yang diciptakan oleh remaja yang tidak realistik dan memandang diri dan orang lain tidak sebagaimana adanya.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Dengan semakin meningkatnya usia kematangan, remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotipe belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa, remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, meminum minuman keras, menggunakan
obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap perilaku ini memberikan citra yang mereka inginkan.
5. Perkembangan fisik remaja
Perubahan fisik berhubungan dengan aspek anatomi dan aspek fisiologis, di masa remaja kelenjar hipofesa menjadi masak dan
mengeluarkan beberapa hormon, seperti hormon gonotrop yang berfungsi untuk mempercepat kemasakan sel telur dan sperma, serta mempengaruhi
produksi hormon kortikortop berfungsi mempengaruhi kelenjar suprenalis, testosteron, estrogen, dan suprenalis yang mempengaruhi pertumbuhan
remaja sehingga terjadi percepatan pertumbuhan Monks dkk, 1999. Dampak dari produksi hormon tersebut menurut Atwater, 1992 adalah
ukuran otot bertambah dan semakin kuat, testosteron menghasilkan sperma dan estrogen memproduksi sel telur sebagai tanda kemasakan, munculnya
tanda-tanda kelamin sekunder seperti membesarnya payudara, berubahnya
Universitas Sumatera Utara
suara, ejakulasi pertama, tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan, ketiak dan muka.
Menurut Sraufe 1996, pada masa remaja terjadi perkembangan dan perubahan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal, terutama pada
tinggi dan berat badan. Terjadinya perubahan fisik pada masa ini menyebabkan
remaja harus
melakukan penyesuaian
terhadap perubahannya tersebut. Pertumbuhan yang pesat pada tubuh remaja yang
membuat diri fisik mereka seperti orang dewasa, menyebabkan orang lain akan memperlakukannya seperti peranan orang dewasa dengan segala
tanggung jawabnya walaupun mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari segala peranan mereka yang baru. Perkembangan fisik
pada masa remaja yang terlalu cepat atau terlalu lambat akan berpengaruh secara psikologis pada diri remaja.
6. Perkembangan kognitif remaja
Menurut Piaget dalam Sroufe, dkk. 1996, masa remaja berada pada tahap formal operasional, dimana mereka sudah mampu berfikir abstrak,
deduktif, menggunakan simbol, mampu memecahkan masalah dengan lebih baik, dan mampu membuat hipotesis serta analisis. Edkin dalam
Turner Helms, 1995 menyatakan pada masa ini muncul egosentrism yaitu bentuk pemusatan diri yang ditunjukkan dengan perhatian individu
terhadap apa yang dipikirkan orang lain terhadap dirinya. Egocentrism ini terdiri dari imaginary audience ia merasa orang lain selalu melihat dan
Universitas Sumatera Utara
membicarakannya dan personal fable ia merasa unik dan orang lain tidak memiliki pikiran atau perasaan yang sama dengannya.
7. Perkembangan sosial remaja