4. Wawancara
Wawancara merupakan metode tambahan yang digunakan untuk menunjang dan memperkaya data penelitian. Wawancara dilakukan
sebagai upaya tindak lanjut yang bertujuan tujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam apakah perubahan self esteem subjek dapat
bertahan setelah terapi selesai dilaksanakan. Peneliti menyusun pedoman wawancara berasarkan aspek-aspek self esteem menurut Coopersmith
dalam Mruk, 2006. Wawancara dilakukan pada kelompok ekperimen setelah 2 minggu pelaksanaan terapi. Wawancara dilakukan setelah
kelompok eksperimen selesai mengisi Skala Self Esteem Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran pedoman wawancara.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pertama tahap persiapan penelitian, dan kedua tahap pelaksanaan penelitian.
1. Tahap persiapan penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap persiapan penelitian ini adalah sebagi berikut:
a. Penyusunan Skala Bullying
Skala bullying yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dari skala perilaku bullying yang digunakan oleh Sonia 2009. Skala
bullying tersebut disusun dengan mengadaptasi dan memodifikasi The Revised Olweus BullyVictim Questionnaire yang dikembangkan oleh
Olweus. Dalam penelitian Sonia 2009, terdapat empat pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
yang menanyakan mengenai keterlibatan murid dalam perilaku bullying, yaitu sebagai korban dan sebagai pelaku. Dalam penelitian
ini peneliti hanya mengambil 2 dua pertanyaan yang berhubungan dengan keterlibatan murid sebagai korban bullying.
Skala bullying terdiri dari pernyataan dengan menggunakan 5 pilihan jawaban, yaitu: tidak pernah mengalami bullying, hanya terjadi
satu sampai dua kali dalam beberapa bulan terakhir, dua sampai tiga kali dalam sebulan, kira-kira sekali seminggu, dan beberapa kali dalam
seminggu. Penilaian untuk respon yang diberikan subjek untuk setiap pernyataan berturut-turut adalah 1,2,3,4,5. Menurut Solberg dan
Olweus dalam Lee, Cornel, dan Cole, 2001 siswa yang melaporkan mengalami bullying 2 sampai 3 kali dalam sebulan atau lebih akan
diklasifikasikan sebagai korban bullying.
b. Penyusunan Skala Self Esteem
Skala Self Esteem ini bertujuan untuk mengungkap tingkat self esteem subjek. Skala Self Esteem ini dirancang oleh peneliti dengan
mengacu pada aspek self esteem yang dikemukakan oleh Coorpersmith dalam Mruk, 2006. Aspek self esteem disini adalah perasaan
berharga, perasaan mampu dan perasaan diterima. Skala Self Esteem ini menggunakan skala likert empat point sebagai berikut:
STS : Bila individu merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan TS : Bila individu merasa tidak setuju dengan pernyataan
S : Bila individu merasa setuju dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
SS : Bila individu merasa sangat setuju dengan pernyataan Pernyataan-pernyataan dalam Skala Sef Esteem ini terdiri dari 90
aitem yang dijabarkan dalam 45 aitem favorable dan 45 aitem unfavorable. Pemberian skor untuk masing-masing jawaban subjek
pada tiap-tiap aitem dalam skala ditetukan oleh sifat aitemnya. Untuk setiap aitem favorable diberikan nilai 1 untuk STS, 2 untuk TS, 3
untuk S dan 4 untus SS. Sedangkan untuk setiap aitem unfavorabel diberikan nilai 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk TS, dan 4 untuk STS.
Perincian aitem-aitem Skala Self Esteem yang disusun berdasarkan aspek-aspek self esteem yang dikemukakan oleh Coopersmith dalam
Mruk, 2006 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Blue Print Skala Self Esteem Sebelum Uji Coba
No. Aspek Self
Esteem Aitem
Favorable Aitem Unfavorable Jumlah
1 Perasaan
Berharga 1, 9, 15, 22, 25,
34, 37, 45, 50, 57, 64, 73, 74, 87, 88
6, 10, 16, 20, 30, 35, 41, 47, 53, 56,
63, 71, 79, 80, 84
30
2 Perasaan
Mampu 2, 8, 13, 21, 28,
31, 38, 43, 51, 58, 66, 72, 78, 85, 86
4, 11, 17, 24, 27, 36, 42, 48, 55, 60,
61, 67, 70, 81, 82
30
3 Perasaan
Diterima 3, 7, 14, 19, 26,
32, 40, 44, 52, 59, 65, 75, 76, 89, 90
5, 12, 18, 23, 29, 33, 39, 46, 49, 54,
62, 68, 69, 77, 83
30
Jumlah 45
45 90
c. Uji coba Skala Self Esteem