RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.22
NTP Petani pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011 yakni 816,73 menjadi 732,98 di tahun 2012. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi Kota Semarang yang merupakan kota Perdagangan dan Jasa, sehingga masyarakat memiliki kecenderungan bekerja pada sektor perdagangan dan jasa, disisi
lain lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan permukiman sebagai pemicu menurunnya luasan lahan pertanian yang berdampak pada menurunnya produktifitas
pertanian di Kota Semarang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2012, cakupan bina
kelompok tani atau kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Semarang menurun dari 6,08 di tahun 2011 menjadi 15,97 di tahun 2012 dengan
perbandingan 50 kelompok tani yang mendapatkan bantuan dibagi seluruh kelompok tani yang terdata sebanyak 313 kelompok.
Apabila dilihat dari produktivitas hasil pertanian, pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011, produktivitas hasil peternakan tercatat sebesar
23.904.515.87 kg pada tahun 2012 atau mengalami peningkatan sebesar 3,30 dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar 23.140.499 kg, produktivitas hasil
tanaman perkebunan pada tahun 2012 sebesar 323.52 ton atau mengalami penurunan sebesar 51,67 dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar 669.48 ton
hal tersbeut disebabkan banyaknya lahan yang beralih fungsi menjadi perumahan, sedangkan untuk produktivitas bahan pangan utama pada tahun 2012 sebesar
39.015,68 ton atau mengalami penurunan sebesar 0,50 dibanding tahun 2011 yang tercatat sebesar 39.212 ton. Penurunan produktivitas bahan pangan utama
disebabkan oleh beralihfungsinya lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.
b. Kehutanan
Kinarja pelayanan pada urusan kehutanan antara lain dapat dilihat dari indikator-indikator seperti kontribusi sektor lapangan usaha terhadap PDRB Konstan
dan upaya rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Kota Semarang sebagai wilayah perkotaan memiliki konstribusi sektor kehutanan terhadap PDRB yang relatif kecil.
Luas lahan pertanian didalam hutan produksi pada tahun 2012 mengalami penurunan pada tahun 2011 seluas 1.559,70 ha menurun menjadi 1.0925 ha di tahun
2012. Upaya lain yang dilakukan dalam memperbaiki lahan kritis di Kota Semarang dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan kritis, pada tahun 2012 telah dilakukan
rehabilitasi lahan seluas 10.978,85 atau sebesar 93,29 dari jumlah lahan kritis yang ada yakni seluas 11.769 Ha.
c. Energi dan Sumberdaya Mineral
Energi dan Sumberdaya Mineral merupakan sektor yang tidak diprioritaskan karena Kota Semarang tidak memiliki sumberdaya mineral hasil tambang.
Terdapatnya lokasi penambangan Galian C di Kota Semarang berdampak negatif terhadap keseimbangan alam, sampai dengan tahun 2012 Pemerintah Kota Semarang
telah berupaya menghentikan kegiatan penambangan Galian C yang tidak mempunyai ijin serta merekomendasikan pencabutan ijin penambangan galian C ke Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah. Sampai dengan tahun 2012 jumlah penambangan Galian C tanpa ijin mencapai 25, jumlah ini menurun dibandingkan sebelumnya yang
mencapai sebesar 28.
d. Kelautan dan Perikanan
Kinerja pelayanan pada urusan kelautan dan perikanan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu jumlah ikan hasil tangkap dari laut, jumlah ikan hasil
perikanan darat, panjang garis pantai yang rawan abrasi, luas hutan mangrove, dan luas hutan mangrove yang berhasil di rehabilitasi. Sebagai kota yang terletak di pesisir,
sektor kelautan dan perikanan memiliki peran yang cukup strategis bagi pengembangan perekonomian di KotaSemarang.
Produktivitas hasil perikanan di Kota Semarang pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun 2011. Pada tahun 2012 produksi
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.23
Ikan sebesar 2.539,30 Ton atau mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 144,09 dibanding tahun 2011 yang hanya sebesar 1.040,31 ton. Produksi ikan hasil
tangkap pada tahun 2012 sebesar 715,53 ton atau mengalami peningkatan sebesar 85,54 dibanding tahun 2011 yang hanya 385,64 ton. Sedangkan produksi ikan
budidaya pada tahun 2012 sebesar 1.823,80 ton atau mengalami peningkatan sebesar 190,15 dibanding tahun 2011 yang hanya 628,58 ton. Apabila dilihat dari konsumsi
ikan masyarakat Kota Semarang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan yakni dari 23,73 pada tahun 2011 menjadi 23,95 pada tahun 2012.
e. Kepariwisataan