melalui rehabilitasi jalan sepanjang 5,00 km, perbaikan badan jalan sepanjang 875 meter, rehabilitasi jembatan sepanjang 12 m2 serta pekerjaan drainase sepanjang 785 m2. 4 Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan II, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.163.322.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.12.139.962.350,- atau 99,81. Hasil kegiatan adalah mempertahankan nilai struktur jalan dan jembatan sesuai umur rencana melalui pemeliharaan jalan sepanjang 262,51 km serta pemeliharaan jembatan sepanjang 1.305,70 m2. 5 Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan III, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.32.387.181.347,26, realisasi anggaran sebesar Rp.29.581.987.678,- atau 91,34. Hasil kegiatan adalah memulihkan nilai struktur jalan dan jembatan, badan jalan yang rusak akibat bencana serta sistem drainase jalan, melalui rehabilitasi jalan sepanjang 3,676 km, perbaikan badan jalan sepanjang 5.274 m, rehabilitasi jembatan sepanjang 60,00 m2 serta pekerjaan drainase sepanjang 10.850 m2 6 Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan III, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.24.729.272.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.24.658.047.750,- atau 99,71. Hasil kegiatan adalah mempertahankan nilai struktur jalan dan jembatan sesuai umur rencana, melalui peliharaan jalan sepanjang 489,73 km serta pemeliharaan jembatan sepanjang 3.164,80 m2. 7 Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan IV, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.205.695.710,37-, realisasi anggaran sebesar Rp.11.514.949.416,- atau 94,34. Hasil kegiatan adalah memulihkan nilai struktur jalan dan jembatan, badan jalan yang rusak akibat bencana serta sistem drainase jalan, melalui rehabilitasi jalan sepanjang 6.00 km, perbaikan badan jalan sepanjang 380 m2, rehabilitasi jembatan sepanjang 30 m2 serta pekerjaan drainase sepanjang 520 m2. IV-64 8 Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan IV, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.13.578.280.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.13.093.214.462,- atau 96,43. Hasil kegiatan adalah mempertahankan nilai struktur jalan dan jembatan sesuai umur rencana, melalui peliharaan jalan sepanjang 263,36 km serta pemeliharaan jembatan sepanjang 2.101,36 m. 9 Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan V, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.9.601.845.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.9.599.971.595,- atau 99,98. Hasil kegiatan adalah memulihkan nilai struktur jalan dan jembatan, badan jalan yang rusak akibat bencana serta sistem drainase jalan, melalui rehabilitasi jalan sepanjang 5,70 km, perbaikan badan jalan sepanjang 535 m, rehabilitasi jembatan sepanjang 36 m2 serta pekerjaan drainase sepanjang 1.204 m2. 10 Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan V, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.366.236.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.14.193.756.100,- atau 98,80. Hasil kegiatan adalah mempertahankan nilai struktur jalan dan jembatan sesuai umur rencana, melalui pemeliharaan jalan sepanjang 301,17 km serta pemeliharaan jembatan sepanjang 3.722,00 m. 11 Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan VI, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.13.040.371.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.12.487.058.682,- atau 95,76. Hasil kegiatan adalah memulihkan nilai struktur jalan dan jembatan, kondisi badan jalan yang rusak akibat bencana serta sistem drainase jalan, melalui rehabilitasi jalan sepanjang 3,50 km, perbaikan badan jalan sepanjang 817 m, rehabilitasi jembatan sepanjang 15,00 m serta pekerjaan drainase sepanjang 817 m. 12 Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan VI, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.16.082.880.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.15.977.540.445,- atau 99,35. Hasil kegiatan adalah mempertahankan nilai struktur jalan dan jembatan IV-65 sesuai umur rencana, melalui pemeliharaan jalan sepanjang 329,86 km serta pemeliharaan jembatan sepanjang 2.566,50 m. b Permasalahan dan Solusi Pada pelaksanaan Program RehabilitasiPemeliharaan Jalan dan Jembatan tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. 3 Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Penyusunan Data Base Leger Jalan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.42.160.000,- atau 98,05. Hasil kegiatan adalah terkendalinya kondisi jalan melalui pelaksanaan survey leger jalan. 2 Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pembangunan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.913.124.200,- atau 98,76. Hasil kegiatan adalah terjalinnya interaksi dan informasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyebaran informasi pelaksanaan pembangunan. 3 Kegiatan Pembinaan dan Pemanfaatan Jalan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.194.479.100,- atau 97,24. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan lahan pada ruang milik jalan Rumija sehingga tidak mengganggu fungsi jalan, melalui pendataan tanahlahan pada Rumija yang digunakan masyarakat. 4 Kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan Jalan di Wilayah Pelayanan I, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah tersedianya data luas ruang milik jalan Rumija serah pakai tanah yang dipakai masyarakat, melalui inventarisasi pengguna dan pemakai tanah negara pada jalan provinsi sepanjang 376,987 km. 5 Kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan Jalan di Wilayah Pelayanan II, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- IV-66 , realisasi anggaran sebesar Rp.42.800.000,- atau 99,53. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan ruang milik jalan Rumija serah pakai tanah yang dipakai masyarakat, melalui inventarisasi pengguna dan pemakai tanah negara pada jalan provinsi sepanjang 269,011 km. 6 Kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan Jalan di Wilayah Pelayanan III, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp.41.601.000,- atau 96,75. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan ruang milik jalan Rumija serah pakai tanah yang dipakai masyarakat, melalui pelaksanaan inventarisasi pengguna dan pemakai tanah negara pada jalan provinsi sepanjang 509,004 km. 7 Kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan Jalan di Wilayah Pelayanan IV, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- , realisasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan ruang milik jalan Rumija serah pakai tanah yang dipakai masyarakat, melalui pelaksanaan inventarisasi pengguna dan pemakai tanah negara pada jalan provinsi sepanjang 388,220 km. 8 Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan Jalan di Wilayah Pelayanan V, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan ruang milik jalan Rumija serah pakai tanah yang dipakai masyarakat, melalui pelaksanaan inventarisasi pengguna dan pemakai tanah negara pada jalan provinsi sepanjang 308,925 km. 9 Kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Jalan dan Ruang Pengawasan Jalan di Wilayah Pelayanan VI, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.42.999.900,- atau 100. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan Ruang Milik Jalan Rumija serah pakai tanah yang dipakai masyarakat, melalui pelaksanaan inventarisasi pengguna dan pemakai tanah negara pada jalan provinsi sepanjang 339,143 km. IV-67 10 Kegiatan Pengumpulan Data Teknis Kondisi Jalan Untuk Bahan Penyusunan Program, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.551.326.200,- atau 91,89. Hasil kegiatan adalah tersusunnya perencanaan penanganan jalan dan jembatan, melalui pendataan kondisi jalan dan jembatan. 11 Kegiatan Pelaksanaan Pengujian Tanah dan Bahan Jalan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.78.740.000,- atau 98,43. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pekerjaan jalan melalui pengujian bahan perkerasan jalan dan kondisi tanah. b Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. 4 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Supervisi Konstruksi di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.867.137.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.823.367.000,- atau 94,95. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kualitas pembangunan konstruksi irigasi, melalui supervisi pembangunan bendung Waru di Kabupaten Karawang dan bendung suplesi Leuwi Kadu di Kabupaten Sukabumi. 2 Kegiatan Perencanaan Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.477.555.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.477.380.500,- atau 99,96. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pembangunan jaringan irigasi, melalui penyusunan rencana detail rehabilitasi jaringan irigasi pada daerah irigasi DI Angke V di Kabupaten Bogor dan DI Ciseureuh Cibeureum di Kabupaten Sukabumi. IV-68 3 Kegiatan Pemantauan dan Pengembangan Potensi OP Jaringan Irigasi Di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.217.307.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.166.727.000,- atau 95,84. Hasil kegiatan adalah optimalisasi Operasi dan Pemeliharaan OP irigasi di Jawa Barat, melalui pemantauan dan pengembangan potensi OP jaringan irigasi; pertemuan regional OP SDA; Rakor OP irigasi tingkat Provinsi; lomba juru tingkat nasional serta terlaksananya pemutakhiran data base daerah irigasi kewenangan Provinsi. 4 Kegiatan Optimalisasi Kegiatan Sumber Daya Air di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.289.300.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.286.150.000,- atau 98,91. Hasil kegiatan adalah pendataan pengelolaan aset irigasi PAI serta koordinasi informasi di bidang Operasi dan Pemeliharaan, melalui inventarisasi PAI di 5 daerah irigasi DI; pembinaan teknis kegiatan pemeliharaan irigasi di 6 wilayah sungai WS serta peringatan Hari Air Sedunia di Kabupaten Majalengka. 5 Kegiatan Dukungan Pembangunan di Leuwi Goong di Kabupaten Garut, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.807.925.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.6.091.829.740,- atau 89,48. Hasil kegiatan adalah tersedianya lahan untuk saluran irigasi seluas 5 Ha, yang dilaksanakan melalui fasilitasi pembangunan daerah irigasi Leuwi Goong Kabupaten Garut. 6 Kegiatan Pengelolaan Jaringan Irigasi di 6 enam Wilayah Sungai termasuk DAK dan Tahun Jamak, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.91.023.443.300,-, realisasi anggaran sebesar Rp.89.682.298.250,- atau 98,53. Hasil kegiatan adalah meningkatnya umur jaringan irigasi di 63 daerah irigasi DI dan mempertahankan kondisi jaringan irigasi di 91 DI, melalui operasi dan pemeliharaan 91 jaringan irigasi; rehabilitasi 63 jaringan irigasi. 7 Kegiatan Koordinasi fasilitasi peningkatan pembangunan insfrastruktur irigasi, jalan dsb, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.123.000.000,-, realisasi anggaran IV-69 sebesar 122.863.500,- atau 99,89. Hasil kegiatan adalah teridentifikasinya jaringan irigasi se-Wilayah II Provinsi Jawa Barat, melalui Rapat Koordinsi serta fasilitasi peningkatan pembangunan insfrastruktur irigasi, jalan dsb di wilayah II Provinsi Jawa Barat. b Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya tidak terdapat permasalahan maupun kendala yang berarti sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. 5 Program Pengembangan, Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau, Dan Sumber Lainnya a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Perencanaan Umum Sumber Daya Air Bidang Sungai, Danau, dan Sumber Air lainnya, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.367.866.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.869.566.000,- atau 78,96. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya air wilayah sungai Cisadea-Cibareno dan wilayah sungai Ciwulan-Cilaki melalui penyusunan dokumen penatagunaan sumber daya air wilayah sungai Cisadea-Cibareno; review penyusunan rancangan pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai Cisadea-Cibareno serta review Penyusunan Rancangan Pola Pengelolaan Sumber daya Air Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki. 2 Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Air Permukaan dan Tanah Negara, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.308.375.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.299.556.000,- atau 97,14. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kepemilikan Surat Ijin Pemakaian dan Pengambilan Air SIPPA dan Surat Ijin Serap Pakai Tanah Pemerintah Provinsi SISPTPP, melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan pengguna air permukaan kepada 300 pemanfaat; penertiban lapangan pengguna air permukaan kepada 150 perusahaan; serta pengendalian dan pengawasan pemanfaatan Tanah Negara kepada 40 pemanfaat. 3 Kegiatan Pengaturan Sempadan Sumber Daya Air di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi IV-70 Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.373.260.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.337.298.800,- atau 90,37. Hasil kegiatan adalah penertiban sempadan situ dan sungai, melalui penyusunan Keputusan Gubernur tentang situ Ciburuy dan Keputusan Gubernur tentang batas sempadan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung. 4 Kegiatan Peningkatan Penertiban Saran Teknis Air Permukaan Pemanfaatan dan Pemakaian Tanah Negara, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.282.348.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.270.179.310,- atau 95,69. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pelayanan atas permohonan Surat Ijin Pengambilan Air Permukaan SIPPA dan pemakaian tanah negara melalui penerbitan saran teknis SIPPA untuk 80 pemohon, saran teknis pemakaian tanah negara untuk 50 pemohon;, koordinasi pemanfaatan air permukaan di 6 Balai serta koordinasi teknis pemanfaatan tanah Negara di 6 wilayah sungai WS. 5 Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Koordinasi Sumber Daya Air dan Irigasi dan Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Irigasi, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.551.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.474.935.000,- atau 86,20. Hasil kegiatan adalah optimalisasi kerjasama pengelolaan sumber daya air di wilayah perbatasan provinsi maupun di 26 KabupatenKota di Jawa Barat melalui pembahasan Dewan Sumber Daya Air DSDA Jawa Barat; evaluasi dan penyusunan kerjasama pengelolaan SDA di Wilayah Perbatasan Jawa Barat-Jateng dan Jawa Barat-DKI-Banten; pelaksanaan kesepahaman daerah irigasi Leuwi Goong; fasilitasi GN-KPA serta penyusunan kesepahaman pengelolaan sumberdaya air di Jawa Barat. 6 Kegiatan Dukungan Percepatan Pembangunan Waduk Jatigede Di Kabupaten Sumedang, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.16.160.457.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.8.508.190.799,- atau 52,65. Hasil kegiatan adalah mendukung percepatan pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, melalui pengukuran tapak batas, pembebasan dan sertifikasi lahan seluas 28,40 Ha, pengadaan patok beton 100 buah, pengadaan papan larangan 40 buah serta pembuatan peta bidang rincikan seluas 28,40 Ha. IV-71 7 Kegiatan Dukungan Pembangunan Waduk Sadawarna Di Kabupaten Subang, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.669.450.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.623.595.000,- atau 93,15. Hasil kegiatan adalah mendukung percepatan pembangunan Waduk Sadawarna Kabupaten Subang, melalui studi rencana tindak pembebasan lahan dan permukiman kembali pada pembangunan Waduk Sadawarna. 8 Kegiatan Perencanaan Detail Situ dan Waduk, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.418.101.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.412.146.500,- atau 98,58. Hasil kegiatan adalah optimalisasi desain pembangunan Situ dan Waduk, melalui penyusunan rencana detail desain Situ Ciranji dan Situ Gunung Nyungcung di Kabupaten Bogor, Situ Cibeureum di Kabupaten Tasikmalaya serta Waduk Sindang Pano di Kabupaten Majalengka. 9 Kegiatan Pengelolaan Situ-Situ di 6 enam Wilayah Sungai di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.184.228.300,-, realisasi anggaran sebesar Rp.3.171.672.950,- atau 99,61. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kelangsungan fungsi situwaduk, melalui operasi dan pemeliharaan 76 situ dan waduk 6 buah. 10 Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai pada 3 Wilayah Sungai WS. Citarum, WS. Ciwulan-Cilaki dan WS. Cimanuk-Cisanggarung, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.661.123.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.570.350.275,- atau 96,59. Hasil kegiatan adalah terkendalinya daya rusak air pada 5 sungai melalui kegiatan pengendalian erosi, sedimentasi dan pengendalian daya rusak airbanjir pada 5 sungai, yaitu sungai Cikapundung dan Cinunuk di Kota Bandung, sungai Tumaritis dan saluran pembuangan Tonggo di Kabupaten Cirebon serta sungai Cikaengan di Kabupaten Garut. 11 Kegiatan Manajemen DAS pada 6 enam Wilayah Sungai di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.834.489.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp.2.786.878.850,- atau 98,32. Hasil kegiatan adalah meningkatnya Data Base baik kuantitas IV-72 maupun kualitas pada 6 wilayah sungai melalui pengumpulan dan pengolahan data kuantitas serta kualitas air dan pengendalian sumber air dari hasil analisis data hidrologi serta pengukuran debit sungai 3 kalitahun pada 8 PDA. 12 Kegiatan Pengelolaan dan Analisis Data Hidrologi di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.492.600.000,- atau 98,52. Hasil kegiatan adalah pembaharuan data base hidrologi untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan sumberdaya air melalui penyusunan data debit sungai harian dan curah hujan di 6 wilayah sungai. 13 Kegiatan WISMP-2 dan Pendamping Hibah APBD di Dinas dan Balai PSDA WS. Cisadea-Cibareno, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.554.004.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.360.155.000,- atau 65. Hasil kegiatan adalah penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia dalam pengelolaan sumberdaya air melalui fasilitasi Sekretariat Dewan Sumber Daya Air, sosialisasi kebijakan pengelolaan sumberdaya air di 4 Wilayah BKPP serta pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air di wilayah sungai Cisadea-Cibareno. 14 Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Irigasi di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.194.300.000,- atau 97,15. Hasil kegiatan adalah tersusunnya bahan kebijakan dalam pengembangan infrastruktur pengelolaan sumberdaya air dan irigasi melalui fasilitasi, koordinasi dan evaluasi penanganan dan penyelesaian aspek sosial dan lingkungan akibat pembangunan Waduk Jatigede serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi. b Permasalahan dan Solusi Pada pelaksanaan Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Lainnya terdapat permasalahan, terutama pada pembangunan Waduk Jatigede yaitu : 1 Adanya keterlambatan penerbitan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum IV-73 dan Perpres Nomor 71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. 2 Penanganan aspek sosial pembangunan waduk Jatigede belum seluruhnya dituntaskan sehingga berpotensi menjadi gejolak di masyarakat yang terkena proyek, salah satu penyebabnya antara lain tidak dapat dicairkannya alokasi anggaran untuk penanganan aspek sosial diantaranya adalah untuk pembangunan rumah yang sumbernya dari APBN perubahan Tahun Anggaran 2012. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akan dibuatkan rumusan kebijakan penanganan dampak sosial dan lingkungan berdasarkan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku. 6 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih Dan Air Limbah a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pendampingan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.298.785.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.295.300.650,- atau 98,83. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pembangunan sistem penyediaan air minum SPAM perdesaan untuk wilayah rawan air melalui penyusunan dokumen Detailed Engineering Design DED SPAM perdesaan serta supervisi SPAM perdesaan rawan air yaitu di Kabupaten Sukabumi Gegerbitung, Sukamaju, Cibodas, Sukadamai dan Nagrak Selatan, Kabupaten Bandung Barat Mukapayung dan Rancapanggung, Kabupaten Majalengka Parungjaya, Kabupaten Cianjur Kemang dan Kabupaten Ciamis Bojong Kondang. 2 Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Minum IKK Ibu Kota Kecamatan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.31.206.341.100,-, realisasi anggaran sebesar Rp.29.915.267.200,- atau 95,86. Hasil kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan dan akses masyarakat terhadap air minum di wilayah Ibu Kota Kecamatan rawan air dan tertinggal, melalui pembangunan konstruksi jaringan air minum pada pembangunan SPAM di 40 Ibu Kota Kecamatan pada 16 Kabupaten. 3 Kegiatan Pengembangan Sarana Prasarana Air Bersih Lintas Pantura Perda Multi Years, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan IV-74 Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.27.150.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.25.895.678.643,- atau 95,38. Hasil kegiatan adalah meningkatnya akses dan cakupan pelayanan masyarakat terhadap sarana dan prasarana air bersih di wilayah Pantura, melalui pembangunan konstruksi jaringan air bersihair minum pembangunan SPAM di daerah Pantura yaitu di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. 4 Kegiatan Pendampingan Penyedian Air Minum Berbasis Masyarakat PAMSIMAS, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- atau 100. Hasil kegiatan adalah terkoordinasinjya kegiatan penyedian air minum berbasis masyarakat di perdesaaan yang pembangunan fisiknya bersumber dari dana APBN melalui kegiatan monitoring dan evaluasi penyediaan air minim berbasis masyarakat di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Kuningan, Subang dan Kabupaten Sumedang. 5 Kegiatan Pembangunan Sistem Pengolah Limbah Domestik Permukiman Sempadan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.825.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.707.125.260,- atau 85,71. Hasil kegiatan adalah optimalisasi pengelolaan limbah domestik permukiman sekitar sungai Cikapundung Citarum, melalui penyusunan dokumen Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Sekitar Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum, pembangunan Septictank Komunal di sekitar Sungai Ciatarum yaitu di Bojong Soang Kabupaten Bandung serta penyediaan prasarana pengolahan limbah ternak di Kabupaten Bandung Barat. b Permasalahan dan Solusi 1 Masih rendahnya akses masyarakat terhadap prasarana air minum yang memenuhi syarat baik di perkotaan maupun di perdesaan, antara lain disebabkan oleh makin terbatasnya sumber air baku untuk air minum, masih rendahnya komitmen KabupatenKota dalam mengalokasikan anggaran untuk memenuhi kebutuhan air minum, masih rendahnya kinerja kelembagaan pengelola Sistem penyediaan Air Minum, serta kenaikan jumlah penduduk yang relatif tinggi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan melalui fasilitasi peningkatan kinerja IV-75 lembaga pengelola Sistem Penyediaan Air Minum, Pengembangan Sistem Penyediaan Air Regional dan fasilitasi serta sinkronisasi berbagai sumber pendanaan baik dari pemerintah APBD dan APBN atau sumber dana lainnya swasta dan masyarakat. 2 Kurangnya dukungan anggaran KabupatenKota untuk operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengolahan limbah domestik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan mendorong pemerintah KabupatenKota untuk lebih meningkatkan perhatian terhadap penanganan permasalahan air limbah dengan cara meningkatkan kinerja sistem pengelolaan air limbah yang meliputi aspek peraturan, pembiayaan, kelembagaan, teknis dan peran serta masyarakat. 7 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan a Pelaksanaan Program Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Perhubungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.199.500.000,- atau 99,75. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan rancangan kebijakan untuk meningkatkan prasarana dan fasilitas perhubungan, melalui rapat koordinasi sinkronisasi dan sinegitas pelaksanaan pembangunan bidang perhubungan. b Permasalahan dan Solusi Pada pelaksanaan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan terdapat permasalahan yaitu belum optimalnya penanganan jalur pelayaran untuk angkutan penyebrangan ASDP, Jalur Kereta Api yang sudah tidak dioperasikan, pembangunan pelabuhan udara, meningkatnya kualitas pelayanan jaringan transportasi dengan moda kereta api, yang merupakan bagian yang signifikan dari jaringan transportasi multi moda di Jawa Barat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya yaitu melalui rapat koordinasi Pengembangan Kereta Api di Jawa Barat; FGD pengembangan bandara, pelabuhan laut, ASDP serta Kereta Api yang antara lain membahas perkembangan proses pembangunan Shortcut jalur Kereta Api Cibungur- Tanjungrasa, membahas perkembangan pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara sebagai bagian dari MP3EI, mengetahui perkembangan pembangunan fasilitas kepelabuhanan di waduk Cirata, membahas IV-76 perkembangan rencana pelabuhan Cilamaya dan membahas rancangan kesepakatan bersama dalam pembangunan BIJB antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Pusat Ditjen Perhubungan Udara. 8 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dan Energi a Pelaksanaan Program Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.175.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.123.610.000,- atau 70,63. Hasil kegiatan adalah tersusunnya rumusan bahan kebijakan dalam penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, energi alternatif, serta konversi BBM ke BBG, melalui fasilitasi dan kordinasi pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan, antisipasi dampak penyesuaian harga energi, serta implementasi program konversi penggunaan BBM ke Bahan Bakar Gas untuk sektor transportasi. b Permasalahan dan Solusi Pada pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dan Energi, terdapat permasalahan diantaranya dalam pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, dan penyiapan bahan rumusan kebijakan di bidang energi dan sumber daya mineral masih dihadapkan pada permasalahan ketersediaan data dan informasi yang akurat yang digunakan sebagai dasar analisis kebijakan serta kapasitas tata kelola dalam proses perumusan kebijakan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan melalui peningkatan koordinasi dalam penyediaan data dan informasi serta memperkuat kapasitas tata kelola dalam perumusan bahan kebijakan. 9 Program Pembinaan Jasa Kontruksi a Pelaksanaan Program 1 Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.942.500.000,- atau 94,25. Hasil kegiatan adalah meningkatnya keterampilan serta kapasitas tenaga tukang bidang konstruksi di 19 Kab.; terkoordinasikannya masyarakat jasa konstruksi di Jawa Barat melalui fasilitasi penyelenggaraan jasa konstruksi daerah. IV-77 Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui pembekalan dan uji keterampilan tenaga tukang konstruksi sebanyak 1000 peserta di 25 lokasi di 19 KabupatenKota Jawa Barat; dan fasilitasi penyelenggaraan forum jasa konstruksi daerah di Jawa Barat. 2 Kegiatan Pengawasan Jasa Kontruksi, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.179.744.450,- atau 89,87. Hasil kegiatan adalah meningkatnya koordinasi dalam mendukung penyelenggaraan jasa konstruksi yang tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku melalui monitoring dan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi di Jawa Barat. b Permasalahan dan Solusi Masih kurangnya koordinasi dan pemahaman antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan aturan jasa konstruksi dikarenakan cepatnya dan dinamisnya perkembangan aturan dalam bidang jasa konstruksi. Solusi telah dilakukan dalam permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan koordinasi melalui program forum jasa konstruksi di Jawa Barat serta dengan melaksanakan koordinasi dengan SKPD yang menangani jasa konstruksi di KabupatenKota.

5. URUSAN PENATAAN RUANG