Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.88 No Tujuan Sasaran Pembangunan RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014 pengembangan kelembagaan, kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak, remaja dan perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi bidang pembangunan. 2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang konsep kesetaraan dan keadilan gender; 3. Masih adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak ; 4. Belum optimalnya peran serta lembagaorganisasi wanita dalam pembangunan. 5. Belum terkoordinasinya penyusunan perencanaan dan penganggaran responsive gender di SKPD. 36. Pengembangan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS, lansia, anak jalanan dan anak terlantar, anak berkebutuhan khusus, korban napza, penyandang HIV- AIDS, wanita rawan sosial dan penyandang cacat secara sistematis, berkelanjutan dan bermartabat melalui pelayanan panti, non panti maupun rumah singgah dilandasi rasa kesetiakawanan sosial 1. Meski jumlah penanganan PMKS meningkat, namun hal tsb belum bisa mengurangi jumlah PMKS secara signifikan; 2. Dengan bertambahnya sarana sosial, maka diperlukan pengelolaan sarana prasarana pelayanan yang harus lebih memadai, 3. Masih perlu penanganan lebih intensif untuk penderita cacat, anak jalanan, kenakalan remaja, penyalahgunaan NAPZA, Gelandangan dan pengemis serta penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS lainnya; 4. Perlu ditingkatkannya partisipasi masyarakat dan kerelawanan dunia usaha dalam kepedulian sosial,

2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

Permasalahan pada bagian ini merupakan permasalahan pembangunan yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugasfungsi tiap SKPD. Suatu identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan. Permasalahan perurusan dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Urusan Pendidikan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Jangkauan akses pelayanan dan mutu pendidikan; Biaya penyelenggaraan pendidikan; Relevansi dan daya saing pendidikan menengah umum dan khusus; dan Pendidikan karakter berbasis moral dan budi pekerti. 2. Urusan Kesehatan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Derajat kesehatan masyarakat; Jangkauan dan biaya pelayanan kesehatan, dan Pencapaian Semarang sehat. 3. Urusan Pekerjaan Umum, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Rob dan Banjir; Kelancaran arus barang dan jasa; Pengelolaan sanitasi; Peningkatan kualitas jalan; dan Pengelolaan pedestrian Street Furniture. 4. Urusan Perumahan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Permukiman kumuh; Kepemilikan rumah; dan Keterbatasan lahan permukiman vertical housing. 5. Urusan Penataan Ruang, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Alih fungsi lahan; Pengendalian bangunan Liar; dan Ketidaksesuaian tata ruang. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.89 6. Urusan Perencanaan Pembangunan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Ketimpangan pertumbuhan wilayah; Koordinasi lintas sektoral; dan Keserasian pembangunan wilayah perbatasan. 7. Urusan Perhubungan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengembangan moda transportasi massal; Kemacetan lalu lintas; Kecelakaan lalu lintas; Sarana prasarana perhubungan darat terminal; dan pengelolaan parkir. 8. Urusan Lingkungan Hidup, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Erosi, abrasi, reklamasi pantai, pengelolaan pesisir, penurunan muka tanah; Perubahan iklim; Pencemaran dan kerusakan lingkungan; galian mineral non logam galian C; dan Pengelolaan sampah. 9. Urusan Pertanahan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Konflik kepentingan pertanahan. 10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Urbanisasi; dan Administrasi kependudukan, integritas. 11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengarusutamaan gender; Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT; dan Diskriminasi, eksploitasi perdagangan perempuan dan anak. 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengendalian angka kelahiran TFR; dan Kesehatan reproduksi. 13. Urusan Sosial, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Kemiskinan; PMKS Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; dan Mitigasi Bencana. 14. Urusan Tenaga Kerja, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengangguran; Konflik perburuhan dan peningkatan kompetensi. 15. Urusan Koperasi dan UKM, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Persaingan ekonomi kerakyatan dengan investor besar. 16. Urusan Penanaman Modal, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Daya Saing Daerah; Infrastruktur Kawasan Industri; dan Insentif dan Disinsentif Investasi. 17. Urusan Budaya, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Lunturnya nilai- nilai budaya dan kesenian tradisional dikalangan Masyarakat; dan Cagar budaya dan bangunan bersejarah. 18. Urusan Pemuda dan Olah Raga, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Prestasi dan budaya olah raga; dan Potensi dan partisipasi pemuda. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilu; dan Kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. 20. Urusan Pemerintahan Umum, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pelayanan publik; Optimalisasi PAD dan asset daerah; Rasio kemandirian daerah; Pembudayaan zona integritas; dan Penyehatan BUMD. 21. Urusan Kepegawaian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Profesionalisme Birokrasi; dan Budaya Kerja Birokrasi. 22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan; dan Budaya gotong royong masyarakat. 23. Urusan Statistik, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Akurasi data base pembangunan; dan Unifikasi dan kodifikasi data. 24. Urusan Kearsipan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Inventarisasi arsip. 25. Urusan Komunikasi dan Informatika, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Keterbukaan informasi publik; dan Perkembangan Teknologi Informatika E-Gov dan E-city. 26. Urusan Ketahanan Pangan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Ketersediaan bahan pangan; dan Keanekaragaman pangan. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.90 27. Urusan Pertanian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Penyediaan bahan pangan pertanian; dan Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian. 28. Urusan Perikanan dan Kelautan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Rendahnya pengelolaan dan pemasaran Produk Hasil Perikanan dan Kelautan; Semakin terbatasnya lahan budidaya; dan Semakin meluasnya kerusakan pantai. 29. Urusan Perdagangan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Penataan PKL; Revitalisasi pasar tradisional; dan Penataan pasar semi modern retail modern. 30. Urusan Perindustrian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Keterbatasan pusat-pusat industri kecil dan menengah; Ketergantungan produk-produk industri; 31. Urusan Kehutanan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Konservasi lahan. 32. Urusan Pariwisata, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengembangan destinasi pariwisata; Kuantitas kunjungan wisatawan; dan Kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata. 33. Urusan Perpustakaan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Minat baca; dan Rumah Pintar. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.1

Bab III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang mengarah pada desentralisasi, maka proses pembangunan di daerah hendaknya disesuaikan dengan potensi, kondisi dan kemampuan masing-masing daerah, disamping tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi nasional dan dinamika ekonomi internasional. Potensi, kondisi dan kemampuan ekonomi regionaldaerah untuk perencanaan pembangunan dapat dipetakan melalui analisis kondisi makro ekonomi dan proyeksinya dimasa datang. Telaahanalisis terhadap aspek makro ekonomi dapat menunjukkan seberapa jauh keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu daerah. Beberapa indikator yang digunakan dalam analisis antara lain pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB baik dari sisi produksi maupun pengeluaran, struktur ekonomi daerah dan perkembangan nilai investasinya. Disamping itu untuk mengetahui kondisi stabilitas perekonomian daerah digunakan perkembangan laju inflasi.

3.1.1 Kondisi Makro Perekonomian Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang pada tahun 2012 sebesar 6,17 atau mengalami pelambatan dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar 6,41. Sementara itu pertumbuhan Ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2012 dan 2013 masing-masing diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,2 - 6,6 persen dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Untuk proyeksi pada tahun 2013 diperkirakan akan tumbuh berkisar di angka 6,3 - 6,7 persen. Perekonomian domestik masih tumbuh cukup baik walaupun tidak setinggi prakiraan semula. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 diprakirakan sebesar 6,3 persen, lebih rendah dari prakiraan sebelumnya akibat penurunan kinerja sektor eksternal. Meskipun konsumsi dan investasi yang berorientasi permintaan domestik tetap tumbuh tinggi, penurunan ekspor telah berdampak pada penurunan produksi dan investasi yang berorientasi ekspor. Tabel. 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Semarang Tahun 2010-2012 No Uraian LPE Inflasi 2010 2011 2012 2010 2011 2012 1 Kota Semarang 5,87 6,41 6,17 7,11 2,87 4,85 2 Prov. Jawa Tengah 5,84 6,01 6,33 6,88 2,68 4,24 3 Nasional 6,22 6,49 6,23 6,96 3,79 4,30 Sedangkan tingkat inflasi Kota Semarang pada tahun 2012 naik menjadi sebesar 4,85 atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar 2,87. Dan juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi Jawa Tengah 4,24 dan juga laju inflasi Nasional 4,30. Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi pada masing-masing sektor lapangan usaha pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, hal ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian dunia yang pada tahun lalu banyak negara Eropa yang mengalami krisis ekonomi. Kontribusi sektor lapangan usaha terhadap PDRB pada tahun 2012 didominasi oleh sektor usaha perdagangan, hotel dan restoran sebesar 30,71 ,