RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.25
Terminal bus untuk melayani angkutan bus didalam kota, antar kota bahkan
antar Provinsi. Beberapa terminal di Kota Semarang berdasarkan tipe pelayanan yaitu: Tipe A terminal berada di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu,
terminal penumpang B di kelurahan Terboyo Kecamatan Genuk dan Terminal tipe B penggaron di kecamatan Pedurungan. Terminal dengan Tipe C yaitu di
kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen, di kelurahan Cepoko Kecamatan Gunungpati, di Kelurahan Tanjung Mas kecamatan Semarang Utara dan Meteseh
Kecamatan Tembalang.
Stasiun kereta api di Kota Semarang untuk melayani angkutan penumpang dan
barang. Untuk pelayanan angkutan kelas Eksekutif dan Bisnis pelayanan di utamakan di Stasiun Tawang, sedangkan pelayanan angkutan penumpang kelas
ekonomi dan bisnis dipusatkan di Stasiun Poncol.
b. Penataan Wilayah
Penataan wilayah Kota Semarang terbagi menjadi kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan yang berfungsi budidaya. Kawasan Lindung, meliputi kawasan yang
melindungi kawasan di bawahnya, kawasan lindung setempat dan kawasan rawan bencana. Kawasan yang melindungi kawasan di bawahnya adalah kawasan-kawasan
dengan kemiringan 40 yang tersebar di wilayah bagian Selatan. Kawasan lindung setempat adalah kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan waduk, dan
sempadan mata air. Kawasan lindung rawan bencana merupakan kawasan yang mempunyai kerentanan bencana longsor dan gerakan tanah. Kawasan Budidaya,
merupakan kawasan yang secara karakteristik wilayah dikembangkan sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah. Kawasan yang dikembangkan berdasarkan potensi dan
karakteristik wilayah adalah sebagai berikut: Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa, Kawasan Pendidikan, Kawasan
Pemerintahan dan Perkantoran, Kawasan Industri, Kawasan Olahraga, Kawasan Wisata Rekreasi, Kawasan Perumahan dan Permukiman, Kawasan Pemakaman
Umum, Kawasan Khusus dan Kawasan Terbuka Non Hijau. Namun seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan Kota banyak timbul pusat-pusat kegiatan baru
seperti kawasan industri, perdagangan jasa dan tumbuhnya kawasan-kawasan permukiman daerah pinggiran kota.
c. Ketersediaan air bersih
Menurut data sektoral SKPD prosentase jangkauan pelayanan air bersih di Kota Semarang pada tahun 2012 ini mencakup 57, meningkat dari cakupan tahun lalu
yang hanya sebesar 55. Hal ini didukung oleh pemerintah Kota melalui kegiatan untuk hal penyediaan air bersih yang meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 24
kegiatan menjadi 35 kegiatan proyek di tahun 2012 ini. Sedangkan untuk pelayanan dan persebaran fasilitas pemenuhan air bersih dan sanitasi melalui pembagunan deep
well sumur dalam meningkat dari 16 unit menjadi 41 unit di tahun 2012, dan untuk Sistem Penyediaan Air Bersih Sederhana SIPAS masih terus dijaga. Hal ini selain
mempermudah warga masyarakat Semarang dalam mendapatkan air bersih juga secara otomatis dapat menurunkan angka penggunaan air bawah tanah ABT sebagai
salah satu bentuk pelestarian lingkungan.
d. Fasilitas Listrik dan Telepon
Fasilitas Listrik di Kota Semarang dilayani oleh Perusahaan Listrik Negara PLN, pada tahun 2010 daya listrik terpasang untuk semua golongan tarif sebesar
1.679.267.915 KWh. Dari jumlah total pelanggan listrik, jumlah pelanggan dengan golongan tarif Rumah Tangga R menempati urutas teratas dalam pemakaian yaitu
994.874
pelanggan atau
sebesar 92,15
diikuti golongan
tarif Usaha
U+UKhusus+Industri Kotel Ih sebanyak 50.729 pelanggan atau sebesar 4,7. Untuk golongan tarif Industri I meski jumlah pelanggannya tergolong paling kecil
yaitu hanya sebesar 1.210 pelanggan atau 0,11 namun menghabiskan 110.722.915 Kwh terjual atau 37,54 dari keseluruhan Kwh terjual Kota Semarang. Hal ini
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.26
menunjukkan pergerakan industri di Kota Semarang relatif tinggi. Untuk fasilitas telepon seiring dengan perkembangan teknologi untuk jaringan
tetap jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup mengalami kecenderungan menurun. Tetapi untuk jaringan bergerak yakni satelit dan telepon seluler mengalami
perkembangan cukup pesat. Jangkauan komunikasi saat ini tidak menjadi suatu permasalahan, melalui layanan jaringan bergerak yang ditawarkan oleh perusahaan
penyedia jaringan telepon antara lain Telkom, Indosat, XL, dan lain-lain pelanggan dapat secara cepat dapat menggunakannya.
e. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoranrumah makan, pasar modern dan
pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2012 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan, jumlah restoranrumah makankedai sebanyak 231 buah,
Hotel Berbintang sebanyak 38 buah, hotel non bintang 54 buah, pasar tradisional sebanyak
47 buah,
pasar lokal
sebanyak 22
buah, pasar
swalayansupermarkettoserba sebanyak 303 buah, malplaza sebanyak 14 buah, dan pertokoanwarungkios sebanyak 1.634 buah. Disamping itu juga terdapat fasilitas
pendidikan, tempat wisata alam dan wisata religus. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Semarang memilki daya tarik bagi investor untuk investasi dan para wisatawan baik
domestik maupun manca negara untuk berkunjung di Kota Semarang.
2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi
Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai
infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya
investasi antara lain kondisi keamanan dan ketertiban wilayah serta kemudahan proses perijinan.
a. Keamanan dan Ketertiban