Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.23 Ikan sebesar 2.539,30 Ton atau mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 144,09 dibanding tahun 2011 yang hanya sebesar 1.040,31 ton. Produksi ikan hasil tangkap pada tahun 2012 sebesar 715,53 ton atau mengalami peningkatan sebesar 85,54 dibanding tahun 2011 yang hanya 385,64 ton. Sedangkan produksi ikan budidaya pada tahun 2012 sebesar 1.823,80 ton atau mengalami peningkatan sebesar 190,15 dibanding tahun 2011 yang hanya 628,58 ton. Apabila dilihat dari konsumsi ikan masyarakat Kota Semarang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan yakni dari 23,73 pada tahun 2011 menjadi 23,95 pada tahun 2012.

e. Kepariwisataan

Kinerja pelayanan urusan kepariwisataan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik dan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD. Untuk itu peningkatan perekonomian Kota Semarang juga terus didorong dicapai dari sektor pariwisata dengan upaya yang dilakukan pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Semarang. Jumlah kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik di Kota Semarang pada dua tahun ini mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah wisatawan mencapai 1.885.519 orang dan meningkat di tahun 2012 menjadi 2.417.886 orang atau sebesar 28,23 . Konstribusi sektor pariwisata terhadap PAD pada tahun 2012 sebesar Rp. 87.978.572.690 atau mengalami peningkatan sebesar 12,30 dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp 78.344.000.000.

f. Perdagangan

Kinerja pelayanan urusan perdagangan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dan ekspor bersih perdagangan. Sebagai kota yang perekonomiannya bertumpu pada sektor perdagangan, kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Kota Semarang memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan perekonomian Kota Semarang. Jika pada tahun 2011, kontribusinya mencapai 23,58, pada tahun 2012 jumlahnya menurun menjadi 22,99.

g. Industri

Pembangunan urusan industri diarahkan untuk menumbuh kembangkan industri secara intensif dengan mengutamakan industriusaha kecil dan menengah melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia. Kinerja makro urusan industri dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kontribusi sektor industri terhadap PDRB dan pertumbuhan industri. Kinerja pelayanan pada urusan industri dapat dilihat dari perkembangan jumlah industri dan jumlah kelompok pengrajin yang ada di Kota Semarang. Pada tahun 2012 jumlah industri di Kota Semarang sebanyak 3.559 buah atau meningkat sebesar 0,57 dibanding tahun 2011 yang tercatat sebanyak 3.539 buah, sedangkan kelompok pengrajin industri pada tahun 2012 sebanyak 2.620 unit atau meningkat sebesar 8,71 dibanding tahun 2011 yang tercatat sebanyak 2.410 unit.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Daya saing daerah di Kota Semarang dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi suatu daerah antara lain dapat terlihat dari perkembangan produktivitas sektor-sektor pembentuk PDRB. Kemampuan ekonomi Kota Semarang di 2 tahun terakhir ini yang tertinggi adalah pada sektor lapangan usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu Rp. 7.394.959 juta atau porsi 30,90 di tahun 2011 menjadi Rp. 7.515.923 juta atau porsi 31,14 pada tahun 2012. Disusul sektor usaha Industri Pengolahan sebesar 26,60 di tahun 2011 atau sebesar Rp. 6.047.908 juta RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.24 dan menjadi 26,40 atau sebesar Rp. 6.373.348 juta di tahun 2012. Tabel 2.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan th 2011-2012 dalam jutaan No Lapangan Usaha 2011 2012 1. Pertanian 245.321,84 1,08 248.720,65 1,03 2. Pertambangan dan Penggalian 33.150,07 0,15 33.965,39 0,14 3. Industri dan Pengolahan 6.047.907,66 26,60 6.373.348,74 26,40 4. Listrik Gas, dan Air Bersih 284.108,72 1,25 294.602,81 1,22 5. Bangunan 3.534.478,44 15,55 3.747.765,85 15,53 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.025.525,39 30,90 7.515.923,44 31,14 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.191.791,44 9,64 2.324.484,83 9,63 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 615.605,88 2,71 646.324,60 2,68 9. Jasa-jasa 2.758.246,72 12,13 2.953.994,65 12,24 Jumlah 22.736.136,19 24.139.130,96 Secara tren dalam lima tahun terakhir sektor lapangan usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami pertumbuhan dan selalu mencapai porsi diatas 30 dari keseluruhan sektor lapangan usaha.

2.1.4.2. Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur

Ketersediaan fasillitas wilayahinfrastruktur Kota Semarang meliputi aksesibilitas wilayah, penataan wilayah, ketersediaan air bersih, ketersediaan fasilitas listrik dan telepon, fasilitas perdagangan dan jasa serta ketersediaan fasilitas lainnya. Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu daya tarik Kota Semarang dalam meningkatkan daya saing daerah.

a. Aksesbilitas Daerah