Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.19 tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 514 unit di tahun 2012 .

p. Penanaman Modal

Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan kejelasan kepastian hukum menjadi salah satu indikator untuk menarik minat investor. Namun jika dilihat dari Laju pertumbuhan investasi di Kota Semarang yang menurun menjadi 27,89 di tahun 2012 dibanding tahun lalu yang mencapai 38,82. Angka ini lebih dipengaruhi dari sektor investasi dalam negeri, meski nilai Investasi Penanaman Modal Asing PMA menunjukkan peningkatan yang sangat besar yaitu 278,82 di tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya namun hal ini tidak didukung oleh nilai Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN yang mengalami penurunan signifikan yaitu sekitar 51,06 di tahun 2012 dari tahun sebelumnya. Untuk nilai investasi penanaman modal non PMAPMDN juga meningkat sebesar 9,65. Berbagai upaya selain perijinan terus ditingkatan untuk menunjang iklim investasi seperti infrastruktur yaitu pengembangan Bandara Ahmad Yani dan pengembangan obyek wisata.

q. Kebudayaan

Kinerja urusan kebudayaan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu jumlah penyelenggaraan pagelaranpentas seni dan jumlah sanggar seni dan budaya yang dibina. Dalam penyelenggaran pagelaranpentas seni dan budaya pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari sebesar 41 kegiatan pada tahun 2011 menjadi 86 kegiatan pada tahun 2012 atau sebesar 109,75 . Sedangkan untuk sarana dan prasarana yang ada tidak mengalami perubahan dan tetap atau sama dengan tahun sebelumnya yakni jumlah sanggar seni dan budaya yang dibina sebanyak 67 buah, serta benda dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan sebanyak 171 buah.

r. Pemuda dan Olahraga

Jumlah organisasi pemuda pada tahun 2011 adalah sebanyak 47 organisasi dan masih tetap pada tahun 2012. Untuk jumlah organisasi olahraga meningkat dari 41 organisasi menjadi 48 organisasi selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Sedangkan jumlah gelanggang olahraga menunjukkan jumlah yang tetap yaitu 3 unit selama tahun 2011 sampai 2012 dengan kegiatan perbaikan sarpras olahraga .

s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Peran serta masyarakat yang tergabung dalam suatu lembaga ataupun organisasi kemasyarakat yang mendukung nasionalisme untuk pertahanan keamanan daerah merupakan salah satu indikator keberhasilan pada urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. Tercatat ada peningkatan sebesar 25,8 jumlah organisasi kemasyarakatan yang terdaftar sampai dengan tahun 2012 dari tahun 2010. Jumlah LSM juga terus meningkat menjadi 40 di tahun 2012 dari 28 di tahun 2010 atau meningkat sebesar 42,8. Namun begitu, berbagai upaya terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas keamanan daerah dengan terus memberikan pembekalan untuk peningkatan kualitas SDM sehingga dapat mengurangi tingkat kriminalitas di Kota Semarang. Beberapa program pembangunan yang dilaksanakan pada urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri untuk mewujudkan stabilitas keamanan daerah antara lain adalah program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, program pengembangan wawasan kebangsaan, dan program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan dan keamanan.

t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi, urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat dengan selalu memerhatikan kepentingan dan aspirasi dari masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, kinerja pada urusan ini dapat terlihat dari sisi otonomi daerah dan pemerintahan umum, administrasi pengelolaan keuangan dan adminitrasi RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.20 pengelolaan kepegawaian. Untuk menumbuhkan kenyamanan di masyarakat maka diperlukan adanya penegakan peraturan daerah, yang pada tahun 2011 jumlahnya mencapai 810 kegiatan, menurun dibandingkan tahun 2010 yang dilakukan sebanyak 810 kegiatan. Pada tahun 2011 juga dilakukan kegiatan patroli petugas Satuan Polisi Pamong Praja satpol PP untuk pemantauan dan penyelesaian K3 sebanyak 4.314 kegiatan. Jumlah ini menurun dibandingkan kondisi pada tahun 2010 yang mencapai 5.265 kegiatan. Penurunan ini salah satunya diindikasi sebagai semakin meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan dalam Perda. Untuk mendukung pelaksanaan penegakan perda ini, didukung oleh rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk yang jumlahnya meningkat pada tahun 2011 menjadi 2,2 dari kondisi pada tahun 2010 yang hanya 1,6. Sedangkan jumlah petugas Perlindungan Masyarakat pada tahun 2011 mencapai 6.647 orang. Untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat salah satunya dapat terlihat melalui persentase ketepatan waktu tindakan pemadam kebakaran, dimana pada tahun 2012 jumlahnya mencapai 75,69 yaitu 193 dari 255 kasus kejadian kebakaran. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 81,46 yaitu 167 dari 205 kasus kejadian kebakaran. Keterbukaan dan akuntabilitas kepada publik menjadi suatu hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya kepemerintahan yang baik. Untuk melaksanakan hal ini, Pemerintah Kota Semarang telah memiliki sistem informasi manajemen sejumlah 4 buah yang dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. Persentase penanganan pengaduan yang masuk pada tahun 2012 mencapai 100, yaitu dari 152 pengaduan yang masuk, semuanya dapat terselesaikan dengan baik. Jumlah ini menurun dibandingkan pada tahun 2011 yang mencapai 771 kasus. Pada sisi regulasi, pada tahun 2012 dari 43 Raperda yang masuk prolegda telah ditetapkan 14 Perda, jumlah ini menurun lebih sedikit dibanding tahun 2011 yaitu dari 39 Raperda yang masuk prolegda, telah ditetapkan sejumlah 23 perda. Dari sisi pengelolaan kepegawaian, jumlah Pejabat Struktural yang telah mengikuti Diklat Tahun 2012 mencapai 75 orang, meningkat dari tahun lalu yang hanya 43 orang. Sementara dari sisi pendapatan daerah, pada tahun 2012 persentase Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap pendapatan dalam APBD meningkat menjadi 30,98. Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2012 yang terbesar berasal dari pajak daerah yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.597.485.288.205,- atau sekitar 76,08 prosen. Dibandingkan tahun 2011 penerimaan dari pajak daerah mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 60,25 dari penerimaan pajak daerah tahun 2011 yang sebesar Rp.361.471.100.496,-. Kenaikan penerimaan pajak daerah yang cukup signifikan ini karena adanya penyerahan penanganan PBB secara penuh dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Semarang.

u. Ketahanan Pangan