ASET LAINNYA Pendapatan Asli Daerah Lain - Lain Pendapatan Daerah yg

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.9 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 Rata2 Pertum Rp Rp Rp Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen 717.548.874 916.525.594 924.774.324 909.145.638 8,98 Investasi Permanen 63.736.338.708 44.459.538.498 44.859.674.344 44.101.545.848 10,34 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 63.736.338.708 44.459.538.498 44.859.674.344 44.101.545.848 10,34

1.2. ASET TETAP

5.002.884.163.176 5.267.836.356.524 5.315.246.883.733 5.225.419.211.398 1,50 1.2.1. Tanah 3.231.376.300.352 3.311.833.580.864 3.341.640.083.092 3.285.166.365.688 0,57 1.2.2. Peralatan dan Mesin 714.479.588.727 789.457.993.437 796.563.115.378 783.101.198.728 3,23 1.2.3. Gedung dan Bangunan 1.123.254.850.565 1.251.241.565.551 1.262.502.739.641 1.241.166.443.341 3,53 1.2.4. Jalan, irigasi, dan Jaringan 741.991.302.991 864.444.178.005 872.224.175.607 857.483.587.039 5,24 1.2.5. Aset Tetap Lainnya 36.836.608.031 60.997.179.236 61.546.153.849 60.506.023.849 21,60 1.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 24.673.007.041 27.274.591.111 27.520.062.431 27.054.973.376 3,25 1.2.7. Akumulasi Penyusutan 869.727.494.531,15 1.037.412.731.680,00 1.046.749.446.265 1.029.059.380.623 6,16 DANA CADANGAN - - - Dana Cadangan - - -

1.3. ASET LAINNYA

113.243.027.499 148.087.662.317 149.420.451.278 146.895.245.651 9,99 1.3.1. Tagihan Penjualan Angsuran - - - 1.3.2. Tagihan tuntutan Ganti Kerugian Daerah - - - 1.3.3. Kemitraan Dengan Pihak Kedua 64.227.131.000 64.227.131.000 64.805.175.179 63.709.967.718 0,26 1.3.4. Aset Tak Berwujud - - - - 1.3.5. Aset Lain-lain 49.015.896.499 83.860.531.317 84.615.276.099 83.185.277.933 23,43 JUMLAH ASET DAERAH 5.421.075.216.877 5.724.747.483.945 5.776.227.911.300 5.678.689.089.600 1,60

2. KEWAJIBAN

2.1. KEWAJIBAN JANGKA

PENDEK 27.431.579.652 31.977.164.950 32.264.959.434 31.719.681.620 5,26 2.1.1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga PFK 7.173.557.534 8.998.310.538 9.079.295.333 8.925.855.242 8,22 2.1.2. Utang Bunga - 133.460.904 134.662.052 132.386.263 0,26 2.1.3. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 2.627.806.521 1.816.665.352,94 1.833.015.341 1.802.037.382 10,55 2.1.4. Uang Muka Dari Kas Daerah - - - - - 2.1.5. Pendapatan Diterima Dimuka 3.564.007.940 4.574.987.585 4.616.162.473 4.538.149.327 9,19 2.1.6. Utang Belanja - - - - - RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.10 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 Rata2 Pertum Rp Rp Rp 2.1.7. Utang Jangka Pendek Lainnya 14.066.207.657 16.453.740.570 16.601.824.235 16.321.253.406 5,39 2.2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 6.536.746.288 3.633.330.706 2.666.030.682 3.604.074.764 11.95 2.2.1. Utang Jangka Panjang Lainnya 6.536.746.288 3.633.330.705,88 2.666.030.682 3.604.074.764 11,95 JUMLAH KEWAJIBAN DAERAH 33.968.325.940 35.610.495.655,82 34.930.990.116 35.323.756.384 1,35 3. EKUITAS DANA 3.1. EKUITAS DANA LANCAR 3.1.1. SILPA 3.1.2. Cadangan Piutang 3.1.3. Cadangan Persediaan 3.2. EKUITAS DANA INVESTASI 3.2.1. Diinvestasikan Dalam Aset tetap 3.2.2. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 3.2.3. dst…………. JUMLAH EKUITAS DANA 5.387.106.890.936,53 5.689.136.988.289,18 6.172.555.781.838 5.740.339.221.184 2,37 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 5.421.075.216.876,53 5.724.747.483.945,00 6.207.486.771.954 5.775.662.977.568 2,36 data proyeksi Dari data proyeksi Neraca sebagaimana tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa Pertumbuhan rata-rata Aset daerah sampai dengan tahun 2013 diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata 1,60 yang berarti bahwa jumlah aset daerah Pemerintah Kota Semarang meningkat rata-rata sebesar 1,60 setiap tahunnya. Kewajiban, baik Jangka Pendek maupun Jangka Panjang, memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. Proyeksi pertumbuhan rata-rata kewajiban daerah sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,35, yang berarti bahwa kewajiban kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Semarang belum dapat melaksanakan kewajiban financial baik jangka pendek maupun jangka panjang secara tepat waktu. Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah daerah Kota Semarang, berdasarkan proyeksi seuai tabel tersebut diatas pada 2013 mengalami pertumbuhan rata sebesar 2,36 yang berarti bahwa ekuitas dananya sedang.Selanjutnya, tingkat kualitas pengelolaan keuangan daerah dapat diketahui RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.11 berdasarkan analisis rasio atau perbandingan antara kelompokelemen laporan keuangan yang satu dengan kelompok yang lain. Beberapa rasio yang dapat diterapkan di sektor publik adalah rasio . Rasio likuiditas yang dipergunakan antara lain rasio lancar current ratio dan rasio cepat quick ratio. Rasio lancar current ratio adalah rasio standar untuk menilai kesehatan organisasi. Rasio ini menunjukkan apakah pemerintah daerah memiliki aset yang cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu. Tabel 3.8 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011 dan proyeksi 2012-2013 NO Uraian 2011 2012 2013 1. Rasio lancar current ratio 8,15 8,15 8,15 2. Rasio quick quick ratio 7,18 7,18 7,18 Sumber : Bappeda data diolah Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa rasio lancar Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 mempunyai nilai lebih dari satu yang berarti bahwa pemerintah Kota Semarang dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun 2013 mencapai 8,15 yang berarti bahwa aset lancar pemerintah Kota Semarang adalah 8,15 kali lipat bila dibandingkan dengan kewajiban yang jatuh tempo. Sama seperti halnya rasio lancar, rasio quick quick ratio Pemerintah Kota Semarang juga mempunyai nilai yang baik, yaitu mencapai 7,18 pada tahun 2013. Rasio quick merupakan salah satu ukuran likuiditas terbaik, karena mengindikasikan apakah pemerintah daerah dapat membayar kewajibannya dalam waktu dekat.

3.2.3 Analisis Sumber Pendapatan Daerah Tahun 2014

Analisis sumber pendapatan Daerah dipergunakan untuk melihat jumlah kontribusi sumber-sumber pendapatan terhadap penerimaan pendapatan daerah. Dari realisasi penerimaan pendapatan daerah kota Semarang selama 2 dua tahun terakhir 2011 – 2013 kontribusi terbesar adalah pada Pos Pendapatan Dana Perimbangan yang mencapai antara 46 – 49 , pos Pendapatan Asli Daerah berkisar antara 24 – 29 , sedangkan pos Lain-lain Pendapatan yang syah berkisar antara 20 – 28 . Tabel 3.9 Prosentase Sumber Pendapatan Daerah Kota Semarang 2011 sd 2013 No Uraian APBD 2011 APBD 2012 APBD 2013 1 2 3 4 5

1. PENDAPATAN DAERAH

1.1 Pendapatan Asli Daerah

24,92 29,31 29,48 1.1.1 Pajak Daerah 17,40 22,03 21,64 1.1.2 Retribusi Daerah 4,05 4,25 4,54 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan 0,29 0,28 0,28 1.1.4 Lain - lain PAD yang Sah 3,19 2,76 3,02 RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.12 No Uraian APBD 2011 APBD 2012 APBD 2013 1.2 Dana Perimbangan 46,46 48,59 49,59 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 9,84 4,27 3,98 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak - 0,02 0,02 1.2.2 Dana Alokasi Umum 34,30 41,12 43,52 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 2,32 3,17 2,06

1.3 Lain - Lain Pendapatan Daerah yg

Sah 28,61 22,10 20,92 1.3.1 Hibah - - - 1.3.2 Dana Darurat - - - 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 13,12 9,76 9,18 1.3.4 Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal Percepatan Pembangunan Daerah : 11,26 - - - Dana Percepatan Pemb Infrastruktur Pendidikan dan Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah - - - - Tambahan Penghasilan bagi Guru PNSD - 8,41 7,91 - Tunjangan Profesi Guru PNSD pada Daerah - - - - Dana Bantuan Operasional Sekolah - - - 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 4,23 3,93 3,83 Jumlah Pendapatan Daerah 100 100 100 Apabila dilihat dari kinerja realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah Kota Semarang Tahun 2011 sd 2013, pada tahun 2011 pada Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD pada pos penerimaan Pajak daerah mengalami kinerja yang sangat signifikan yaitu sebesar 58,55 , khusus pada pos Penerimaan dari Pajak Daerah mengalami kinerja yang sangat signifikan yaitu sebesar 104,32 hal tersebut disebabkan pada tahun 2011 terjadi pelimpahan penerimaan pendapatan dari Dana Perimbangan pada pos Bagi Hasi Pajak ke Penerimaan PAD pada Pos Pajak Daerah sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Pusat tentang Pendaerahan PBB. Namun pada tahun 2013 tahun berjalan kinerja Penerimaan PAD mengalami peningkatan hanya 6,91 dibanding tahun sebelumnya, ini dapat diartikan bahwa penerimaan riil dari Penerimaan PAD adalah sebesar 6,91. Tabel 3.10 Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kota Semarang 2011 sd 2013 No Uraian APBD 2011 APBD 2012 APBD 2013 1 2 3 4 5

1. PENDAPATAN DAERAH

1.1 Pendapatan Asli Daerah