xxxix untuk menghayati rahasia kehidupan dan misteri yang ada dalam kehidupan
masyarakat.
3. Estetika dalam Puisi Tembang
Keindahan adalah sebuah aplikasi dari intresa dan inscape. Intresa adalah pengaruh yang nyata dari tangan Tuhan terhadap cipta kreatif seorang
sastrawan, sedangkan Inscape adalah pemahaman atau kekuatan melihat sesuatu dengan pikiran dan hati sebagai suatu pundak realitas dalam sastra
berdasarkan kebenaran Tuhan Suwardi Endraswara, 2003, 68. Mudji Sutrisno 2005:72 menyatakan estetika merupakan cabang
filsafat yang berkaitan dengan analisis konsep dan pemecahan persoalan yang muncul dalam objek estetika. Objek estetika mencakup seluruh objek
pengalaman estetik. Pengalaman estetis memiliki ciri adanya keterpukauan, sehingga akan tercipta suasana untuk sejenak menikmatinya, dan pengulangan
saat yang lain. Estetika adalah cabang ilmu fisafat yang membahas tentang
keindahan. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini
adalah karya seni manusia atau mengenai alam semesta ini Akhmad Sudrajat,2008: 8.
Struktur fisik puisi dapat diuraikan dalam motode puisi, yaitu unsur estetik yang membangun struktur luar puisi Herman J. Waluyo 2008:76.
Unsur-unsur tersebut merupakan kesatuan yang utuh. Unsur-unsur itu ialah
xl diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, verifikasi, dan tata wajah
puisi. Estetika berarti pencerapan, pengalaman, dan persepsi. Istilah estetika
tetap dipertahankan dan dikategorisasikan sebagai cabang ilmu filsafat yang dikategorikan berurusan dengan keindahan menurut realitasnya dalam sebuah
karya sastra atau menurut pengalaman subyektif Dick Hartoko, 1984: 15. Subalidinata 1994: 4 menyatakan bahwa karya sastra yang indah
adalah karangan kang rinacik mawa basa endah, sarta isi kang narik kawigaten lan nyenengake. Karangan yang dirangkai dengan bahasa yang
indah, serta berisi suatu hal yang memikat dan menyenangkan. Adapun unsur- unsur yang membentuk keindahan karya sastra meliputi struktur luar yang
membangun karya sastra tersebut.
4. Puisi Jawa a.