Patuh dan Tunduk kepada Tuhan Berserah Diri kepada Tuhan

clvii kuasa. Ajaran yang terdapat dalam tembang tersebut berupa perintah untuk selalu eling kepada Tuhan, atau jangan lupa kepada Tuhan karena kedudukan atau pangkat. Pernyataan tersebut mempertegas bahwa manusia harus selalu ingat kepada Tuhan atas apa yang dierolehnya karena semua itu merupakan pemberianNya.

2. Patuh dan Tunduk kepada Tuhan

Nilai moral hubungan anatara manusia dengan dengan Tuhan terdapat pada bait tembang Maskumambang berikut: Kaping pate ya marang guru sayekti, sembah kaping lima, ya marang gusti nireki, parincine kawruhana. Keempat kepada guru sejati, sembah kelima, kepada Tuhan, perinciannya sebagai berikut. Dalam tembang Maskumambang menunjukan bahwa yang patut dihormati yaitu kepada guru dan kepada Tuhan. Guru harus kita hormati karena memberikan petunjuk tentang hidup yang sempurna hingga akhir hayat, tidak hanya itu guru juga memberikan nasehat serta arahan apabila seseorang mendapat kesusuhan. Sembah yang kelima atau yang paling utama ialah kepada Tuhan, karena ketetapan Allah itu mutlak. Hal tersebut memang nyata dalam kehidupan ini Tuhan yang telah menetapakan kehidupan dan kematian, artinya hidup dan mati ada ditangan Tuhan. Manusia sebagai clviii ciptaan Tuhan harus tunduk dan patuh kepadaNya, hendaklah selalu ingat akan perilaku atau tindakan yang diperbuat. Sri Susuhunan Pakubuwana IV menyuruh kepada anak cucu, dan sampai akhirnya pada rakyatnya untuk selalu tunduk dan patuh kepada Gusti. Terkait dengan ajaran pada serat Wulangreh yang isinya tentang budi pekerti, mengharapkan agar melalui pesan karya sastra tersebut rakyat bisa patuh dan tunduk pada Gusti, yang nantinya bisa membawa kemakmuran atau ketenteraman pada negaranya.

3. Berserah Diri kepada Tuhan

Nilai pendidikan moral hubungan anatara manusia dengan Tuahannya ditunjukan pada tembang Pangkur bait 8 baris 5-7 berikut; mung sumendhe ing karsanira Hyang Agung, ujar sirik kang rineksa, kautaman ulah-wadi. hanya berserah diri kepada kehendak Illahi, ucapan sirik dihindari, kautaman dan olah rasa yang dilakukan. Nilai pendidikan yang terdapat pada bait tembang di atas yaitu menusia hendaklah selalu ingat kepada Tuhan yang mencipta alam semesta ini. Percaya dan yakin kepada Tuhan, harus pasrah kepada kehendak Tuhan. Untuk bisa mencapai pada tingkat pasrah, diperintahkan untuk selalu melatih kebaikan dan rasa, menjauhkan sifat sirik. Sri Pakubuwana menuliskan karyanya dalam bentuk ajaran yang sesuai dengan watak dari tembang Pangkur yang memilik makna bahwa manusia pada tahap kehidupan akan mengalami kematian, dalam istilah bahasa jawa clix disebut dengan mungkur. Maka pada bait di atas memberikan ajaran untuk selalu pasrah kepada Tuhan, dengan selalu melatih kebaikan.

b. Nilai Pendidikan Moral yang Membahas Hubungan Manusia dengan Sesama dalam Serat Wulangreh.

1. Kekeluargaan