RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.13
jauh lebih rendah bila dibandingkan angka kemiskinan Jawa Tengah 14,98 maupun angka kemiskinan nasional yang mencapai 11,66 di tahun yang sama.
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi pembangunan yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat antara lain pendidikan, kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan dasar sosial masyarakat lainnya. Kondisi pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial sampai dengan tahun 2012 pada masing-masing indikator
adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan
Pembangunan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator pendidikan antara lain Angka Melek Huruf, Angka Rata-Rata Lama Sekolah, Partisipasi Murni APM,
Angka Putus Sekolah APS, dan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan. Kondisi makro Kota Semarang dari sisi pendidikan semakin membaik dari tahun lalu. AMH pada
tahun 2012 naik menjadi 99,79 dibanding tahun 2011 yang tercatat . Angka rata-rata lama sekolah untuk pendidikan wajib belajar 9 tahun cenderung tetap. Sedangkan
rata-rata Angka Partisipasi Kasar Sekolah di Kota Semarang untuk SDMI naik dari 105,9 menjadi 107,25 dengan Angka Partisipasi Murni naik dari 90,55 menjadi
92,58 pada tahun 2012. Untuk APK SMPMTs naik dari 110,31 menjadi 112,20 dengan APM turun dari 79,24 menjadi 79,14. Pada pendidikan menengah atas APK
naik dari 111,39 menjadi 119,56 dengan APM naik dari 79,29 menjadi 84,11 di tahun 2012 ini.
Untuk angka pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2012 ini mengalami penurunan dibanding tahun 2011 untuk jenjang SMASMK dan SMPMTs. Untuk
Jenjang Pendidikan SMASMK pada tahun 2012 sebesar 99,62 atau mengalami penurunan sebesar 0,23 dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 98,85 dan untuk
jenjang pendidikan SMPMTs sebesar 97,28 mengalami penurunan sebesar 1,18 dibanding tahun 2011 yang sebesar 98,46. Sedangkan untuk jenjang pendidikan
SDMI tetap yakni sebesar 100. Dari Angka Kelulusan AL SMAMASMK yang 99,62 dengan jumlah lulusan 20.674 siswa, hanya 42,86 yang merupakan lulusan
siap kerja SMK . Untuk pendidikan luar sekolah dalam hal ini PAUD, jumlah anak usia 4-6th yang mengikuti PAUD pada tahun 2012 ini mencapai 94,84 hal ini naik
secara signifikan dibanding tahun 2011 yang hanya sebesar 68,66.
b. Kesehatan
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari derajat kesehatan masyarakat yang meliputi indikator Angka Kelangsungan Hidup Bayi dan
Angka Usia Harapan Hidup. Berdasarkan indikator Angka Kelangsungan Hidup Bayi dan Angka Usia Harapan Hidup UHH mengalami pertumbuhan, meski tidak terlalu
signifikan yaitu dari 82 menjadi 82,75 untuk Angka Hidup Bayi, sedangkan untuk Usia Harapan Hidup pada tahun 2012 diprediksi sedikit mengalami kenaikan
dibanding tahun lalu yaitu dari 72,18 tahun menjadi 72,3 tahun
angka sementara
. Jumlah penderita baru TB BTA + yang ditemukan diobati di 1 wilayah kerja
selama 1 tahun sebesar 1.128 jiwa naik sebesar 27,17 dari tahun lalu yang hanya sebesar 887 jiwa. Sedangkan penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di 1 wilayah
kerja selama tahun 2012 mencapai 1.283 jiwa, menurun 1,07 dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 1.297 jiwa
c. Kepemilikan Tanah
Berdasarkan sumber dari Kantor Pertanahan Kota Semarang tahun 2010, persentase luas lahan bersertifikat yang tercatat di Kota Semarang mencapai angka
rasio 72,8, sedangkan untuk rasio kepemilikan tanah mencapai 40,30. Dilihat dari jumlah kepemilikan tanah yang mempunyai sertifikat, menggambarkan bahwa
sebagian besar kepemilikan hak atas tanah lahan di Kota Semarang belum memperoleh legalitas ataupun masih dikuasai oleh mayarakat yang tinggal di luar Kota
Semarang.
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.14
d. Kesempatan Kerja
Angka kesempatan kerja dapat dihitung dari jumlah penduduk yang bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Jumlah angkatan kerja di Kota
Semarang pada tahun 2012 sebanyak 708.960 orang dengan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK sebesar 63,47. Sedangkan jumlah pengangguran
berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang Tahun 2012 tercatat sebesar 91.378 orang monev simperda.
e. Angka Kriminalitas