xxix Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan karya
cipta yang bersifat imajinatif yang merupakan titian terhadap kenyataan hidup, wawasan pengarang terhadap kenyataan kehidupan, bisa juga murni
imajinasi pengarang yang tidak berkaitan dengan kenyataan hidup melalui media bahasa untuk dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual disamping
konsumsi emosi. Sastra juga dapat disebut tulisan yang memuat sebagai alat untuk memberikan nasihat, mengajar, dan memerintah yang disusun dengan
sebuah tulisan. Melalui tulisan baik imajimatif maupun kenyataan penulis bisa menuangkan inspirasinya dalam bentuk sastra.
2. Struktur Karya Sastra Puisi a.
Pengertian Puisi
Henry Guntur Tarigan 1984:4 mengatakan bahwa kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poeisis” yang berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris
puisi disebut poetry yang berarti puisi, poet berarti penyair, poem berarti syair, sajak. Puisi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat
tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kata-kata kiasan. Puisi adalah jenis karya sastra yang paling tua usianya. Mantra-mantra
dan cerita-cerita ditulis dalam bentuk puisi. Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang majas.
Dibandingkan dengan bentuk karya sastra yang lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki banyak kcmungkinan makna. Hal ini
xxx disebabkan terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuatan
bahasa di dalam puisi Herman J. Waluyo, 2008:2. Sastrowardojo dalam
Rachmad Djoko Pradopo, 1997: 62
menyatakan bahwa puisi adalah inti pernyatan sastra. Menurut sejarahnya, pernyataan sastra pada semua bangsa dimulai dengan puisi, bahkan pada masa
permulaan itu, satu-satunya pernyataan sastra yang dipandang kesusastraan adalah puisi.
Puisi merupakan salah satu bentuk kreasi seni, mengunakan bahasa sebagai media pemaparnya. Bahasa yang digunakan berbeda dengan bahasa
sehari-hari, bahasa dalam puisi memiliki keakhasan sendiri. Disebut demikian karena bahasa dalam puisi merupakan bentuk idionsyncratic dimana tebaran
kata yang digunakan merupakan hasil pengolahan dan ekpresi individual pengarangnya.
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair
secara imajinatif
dan disusun
dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian
struktur fisik dan struktur batinnya Herman J. Waluyo, 2008:25 Sebuah puisi adalah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur itu
dinyatakan bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan tanpa mengkaitkan unsur yang lainnya.
Bentuk fisik dan bentuk batin puisi merupakan kesatuan yang bulat dan utuh menyatu raga yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesatuan
yang padu. Bentuk fisik dan bentuk batin ini dapat ditclaah unsur unsurnya
xxxi hanya dalam kaitannya dengan keseluruhan. Unsur unsur itu hanyalah berarti
dalam total itasnya dan keseluruhannya. Di samping itu, unsur-unsur puisi juga melakukan regulasi diri, artinya mempunyai saling keterkaitan antara
unsur yang satu dengan unsur yang lain. Jalinan makna dalam membentuk kesatuan dan keutuhan puisi menyebabkan keseluruhan puisi lebih bermakna
dan lengkap dari sekedar kumpulan unsur-unsur. Dari definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa puisi merupakan
sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun yaitu struktur fisik dan struktur batin. Dalam hal struktur fisik dan struktur batin, penciptaan puisi
menggunakan prinsip pemadatan atau pengkonsentrasian bentuk makna. Unsur-unsur dalam puisi bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan tanpa
mengkaitkan unsur yang lainnya.
b. Unsur-unsur Pembangun Puisi
Puisi terdiri atas dua bagian besar yakni struktur dan struktur batin puisi. I. A Richards menyebut kedua struktur itu dengan metode puisi dan
hakikat pusi Herman J. Waluyo:2008: 66.
1. Struktur Fisik