peserta. 3 Peserta mengisi skala.
4 Terapis mengumpulkan skala.
Penutupan Tujuan:
: Menutup proses terapi Metode
: 15 menit Waktu
: Ceramah dan diskusi Bahan
: Souvenir Prosedur
: 1 Terapis mengucapkan terima kasih kepada
peserta. 2 Terapis merangkum seluruh proses terapi dan
memotivasi peserta
untuk melanjutkan
keterampilan yang telah dilakukan. 3 Terapis meminta tanggapan peserta tentang
proses terapi yang telah berlangsung. 4 Terapis membagikan souvenir.
5 Terapis menutup terapi.
g. Uji coba dan evaluasi modul rational emotive behavior therapy
Uji coba modul dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Mei 2013. Uji coba modul dilakukan untuk mendapat gambaran mengenai waktu
yang akan dibutuhkan untuk setiap sesinya dan untuk mengetahui apakah kira-kira subjek penelitian akan memahami materi dan
instruksi yang disampaikan. Uji coba hanya bersifat kualitatif, artinya tidak diberikan dengan kondisi yang sama persis dengan eksperimen
dan hanya dilakukan pada dua remaja awal. Selain uji coba, peneliti juga melakukan evaluasi modul. Evaluasi
modul ini dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, peneliti menggunakan professional judgement, dalam hal ini peneliti meminta
pendapat dosen pembimbing tesis peneliti. Kedua, evaluasi modul berasal dari subjek uji coba modul. Berdasarkan evaluasi tersebut, ada
beberapa hal yang diperbaiki untuk menyempurnakan modul, yaitu: 1 Penyempurnaan kalimat instruksi agar lebih mudah dipahami.
Universitas Sumatera Utara
2 Dari segi durasi pelaksanaan setiap sesi terapi juga ada beberapa sesi yang perlu ditambah durasinya, yaitu:
a Pada sesi 12, awalnya dilakukan selama 65 menit, ditambah 25 menit. Jadi durasinya menjadi 90 menit.
b Pada sesi 14, awalnya dilakukan selama 75 menit, ditambah 25 menit. Jadi durasinya menjadi 100 menit.
3 Kata- kata “pikiran irasional” diganti dengan “pikiran negatif” dan
“pikiran rasional” diganti jadi “pikiran positif” 4 Kata-
kata “peristiwa” diganti menjadi “kejadian” 5
Pada buku tugas rumah, kolom “P eristiwa yang membuat diri
merasa tidak diterima, merasa kurang mampu dan kurang berharga .
Dimana? Kapan? Apa yang Terjadi? ”
diganti menjadi “ Kejadian
bullying yang membuat diri merasa kurang diterima, kurang mampu dan kurang berharga. Dimana? Kapan? Apa yang Terjadi?
”
h. Seleksi subjek penelitian
Peneliti melakukan seleksi terhadap subjek penelitian dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Subjek
penelitian yang diambil adalah subjek yang memiliki self esteem dengan kategori rendah Skor 100, merupakan korban bullying dan
memiliki skor IQ minimal rata-rata Skor minimal 90, berdasarkan skala CFIT.
Berdasarkan skor total Skala Bullying, dari 115 siswa yang mengisi Skala Bullying, terdapat 61 siswa yang memenuhi kriteria sebagai
Universitas Sumatera Utara
korban bullying, dan 54 siswa tidak terindikasi sebagai korban bullying. Oleh sebab itu hanya 61 siswa yang merupakan korban
bullying yang diperiksa skor self esteem-nya. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 61 siswa korban bullying, 19 siswa tergolong memiliki self
esteem yang tinggi, 30 siswa tergolong memiliki self esteem yang sedang dan 12 orang memiliki self esteem yang rendah. Subjek yang
terindikasi sebagai korban bullying dan tergolong memiliki self esteem yang rendah selanjutnya diberikan tes inteligensi.
Dari 12 siswa, 1 siswa tidak memenuhi kriteria subjek penelitian karena memiliki skor IQ yang tergolong di bawah rata-rata. Oleh sebab
itu hanya 11 siswa yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian. 10 siswa bersedia menjadi subjek penelitian, sedangkan 1 siswa tidak
bersedia, sehingga subjek penelitian berjumlah 10 orang siswa. Hasil seleksi penelitian secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 9 berikut
ini.
Tabel 9. Hasil Seleksi Subjek Penelitian Berdasarkan Skor Skala Skala
Bullying Jumlah
siswa Skala
Self Esteem
Jumlah siswa
Skor IQ
Jumlah siswa
Subjek Penelitian
Korban 61
Rendah
12 X ≥ 90 11 -1 10 siswa
X 90 1
Sedang 30
Tinggi
19
Bukan Korban
54 Keterangan: Kolom yang diarsir adalah kriteria subjek penelitian
Universitas Sumatera Utara
Sepuluh orang siswa yang sudah bersedia menjadi subjek penelitian selanjutnya dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pembagian subjek penelitian ke dalam dua kelompok dilakukan dengan menggunakan teknik random
assignment yaitu setiap subjek penelitian memiliki kesempatan yang sama untuk masuk dalam tiap kelompok. Randomisasi dilakukan agar
pada suatu kelompok tidak terdiri dari subjek-subjek yang memiliki variabel pengganggu extraneous variable yang tidak terkontrol, tidak
mempengaruhi atau hanya sedikit pengaruhnya pada variabel tergantung Myers Hansen, 2006. Oleh sebab itu random
assignment dilakukan juga untuk mengontrol extraneous variable agar dapat meningkatkan validitas internal penelitian. Randomisasi pada
penelitian ini dilakukan dengan cara pengundian atau yang biasanya disebut dengan sistem lotre Mitchell Jolley, 2004.
i. Penyusunan rancangan eksperimen