Skala Metode Pengumpulan Data

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penggunaan skala, tes psikologi, lembar tugas dan buku tugas rumah subjek selama terapi berlangsung, dan wawancara. Penggunaan skala merupakan metode utama dan yang lainnya metode tambahan.

1. Skala

Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Skala Bullying untuk melihat apakah subjek tergolong sebagai korban bullying dan Skala Self Esteem untuk melihat tingkat self esteem pada subjek. a. Skala Bullying Skala Bullying dimaksudkan sebagai alat untuk menentukan apakah subjek merupakan korban bullying atau tidak. Skala ini dimodifikasi dari skala perilaku bullying yang digunakan oleh Sonia 2009. Skala Bullying tersebut disusun dengan mengadaptasi dan memodifikasi The Revised Olweus BullyVictim Questionnaire yang dikembangkan oleh Olweus. Dalam penelitian Sonia 2009, terdapat empat pertanyaan yang menanyakan mengenai keterlibatan murid dalam perilaku bullying, yaitu sebagai korban dan sebagai pelaku. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 2 dua pertanyaan yang berhubungan dengan keterlibatan murid sebagai korban bullying. b. Skala Self Esteem Skala Self Esteem ini dimaksudkan untuk mengungkap tingkat self esteem subjek. Skala self esteem ini dirancang oleh peneliti dengan mengacu pada aspek self esteem yang dikemukakan oleh Coorpersmith Universitas Sumatera Utara dalam Mruk, 2006. Aspek-aspek yang diungkap dalam skala self esteem ini adalah: 1 Perasaan berharga Perasaan berharga merupakan perasaan yang dimiliki individu berupa pernyataan yang bersifat pribadi seperti pintar, sukses, dan baik. Rasa berharga individu muncul karena dirinya sendiri dan penilaian orang lain, terutama orang tua. Penilaian ini sangat tergantung pada pengalaman yang dirasakan individu, yaitu apakah individu merasa berharga atau tidak. Individu yang menganggap dirinya berharga serta dapat menghargai orang lain umumnya memiliki harga diri yang positif. Individu yang merasa dirinya berharga cenderung dapat mengontrol tindakan-tindakannya terhadap dunia luar dirinya, dapat mengekspresikan dirinya dengan baik dan dapat menerima kritik dengan baik. 2 Perasaan mampu Perasaan mampu merupakan perasaan individu pada saat ia merasa mampu mencapai suatu hasil yang diharapkan, perasaan mampu merupakan hasil persepsi individu mengenai kemampuannya yang akan mempengaruhi pembentukan harga diri individu tersebut. Individu yang memiliki perasaan mampu umumnya memiliki nilai-nilai dan sikap yang demokratis serta orientasi yang realistis. Mereka biasanya menyukai tugas baru, menantang, aktif dan tidak cepat bingung bila segala sesuatu berjalan diluar rencana. Mereka tidak menganggap dirinya Universitas Sumatera Utara sempurna melainkan tahu keterbatasan diri dan mengharap adanya pertumbuhan dalam dirinya. Bila individu merasa telah mencapai tujuannya secara efisien maka individu akan memberi penilaian yang positif pada dirinya. 3 Perasaan diterima Bila individu merupakan bagian dari suatu kelompok dan merasa bahwa dirinya diterima serta dihargai oleh anggota kelompok lainnya, maka individu akan merasa dirinya diikutsertakan atau diterima. Individu akan memiliki nilai positif tentang dirinya sebagai bagian dari kelompoknya. Sebaliknya individu akan memiliki penilaian negatif terhadap dirinya bila mengalami perasaan tidak diterima. Skala ini diisi oleh subjek langsung karena mengingat self esteem bersifat intrapersonal yang hanya dapat dinilai oleh subjek langsung.

2. Tes psikologi

Dokumen yang terkait

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Anak Enuresis (Effectiveness of Rational Emotive Behavior Therapy To Improve Self-Esteem In Enuresis Children)

0 0 12

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Anak Enuresis (Effectiveness of Rational Emotive Behavior Therapy To Improve Self-Esteem In Enuresis Children)

0 0 2

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Anak Enuresis (Effectiveness of Rational Emotive Behavior Therapy To Improve Self-Esteem In Enuresis Children)

0 0 10

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Anak Enuresis (Effectiveness of Rational Emotive Behavior Therapy To Improve Self-Esteem In Enuresis Children)

0 0 29

RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN KORBAN BULLYING PADA SISWA SMA

2 5 10

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying

0 1 8

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying

0 1 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Bullying 1. Pengertian bullying - Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying

0 1 75

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying

0 0 20

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying

0 0 19