xcviii manusia dalam menjalani kehidupan harus selalu “eling lan waskitha” ‘ingat
kepada Pencipta dan waspada’.
4. Tema tata krama menghormati rang lain
Ajaran tentang tata krama dapat dilihat pada bait 1 tembang Pangkur berikut:
Sekar Pangkur kang winarna, lalabuhan kang kanggo wong aurip,
ala lan becik puniku, prayoga kawruhana, adat waton puniku dipunkadulu,
miwah ta ing tatakrama, den kaesthi siyang ratri,
Tembang Pangkur yang membahas kewajiban bermasyarakat, baik dan buruk hendaknya anda ketahui,
adat kebiasaan supaya diperhatikan, dengan tata krama
sopan santun harap dipelajari siang malam.
Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan sosial. Manusia dalam bermasyarakat hendaknya memperhatikan tata krama dan adat istiadat yang
berlaku dalam masyarakat. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada baris tembang berikut adat “ala lan becik puniku, prayoga kawruhana, waton
puniku dipunkadulu, miwah ta ing tatakrama” ‘baik dan buruk hendaknya anda ketahui,adat kebiasaan supaya diperhatikan, dengan tata krama,sopan
santun harap dipelajari siang malam’. Sri Pakubuwana IV berpesan kepada para pembaca bahwa manusia sebagai makhluk individu dan sosial dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat harus memperhatikan cara, tata, dan adat yang ada dalam masyarakat. Aturan yang ada dalam suatu pemerintahan harus
ditaati oleh semua rakyatnya. Suatu negara akan menjadi tenteram apabila
xcix rakyatnya melaksanakan adat istiadat dan tatakrama dengan baik, dan dipelajari
setiap hari.. Selanjutnya, dalam bait berikutnya juga menyebutkan agar manusia dalam
berperilaku, belajar, dan harus berhati-hati. Pernyataan di atas dapat dilihat pada bait 8 tembang Pangkur berikut ini:
Ginulang sadina-dina, wiwekane mindeng basa basuki,
ujub-riya kibiripun, sumungah tan kanggonan,
………
Dilatih tiap hari, kehati-hatian dan keselamatannya,
ucapan congkak dan sombong, dan sikap angkuh dijauhi,
…………..
Maksud pernyataan di atas memberikan penjelasan bahwa manusia sebagi makhluk sosial harus berhati-hati, keselamatan harus diperhatikan, tidak
boleh sombong terhadap sesama, menjauhkan sikap angkuh, menghormati sesama. Dalam menjaga hubungan dengan sesama hendaklah tata krama dan
sopan santun terus dibina untuk kesejahteraan bersama. Manusia harus selalu berhati-hati, tidak boleh berbuat sewenang-wenang terhadap sesama. Hal itu
yang hendak disampaikan Pakubuwa IV kepada keluarga dan rakyatnya.
5. Ajaran berbakti kepada orang lain