Kemudahan Perijinan Pengenaan Pajak

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.27

b. Kemudahan Perijinan

Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu pintu, melalui Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Semarang. Penyelesaian ijin usaha bagi investor dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan publik. Kondisi iklim usaha Kota Semarang pada tahun 2012 sangat kondusif sehingga berpengaruh secara langsung pada perkembangan penanaman modal. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan jumlah permohonan perijinan pada tahun 2011 sebesar 3.520 permohonan dan sedikit menurun menjadi 2.722 permohonan pada tahun 2012. Dengan perincian 43 permohonan PMA, 19 permohonan PMDN dan 2.722 permohonan investasi lainnya non PMAPMDN.

c. Pengenaan Pajak

Pengenaan pajak daerah di Kota Semarang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak Daerah yang terbagi kedalam 3 kelompok yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, serta Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak. Pada tahun 2011 dan 2012, pajak daerah dan retribusi daerah menunjukkan jumlah yang meningkat yaitu pajak daerah adalah sebesar Rp 363.028.315.774,- pada tahun 2011 dan meningkat menjadi Rp 501.850.000.000,- pada tahun 2012 atau telah terjadi peningkatan sebesar 38,24. Sedangkan untuk retribusi daerah adalah sebesar Rp 84.428.629.685 pada tahun 2011 dan meningkat menjadi Rp 96.899.998.000 pada tahun 2012 atau telah terjadi peningkatan sebesar 14,77.

2.1.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk suatu daerah merupakan asset manakala kualitas tenaga kerja yang tersedia sama dengan lapangan kerja yang tersedia. Tingkat ketergantungan penduduk berdasarkan penduduk usia 15 tahun dan 64 tahun adalah 594.247 jiwa pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 458.389 jiwa pada tahun 2012. Sedangkan tingkat ketergantungan penduduk usia 15 – 64 tahun pada tahun 2011 adalah 1.107.967 jiwa serta meningkat menjadi 1.106.882 jiwa pada tahun 2012. Rasio Ketergantungan Total perbandingan antara penduduk usia tidak produktif dengan penduduk usia produktif di Kota Semarang pada tahun 2012 mencapai 58,59, dengan rasio ketergantungan muda mencapai 33,87 dan rasio ketergantungan tua sebesar 7,54. Hal ini menunjukkan rasio ketergantungan penduduk di Kota Semarang yang masih cukup tinggi. Sedangkan dari sisi kualitas sumber daya manusia, dengan banyaknya perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ketrampilan yang ada, akan mampu menopang kebutuhan pasar.

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD 2012 KOTA SEMARANG