clxi
2. Hati-hati dalam Bergaul
Nilai pendidikan pergaulan tercantum dalam bait tembang Kinanthi berikut ini:
Yen wis tinitah wong agung, aja sira gunggung dhiri,
aja lekat lan wong ala, kang ala lakunireki,
nora wurung ngajak-ajak, satemah anunulari.
Apabila telah menjadi orang terhormat, janganlah gila hormat,
jangan dekat orang jahat, yang buruk perilakunya,
yang suka mengajak jahat, akhirnya mempengaruhi.
Dalam ungkapan Jawa ada istilah ‘aja cedhak kebo gupak’ maksud dari ungkapan tersebut adalah jangan mendekati orang yang berperangai
buruk dengan harapan tdak tertulari. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan tembang di atas. Kebo diibaratkan sebagai orang perbuatannya
buruk atau jahat. Pada bait tembang di atas menjelaskan untuk berhat-hati dalam memilih teman. Orang yang berperilaku baik dengan kedudukan
yang terhormat akan menyebabkan orang disekelilingnya banyak mendekat dengan harapan menaruh perhatian guna memperoleh imbalan
atau jasa yang lebih. Seseorang yang memiliki kedudukan tinggi harus sadar bahwa dirinya makhluk Tuhan yang lemah sehingga harus hati-hati
dalam bergaul atau memilih mitra. Sesuai dengan istlah Jawa ‘ceraka marang wong bakul lenga wangi’ ‘dekatilah orang yang menjual minyak
clxii wangi’. Bakul lenga wangi diibaratkan sebagai orang yang berperilaku
baik. Pada bait tembang di bawah ini juga memaparkan tentang pergaulan:
Nadyan asor wijilipun, yen kalakuane becik,
utawa sugih carita, carita kang dadi misil,
iku pantes raketana, darapon mundhak kang budi.
Meskipun dari kalangan bawah, tetapi jika perbuatannya baik,
atau kaya akan cerita, cerita yang berguna,
maka dekatilah, supaya kamu bertambah ilmu.
Berdasarkan kutipan tembang di atas, orang berperilaku yang baik, orang yang kaya cerita, cerita yang berguna, diharapkan bergaul dengan
orang tersebut dapat menambah ilmu. Pengarang memberikan nasehat atau perintah untuk dapat selektif dalam memilih teman. Jika seseorang
memiliki orientasi untuk tumbuh dan berkembang ke arah perilaku yang tidak melanggar aturan atau norma dalam masyarakat maupun negara
maka bergaulah dengan orang yang berperilaku tersebut di atas. Konsep pergaulan atau tata cara bergaul yang baik yaitu ‘kalakuane becik, utawa
sugih carita’ ‘berkelakuan baik dan kaya cerita’. Hal itu akan membawa kepada kebaikan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
3. Menghormati Sesama