Ajaran berbakti kepada orang lain Tema Ketuhanan

xcix rakyatnya melaksanakan adat istiadat dan tatakrama dengan baik, dan dipelajari setiap hari.. Selanjutnya, dalam bait berikutnya juga menyebutkan agar manusia dalam berperilaku, belajar, dan harus berhati-hati. Pernyataan di atas dapat dilihat pada bait 8 tembang Pangkur berikut ini: Ginulang sadina-dina, wiwekane mindeng basa basuki, ujub-riya kibiripun, sumungah tan kanggonan, ……… Dilatih tiap hari, kehati-hatian dan keselamatannya, ucapan congkak dan sombong, dan sikap angkuh dijauhi, ………….. Maksud pernyataan di atas memberikan penjelasan bahwa manusia sebagi makhluk sosial harus berhati-hati, keselamatan harus diperhatikan, tidak boleh sombong terhadap sesama, menjauhkan sikap angkuh, menghormati sesama. Dalam menjaga hubungan dengan sesama hendaklah tata krama dan sopan santun terus dibina untuk kesejahteraan bersama. Manusia harus selalu berhati-hati, tidak boleh berbuat sewenang-wenang terhadap sesama. Hal itu yang hendak disampaikan Pakubuwa IV kepada keluarga dan rakyatnya.

5. Ajaran berbakti kepada orang lain

Tema ini dapat dilihat pada bait tembang Maskumambang bait 10 berikut: Pramilane rama ibu denbekteni, kinarya jalaran, anane badan puniki, wineruhken padhang hawa Mengapa kepada bapak ibu kalian berbakti, c karena merekalah sebagai lantaran, adanya badan ini, untuk hidup ke dunia. Pada bait ke-8 berikut ini juga diperhatikan tentang sembahberbakti kepada orang tua, yaitu: Ingkang dhingin rama ibu kaping kalih, marang maratuwa ………. Sembah yang pertama kepada bapak-ibu, Yang kedua kepada mertua, ……… Selain itu, kepada guru pun harus menghormati, pernyataan tersebut dapat di lihat pada bait 17 tembang Maskumambang berikut: Kang atuduh marang sampurnaning urip, tumekeng antaka, madhangken petenging ati, ambenerken marga mulya, Karena guru mengajarkan, menyempurnakan hidup sampai ajal, membuat hati terang, mengajarkan jalan kepada kebahagiaan, Pernyataan di atas menunjukan bahwa umat manusia dilahirkan di dunia, dengan lantaran kedua orang tua yang telah meberikan ajaran, pendidikan yang berguna sehingga wajib dihormati. Untuk memperoleh kesempurnaan hidup manusia harus bisa menjaga hubungan dengan orang lain, khususnya kepada orang-orang yang telah banyak berjasa pada diri sendiri, mulai dalam hal yang bersifat pribadi, maupun hal yang bersifat umum. Yaitu hal-hal dalam memperoleh kasih sayang, memperoleh ilmu, dan memperoleh kebahagiaan hidup. Hendaknya selalu berbakti kepada ci orang tua, mertua, saudara, dan guru juga harus dihormati. Orang-orang tersebutlah yang dianggap oleh Pakubuwana IV pantas untuk dihormati “sembah”.

6. Tema Ketuhanan

Tema ketuhanan terdapat pada bait 8 tembang Pangkur berikut: ……. mung sumendhe ing karsanira Hyang Agung, ujar sirik kang rineksa, …….. berserah diri kepada kehendak Illahi, ucapan sirik harus dihindari, Pernyataan tersebut jelas bahwa manusia hidup di dunia harus patuh dan berserah diri kepada Allah, karena merupakan Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa. Pernyataan di atas memberikan pengertian bahwa manusia harus selalu patuh dan tunduk terhadap aturan atau hukum agama kaitannya dengan masalah ibadah kepada Tuhan. Orang Jawa yang memiliki watak yang andhap asor dan sifat pasrah telah dicerminkan oleh Pakubuwana IV dalam karyanya serat Wulangreh. Demikian juga pada tembang Maskumambang bait 19 berikut: Kaping lima dununge sembah puniki, mring Gusti kang murba, ing pati kalawan urip, miwah sandhang lan pangan, Sembah yang kelima yaitu sembah, kepada Tuhan yang mencipta, hidup dan mati, sertta sandang dan pangan. Selanjutnya, pada bait 20 tembang Maskumambang: cii Wong ing dunya wajib manuta ing Gusti, lawan dipun awas, sapratingkah dipun esthi, aja dupeh wis awirya, Orang hidup di dunia wajib tunduk patuh kepada Allah, dan hendaklah awas, terhadap tingkah lakunya agar lurus dan benar jangan membanggakan kedudukan yang tinggi. Bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan harus tunduk patuh, dan berbakti kepadanya. Manusia diciptakan dengan segala hal yang ada yang bisa disebut sebagai makhluk sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia diciptakan dengan beragam pangkat dan kedudukan, dan hendaklah selalu bersukur dan berbakti kepada Tuhan, serta tidak meninggalkan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan-Nya.

7. Berbakti kepada Pemerintah.