Tema Beribadah Agama dengan Baik

cix Dalam bait 15 tembang Mijil ditandaskan pula tentang kesabaran seperti berikut ini: ………….. barang gawe aja age-age, anganggoa sabar lawan ririh, dadi barang kardi, resik tur rahayu. ………….. sesuatu pekerjaan jangan dilakukan dengan tergesa-gasa, harap perlahan dan bersabar, sehingga setiap pekerjaan, bersih dan selamat. Pada kutipan tembang di atas menjelaskan ajaran tentang manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, dengan hal ini ada yang diberikan kelebihan dan kekurangan. Ajaran tersebut memberikan perintah untuk menerima dengan keikhlasan apa yang telah menjadi jatahnya nasibnya. Kemudian pada bait berikutnya dijelaskan bahwa orang yang bersyukur dan sabar menghadapi cobaan, pada akhirnya akan menerima segala kebaikan dari Tuhan berupa keselamatan dan kebahagiaan.

12. Tema Beribadah Agama dengan Baik

Beribadah berdasarkan agama tentunya akan menjalankan ajaran yang perintahkan dan dicontohkan oleh Nabi sebagai panutannya masing-masing. Dalam tembang Asmaradana bait pertama pada baris ke 2 – 5 disebutkan sebagai berikut: ……….. kabeh parentahing sarak, terusna lair batine, salat limang wektu uga, tan kena tininggala, cx …………. semua perintah terkait pranatannya agama teruskan lahir dan batin, shalat lima waktu, tidak boleh ditinggalkan, dilanjutnya pada bait 2 tembang Asmaradana sebagai berikut : ................... ananing manungsa kiye, rukun islam kang lilima, nora kena tininggal, iku parabot linuhun, …………. mulai adanya manusia, rukun islam jumlahnya lima, tidak boleh ditinggal, itu adalah sarana yang agung. Dalam bait 3 hampir semuanya memuat tentang ajaran untuk beribadah dengan benar dan baik, hal tersebut terdapat pada kutipan berikut: Parentahira Hyang Widdhi, kang dhawuh mring Nabiyullah, ing dalil kadis enggone, aja na ingkang sembrana, rasakna den karasa, dalil kadis rasanipun, dadi padhang ing tyasira. Perinyah Tuhan Yang maha Esa, yang diwahyukan kepada Nabi-nabi Allah, didalam dalil-hadis, janganlah ada yang lupa, rasakan hingga terasa, dalil-hadis pahamilah, itu yang akan menerangi hati kalian. Pada bait 15 juga disebutkan ajaran untuk melaksanakan perintah agama, sebagai berikut: ................... den suko sokur ing batus, cxi aja pegat ing panedha, mring Hyang kang amisesa, ing raina wenginipun, .................................. hendaklah kalian bersukur kepada Allah, jangan berhenti berdoa kepada Allah, pada siang dan malam. Pada kutipan tembang di atas menjelaskan tentang ajaran umat manusia untuk melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, untuk memperoleh kecerahan lahir dan batin. Sarana yang harus dilakukan ialah meniru para Nabi yang menjadi panutan, dan melaksanakan sholat lima waktu, memahami dalil-hadis, menjalankan rukun islam, dan jangan berhenti berdoa pada waktu siang maupun malam. Hal itu disajikan dalam serat Wulangreh supaya orang yang membacanya dapat menjalankan hidup dan kehidupan dengan baik.

13. Ajaran tentang keluhuran Budi