Urusan Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.14

d. Kesempatan Kerja

Angka kesempatan kerja dapat dihitung dari jumlah penduduk yang bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Jumlah angkatan kerja di Kota Semarang pada tahun 2012 sebanyak 708.960 orang dengan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK sebesar 63,47. Sedangkan jumlah pengangguran berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang Tahun 2012 tercatat sebesar 91.378 orang monev simperda.

e. Angka Kriminalitas

Dinamika perkembangan Kota Semarang yang pesat dengan kemajemukan masyarakat akan berdampak pada perubahan sosial di masyarakat. Disisi lain peningkatan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan fasilitas akan berdampak negatif seperti semakin bertambahnya tingkat pengangguran, bertambahnya angka kemiskinan, akan memicu meningkatnya angka kriminalitas. Sampai dengan tahun 2012 rasio kriminalitas Kota Semarang tercatat sebesar 0,07 atau sama dengan tahun sebelumnya. Angka kriminalitas pada suatu daerah semakin rendah menggambarkan tingginya rasa aman masyarakat dan begitu pula sebaliknya. Tingkat kriminalitas di Kota Semarang selama lima tahun terakhir termasuk dalam kategori rendah, hal tersebut ditunjukkan oleh kondisi dikalangan masyarat yang aman, nyaman dan tentram tidak adanya gejolak di masyarakat.

2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Kondisi lain dalam fokus kesejahteraan sosial adalah usaha meningkatkan ekspresi masyarakat dalam melestarikan seni budaya dan olahraga. Kondisi makro bidang kesenian dan budaya pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang cukup baik terlihat dari pertumbuhan jumlah sanggar seni budaya yang terdata meningkat dari 60 sanggar menjadi 200 sanggar di tahun 2012 ini, serta untuk jumlah gedung kesenian bertambah satu unit dibanding tahun lalu. Sedangkan dari bidang keolahragaan meski tidak terlalu signifikan tetapi tetap menunjukkan pertumbuhan terlihat dari jumlah organisasi olahraga yang bertambah menjadi 48 dibanding tahun lalu yang hanya 41 organisasi. Animo masyarakat untuk berolahraga juga meningkat terlihat dari event-event olahraga bersama yang sering digelar pemerintah kota, seperti acara Car Free Day CFD yang rutin tiap akhir pekan, juga acara bersepeda gowes maupun jalan sehat.

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam rangka memberikan pelayanan, meningkatkan peran serta, prakarsa, dan memberdayakan masyarakat secara eksplisit terlihat pada kinerja pelaksanaan pembangunan pada masing-masing urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang yang terdiri dari fokus layanan urusan wajib dan fokus layanan urusan pilihan.

2.1.3.1. Fokus Layanan urusan Wajib

a. Urusan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Semarang. Kinerja urusan pendidikan selama tahun 2012 dapat terlihat dari jumlah kualitas gedungruang kelas, rasio guru dan ruang kelas terhadap murid serta jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV. Sedangkan untuk sarana prasarana pendidikan pada tahun 2012 kondisi bangunan baik SDMI 93,46; kondisi bangunan baik SMPMTs 97,92 ; kondisi bangunan baik SMAMIASMK 99,05. Meskipun secara statistik angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 93 untuk kondisi baik bangunan SDMI ; 92,01 kondisi baik bangunan SMPMTs serta 95,41 kondisi baik bangunan SMAMASMK namun di tahun 2012 ini berarti masih ada bangunan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.15 sekolah-sekolah yang belum 100 dalam kondisi baik. Untuk kualitas tenaga pengajar jika dilihat melalui kualifikasi lulusan, rasio Guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV pada tahun 2012 ini masih 79,70 dari keseluruhan jumlah guru yang ada yaitu 20.815 guru. Rasio ini lebih rendah 9,64 dibanding tahun lalu yang mencapai 86,34.

b. Kesehatan

Kesehatan di Kota Semarang menjadi urusan yang sangat penting untuk ditingkatkan mengingat prioritas pembangunan adalah mewujudkan Semarang Kota Sehat. Berbagai upaya dilakukan sehingga dalam penanganan gizi buruk, terlihat ada kanaikan jumlah penderita gizi buruk dari jumlah 26 jiwa di tahun 2011 menjadi 39 jiwa di tahun 2012. Jika dilihat dari sarana prasarana pendukung pelayanan kesehatan terutama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yaitu Puskesmas, Kota Semarang sampai dengan tahun 2012 ini hanya memiliki 37 Puskesmas dengan 5 puskesmas diantaranya telah bersertifikat ISO 2001 dan 1 puskesmas yang menjadi Puskesmas unggulan yitu Puskesmas Halmahera.

c. Pekerjaan Umum

Titik berat pembangunan pada urusan pekerjaan umum adalah pada peningkatan infrastruktur, dan penanganan rob dan banjir. Infrastruktur Kota Semarang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dapat dilihat dari semakin meningkatnya panjang jalan kondisi baik pada tahun 2012 sepanjang 1.336 Km mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang sepanjang 1.237 Km di tahun 2011, atau meningkat sebesar 7,98 atau mencapai 49,66 dari keseluruhan panjang jalan 2.690 km . Sedangkan kondisi jalan sedang menurun dari 882.881 km menjadi 852.833 km, begitu juga dengan kondisi jalan rusak menurun lebih dari 12 yaitu dari 569.879 km menjadi 501.279 km. Dari keseluruhan, rasio perbandingan jalan rusak terhadap jalan baik menurun dari 21,19 menjadi 18,62 di tahun 2012 ini dengan jumlah panjang jalan yang ditingkatkan kualitasnya meningkat dari 66 km menjadi 99 km. Untuk penanganan rob dan banjir memang menjadi tugas yang sangat berat bagi Pemerintah Kota Semarang. Potensi letak Kota Semarang yang berada di pinggir pantai menjadikan Kota Semarang sebagai daerah langganan banjir rob, terlihat dari luas genangan yang makin bertambah dari 3.017ha menjadi 3.217ha di tahun 2012. Namun begitu berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi hal tersebut. Dari data sektoral SKPD terlihat penambahan pompa polder sejumlah 3 unit hingga saat ini menjadi 27 buah dan kapasitas pompa yang meningkat dari 25.270 ltdt menjadi 26.770 ltdt dengan perluasan areal layanan seluas 1.530 ha. Selain itu jumlah kegiatan proyek untuk meminimalisir terjadinya banjir dan rob meningkat menjadi 276 proyek dari tahun lalu 221 proyek. Kegiatan rutin yang dilaksanakan yaitu perawatan sungai-sungai secara berkala. Usaha-usaha tersebut terbukti efektif dalam menurunkan genangan banjir dan rob setelah hujan dari 180 menit menjadi hanya sekitar 120 menit. Salah satu usaha yang dapat ditempuh Kota Semarang terkait dana penataan sungai yang sangat besar, pemerintah Kota Semarang bisa memanfaatkan dana-dana yang bersumber dari dana non-APBD, seperti APBD provinsi maupun pemerintah Pusat. Pedestrian menjadi salah satu hal yang berperan dalam penataan wajah Kota Semarang, untuk itu pembangunan pedestrian trotoar yang ramah lingkungan secara bertahap di seluruh jaringan jalan masih akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kualitas maupun kuantitasnya.

d. Perumahan